Anda di halaman 1dari 18

KALIMAT EFEKTIF

Disusun Oleh :
Alief Ainurrafieq Akhyar
Bidara Nur Fajriah

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PERSATUAN ISLAM
BANDUNG
2016 M / 1437 H
Definisi Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili


gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima
maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di
maksud penulis/pembicara.

1
Kalimat Efektif Menurut Beberapa Ahli

 Rohmadi (2008: 92) mengatakan kalimat efektif adalah kalimat yang


memperlihatkan bahwa proses penyampaian oleh pembicara atau
penulis dan proses penerimaan oleh pendengar atau pembaca
berlangsung dengan sempurna sehingga isi atau maksud yang
disampaikan oleh pembicara atau penulis tergambar lengkap dalam
pikiran pendengar atau pembaca. Kalimat yang baik harus memenuhi
syarat gramatikal. Ini berarti kalimat itu harus disusun berdasarkan
peraturan (kaidah yang berlaku). Kaidah-kaidah itu meliputi:
unsurunsur kalimat yang penting yang ada dalam sebuah kalimat, 2
penggunaan ejaan yang berlaku (EYD), dan cara memilih kata dalam
kalimat.

 Abdul Rozak (1990: 8) berpendapat bahwa kalimat efektif adalah kalimat


yang mampu membuat isi atau maksud yang disampaikan itu tergambar
lengkap dalam pikiran penerima (pembaca) persis seperti apa yang
disampaikan.
Kalimat Efektif Menurut Beberapa Ahli

 Akhadiah, dkk. (2003 : 116) juga mengungkapkan pernyataan tentang


kalimat efektif secara jelas dan terperinci yaitu: ”Setiap gagasan pikiran
atau konsep yang dimiliki seseorang pada prakteknya harus dituangkan
ke dalam bentuk kalimat. Kalimat yang baik pertama sekali haruslah
memenuhi persyaratan gramatikal. Hasil ini berarti kalimat itu harus
disusun berdasarkan kaidah –kaidah yang berlaku. Kaidah-kaidah
tersebut meliputi :
(1) unsur- unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat,
(2) aturanaturan tentang Ejaan yang Disempurnakan, 3
(3) cara memilih kata dalam kalimat”

 Putrayasa (2007 : 2) juga mengungkapkan pernyataan tentang kalimat


efektif yaitu suatu kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan,
informasi, dan perasaan dengan tepat ditinjau dari segi diksi, struktur,
dan logikanya. Ciri-ciri kalimat efektif ialah kesatuan, kehematan,
penekanan, dan kevariasian.
Ciri – Ciri Kalimat Efektif

Kesepadanan
 Kesepadanan
Kesepadanan adalah keseimbangan dalam pikiran (gagasan) dan
struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan artinya “hubungan timbal
balik antara predikat dengan objek serta dengan keterangan-keterangan
yang menjelaskan unsur-unsur kalimat tadi.
3
Ciri – Ciri Kalimat Efektif

 Kesepadan memiliki ciri beberapa ciri seperti :


a. Mempunyai subjek dan predikat dengan jelas. Kejelasan subjek dan
predikat dapat dilakukan dengan menghindarkan kata depan di,
dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dsb
di depan subjek.
Contoh:
Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang
kuliah. 6
Seharusnya:
Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.

b. Tidak terdapat subjek ganda


Contoh:
Penyusunan lapotran itu saya dibantu oleh para dosen.
Seharusnya:
Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.
Ciri – Ciri Kalimat Efektif

c. Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal


Contoh:
Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti
acara pertama.
Seharusnya:
Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat
mengikuti acara pertama. 7

d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.


Contoh:
Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.
Seharusnya:
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
Ciri – Ciri Kalimat Efektif

Keparalelan
 Kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. jika kalimat
tersebut menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga
menggunakan nomina. Jika menggunakan verba maka seterusnya gunakan
verba. Kesatuan unsur-unsur yang digunakan secara konsisten. Kesejajaran
ialah menempatkan gagasan yang sama penting dan fungsinya ke dalam
struktur kebahasaan yang sama. 8

Contoh:
Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok,
memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata
ruang.
Ciri – Ciri Kalimat Efektif

Ketegasan
 Ketegasan
Suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Ada berbagai cara
untuk membentuk penekanan dalam kalimat, diantaranya :
a. Meletakan kata yang ditonjolkan di depan kalimat.
Contoh:
Harapan presiden idalah agar rakyat membangun bangsan dan negaranya.
Penekanannya pada kata harapan presiden. 9
b. Membuat urutan kata yang bertahap.
Contoh:
Bukan seribu, sejuta atau seratus tetapi berjuta-juta rupiah, telah
disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
Seharusnya:
Bukan seratus, seribu atau sejuta tetapi berjuta-juta rupiah, telah
disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
Ciri – Ciri Kalimat Efektif

c. Melakukan pengulangan kata atau repetisi.


Contoh:
Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.

d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.


Contoh:
Anak itu tidak malas dancenderung curang, tetapi rajin dan jujur.
10
e. Menggunakan partikel penekanan (penegasan).
Contoh:
Saudaralah yang bertanggung jawab.

f. Menggunakan klimaks atau anti klimats.


Contoh:
Jangankan menjalankan shalat sunat, shalat wajib saja ia tinggalkan.
Ciri – Ciri Kalimat Efektif

Kehematan
Kehematan adalah hemat dalam menggunakan kata, fase atau bentuk lain
yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan
kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Kehematan berarti
penghematan terhadap kata yang memang tidak dipergunakan, sejauh
tidak menyalahi tata bahasa.

10
Ciri – Ciri Kalimat Efektif

 Kriteria Kehematan adalah sebagai berikut :


a. Menghilangkan pengulangan subjek.
Contoh:
Karena ia tidak diundang, ia tidak datang ke tempat itu.
Seharusnya:
Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.

b. Menghindarkan pemakaian superordinate pada hiponim kata.


Contoh: 10
Kata pipit sudah mewakili kata burung.
Dimana engkau menangkap burung pipit itu?

c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.


Kata naik bersinonim dengan kata ke atas.
Contoh:
Mereka naik ke atas dengan menggunakan tangga.
Seharusnya:
Mereka naik dengan menggunakan tangga.
Ciri – Ciri Kalimat Efektif

d. Menjamakan kata-kata yang berbentuk jama.


Contoh:
Banyak para jemaah yang menjadi korban ketika terjadinya musibah di
Jamarat Mina.
Seharusnya:
Banyak Jemaah yang menjadi korban ketika terjadinya musibah di Jamarat
Mina.
10
e. Penggunaan bentuk panjang yang salah.
Contoh:
Dosen itu memberikan teguran kepada mahasiswa yang sering tidak masuk
kuliah.
Seharusnya:
Dosen menegur mahasiswa yang sering tidak masuk kuliah.
Ciri – Ciri Kalimat Efektif

Kecermatan
Kecermatan adalah bahwa kalimat ini tidak menimbulkkan tafsiran
ganda dan tepat dalam pilihan kata.

Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
Seharusnya:
Mahasiswa yang terkenal di perguruan tinggi itu menerima hadiah. 10
Ciri – Ciri Kalimat Efektif

Kepaduan
Kepaduan adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat sehingga informasi
yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Kepaduan adalah adanya
hubungan yang padu (koheren) antar unsur kalimat. Satu unsur dengan
unsur yang lain tidak boleh diselingi sebuah kata yang tidak penting dan
letak kata dalam kalimat tidak boleh dipertukarkan. 10
Sebuah kalimat dikatakan padu bisa ditempuh dengan jalan:
a. Hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele.
b. Kalimat yang padu menggunakan pola aspek+agen+verba secara tertib.
c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti
“daripada” atau “tentang” anatara predikat kata kerja dan objek penderita.
Ciri – Ciri Kalimat Efektif

Contoh:
Pembangunan desa daripada kita bertujuan untuk memakmurkan
rakyat daripada desa, bukan untuk segelintir orang tersebut.
Seharusnya:
Pembangunan desa kita bertujuan untuk kemakmuran rakyat desa,
10
bukan untuk segelintir orang.
Ciri – Ciri Kalimat Efektif

Kelogisan
Ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai
dengan ejaan yang berlaku. Kemampuan sebuah kalimat untuk
menyatakan sesuatu dengan logika . sebuah kalimat memiliki
kelogisan jika masuk akal.

Contoh: 10
Waktu dan tempat kami persilahkan.
Seharusnya:
Bapak menteri kami persilahkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai