Anda di halaman 1dari 32

Evaluation of Antibiotic Treatment on the

Duration of Hospitalization of Patients with


Erysipelas and Bacterial Cellulitis

Pembimbing : dr. Eko Krisnanto, Sp.KK


Disusun Oleh : Akmil Lana Dina

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang


Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUD
K.R.M.T Wongsonegoro Semarang

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Identitas Journal
Judul
01 Evaluation of Antibiotic Treatment on the
Duration of Hospitalization of Patients
with Erysipelas and Bacterial Cellulitis

Penulis
02 Ewlina Kosior, Adam Reich

Penerbit
03 Departement of Dermatology, University
of Razeszow, Poland.

Tahun Terbit
04 7 December 2018.
ABSTRAK
Retrospective analisis - Perawatan Jangka
59 Sampel ( 32-89 thn ) Pendek : amoxixilin +
Lama perawatan dan jumlah clavulanat
antibiotik sebagai parameter - Jangka Panjang :
efikasi pengobatan sefalosporin/clindamisin

Introduction Hasil Kesimpulan

Metode Hasil
Erysipelas dan selulitis - Rata – rata perawatan 7 SD 2,9 Amoksiclav disarankan
bakteri merupakan penyakit - Kecuali pasien dengan Chronic sebagai first line pada
infeksi kulit yang sering Venous Insufficiency tungkai erysipelas dan selulitis tanpa
terjadi. Ini disebabkan karena bawah, anemia dan gejala chills ada factor lain
Streptococcus B Hemolitikus
Pendahuluan
Erysipelas dan Selulitis merupakan penyakit infeksi kulit yang sering terjadi. Penyakit ini sering disebabkan
karena infeksi bakteri Streptoccocus B hemoliticus dan Staphylococcus aureus ( Haemophilus influenza,
Klebsiella pneumonia, Streptococcus Pneumonia, Yersinia Enterocolitica.

Diagnosis didasarkan oleh : gambran klinis dan abnormalitas laboratorium

Erysipelas dan selulitis dapat


mengakibatkan komplikasi yang
berat salah satunya adalah sepsis
Erysipelas
Erysipelas adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
streptococcus. UKK utama ialah eritema bewarna merah
cerah dan berbatas tegas disertai gejala konstitusi.

Gejala Klinis
- Demam, malese
- Penyakit ini didahului dengan trauma  tungkai
bawah
Status Dermatologis :
- Lokasi : tungkai bawah
- UKK : eritema yang bewarna cerah, berbatas tegas,
pinggir meninggi dengan tanda radang akut
- Dapat disertai edema, vesikel, bula, leukositosis
Pengobatan :
- Istirahat, elevasi kaki
- Antibiotik, kompres terbuka dengan lar.antiseptic
- Edema  diuretika
Selulitis

Etiologi, gejala konstitusi, tempat predileksi,


kelainan pemeriksaan laboratorium, dan terapi
sama dengan erysipelas.

Status Dermatologis :
- Lokasi : Tungkai bawah
- UKK : Makula eritematosa dengan batas tidak
tegas dan biasanya didapatkan efloresensi lainnya
( ulkus, pus, krusta, bula dan vesikel)
Metode Penelitian
Menggunakan Analisis Retrospektif
- International
- Mengambil data dari Classification of Diseases
electronic database A46 (erysipelas )
( Erysipelas dan selulitis) L03-L09 (Celulitis) Step 4
- Departement of
Dermatology, Universitas
Step 3
of Rzeszow
- Januari 2016 – April 2018
Step 2
Analisis Statistik
Versi 12.0
Step 1 - p<0,05 signifikan
Pasien 59 (32-89thn )
dengan rata rata 58
tahun
Metode Penelitian
78 Pasien
Kriteria Ekslusi : Kriteria Inklusi :
- Pasien yang memiliki - lokasi lesi kulit
penyakit penyerta - subtipe klinis penyakit
chronic venous 59 Pasien - episode penyakit
insuffieciency pada - gejala klinis dan
tungkai bawah dengan penyakit penyerta,
dermatitis statis - Leukositosis
34 wanita 25 laki laki - peningkatan laju
endap darah (ESR)
dan peningkatan
(CRP).

Analisis Statistik Versi 12.0


Uji T-Test dan X2-test dengan Yates
P<0,05 signifikan
Kesimpulan Tabel.2
Hospital Duration and Patient Groups

Chills / Menggigil Pasien p

Chills 8,6 ± 4,3 0,04


Pasien dengan gejala menggigil lebih lama
dirawat dirumah sakit daripada yang tidak
ada keluhan menggigil atau lainnya.
No Chills 6,6± 2,4 >0,05

Hospital Duration and Patient Groups


Anemia dan Chronic venous insuffiency of Pasien p
lower legs Anemia 9 ± 3,0 0,03
Pasien dengan penyakit anemia dan chronic venous Chronic
lebih lama dirawat dirumah sakit daripada yang tidak 8,8 ± 3,8 0,01
venous
ada memiliki riwayat penyakit tersebut.
Kesimpulan Tabel 3

Pasien yang diberikan amoxicillin + clavulanat acid lama perawatannya lebih


pendek dibandingkan pasien yang diberikan cephalosporin dan clindamycin pada
kasus erysipelas dan selulitis
Kesimpulan Tabel 4

Tidak ada pengaruh antara jumlah pemberian antibiotik dengan tipe subgroup
dari pasien, ini dikarena hasil analisis menunjukkan data yang tidak signifikan
p>0,05 dari setiap subgroup pasien.

Diseases location, clinical subtype, diseases episode, general symptom,


concominant disorder, Laboratory examinations  p>0,05
Diskusi Journal
1. Erysipelas dan selulitis bakteri 3. Perbandingan penelitian lain :
 penyakit infeksi kulit yang - Bishare et al  penisilin
umum, tetapi pengobatan - Krasagakis et al  Intravena
antibiotik yang actual dari penisilin G
erysipelas dan selulitis sangatlah - Pallero alzamora et al  amoxicillin
minim + clavulanat

2. Pada penelitian ini


menyarankan 3. Pada pedoman untuk
.
penyakit erysipelas dan
menggunakan amoxicillin +
clavulanat untuk terapi selulitis first line nya adalah
karena mempengaruhi lama amoxicillin/fluklosasilin
perawatan dirumah sakit. - Jika alergi 
Makrolida/clindamisin
Diskusi Journal
- Vena insufiensi kronis pada - Anemia : hb <10mg/dl
tungkai bawah memperpanjang - Anemia  Hb rendah  pasokan O2
durasi rawat inap rendah  iskemia yang diprovokasi
- Sirkulasi vena menjadi statis, oleh infeksi kulit  kerusakan
lymphatic edema. jaringan
Keterbatasan Penelitian :

- Pasien relative kecil dan hanya dalam 1


department saja
- Retrospektif study
- Kurangnya alokasi pengobatan selain
amoxicillin clavulanat, sefalosporin dan
klindamisin
Kesimpulan Journal
Pasien dengan diagnosis Erisipelas dan selulitis diberikan obat kombinasi antara amoxicillin
+ asam clavulanat relative lebih pendek tinggal di rumah sakit daripada pasien yang
diberikan clindamisin/sefalosporin. Berdasarkan hasil studi penulis, menyarankan bahwa
obat ini harus dianggap sebagai pengobatan first line untuk pasien yang menderita kondisi
ini.
Critical Appraisal
JUDUL & PENGARANG
No. Kriteria Ya( +) / Tidak (-)

1 Jumlah kata dalam judul < 12 kata - (16 kata )

2. Deskripsi Judul menggambarkan isi +

3. Daftar penulis sesuai aturan jurnal +

4. Korespondensi penulis +

5. Tempat & waktu penelitian dalam judul +


ABSTRAK
No. Kriteria Ya (+) / Tidak (-)

1. Abstrak 1 paragraf +

2. Mencakup IMRC -

3. Secara keseluruhan Informatif +

4. Tanpa singkatan selain yang baku +

5. Kurang dari 250 kata - (329)


PENDAHULUAN
No. Kriteria Ya (+) / Tidak (-)

1. Terdiri dari 2 bagian atau 2 paragraf +

2. Paragraf pertama mengemukakan alasan +


dilakukan penelitian

3. Paragraf kedua menyatakan hipotesis atau -


tujuan penelitian

4. Didukung oleh pustaka yang relevan +

5. Kurang dari 1 halaman -


BAHAN & METODE
PENELITIAN
No. Kriteria Ya (+), tidak (-)
1. Jenis dan rancangan penelitian +
2. Waktu dan tempat penelitian Waktu +, tempat +
3. Kriteria inklusi +
4. Kriteria eksklusi +
5. Perincian cara penelitian +
PEMBAHASAN, KESIMPULAN,
DAFTAR PUSTAKA
No. Kriteria Ya (+) / Tidak (-)

1 Pembahasan dan kesimpulan terpisah +


2 Pembahasan & kesimpulan dipaparkan dengan +
jelas
3 Pembahasan mengacu dari penelitian +
sebelumnya
4 Pembahasan sesuai landasan teori +
5 Simpulan utama +
6 Simpulan berdasarkan penelitian +
7 Penulisan daftar pustaka sesuai aturan +
the guideline is
VALID

the guideline is
IMPORTANT

the guideline is
APPLICABLE
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai