Anda di halaman 1dari 5

Interaksionisme Simbolik Dalam Pengelolaan

Sumber Daya Alam

{ Elsa Damayanti Darlin


PO32191009
Interaksionisme Simbolik

• Herbert Blumer mendefinisikan interaksionisme simbolik


atau teori interaksi simbolik sebagai sebuah proses interaksi
dalam rangka membentuk arti atau makna bagi setiap
individu.
• Scott Plunkett mendefinisikan interaksionisme simbolik
sebagai cara kita belajar menginterpretasi serta memberikan
arti atau makna terhadap dunia melalui interaksi kita dengan
orang lain.
Penerapan istilah “Falia” sebagai Makna Interaksionisme Simbolik

 Istilah “Falia” telah lama dianut oleh masyarakat Muna


diwariskan secara turun – temurun dari generasi ke generasi
sebagai pedoman dalam melestarikan lingkungan hidup. Hal
ini dapat dipahami sebagai suatu tradisi yang masih tampak
pada orang Wuna di manapun dia berada sebagai
implementasi dari falsafah hidup “Dopo pia – piara”.
 “Dopo pia piara” dapat diartikan dengan saling memelihara
dan menjaga. Dalam falsafah tersebut manusia wajib
hukumnya untuk saling memelihara satu sama lain, termasuk
memelihara lingkungan hidup yang ada disekelilingnya.
 Untuk hal itulah di dalamnya lahir istilah falia agar tidak
mengambil, memanfaatkan dan mengelola lingkungan hidup
yang bertentangan dengan falsafah hidup tersebut.
 Berbagai istilah “falia” digunakan dalam berbagai upacara adat maupun kehidupan
sehari-hari masyarakat suku muna khususnya dalam mengelola sumber daya alam.
 Salah satu contoh adalah dalam ritual adat “Kapotansu” dalam sistem perladangan
masyarakat etnis suku muna.
 Secara konseptual ritual “kapontasu” ini diartikan sebagai salah satu ritual di bidang
perladangan yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang banyak
dan dijauhkan dari penyakit pada padi ladangan yang ditanam. Karena menurut
asumsi masyarakat etnik Muna, padi ladang yang ditanam tanpa melalui ritual ini
dianggap dapat menyebabkan serang hama dan kegagalan panen, dan agar padi yang
dipanen mendapatkan keberkahan.
Contoh penerapan istilah “Falia” dalam sistem perladangan suku
Muna

 Dilarang membuang kayu langsung dari kebun, tetapi harus


menyimpannya secara pelan-pelan. Apabila kayu dibuang
dari luar kebun akan menyebabkan babi memasuki kebun
dengan cara melompat dari atas pagar.
 petani dilaranga mempermainkan perempuan yang tidak
memiliki hubungan perkawinan (berzina) karena dapat
membuat kebun dimasuki dengan binatang pemakan padi.
 Tidak boleh mengeluarkan kata-kata kotor, bersikap tidak
baik, angkuh, karena dapat mendatangkan bahaya akan
dirinya yang ada di area tersebut serta tanaman padi
terancam gagal panen dan juga menimpa berbagai penyakit
yang timbul dalam kehidupan petani.

Anda mungkin juga menyukai