Anda di halaman 1dari 57

PENGUKURAN KEBUGARAN FISIK

KEBUGARAN JASMANI / PHYSICAL FITNESS

“Kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas sehari-hari dengan baik,


tanpa timbulnya kelelahan.”

“Kemampuan untuk merespon tuntutan fisik sehari-hari, ditambah


cadangan energi yang cukup untuk mengatasi tantangan tiba-tiba.
LIMA KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI

 Cardiorepiratory Endurance
 Muscular Strength
 Muscular Endurance
 Flexibility
 Body Composition
ALUR BATTERY TEST
KONDISI FISIK/FISIOLOGIS
ATLET
PENGUKURAN AEROBIK BLEEP TEST/ MULTISTAGE FITNESS TEST

Pengukuran kebugaaran jasmani dapat dilakukan dengan salah satu cara


yaitu Bleep Test sebagai indikator kebugaran tubuh. Test ini meliputi berlari
terus menerus di antara dua garis yang berjarak 20 m selama terdengar
suara beep yang sudah direkam sebelumnya.
Prosedur pelaksanaan bleep test :

1.Tes bleep dilakukan dengan lari menempuh jarak 20 meter bolak-balik, yang dimulai dengan lari
pelan-pelan secara bertahap yang semakin lama semakin cepat hingga atlet tidak mampu mengikuti
irama waktu lari, berarti kemampuan maksimalnya pada level bolak-balik tersebut
2.Waktu setiap level 1 menit.
3.Pada level 1 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 8,6 detik dalam 7 kali bolak-balik.
4.Pada level 2 dan 3 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 7,5 detik dalam 8 kali bolak-balik.
5.Pada level 4 dan 5 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 6,7 detik dalam 9 kali bolak-balik, dan
seterusnya.
6.Setiap jarak 20 meter telah ditempuh, dan pada setiap akhir level, akan terdengar tanda bunyi 1 kali.
7. Start dilakukan dengan berdiri, dan kedua kaki di belakang garis start. Dengan aba-aba “siap ya”,
atlet lari sesuai dengan irama menuju garis batas hingga satu kaki melewati garis batas.
8. Bila tanda bunyi belum terdengar, atlet telah melampuai garis batas, tetapi untuk lari balik harus
menunggu tanda bunyi. Sebaliknya, bila telah ada tanda bunyi atlet belum sampai pada garis batas,
atlet harus mempercepat lari sampai melewati garis batas dan segera kembali lari ke arah
sebaliknya.
9. Bila dua kali berurutan atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari berarti kemampuan
maksimalnya hanya pada level dan balikan tersebut.
10. Setelah atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari, atlet tidak boleh terus berhenti, tetapi tetap
meneruskan lari pelan-pelan selama 3-5 menit untuk cooling down.
LAKI-LAKI
PENGUKURAN KELINCAHAN (SHUTTLE RUN)

 Kelincahan merupakan kemampuan untuk mengubah arah atau


posisi tubuh dengan cepat yang dilakukan bersama-sama dengan
gerakan yang lainnya.
 Kelincahan = kecepatan + koordinasi
Prosedur Shuttle Run Test

1. Pada aba – aba “ bersedia” setiap teste berdiri di belakang garis atau garis
pertama di tengah lintasan.
2. Pada aba-aba “siap” testee dengan start berdiri dan siap lari.
3. Dengan aba-aba “ya”testee segera lari menuju garis kedua dan setelah
melewati kedua garis kedua segera berbalik menuju garis start
4. Lari dari garis startatau garis pertama menuju ke garis start.
5. Lari dari garis start atau garis pertama menuju ke garis kedua dan kembali ke
garis start di hitung 1 kali.
6. Pelaksanaan lari dilakukan sampai ke empat kalinya bolak – balik sehingga
menempuh jarak 20 meter.
7. Setelah melewati garis finish stopwatch dihentikan.
DAYA TAHAN OTOT LOKAL (PUSH-PULL-SIT UP, SQUAT JUMP, BACK
LIFT)
PENGUKURAN KELENTUKAN/FLEKSIBILITAS
PENGUKURAN DAYA LEDAK OTOT
PENGUKURAN KECEPATAN ( SPEED 30 M)
PENGUKURAN KEKUATAN OTOT

Anda mungkin juga menyukai