Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

KEDOKTERAN KERJA DI
MEBEL ALFIN PERDANA JATI
OLEH
Rosa Da Lima Ledjepen, S.Ked
1508010016
Indah Karuniawati Rame, S.Ked
1408010049
Werner Abyeriston Manafe, S.Ked
1508010020
Renaldi Pamungkas, S.Ked
1508010023
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
PUSKESMAS BAKUNASE
2019
1
BAB 1 : PENDAHULUAN
• Kesehatan kerja merupakan kesehatan fisik maupun kesehatan psikis
pekerja sehubungan dengan pekerjaannya yang mungkin dapat
menyebabkan kecelakaan, penyakit ataupun perubahan kesehatan
1 pekerja.

• Dampak negatif yang timbul berupa kebisingan, pencahayaan (sinar),


getaran, kelembaban udara dan yang menyebabkan kerusakan pada
2 pendengaran, gangguan pernapasan,dan kebutaan.

• UD APJ  salah satu lokasi dengan tingginya risiko kecelakaan kerja


3

2
Rumusan masalah
Apa saja faktor risiko pekerjaan yang dapat mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan pekerja di wilayah kerja Mebel UD APJ ?

Bagaimana status kesehatan para pekerja di wilayah kerja Mebel UD APJ ?

Apa saja masalah kesehatan yang dapat dialami oleh pekerja di wilayah
kerja Mebel UD APJ ?

Bagaimana penggunaan APD saat bekerja oleh pekerja di wilayah kerja


Mebel UD APJ ?
3
Tujuan
Mengetahui faktor risiko pekerjaan yang dapat mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan pekerja di wilayah kerja Mebel APJ.

Mengetahui status kesehatan para pekerja di wilayah kerja Mebel APJ.

Mengetahui masalah kesehatan yang ada pada pekerja di wilayah kerja Mebel
APJ.

Mengetahui penggunaan APD pada pekerja di wilayah kerja Mebel APJ

4
Manfaat

Dinas
Pemilik UD tenaga kerja
Penulis Pekerja
APJ dan
transmigrasi

5
BAB 2: PROFIL USAHA
• Jenis usaha : Mebel Kayu

• Nama usaha : UD Alfin Perdana Jati

• Alamat : Jln. A. Nisnoni RT/RW 010/004 Kel. Bakunase

• Berdiri : 14 Desember 2014

• Nama pemilik : Tn SW

• Lokasi perusahaan: Bagian timur : Jl. Kelinci, Bagian barat : Jl.A.Nisnoni,


Bagian selatan : Pekarangan rumah warga, Bagian utara : Kios

• Luas ruang usaha : 100 m2

• Jumlah karyawan : 4 orang

• Jam kerja : 08.00 – 18.00WITA (10 Jam) 6


Gambaran Situasi Lingkungan Kerja

7
Alur Kerja
Pemesanan oleh konsumen

1. Pemotongan dan pengukuran kayu


2. Penghalusan kayu
3. Design sesuai pemesanan.

Pengamplasan dan pengecetan.

Hasil pengerjaan

8
Identifikasi Faktor Risiko di tempat
Kerja
Urutan proses Bahaya potensial
No Solusi
kerja Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psikologi
1. Proses 1. Debu Jamur 1. Posisi Stres 1. Perbaiki
Pemotongan Kejatuhan berdiri meningkat posisi duduk
benda berat setengah dan dan berdiri
2.Kecelakaa membungku mudah 2. Istirahat
n kerja. k dengan marah yang cukup
3. Bising durasi yang
lama.
2. posisi
berdiri
dengan
durasi lama

9
Identifikasi Faktor Risiko di tempat
Kerja
2. Pengolahan 1. Panas 1. Bakteri/ 1. Posisi Stres 1. Perbaiki posisi
2. Bising Inhalas jamur berdiri meningkat duduk dan
3. i debu yang setengah dan berdiri
Getaran terhirup membungkuk mudah 2. Istirahat yang
melalui dengan durasi marah cukup
saluran yang lama. 3. Gunakan APD
napas 2. Posisi yang sesuai
berdiri dengan seperti masker,
durasi yang sarung tangan,
lama. sepatu,
earphone dan
lainnya

10
Identifikasi Faktor Risiko di tempat
Kerja
Urutan proses Bahaya potensial
No Solusi
kerja Fisik Kimia Ergonomi Psikologi
3. Finishing 1. kecelakaan 1. Inhalasi cat 1. Posisi Stres 1. Perbaiki posisi
kerja 2. Paparan berdiri meningkat duduk dan berdiri
2. iritasi pada cairan pada setengah dan mudah 2. Istirahat yang
kulit kulit tangan membungkuk marah cukup
dengan durasi 3. Gunakan APD
yang lama. yang sesuai
2. Posisi seperti masker,
berdiri dengan sarung tangan,
durasi yang sepatu dan
lama. lainnya
3. posisi duduk
dengan durasi
yang lama

11
Identifikasi Tenaga Kerja dan Status
Kesehatan Tenaga Kerja
Edukasi :
LBP dan Frouzen shoulder
• Cara melakukan pekerjaan harus
mengikuti ergonomi kerja (posisi
mengangkat barang, membawa
barang)
• Beristirahat
• Relaksasi otot
• Kompres dingin
• Tidur di tempat yang keras dan datar
• Hindari menunduk, mendongak dan
membungkuk
• Mengangkat beban dengan benar

12
Identifikasi Tenaga Kerja dan Status
Kesehatan Tenaga Kerja
Edukasi :
ISPA
Edukasi:
Menggunakan masker saat bekerja

13
Identifikasi Tenaga Kerja dan Status
Kesehatan Tenaga Kerja
Edukasi :
Dermatitis Kontak Iritan
Edukasi:
Menggunakan Sarung tangan saat
bekerja
Meningkatkan personal hygyene dan
PHBS

14
BAB 3 : DISKUSI DAN PEMBAHASAN
TEORI Kasus
• Bahaya faktor kimia yakni
cat dan plamir.
• Bahaya faktor biologi
seperti penyakit akibat
bakteri dan jamur.
• Bahaya fisik dan potensi
bahaya lingkungan seperti
kebisingan akibat suara
dari mesin scub.
• Bahaya ergonomis seperti
posisi berdiri, berdiri
setengah jongkok dan
jongkok.
15
Faktor risiko pekerja UD APJ
• Risiko lingkungan kerja ialah paparan asap kendaraan bermotor, debu kayu dan cat
semprot dengan tipe iritan yang berbeda-beda sehingga para pekerja mudah terpapar
1 dan dapat meningkatkan risiko iritasi pada kulit dan saluran pernapasan.

• Kebisingan yang ditimbulkan dari mesin scup kayu dan kendaraan bermotor.
2

• Risiko ergonomik juga mempunyai peranan penting dalam kaitannya dengan mebel.
Ini dapat dilihat dari kesesuaian posisi pada saat bekerja, misalnya berdiri terlalu
lama, duduk terlalu lama, membungkuk terlalu lama, jongkok, membawa beban yang
3 terlalu berat, dan menahan beban yang terlalu berat.

• Risiko trauma fisik akibat kontak dengan alat dan material yang bisa menimbulkan
kecelakaan kerja apabila tenaga kerja kurang hati-hati dalam menggunakannya.
Kecelakaan kerja yang sering ditemui yaitu luka gores, luka robek, memar dan luka
4 tusuk.

16
Gangguan kesehatan akibat kerja

1
•LBP dan Frouzen Shoulder

2
•ISPA

3
•Dermatitis Kontak Iritan

17
Pencegahan

. • Menggunakan alat • Mengangkat barang


pelindung diri yang atau beban berat
sesuai dengan posisi yang
benar

18
Alat Pelindung Diri

Alat Pelindung
Alat Pelindung Mata Alat Pelindung Pendengaran Alat Pelindung Pernafasan
Kepala/Helmet

Alat Pelindung Tangan


Alat Pelindung Kaki Alat Pelindung Tubuh

19
BAB 4 : PENUTUP
Kesimpulan
• Terdapat beberapa faktor risiko pekerjaan
yang dapat mempengaruhi kesehatan dan
1 keselamatan pekerja di lingkungan kerja
mebel UD APJ seperti potensi mengalami
ISPA, Low Back Pain serta Dermatitis kontak.

• Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik pada


pekerja menunjukkan bahwa beberapa

2 pekerja mengalami masalah kesehatan.


Permasalahan kesehatan yang didapatkan
diantaranya ISPA, Low Back Pain dan
dermatitis Kontak.
20
Saran

• Kepada pemilik mebel UD


1 APJ

2 • Kepada pekerja di UD APJ

• Kepada dinas tenaga kerja


3 dan transmigrasi

21
Daftar Pustaka
1. International Labour organization. Keselamatan dan kesehatan kerja saran untuk produktifitas. 2013
Jakarta.Halaman 3-18
2. Ghogomu, Nsangou, MD, et all. Epidemiology of unilateral sensorineural hearing loss with hearing screening.
2013. Texas: American academy of Audilogy Conference
3. dr.IGP. sukrana sidemen.Sp.An.KAR. Manajemen Nyeri pada Low back pain.2016 bagian Ilmu anestesi dan
reanimasi FK Unud/RSUP Sanglah.
4. I. Putu Satya Kresnanda. Prevalensi dan gambaran keluhan low back pain pada wanita tukang suun dipasar
badung januari 2014. 2016. Jurnal medika vol.5 No.8 agustus 2016. Fk Unud.
5. Andita Restu Damayanti Dkk. Faktor Risiko Rhinitis Akibat Kerja Pada Pekerja Pengecatan Mobil Pengguna Cat
semprot. 2016. Jurnal kedokteran di ponegoro.Vol 5 No.6 September 2016.
6. Bess.F,Tharpea.Case History Data On Unilateral Hearing Impairmant Children. Ear Hear.1986:14-19
7. Mace Al.Wallace KL Whan MO, Stelmachowicz PG. Relevan Factor Identification Of Hearing Loss Ear Hear
1991.12 287-293.
8. Siregar, RS. 2019. Buku Atlas Sari Pati Penyakit Kulit Edisi 3. Jakarta.
9. Universitas Airlangga. Buku Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin.Cetakan Kedua. Surabaya
10. Wijaya, P. Dkk. Edukasi dan Penatalaksanaan Dermatitis Kontak Iritan Kronis di RSUP Sanglah Denpasar. 2016.
Denpasar: 1-4
11. Analisis K3 di suatu perusahaan. Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses melalui:
http://staffnew.uny.ac.id/upload/197912032015042001/pendidikan

22
Thank
you
23

Anda mungkin juga menyukai