Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DOSEN PEMBIMBING : WENDY ANUGRAH OKTAVIAN

KELOMPOK 5
HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA
DALAM DEMOKRASI YANG BERSUMBU PADA KEDAULATAN RAKYAT DAN
MUSYAWARAH UNTUK MASYARAKAT

• GHINA AJENG FELICIA


• FATHIYYAH TIYARNA
• MONICA BLESZINSKY
• WIJI WARYANTI
A. MENELUSURI KONSEP DAN URGENSI HARMONI
KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA

Pada zaman kerajaan dahulu nusantara dipimpin


oleh seorang raja kita lebih mengenal konsep
kewajiban daripada konsep hak karena rakyat
wajib patuh kepada rajanya sebagai seorang
hamba. Bahkan hingga akhir zaman penjajahan
juga masih mengedepankan konsep kewajiban
sampai suatu ketika rakyat merasa tertindas dan
mereka memperjuangkan hidupnya maka pada
saat itulah timbul sebuah hak manusia
Setelah peristiwa tersebut kita mengenal konsep
kewajiban dan konsep hak. Hak sendiri adalah kuasa
untuk menerima atau melakukan sesuatu yang
semestinya diterima atau dilakukan oleh seseorang
dan tidak didapat oleh oranglain pada dasarnya
dapat dituduh paksa olehnya. Kewajiban adalah
beban untuk memberikan yang semestinya dibiarkan
dan diberikan, pada dasarnya dituntut secara paksa
yang berkepentingan
Menurut John Stuart Mill seorang filsafat
kebebasan berpendapat bahwa lahirnya hak asasi
manusia dilandasi dua hak fundamental yaitu hak
persamaan dan hak kebebasan akan tetapi menurut
Mill hak kebebasan tidak boleh digunakan untuk
memanipulasi hak orang lain. Atas dasar pemikiran
tersebut maka jika hanya menekankan pada hak dan
mengabaikan kewajiban-kewajiban maka akan lahir
persoalan-persoalan
Konsep yang perlu diusung dalam kehidupan sosial
dan politik Indonesia adalah menyeimbangkan dalam
menuntut hak dan melaksanakan kewajiban yang
melekat padanya. Guna merealisasikan kewajiban
warga Negara, Negara mengeluarakan berbagai
kebijakan dan peraturan warga Negara dan menjadi
kewajiban warga Negara untuk memenuhinya. Contoh :
kewajiban untuk membayar pajak (pasal 23 A, UUD
1945)
B. ALASAN MENGAPA DIPERLUKAN HARMONI KEWAJIBAN
DAN HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA

Konsep kewajiban dan konsep hak harus dilakukan


dengan kontras atau sesuai dimana menggunakan
konsep yang memang seharusnya digunakan agar bias
memunculkan rasa perdamaian dan saling menghargai
agar terciptanya dunia yang satu dengan yang lain
hidup dengan bahagia
C. MENGGALI SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS DAN POLITIK TENTANG
HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA
INDONESIA
• A. Sumber Historis
John Locke adalah seorang ahli filsuf Inggris pada abad ke-17 yang pertama
kali merumuskan adanya hak alamiah yang melekat pada setiap diri manusia,
yaitu hak hidup, kebebasan dan milik
Perkembangan ditandai dengan adanya tiga peristiwa penting di dunia
barat, yaitu:
1. Magna Charta (1215)
2. Revolusi Amerika (1276)
3. Revolusi Perancis (1789)
Hak asasi manusia kini sudah diakui seluruh dunia meliputi berbagai bidang
kehidupan manusia dan tidak lagi menjadi milik Negara barat. PBB pada tanggal
10 Desember 1948 mencanangkan Universal Declaration of Human Rights
(Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia)
A. Sumber Sosiologis
1. Suatu kenyataan yang memprihatinkan bahwa setelah tumbangnya
struktur kekuasaan “otokrasi” yang dimainkan rezim orde baru
ternyata bukan demokrasi yang kita peroleh melainkan oligarki
dimana kekuasaan terpusat oleh sekelompok kecil elit, sementara
sebagian rakyat tetap jauh dari sumber kekuasaan (wewenang,
uang, hokum, informasi, pendidikan, dsb)
2. Munculnya kebencian social budaya terselubung socialcultural
animosity). Gejala ini muncul dan semakin menjadi-jadi setelah
runtuhnya rezim orde baru.Bikan hanya konflik antara pendukung
reformasi, tetapi meluas menjadi konflik antar suku, antar umat
beragama, kelas social,kampong dsb. Sifatnya pun bukan vertical
kelas atas dengan kelas bawah tetapi sering horizontal, antarsesama
rakyat sehingga menjadi bangsa yang menghancurkan dirinya
sendiri.
• C) sumber politik
sumber politik yang mendasari dinamika dan hak Negara dan warga
Negara adalah proses dan hasil perubahan UUD NKRI 1945 yang telah terjadi
pada masa reformasi. Awal era reformasi muncul tuntutan reformasi
dimasyarakat yaitu:
• Mengamandemen UUD 1945
• Penghapusan doktrin dwi fungsi angkatan bersenjata republic Indonesia
(ABRI)
• Menenggakan supremasi hukum, penghormatan HAM ,serta
pemberantasan korupsi , kolusi dan nepotisme
• Melakukan desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan daerah
• Otonomi daerah
• Mewujudkan kebebasan pers
• Mewujudkan kehidupan demokrasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai