Anda di halaman 1dari 17

Biaya Modal

Apa yang dimaksud dengan Modal?


• Dana yang digunakan untuk membiayai pengadaan aset dan
operasional suatu perusahaan.
Apa yang dimaksud dengan Biaya Modal?
Biaya Modal adalah Biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
untuk memperoleh dana baik hutang, saham preferen, saham biasa, maupun
laba ditahan untuk mendanai suatu investasi perusahaan.
Biaya modal juga merupakan tingkat pengembalian yang harus dihasilkan
oleh perusahaan atas investasi pryek untuk mempertahankan nilai pasar
sahamnya

Manfaat mengetahui biaya modal:


1. Untuk menentukan proyek menguntungkan(merugikan)
2. Sebagai discounting factor dalam menghitung present value aliran kas.
3. Regulasi perusahaan yang monopoli
Fungsi Biaya Modal
1. Taksiran biaya modal diperlukan dalam rangka penilaian kelayakan
suatu usulan investasi
2. Untuk menentukan struktur modal yang optimum
3. Untuk menilai perusahaan, karena biaya modal merupakan discount
rate (menentukan besarnya modal perusahaan)
4. Diperlukan untuk keputusan-keputusan yang berhubungan dengan
leasing,pendanaan kembali (refunding, obligasi dan kebijakan
modal kerja)
Risiko dan Biaya Modal
Struktur dasar dari biaya modal dibuat dengan mempertimbangkan
risiko dan pajak sbb :
1. Perhitungan biaya modal tergantung pada biaya bebas risiko dari
jenis pembiayaan,risko bisnis dan siko keuangan
2. Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pada keadaan setelah
pajak. Apabila ada biaya modal yang dihitung sebelum pajak, maka
perlu disesuaikan dulu dengan pajak sebelum dilakukan
perhitungan biaya modal rata-ratanya.
Asumsi Dasar
• Risiko bisnis : risiko dimana perusahaan tidak dapat menutup biaya
operasional perusahaan. Risiko ini diasumsikan tidak berubah
• Risiko keuangan : risiko yang dimana perusahaan tidak mampu
menutup kewajiban keuangan keluarga.
• Biaya setelah pajak : dianggap biaya yang relevan. Dengan perkataan
lain biaya modal dihitung atas dasar biaya modal setelah pajak
Konsep dasar biaya modal
• Merupakan biaya peluang (opportunity cost) dari penggunaan dana
untuk diinvestasikan dalam proyek baru.
• Tingkat pengembalian investasi perusahaan harus memperhatikan
investasi dengan tujuan menemukan tingkat pengembalian investasi
perusahaan investor.
• Biaya modal dapat diukur dengan “rate of return” minimum dari
investasi baru yang dikeluarkan perusahaan, dengan asumsi bahwa
tingkat risiko dari investasi baru sama dengan risiko dari aktiva yang
dimiliki saat ini.
Jenis Biaya Modal
A. Biaya Hutang = Cost of Debt (Kd)
B. Biaya saham preferen = Cost of Preferred Stock (Kp)
C. Biaya saham biasa = Cost of Common Equity (ks)
D. Biaya laba ditahan = Cost of Retained Earning
E. Biaya Modal Rata-rata Tertimbang = Weighted Average Cost of
Capital (WACC)
Untuk memperoleh Cost of Capital, perlu dilakukan perhitungan
dari masing-masing sumber dana dan biaya modal rata-rata dari
keseluruhan dana yang digunakan.
A. BIAYA MODAL INDIVIDU
1. Biaya Hutang Jangka Panjang (Obligasi)
Merupakan biaya hutang sesudah pajak saat ini untuk mendapatkan dana jangka
panjang melalui pinjaman. Kebanyakan hutang jangka panjang perusahaan diperoleh
melalui penjualan surat obligasi.
Obligasi adalah surat hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan nilai
nominal tertentu,jangka waktu tertentu, dan memberikan bunga.
Biaya modal dari penggunaan hutang jangka panjang dihitung dengan cara :
Kdt = kd ( 1 – T )
Dimana :
• Kdt = biaya modal setelah pajak yg berasal dari hutang
• T = tarif pajak marjinal perusahaan
• Kd = biaya modal yg berasal dari hutang (sebelum pajak)
2. Biaya Saham Preferen
Saham preferen adalah surat bukti kepemilikan saham yang memberikan penghasilan tetap
berupa dividen yang besarnya telah ditentukan presentasenya terhadap harga sahamnya.
Saham preferen merupakan modal sendiri,artinya dividennya diambil dari laba setelah
pajak.
Jadi, Biaya Saham Preferen itu adalah tingkat pengembalian yg diperlukan investor atas
saham preferen perusahaan (kp).

x 100 %
Dimana :
Kp = Biaya modal saham preferen
Dps = Deviden saham preferen = tingkat dividen x nilai nominal
P = Harga yg diterima perusahaan setelah dikurangi flotasi
3. Biaya Ekuitas Saham Biasa
Saham biasa adalah surat bukti kepemilikan perusahaan yang
tidak mempunyai hak-hak istimewa seperti saham preferen.
Biaya modal saham biasa merupakan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa
untuk investasi. Biaya modal saham biasa dapat mengalami
peningkatan secara internal dengan menahan laba atau secara
eksternal dengan menjual atau mengeluarkan saham biasa baru.
Perusahaan dapat membagi laba setelah pajak yang diperoleh sebagai
deviden. Meliputi :
1. Biaya laba ditahan
2. Biaya ekuitas saham biasa baru
4. Biaya Laba ditahan
Laba ditahan merupakan laba yang tidak dibayarkan sebagai cash dividen,
yang merupakan hak milik pemegang saham biasa. Pemanfaatan laba
ditahan mengandung biaya kesempatan bagi pemegang saham
biasa,sehingga required ror-nya sebanding dengan seandainya bagian laba
diabayarkan sebagai cash dividen.
tingkat pengembalian yg diperlukan oleh pemegang saham perusahaan atas
modal ekuitas perusahaan yg diperoleh dari laba ditahan.Biaya laba ditahan
dapat diestimasi dengan 3 metode :
A. Pendekatan Capital Assets Pricing Model (CAPM)
B. Pendekatan hasil obligasi + premi resiko
C. Pendekatan hasil deviden + tingkat pertumbuhan
a. Pendekatan CAPM
Model CAPM merupakan model penetapan biaya modal dengan
menganalisis hubungan antara tingkat return saham yang diharapkan
dengan return pasar yang terjadi.
Menurut CAPM, biaya modal laba ditahan atau tingkat
pengembalian yg diperlukan atas saham biasa adalah :
Ks = krf + (km – krf) bi
Dimana :
Ks = tingkat pengembalian yg diperlukan/biaya modal laba ditahan
Krf = suku bunga bebas resiko (suku bunga SBI)
Km = tingkat pengembalian pasar/tingkat pengembalian rata- rata
saham
Bi = koefisien beta saham(indeks resiko saham)
b. Pendekatan Hasil Obligasi + Premi Risiko
Untuk mengestimasi biaya ekuitas saham biasa mereka menambahkan
premi risiko mereka sebesar 3 sampai 5 poin persentase terhadap suku
bunga hutang jangka panjang (obligasi).
Ks = hasil obligasi + premi risiko
c. Pendekatan Hasil Deviden + Tingkat Pertumbuhan
Disebut juga pendekatan arus kas yg didiskontokan (DCF = discounted
cash flow). Dikatakan seseorang menambah tingkat pertumbuhan yg
diharapkan perusahaan dengan hasil deviden yg diharapkan.

Dimana :
Ks = biaya laba ditahan
D1 = estimasi deviden tahun yad
Po = harga saham biasa
g = tingkat pertumbuhan deviden
B. Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang
(Weighted Average Cost of Capital)
Apabila perusahaan menggunakan kombinasi beberapa jenis sumber dana, maka biaya
modal yang perlu diperhitungkan adalah keseluruhan biaya modal yang digunakan oleh
perusahaan sesuai dengan proporsi masing-masing sumber dana yang digunakan.
Biaya modal rata-rata tertimbang merupakan biaya rata-rata tertimbang dari komponen
undividual dengan menggunakan pertimbangan jenis modal dalam struktur modal sebagai
factor penimbang.
WACC = wd.kd (1-T)+wps.kps+ws.( ks atau ke)

kd = biaya hutang
kps = biaya saham preferen
ks = biaya laba ditahan
ke = biaya saham biasa baru
T = pajak
C. Marginal Cost Of Capital
Merupakan tambahan biaya dari tambahan modal baru yang diperoleh
perusahaan, dan biaya marginal meningkat apabila lebih banyak modal yang
diperoleh selama periode tertentu.
Untuk menghitung marginal cost of capital digunakan rumus sbb :
Marginal COC = Jumlah Biaya modal dari tambahan modal baru X 100%
Jumlah Tambahan modal baru
Tambahan Modal Baru = Laba Ditahan
Ws

Anda mungkin juga menyukai