Anda di halaman 1dari 13

TEKS EDITORIAL

SITOR SITUMORANG

ANGGOTA :
ALFIA NUR UTAMI
ANDREANING DEWITA
M. FANO
MUHAMMAD ZAKI
SOPIYATUL MUKAROMAH

XII MIPA 2
 Teks Editorial atau yang dimaksud dengan (Opini) merupakan suatu teks
yang isinya tentang pendapat seseorang pribadi pada sebuah isu ataupun
masalah aktual.

 isu yang dimaksud adalah masalah sosial, ekonomi, atau politik yang
mempunyai hubungan signifikan terhadap masalah politik.

 Keberadaan teks editorial maupun teks opini tersebut juga rutin ada
dalam surat kabar.
■ Mengajak kepada pembaca atau ■ Memberikan informasi pada
pendengar supaya mereka berfikir masyarakat tentang suatu
pada apa yang diisukan yang
dibicarakan orang banyak di informasi.
kehidupan sekitar. ■ Untuk merangsang pemikiran
■ Memberikan pandangan untuk para masyarakat dengan pembahasan
pembaca/pendengar terhadap isu tertentu.
yang saat itu berkembang di
masyarakat sekitar ■ Bisa menggerakan pembaca dalam
mengambil tindakan sesuai dengan
hati mereka.
Dapat Untuk menjelaskan
meneruskan berita maupun
penilaian moral akibatnya kepada
tekait isu yang masyarakat luas.
dimaksud..

Mengisi latar belakang


terhadap isu terhadap Mempersiapkan
kenyataan sosial masyarakat terhadap
maupun fakor yang resiko kemungkinan
bisa yang akan terjadi
mempengaruhinya,
Pernyataan Argurmentasi Penegasan Ulang
Pendapat bentuk alasan penguatan argumen
Berisi pandangan
atau bukti yang kembali yang
ataupun sudut
digunakan ditunjang oleh fakta
pandang penulis
terhadap untuk dalam bagian
permasalahan/isu memperkuat argumentasi
yang dibahas, pernyataan,
Interpretative Editorial Controversial Editorial :
Di tulis dengan misi Di tulis dengan misi
utama untuk tertentu untuk
menjelaskan isu yang menyebabkan sudut
dipertaruhkan oleh pandang tertentu,
fakta dan figur,

Explanatiory Editorial
menyajikan masalah
untuk dibaca oleh
pembaca.
Adverbia. Pada teks
ini ditujukan supaya
Menggunakan Menggunakan kata pembacanya bisa
kata-kata populer ganti penunjuk meyakini teks yang
Menggunakan memudahkan merujuk kepada telah dibahas
kalimat retoris pembaca tempat, waktu, dengan kata
kalimat pertanyaan memahami isi teks peristiwa atau keterangan selalu,
yang tidak ditujukan editorial masalah yang sering, kadang-
mendapat jawaban menjadi fokus kadang,
ulasan. jarang,biasanya,
serta, dll.
LANGKAH - LANGKAH MENULIS TEKS EDITORIAL

■ Memilih topik terkini dan terhangat yang menarik pembaca. Topik yang menarik akan diminati para
pembaca karena pembaca selalu ingin topik yang terbaru.
■ Mengumpulkan data untuk mendukung pendapat. Data berupa fakta-fakta yang berhubungan
dengan topik akan sangat mendukung pendapat yang sudah dibuat.
■ Menyesuaikan topik dengan pembaca. Penulis teks editorial harus memperhatikan bahasa, fakta-
fakta dan pendapat yang dikemukakan apakah sudah tepat atau belum bagi pembaca..
■ Menyunting teks editorial. Periksa kembali teks yang sudah dibuat agar kaidah kebahasaan, tanda
baca, dan kalimatnya sudah padu dan siap untuk dibaca para pembaca.
Kebiasaan Membuang Sampah

Kebiasaan membuang sampah sembarangan telah tertanam di benak masyarakat Indonesia sejak masih
kecil. Bagaimana tidak, orang tua secara tidak langsung mengajarkan cara membuang sampah yang tidak
benar kepada anak-anak mereka. Contohnya dapat kita lihat orang tua dengan gampang melempar sampah
dapur ke sungai atau depan rumah yang dianggap lumrah.
Parahnya lagi kebiasaan tersebut dianggap tidak sebagai sesuatu yang salah. Padahal sampah yang
tertumpuk disungai akan menyumbat aliran air dan dengan curah hujan sedikit maka banjir tidak bisa
dielakan lagi.
Kurangnya kesadaran di masyarakat Indonesia membutuhkan waktu yang lama supaya kesadaran akan
kebersihan dapat diciptakan.
Menurut opini saya, tidak hanya orang miskin yang membuang sampah sembarangan, tetapi orang kaya
juga begitu, seperti contohnya kita sering melihat botol minuman kosong yang melayang keluar dari pintu
kaca mobil di jalan umum.
Yang menjadi pertanyaan, kenapa orang yang punya mobil, bisa menjaga kebersihan mobilnya namun tidak
memperdulikan kebersihan di jalan umum? Botol kosong yang dibuang sembarangan, tidak hanya
menimbulkan sampah di jalan raya namun juga akan membahayakan pengendara lalu lintas yang lewat.
Yang saat ini paling dibutuhkan adalah kesadaran diri masing-masing untuk hidup sehat dan bersih.
Masyarakat di bantaran sungai dengan mudahnya membuang sampah ke dalam sungai daripada
harus membuang ke tong sampah. Kebiasaan ini dilakukan sudah lama, karna menurut mereka tidak
memakan banyak waktu dengan melemparkan sekantong sampah ke sungai.
Dan juga bukan rahasia umum lagi jika ada tanah kosong pasti disitu dipenuhi oleh sampah-sampah
rumah tangga. Biasanya masyarakat akan membuang sampah tersebut pada malam hari, diam-diam
atau cari waktu sepi untuk membuangnya. Jika satu orang membuang sampah disitu, maka yang lain
akan ikut-ikutan, dan lama-lama tanah yang kosong itu berubah menjadi tumpukan sampah,
kemudian masalah bau sampah yang menyengat akan mengikuti.
Diharapkan bagi pemerintah menyediakan tong sampah gratis untuk semua masyarakat yang tidak
mampu dan masyarakat tidak dipungut biaya iuran sampah.
Marilah untuk kita semua, memperbaiki kebiasaan buruk kita, dan mulailah untuk membuang
sampah pada tempatnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai