Anda di halaman 1dari 25

LATAR BELAKANG

 Dari segi keamanan nasional:


Banyaknya gerakan separatis pada masa
demokrasi liberal, menyebabkan ketidakstabilan
negara.
 Dari segi perekonomian:
Sering terjadinya pergantian kabinet pada masa
demokrasi liberal menyebabkan program-
program yang dirancang oleh kabinet tidak dapat
dijalankan secara utuh, sehingga pembangunan
ekonomi tersendat.
 Dari segi politik:
Konstituante gagal dalam menyusun UUD baru
untuk menggantikan UUDS 1950.
DEMOKRASI TERPIMPIN

KEHIDUPAN POLITIK KEHIDUPAN EKONOMI


KEHIDUPAN POLITIK MASA
DEMOKRASI TERPIMPIN
• Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Merupakan jembatan politik dari era Demokrasi Liberal
menuju era Demokrasi Terpimpin.
Latar belakang:
• Pemberlakuan Sistem Demokrasi Terpimpin. Dilakukan
untuk memperbarui struktur politik Indonesia.
• Pembentukan Kabinet Gotong Royong.
Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959:
• Pembubaran Konstituante.
• Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD
1945.
• Pembentukan MPRS yang terdiri atas DPRS dan DPAS.
SISTEM PEMERINTAHAN & KONSEP
POLITIK DEMOKRASI TERPIMPIN

Sistem pemerintahan yang berlaku adalah Presidensial.


Presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan serta tidak bertanggung jawab kepada
parlemen (DPR).
Dalam menjalankan pemerintahan, Presiden mendapat
dukungan dari 3 kekuatan besar, yaitu Nasionalis, Agama,
Komunis (NASAKOM). Hal ini memberi peluang bagi
berkembangnya ideologi komunis.
Presiden Soekarno mencetuskan:
 Ajaran NASAKOM (Nasionalis, Agama, Komunis)
 Ajaran RESOPIM (Revolusi, Sosialisme Indonesia, dan
Pimpinan Nasional)
• Ajaran NASAKOM (Nasionalis, Agama, Komunis)
Ajaran ini dimanfaatkan oleh PKI untuk menyebarkan
ideologi komunis.
Ketua PKI, D.N. Aidit berusaha menyebarkan cuplikan-
cuplikan pidato Presiden Soekarno sehingga seolah-olah
pidato tersebut sejalan dengan gagasan dan cita-cita
• politik PKI.
Ajaran RESOPIM (Revolusi, Sosialisme Indonesia, dan Pimpinan
Nasional)
Tujuan  Memperkuat kedudukan Soekarno.
Inti ajaran  Seluruh unsur kehidupan berbangsa dan
bernegara harus dicapai melalui revolusi, dijiwai oleh
sosialisme, dan dikendalikan oleh satu pimpinan nasional yang
disebut Panglima Besar Revolusi (PBR), yaitu Presiden
Soekarno.
Dampak  Kedudukan lembaga tinggi dan lembaga
tertinggi negara berada di bawah Presiden.
• Politik Luar Negeri

Sejak proklamasi • Politik Konfrontasi NEFo dan


kemerdekaan politik luar OldEFo
negeri Indonesia adalah • Presiden Soekarno
Bebas Aktif. memperkenalkan doktrin politik
baru yang membagi dunia
Akan tetapi dalam menjadi 2 blok, yaitu New
Demokrasi Terpimpin Emerging Forces (NEFo) dan Old
politik luar negeri Established Forces (OldEFo).
Indonesia mengalami • Nefo  Negara-negara yang
penyimpangan. sedang berkembang dan
negara sosialis yang dianggap
Dalam Manipol-USDEK* progresif, termasuk juga negara
ditegaskan bahwa politik yang baru merdeka atau
luar negeri Indonesia sedang memperjuangkan
bertujuan melenyapkan kemerdekaannya.
imperialisme dan • Oldefo  Negara kolonialis,
mencapai dasar-dasar imperialis, dan penghambat
bagi perdamaian dunia kemajuan bangsa-bangsa yang
yang
*Manifesto politik kekal dan Dasar
/ Undang-Undang abadi. sedang berkembang.
1945, Sosialisme Indonesia,
Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia.
Politik Mercusuar
Adalah politik untuk mencari kemegahan/keindahan
dalam pergaulan antarbangsa di dunia. Politik mercusuar
dijalankan Presiden Soekarno karena menganggap
Indonesia sebagai mercusuar yang mampu menerangi
jalan negara-negara NEFo. Hal ini diwujudkan dengan:
• Membuat bangunan-bangunan fenomenal yang menelan
biaya miliaran rupiah, yaitu:
Stadion Utama Gelora Bung Karno,
Hotel Indonesia,
Monumen Selamat Datang, dan
Jembatan Semanggi
• Menyelenggarakan Games of the New Emerging Forces
(GaNEFo), yaitu pesta olahraga negara-negara NEFo.
Stadion Utama Gelora Bung Karno Hotel Indonesia

Monumen Selamat Datang Jembatan Semanggi


Konfrontasi dengan
Malaysia
Perselisihan Indonesia-Malaysia berawal pada 27 Mei 1961,
Perdana Menteri Malaya, Tengku Abdulrachman Putu,
melontarkan ide gagasan pembentukan Federasi Malaysia.
Feredasi Malaysia meliputi, Malaya, Singapura, Serawak, dan
Sabah.gagasan tersebut kemudian diusulkan kepada Perdana
Menteri Inggris, Harold Mc Millan pada Oktober 1961.
Pemerintah Indonesia menganggap pembentukan Federasi
Malaysia sebagai proyek neo-kolonialisme Inggris. Proyek ini
dianggap membahayakan Indonesia dan negara-negara NEFo.
Kebijakan Presiden
Soekarno dalam
Konfrontasi Malaysia
 Mengumukan Dwi Komando Rakyat (Dwikora)
pada 3 Mei 1964, yang isinya:
 Perhebat ketahanan Revolusi Indonesia
 Bantu perjuangan rakyat Malaysia untuk
membebaskan diri dari Nekolim Inggris.
 Membentuk Komando Operasi Tertinggi (Koti)
dan Komando Mandala dengan tugas
menyelenggarakan operasi militer dalam rangka
mempertahankan kedaulatan wilayah
Indonesia.
Kebijakan Presiden
Soekarno dalam
Indonesia Keluar Konfrontasi
dari PBB Malaysia
Pada 7 Januari Dampak :
1965, Indonesia
 Sebagian besar
keluar dari PBB.
negara Asia dan Afrika
Sebab : mengecam tindakan
PBB menerima Indonesia.
Malaysia sebagai
anggota tidak tetap  Indonesia kehilangan
Dewan Keamanan satu forum untuk
PBB. menyelesaikan
PBB tidak merombak sengketa dengan
struktur organisasi PBB. Malaysia secara
damai.
Pembebasan Irian Barat
 Latar Belakang:  Perjuangan Diplomasi

Bangsa Indonesia Pemerintah Indonesia mengirim para


diplomat untuk memperjuangkan Irian
kecewa atas Barat melalui forum internasional.
keputusan hasil Para diplomat: Soebandrio, Mukarto
KMB bahwa Notowidagdo, Zairin Zain, Adam Malik,
masalah Irian Ganis Harsono, Alex Alatas, dan A.H.
Nasution.
Barat akan
Beberapa upaya diplomasi yang
diselesaikan satu dilakukan:
tahun setelah  Konferensi Colombo pada April 1954.
penyerahan  Konferensi Asia Afrika pada April
kedaulatan. 1955.
 Sidang Umum PBB pada 1954-1957.
Konfrontasi Politik dan Ekonomi
Pembebasan Irian Barat
• Pada 1956 Indonesia secara sepihak membatalkan hasil
KMB yang dikukuhkan dalam UU No. 13 Tahun 1956.
• Pada 17 Agustus 1956, Kabinet Ali Sastroamidjojo
membentuk pemerintahan sementara Irian Barat.
Tujuannya untuk mendeklarasikan pembentukan Provinsi
Irian Barat sebagai bagian dari RI

• Pembatalan utang-utang Indonesia kepada Belanda senilai


F 3.661 juta.
• Melarang maskapai penerbangan Belanda melakukan
penerbangan dan pendaratan di wilayah Indonesia.
• Memberhentikan semua perwakilan konsuler Belanda di
Indonesia mulai tanggal 5 Desember 1957.
• Melakukan nasionalisasi perusahaan Belanda di Indonesia
sejak Desember 1958.
Konfrontasi Militer
Pembebasan Irian Barat
Pada 19 Desember 1961, Presiden Soekarno
mengumumkan Tri Komando Rakyat (Trikora) di
Yogyakarta pada acara peringatan Agresi Militer II
Belanda.
Isi Trikora:
• Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan
Belanda.
• Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air
Indonesia
• Melaksanakan mobilisasi umum.
Pada 15 januari 1962, terjadi pertempuran di Laut Aru
antara kapal jenis Motor Torpedo Boat (MTB) ALRI
dengan dua kapal perusak Belanda.
Persetujuan New
York  Ellsworth Bunker mengajak Indonesia-
Belanda bertemu dalam meja
Ellsworth Bunker (penengah perundingan. Delegasi Indonesia
konfrontasi Indonesia- (Adam Malik) dan Delegasi Belanda
Belanda, dari Amerika (Dr. Van Royen).
Serikat) mengusulkan:  Isi Persetujuan New York  Selambat-
lambatnya tanggal 1 Oktober 1962
• Agar Belanda Belanda menyerahkan Irian Barat
menyerahkan Irian Barat kepada United Nation Temporary
kepada Indonesia Executive Authority (UNTEA).
dengan perantara PBB  Pada 31 Desember 1962 bendera
yaitu United Nation Indonesia mulai berkibar di samping
Temporary Executive bendera PBB di Irian Barat dan
Authority (UNTEA) dalam selambat-lambatnya tanggal 1 Mei
jangka waktu 2 tahun. 1963 UNTEA atas nama PBB
menyerahkan Irian Barat kepada
• Agar rakyat Irian Barat Indonesia.
diberi kesempatan  Setelah penyerahan Irian Barat,
menentukan pemerintah Indonesia diwajibkan
pendapatnya agar tetap melaksanakan Penentuan Pendapat
berada dalam wilayah RI Rakyat (Pepera).
atau memisahkan diri.
 Pelaksanaan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera)
 Act of free choice

Dilaksanakan sejak 14 Juli 1969 s.d. 4 Agustus 1969. Pelaksanaan diatur


oleh Brigjen Sarwo Edhie Wibowo dan diawasi langsung oleh perwakilan
PBB yaitu Fernando Ortis Sanz.

Dewan musyawarah Pepera memutuskan bahwa Irian Barat tetap


merupakan bagian dari RI.

Salah satu tokoh Papua yang mendukung integrasi Irian (Ikut Republik
Anti Netherland) adalah Frans Kaisiepo.
KEHIDUPAN EKONOMI MASA
DEMOKRASI TERPIMPIN
• Kekacauan politik ditandai dengan terjadinya Inflasi.
Kehidupan ekonomi merosot.
Kebijakan Pemerintah untuk Mengatasi Permasalahan
Ekonomi pada Masa Demokrasi Terpimpin
• Membentuk Dewan Perancang Nasional (Depernas)
Dibentuk berdasarkan UU No. 80 tahun 1958
Pemimpin  Muh. Yamin
Tugas  Mempersiapkan rancangan UU pembangunan
nasional dan menilai penyelenggaraan pembangunan.
Pada 1963, berganti nama menjadi Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas) yang dipimpin
Presiden Soekarno.
Kebijakan Pemerintah untuk Mengatasi
Permasalahan Ekonomi pada Masa Demokrasi
Terpimpin
Menerapkan Kebijakan Devaluasi Menekan Laju Inflasi
Mata Uang Rupiah  Pada 25 Agustus 1959,
 Ditetapkan pada 24 Agustus pemerintah mengeluarkan
1959 Perppu No. 2 Tahun 1959
untuk membendung laju
 Tujuan  Meningkatkan nilai inflasi.
valuasi rupiah dan
meningkatkan kesejahteraan  Tujuan  Mengurangi
rakyat kecil. jumlah uang yang beredar
agar dapat menstabilkan
 Usaha  keuangan dan
Mengubah nilai valuasi uang perekonomian negara.
kertas pecahan Rp500 nilainya  Usaha  Pemerintah
akan berubah menjadi Rp50 menginstruksikan
Pemerintah melakukan penghematan bagi instansi
pembekuan terhadap semua pemerintah, memperketat
simpanan yang melebihi pengawasan atas
Rp25.000,00. perusahaan-perusahaan
negara.
Kebijakan Pemerintah untuk Mengatasi
Permasalahan Ekonomi pada Masa
Demokrasi Terpimpin
Deklarasi Ekonomi Dana Revolusi
(Dekon)  Dikeluarkan oleh Jusuf Muda
 Pada 28 Maret 1963,  Diperoleh dari devisa kredit jangka
Presiden Soekarno panjang
mengeluarkan Dekon.
 Usaha  melakukan pungutan
Tujuan: terhadap perusahaan atau
 Menciptakan ekonomi perseorangan yang mendapat
fasilitas kredit antara 250 juta hingga
yang bersifat nasional,
1 miliar rupiah.
demokratis, dan bebas
dari sisa-sisa  Hasil pengumpulan Dana Revolusi
imperialisme. digunakan untuk membiayai proyek-
proyek mandataris presiden yang
 Mencapai tahap bersifat prestise politik dengan
ekonomi sosialis mengorbankan kondisi ekonomi
Indonesia dengan dalam negeri.
D
K
E
E
M
H O
I K
D R
U A
P S
A I
N
T
E
P
R
O
P
L I
I M
T P
I I
K N
D
K
E
E
M
H O
I K
D R
U A
P S
A I
N
T
E
P
R
O
P
L I
I M
T P
I I
K N

Anda mungkin juga menyukai