Anda di halaman 1dari 81

PERFORMANCE MONITORING

FACILITY ULUBELU GEOTHERMAL


FIELD
Mayang Firdaus 163210248
Najib Amien Husein 163210091
Rizka Ananda 163210244
OUTLINE

TURBINE
CONDENSER
PUMPS
COOLING TOWER
TURBINE
Measured Items :
A. Turbin Inlet Pressure (barg)
B. Main Steam Flow (t/h)
C. Generator Gross Power (M/w)
D. Turbin Power (M/w)
E. Generator Efficiency (%)
F. SSC (Specific Steam Consumption)
Raw Data
MAIN STEAM FLOW (T/H)

270
280
290
300
310
330

260
320
1:00
1:00
1:00
1:00
1:00
1:00
1:00
1:00
1:00
1:00
1:00
1:00
1:00
1:00

Main Steam Flow (t/h)


1:00
1:00
1:00
1:00
1:00
1:00
1:00
1:00
1:00
Generator Gross Power (M/W)

1:00
1:00
1:00
1:00
1:00
Main Steam Flow (t/h) vs Generator Gross Power (M/W)

1:00
1:00
1:00
45
46
47
48
50

49

45.5
46.5
47.5
48.5
49.5

44.5

GENERATOR GROSS POWER (M/W)


D. Turbin Power (M/w)
E. Generator Efficiency (%)

Generator Efficiency = Power Turbin x Generator Gross Power


F. SSC

SSC = Main Steam Flow / Generator Gross Power


Kondenser
Merupakan peralatan untuk mengubah uap menjadi air. Proses perubahannya dilakukan dengan
cara mengalirkan uap kedalam suatu ruangan yang berisi pipa-pipa. Uap mengalir diluar pipa-
pipa sedangkan air sebagai pendingin mengalir melalui bagian dalam pipa.Kebutuhan air untuk
pendingin di dalam kondensor sangat besar sehingga dalam perencanaan biasanya sudah
diperhitungkan. Air pendingin diambil dari sumber yang cukup tersedia banyak air, seperti
danau atau laut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan panas pada kondensor di antaranya yaitu :
- Jumlah aliran air pendingin.
- Kebersihan pipa saluran air pendingin.
- Temperatur air pendingin.
Perpindahan panas akan mempengaruhi kinerja kondensor. Gangguan dari salah satu
faktor di atas akan menyebabkan penurunan tekanan vakum
kondensor. Penurunan vakum kondensor atau naiknya tekanan balik akan berpengaruh
pada kemampuan kerja turbin.
Prinsip Kerja Kondensor
1. Surface Condenser
• Type Horizontal Condenser
• Type Vertical condenser
2. Direct Contact Condenser
1. Surface Condenser
Cara kerja dari jenis alat ini ialah proses pengubahan dilakukan dengan
cara mengalirkan uap kedalam ruangan yang berisi susunan pipa dan
uap tersebut akan memenuhi permukaan luar pipa sedangkan air yang
berfungsi sebagai pendingin akan mengalir di dalam pipa (tube side),
maka akan terjadi kontak antara keduanya dimana uap yang memiliki
temperatur panas akan bersinggungan dengan air pendingin yang
berfungsi untuk menyerap kalor dari uap tersebut, sehingga
temperatur steam (uap) akan turun dan terkondensasi.
A. Type Horizontal Condenser

• Pada type kondesor ini, air pendingin masuk melalui bagian bawah,
kemudian masuk kedalam pipa (tube) dan akan keluar pada bagian
atas, sedangkap uap akan masuk pada bagian tengah kondensor dan
akan keluar sebgai kondensat pada bagian bawah.
B. Type Vertical condenser

• Pada jenis kondensor ini, tempat masuknya air pendingin melalui


bagian bawah dan akan mengalir di dalam pipa selanjutnya akan
keluar pada bagian atas kondensor, sedangkan steam akan masuk
pada bagian atas dan air kondesat akan keluar pada bagian bawah.
2. Direct Contact Condenser
• Cara kerja dari kondensor jenis ini yaitu proses kondensasi dilakukan
dengan cara mencampurkan air pendingin dan uap secara langsung.
Jenis dari kondensor ini disebut spray condenser, pada alat ini proses
pencampuran dilakukan dengan menyemprotkan air pendingin ke
arah uap. Sehingga steam akan menempel pada butiran-butiran air
pendingin tersebut dan akan mengalami kontak temperatur,
selanjutnya uap akan terkondensasi dan tercampur dengan air
pendingin yang mendekati fase saturated (basah).
Penyebab Penurunan Kinerja Kondensor
• 1. Non Condesable Gases (gas yang tidak dapat terkondensasi).
• 2. Terjadi Fouling Terhadap Kondensor.
1. Non Condesable Gases (gas yang tidak
dapat terkondensasi).
• Gas ini dapat meneyebabkan kenaikan pressure terhadap kondensor
dan menyelimuti permukaan tube-tube yang dapat menghambat
transfer panas antara uap dengan cooling water, sehingga gas-gas ini
harus dikeluarkan atau dibuang dari dalam kondensor. Cara untuk
mengeluarkan udara tersebut biasanya dilakukan dengan bantuan
venting pump dan primming pump yang merupakan pompa vakum.
2. Terjadi Fouling Terhadap Kondensor.
• Fouling atau endapan sangat mungkin terjadi pada kondensor,
endapan yang mengotori tube-tube kondensor ini berasal dari
sumber pengambilan bahan baku air pendingin. Seperti yang kita
ketahui tempat pengambilan air pendingin berasal dari laut dan
kemungkinan besar air tersebut mengandung endapan-endapam
kotoran yang ikut masuk dan mengendap pada tube-tube kondensor,
hal ini dapat menyebebakan menurunnya laju perpindahan panas
pada kondensor, sehingga kualitas air pendingin sangat diperlukan
agar mengurangi penyebab fouling pada kondensor. Cara untuk
mengeluarkan kotoran tersebut biasanya dilakukan dengan cara:
Cara untuk mengeluarkan kotoran tersebut biasanya
dilakukan dengan cara:
• backwash kondensor, yaitu dengan membalikkan arah aliran air
pendingin dengan tujuan membuang kotoran yang masuk ke dalam
waterbox inlet yang menghalangi proses perpindahan panas pada
kondensor, proses ini dilakukan dengan cara membalikkan arah aliran
inlet dan outlet.
• Ball Cleaning, proses pembersihan dengan cara ini dapat dilakukan
dengan bola sebgai alat untuk membersihkan tube kondensor. Cara
kerjanya yaitu bola akan dimasukkan pada inlet mengikuti
aliran kondensor dan keluar pada waterbox outlet.
Condenser

• MEASURED ITEMS :
• TURBIN INLET PRESSURE (t/h)
• CONDENSER PRESSURE (t/h)
• CONDENSER TEMPERATURE
• HWP OUTLET TEMPERATURE
• MAIN COOLING WATER INLET TEMPERATURE
CONDENSER
Condenser & Vacuum Efficiency
𝑺𝒈 𝑻𝒖𝒓𝒃𝒊𝒏𝒆−𝑺𝒇 𝑪𝒐𝒏𝒅𝒆𝒏𝒔𝒆𝒓
• Pendekatan isentropis : S4 = 𝑺𝒈𝒇 𝑪𝒐𝒏𝒅𝒆𝒏𝒔𝒆𝒓

• K = Specific Heat Cooling Water


• Ts = HWP outlet temperature
Steam Turbine
• Tc = Main Cooling Water temperature
𝒎𝒔 [𝒙𝑳+𝑲 𝒕𝒔 −𝒕𝒄 ]
• Pendekatan massa air masuk ke CND (kg/hr) : 𝒎𝒘 = 𝑲 𝒕𝟐 −𝒕𝟏
Condenser
• Effisiensi Vacuum :
𝑩𝒂𝒓𝒐𝒎𝒆𝒕𝒓𝒊𝒄 𝑷 −𝑨𝒃𝒔𝒐𝒍𝒖𝒕𝒆 𝑷 𝑪𝑵𝑫
• 𝜼𝑽𝒂𝒄𝒖𝒖𝒎 = 𝑩𝒂𝒓𝒐𝒎𝒆𝒕𝒓𝒊𝒄 𝑷 −𝑨𝒃𝒔𝒐𝒍𝒖𝒕𝒆 𝑷 𝑪𝒐𝒓𝒓𝒆𝒔𝒑𝒐𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 𝒕𝒐 𝑻𝒆𝒎𝒑 𝑪𝑵𝑫
Heat Transfer

• Effisiensi Kondenser :
𝑯𝒘𝒑 𝑶𝒖𝒕𝒍𝒆𝒕 𝑻𝒆𝒎𝒑 −𝑴𝑪𝑾 𝑰𝒏𝒍𝒆𝒕 𝒕𝒆𝒎𝒑
• 𝜼𝑪𝒐𝒏𝒅𝒆𝒏𝒔𝒆𝒓 = M Outlet CND Inlet from CT basin
𝑪𝑵𝑫 𝑻𝒆𝒎𝒑 −𝑴𝑪𝑾 𝑰𝒏𝒍𝒆𝒕 𝑻𝒆𝒎𝒑
Pressure
Effesiensi Condenser Design

70.000
72.000
74.000
76.000
78.000
80.000
82.000
84.000
86.000
88.000
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM

Effesiensi Condenser Design


1:00 AM
Time
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
Effesiensi Vacuum

1:00 PM
Effesiensi Condenser Design vs Effesiensi Vacuum

1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
70.000
75.000
80.000
85.000
90.000
95.000
100.000
105.000
110.000

Effesiensi Vacuum
PUMP HWP
• Efficiency Pump
𝑃ℎ
•  = . 100%
𝑃𝑠

• Motor Shaft Power


• 𝑃𝑠 = 𝑃𝑒 ∙ 𝑚

• Electrical Power
• 𝑃𝑒 = 3 ∙ 𝑉 ∙ 𝐼 ∙ 𝑐𝑜𝑠𝜑

• Hydraulic Pump Power


• 𝑃ℎ = 𝜌 ∙ 𝑔 ∙ 𝐻 ∙ 𝑄
HWP A Bulan January
PUMP PAWC
• Efficiency Pump
𝑃ℎ
•  = . 100%
𝑃𝑠

• Motor Shaft Power


• 𝑃𝑠 = 𝑃𝑒 ∙ 𝑚

• Electrical Power
• 𝑃𝑒 = 3 ∙ 𝑉 ∙ 𝐼 ∙ 𝑐𝑜𝑠𝜑

• Hydraulic Pump Power


• 𝑃ℎ = 𝜌 ∙ 𝑔 ∙ 𝐻 ∙ 𝑄
PAWC Bulan January
Cooling Tower
• Cooling Tower merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menurunkan suhu aliran air
dengan cara mengekstraksi panas dari air dan mengemisikannya ke atmosfir. Menara pendingin
menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan
kemudian dibuang ke atmosfir.
• Condensate Water yang dipompakan dari Condenser oleh Hotwell Pump (HWP) akan
disemprotkan melalui Spray Nozzel. Uap panas akan dihisap oleh Cooling Tower Fan untuk
dibuang ke Atmosphere bersama Non Condensable Gas (NCG), sedangkan Air panas akan jatuh
melewati Filler Pack menghasilkan butiran air yang kontak langsung dengan Udara sehingga pada
akhirnya menjadi Air Pendingin yang ditampung di Cooling Tower Basin dan siap untuk
mendinginkan Condenser.
Manfaat Cooling Tower
• Mencegah pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan kembali
barang yang seharusnya menjadi barang lain yang bersifat ekonomi.
• Memaksimalkan kinerja mesin-mesin produksi agar dapat digunakan
lebih lama.
• Mencegah overheat pada mesin-mesin produksi sehingga suhu mesin
tetap stabil.
• Bahan bakar yang digunakan hanya listrik dan media operasi
memakai air dan udara dan tidak memakai bahan bakar fosil sehingga
bebas dari emisi yang membahayakan lingkungan.
• Performa menara pendingin dievaluasi untuk membahas approach
dan range operasi pada nilai rancangan, indetifikasi area pemborosan
energi, dan juga untuk sarana perbaikan
Range Cooling Tower
• Range merupakan pengurangan suhu air yang melalui menara
pendingin. Range yang tinggi berarti bahwa menara pendingin telah
mampu menurunkan suhu air secara efektif, dan kinerjanya baik.
Rumusnya adalah:
• Range (°C) = suhu air masuk (°C) – suhu air keluar (°C)
Approach Cooling Tower
• Approach adalah Selisih antara suhu bola basah udara (wet bulb) yang
masuk dan suhu air yang keluar. Semakin rendah approach semakin
baik kinerja menara pendingin.
• Approach (°C) = suhu air keluar (°C) – suhu wet bulb (°C)
EFEKTIVITAS COOLING TOWER
• Efektivitas merupakan perbandingan antara range dan range ideal
(dalam persentase), yaitu perbedaan antara suhu masuk air pendingin
dan suhu wet bulb, atau dengan kata lain adalah
• Range / (Range + Approach)
• Semakin tinggi perbandingan ini, maka semakin tinggi efektivitas
menara pendingin. Menurut Standart efektivitas Pendinginan minimal
50%.
Efektivitas Pendinginan
VS
Kapasitas Pendinginan
• Perhitungan Prestasi Cooling Tower pada bulan januari
• Dari hasil tersebut efektivitas pendinginan yang dihasilkan cukup kecil yaitu
berkisar 62.195 % s.d 80.49 % dengan rata-rata 70.13 % , dikarenakan nilai range
yang antara 10,61 °C – 11,34 °C dan nilai aproach yang besar berkisar antara 2,75
°C – 6,82 °C. Sehingga nilai efektivitas pendinginan yang dihasilkan untuk Cooling
Tower pada bulan januari masih dapat dikategorikan efisien karena masih diatas
50% dari standar efektifitas yang baik untuk Cooling Tower.
• Kapasitas pendinginan suatu menara pendingin adalah setara dengan
kemampuan Menara pendingin tersebut dalam membuang panas ke lingkungan.
Kapasitas pendingin adalah panas yang dibuang dalam kKal/Jam, hasil dari
kecepatan aliran massa air, panas spesifik dan perbedaan suhu. Kapsitas
pendinginan dan kapasitas penguapan grafiknya sama hal ini karena
berpengaruhnya jumlah air panas yang didinginkan dan kehilangan penguapan
akibat proses pendinginan.
LAJU ALIR CONDENSAT
• Merupakan Perbandingan Antara Laju Alir Udara dengan Laju Alir Air
L/G
• Laju Alir Condensat disebut juga dengan laju alir air dingin yang
menuju ke Cooling Tower
TERIMA KASIH
Kondenser
Merupakan peralatan untuk mengubah uap menjadi air. Proses perubahannya dilakukan dengan
cara mengalirkan uap kedalam suatu ruangan yang berisi pipa-pipa. Uap mengalir diluar pipa-
pipa sedangkan air sebagai pendingin mengalir melalui bagian dalam pipa.Kebutuhan air untuk
pendingin di dalam kondensor sangat besar sehingga dalam perencanaan biasanya sudah
diperhitungkan. Air pendingin diambil dari sumber yang cukup tersedia banyak air, seperti
danau atau laut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan panas pada kondensor di antaranya yaitu :
- Jumlah aliran air pendingin.
- Kebersihan pipa saluran air pendingin.
- Temperatur air pendingin.
Perpindahan panas akan mempengaruhi kinerja kondensor. Gangguan dari salah satu
faktor di atas akan menyebabkan penurunan tekanan vakum
kondensor. Penurunan vakum kondensor atau naiknya tekanan balik akan berpengaruh
pada kemampuan kerja turbin.
Prinsip Kerja Kondensor
1. Surface Condenser
• Type Horizontal Condenser
• Type Vertical condenser
2. Direct Contact Condenser
1. Surface Condenser
Cara kerja dari jenis alat ini ialah proses pengubahan dilakukan dengan
cara mengalirkan uap kedalam ruangan yang berisi susunan pipa dan
uap tersebut akan memenuhi permukaan luar pipa sedangkan air yang
berfungsi sebagai pendingin akan mengalir di dalam pipa (tube side),
maka akan terjadi kontak antara keduanya dimana uap yang memiliki
temperatur panas akan bersinggungan dengan air pendingin yang
berfungsi untuk menyerap kalor dari uap tersebut, sehingga
temperatur steam (uap) akan turun dan terkondensasi.
A. Type Horizontal Condenser

• Pada type kondesor ini, air pendingin masuk melalui bagian bawah,
kemudian masuk kedalam pipa (tube) dan akan keluar pada bagian
atas, sedangkap uap akan masuk pada bagian tengah kondensor dan
akan keluar sebgai kondensat pada bagian bawah.
B. Type Vertical condenser

• Pada jenis kondensor ini, tempat masuknya air pendingin melalui


bagian bawah dan akan mengalir di dalam pipa selanjutnya akan
keluar pada bagian atas kondensor, sedangkan steam akan masuk
pada bagian atas dan air kondesat akan keluar pada bagian bawah.
2. Direct Contact Condenser
• Cara kerja dari kondensor jenis ini yaitu proses kondensasi dilakukan
dengan cara mencampurkan air pendingin dan uap secara langsung.
Jenis dari kondensor ini disebut spray condenser, pada alat ini proses
pencampuran dilakukan dengan menyemprotkan air pendingin ke
arah uap. Sehingga steam akan menempel pada butiran-butiran air
pendingin tersebut dan akan mengalami kontak temperatur,
selanjutnya uap akan terkondensasi dan tercampur dengan air
pendingin yang mendekati fase saturated (basah).
Penyebab Penurunan Kinerja Kondensor
• 1. Non Condesable Gases (gas yang tidak dapat terkondensasi).
• 2. Terjadi Fouling Terhadap Kondensor.
1. Non Condesable Gases (gas yang tidak
dapat terkondensasi).
• Gas ini dapat meneyebabkan kenaikan pressure terhadap kondensor
dan menyelimuti permukaan tube-tube yang dapat menghambat
transfer panas antara uap dengan cooling water, sehingga gas-gas ini
harus dikeluarkan atau dibuang dari dalam kondensor. Cara untuk
mengeluarkan udara tersebut biasanya dilakukan dengan bantuan
venting pump dan primming pump yang merupakan pompa vakum.
2. Terjadi Fouling Terhadap Kondensor.
• Fouling atau endapan sangat mungkin terjadi pada kondensor,
endapan yang mengotori tube-tube kondensor ini berasal dari
sumber pengambilan bahan baku air pendingin. Seperti yang kita
ketahui tempat pengambilan air pendingin berasal dari laut dan
kemungkinan besar air tersebut mengandung endapan-endapam
kotoran yang ikut masuk dan mengendap pada tube-tube kondensor,
hal ini dapat menyebebakan menurunnya laju perpindahan panas
pada kondensor, sehingga kualitas air pendingin sangat diperlukan
agar mengurangi penyebab fouling pada kondensor. Cara untuk
mengeluarkan kotoran tersebut biasanya dilakukan dengan cara:
Cara untuk mengeluarkan kotoran tersebut biasanya
dilakukan dengan cara:
• backwash kondensor, yaitu dengan membalikkan arah aliran air
pendingin dengan tujuan membuang kotoran yang masuk ke dalam
waterbox inlet yang menghalangi proses perpindahan panas pada
kondensor, proses ini dilakukan dengan cara membalikkan arah aliran
inlet dan outlet.
• Ball Cleaning, proses pembersihan dengan cara ini dapat dilakukan
dengan bola sebgai alat untuk membersihkan tube kondensor. Cara
kerjanya yaitu bola akan dimasukkan pada inlet mengikuti
aliran kondensor dan keluar pada waterbox outlet.
Condenser

• MEASURED ITEMS :
• TURBIN INLET PRESSURE (t/h)
• CONDENSER PRESSURE (t/h)
• CONDENSER TEMPERATURE
• HWP OUTLET TEMPERATURE
• MAIN COOLING WATER INLET TEMPERATURE
CONDENSER
Condenser & Vacuum Efficiency
𝑺𝒈 𝑻𝒖𝒓𝒃𝒊𝒏𝒆−𝑺𝒇 𝑪𝒐𝒏𝒅𝒆𝒏𝒔𝒆𝒓
• Pendekatan isentropis : S4 = 𝑺𝒈𝒇 𝑪𝒐𝒏𝒅𝒆𝒏𝒔𝒆𝒓

• K = Specific Heat Cooling Water


• Ts = HWP outlet temperature
Steam Turbine
• Tc = Main Cooling Water temperature
𝒎𝒔 [𝒙𝑳+𝑲 𝒕𝒔 −𝒕𝒄 ]
• Pendekatan massa air masuk ke CND (kg/hr) : 𝒎𝒘 = 𝑲 𝒕𝟐 −𝒕𝟏
Condenser
• Effisiensi Vacuum :
𝑩𝒂𝒓𝒐𝒎𝒆𝒕𝒓𝒊𝒄 𝑷 −𝑨𝒃𝒔𝒐𝒍𝒖𝒕𝒆 𝑷 𝑪𝑵𝑫
• 𝜼𝑽𝒂𝒄𝒖𝒖𝒎 = 𝑩𝒂𝒓𝒐𝒎𝒆𝒕𝒓𝒊𝒄 𝑷 −𝑨𝒃𝒔𝒐𝒍𝒖𝒕𝒆 𝑷 𝑪𝒐𝒓𝒓𝒆𝒔𝒑𝒐𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 𝒕𝒐 𝑻𝒆𝒎𝒑 𝑪𝑵𝑫
Heat Transfer

• Effisiensi Kondenser :
𝑯𝒘𝒑 𝑶𝒖𝒕𝒍𝒆𝒕 𝑻𝒆𝒎𝒑 −𝑴𝑪𝑾 𝑰𝒏𝒍𝒆𝒕 𝒕𝒆𝒎𝒑
• 𝜼𝑪𝒐𝒏𝒅𝒆𝒏𝒔𝒆𝒓 = M Outlet CND Inlet from CT basin
𝑪𝑵𝑫 𝑻𝒆𝒎𝒑 −𝑴𝑪𝑾 𝑰𝒏𝒍𝒆𝒕 𝑻𝒆𝒎𝒑
Pressure
Effesiensi Condenser Design

70.000
72.000
74.000
76.000
78.000
80.000
82.000
84.000
86.000
88.000
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM

Effesiensi Condenser Design


1:00 AM
Time
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
Effesiensi Vacuum

1:00 PM
Effesiensi Condenser Design vs Effesiensi Vacuum

1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
1:00 PM
1:00 AM
70.000
75.000
80.000
85.000
90.000
95.000
100.000
105.000
110.000

Effesiensi Vacuum
PUMP HWP
• Efficiency Pump
𝑃ℎ
•  = . 100%
𝑃𝑠

• Motor Shaft Power


• 𝑃𝑠 = 𝑃𝑒 ∙ 𝑚

• Electrical Power
• 𝑃𝑒 = 3 ∙ 𝑉 ∙ 𝐼 ∙ 𝑐𝑜𝑠𝜑

• Hydraulic Pump Power


• 𝑃ℎ = 𝜌 ∙ 𝑔 ∙ 𝐻 ∙ 𝑄
HWP A Bulan January
PUMP PAWC
• Efficiency Pump
𝑃ℎ
•  = . 100%
𝑃𝑠

• Motor Shaft Power


• 𝑃𝑠 = 𝑃𝑒 ∙ 𝑚

• Electrical Power
• 𝑃𝑒 = 3 ∙ 𝑉 ∙ 𝐼 ∙ 𝑐𝑜𝑠𝜑

• Hydraulic Pump Power


• 𝑃ℎ = 𝜌 ∙ 𝑔 ∙ 𝐻 ∙ 𝑄
PAWC Bulan January
Cooling Tower
• Cooling Tower merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menurunkan suhu aliran air
dengan cara mengekstraksi panas dari air dan mengemisikannya ke atmosfir. Menara pendingin
menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan
kemudian dibuang ke atmosfir.
• Condensate Water yang dipompakan dari Condenser oleh Hotwell Pump (HWP) akan
disemprotkan melalui Spray Nozzel. Uap panas akan dihisap oleh Cooling Tower Fan untuk
dibuang ke Atmosphere bersama Non Condensable Gas (NCG), sedangkan Air panas akan jatuh
melewati Filler Pack menghasilkan butiran air yang kontak langsung dengan Udara sehingga pada
akhirnya menjadi Air Pendingin yang ditampung di Cooling Tower Basin dan siap untuk
mendinginkan Condenser.
Manfaat Cooling Tower
• Mencegah pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan kembali
barang yang seharusnya menjadi barang lain yang bersifat ekonomi.
• Memaksimalkan kinerja mesin-mesin produksi agar dapat digunakan
lebih lama.
• Mencegah overheat pada mesin-mesin produksi sehingga suhu mesin
tetap stabil.
• Bahan bakar yang digunakan hanya listrik dan media operasi
memakai air dan udara dan tidak memakai bahan bakar fosil sehingga
bebas dari emisi yang membahayakan lingkungan.
• Performa menara pendingin dievaluasi untuk membahas approach
dan range operasi pada nilai rancangan, indetifikasi area pemborosan
energi, dan juga untuk sarana perbaikan
Range Cooling Tower
• Range merupakan pengurangan suhu air yang melalui menara
pendingin. Range yang tinggi berarti bahwa menara pendingin telah
mampu menurunkan suhu air secara efektif, dan kinerjanya baik.
Rumusnya adalah:
• Range (°C) = suhu air masuk (°C) – suhu air keluar (°C)
Approach Cooling Tower
• Approach adalah Selisih antara suhu bola basah udara (wet bulb) yang
masuk dan suhu air yang keluar. Semakin rendah approach semakin
baik kinerja menara pendingin.
• Approach (°C) = suhu air keluar (°C) – suhu wet bulb (°C)
EFEKTIVITAS COOLING TOWER
• Efektivitas merupakan perbandingan antara range dan range ideal
(dalam persentase), yaitu perbedaan antara suhu masuk air pendingin
dan suhu wet bulb, atau dengan kata lain adalah
• Range / (Range + Approach)
• Semakin tinggi perbandingan ini, maka semakin tinggi efektivitas
menara pendingin. Menurut Standart efektivitas Pendinginan minimal
50%.
Efektivitas Pendinginan
VS
Kapasitas Pendinginan
• Perhitungan Prestasi Cooling Tower pada bulan januari
• Dari hasil tersebut efektivitas pendinginan yang dihasilkan cukup kecil yaitu
berkisar 62.195 % s.d 80.49 % dengan rata-rata 70.13 % , dikarenakan nilai range
yang antara 10,61 °C – 11,34 °C dan nilai aproach yang besar berkisar antara 2,75
°C – 6,82 °C. Sehingga nilai efektivitas pendinginan yang dihasilkan untuk Cooling
Tower pada bulan januari masih dapat dikategorikan efisien karena masih diatas
50% dari standar efektifitas yang baik untuk Cooling Tower.
• Kapasitas pendinginan suatu menara pendingin adalah setara dengan
kemampuan Menara pendingin tersebut dalam membuang panas ke lingkungan.
Kapasitas pendingin adalah panas yang dibuang dalam kKal/Jam, hasil dari
kecepatan aliran massa air, panas spesifik dan perbedaan suhu. Kapsitas
pendinginan dan kapasitas penguapan grafiknya sama hal ini karena
berpengaruhnya jumlah air panas yang didinginkan dan kehilangan penguapan
akibat proses pendinginan.
LAJU ALIR CONDENSAT
• Merupakan Perbandingan Antara Laju Alir Udara dengan Laju Alir Air
L/G
• Laju Alir Condensat disebut juga dengan laju alir air dingin yang
menuju ke Cooling Tower
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai