Anda di halaman 1dari 20

KIMIA BAHAN GALIAN

"Batuan Hematit"
Nama : Manasye V. G. Sahertian
NIM : 20160111054023

Dosen Pengampu:
Dr. Florida Doloksaribu, M.Si.
POKOK BAHASAN
1. Definisi Batuan Hematit
2. Sifat Fisik Batuan Hematit
3. Struktur Molekul Batuan Hematit
4. Komposisi Batuan Hematit
5. Proses Terbentuknya Batuan Hematit
6. Kegunaan Batuan Hematit
1. Definisi Batuan Hematit
Hematit adalah salah satu mineral yang paling
melimpah di permukaan bumi maupun di kerak bumi
yang dangkal. Hematit merupakan oksida besi dengan
komposisi kimia Fe2O3. Mineral ini merupakan
mineral pembentuk batuan yang umumnya
ditemukan pada batuan sedimen, metamorf, dan
batuan beku.
2. Sifat Fisik Batuan Hematit
 Hematit memiliki kenampakan yang sangat variabel.
Kilapnya dapat berkisar dari submetallic sampai metallic.
 sistem kristal trigonal.
 Rentang warna hematit berada pada merah hingga coklat
dan hitam hingga abu-abu perak.
 Mineral ini hadir dalam berbagai bentuk yang meliputi
lembaran, padat, kristal, botryoidal, berserat, Oolitic,
dan lain sebagainya.
 Hematit tidak bersifat magnetik dan tidak selalu tertarik
oleh magnet. Namun, banyak jenis dari hematit yang
mengandung mineral magnetit sehingga mereka dapat
tertarik oleh magnet.
Batuan Hematit
3. Struktur Molekul Batuan Hematit
Hematit adalah bentuk mineral besi (III) oksida
(Fe2O3). Hematit mengkristalisasi dalam sistem
rombohedral, dan memiliki struktur kristal yang sama
dengan ilmenit dan korundum.
Struktur Mineral Ilmenit sama dengan
mineral Hematit
4. Komposisi Batuan Hematit
Hematit murni memiliki komposisi berat sekitar 70%
besi dan 30% oksigen. Sama seperti material alami
lainnya, hematit jarang ditemukan dengan komposisi
yang murni. Hal ini utamanya berlaku pada deposit
sedimen dimana hematit terbentuk secara anorganik
atau akibat presipitasi biologis dalam tubuh air.
5. Proses Terbentuknya Batuan Hematit
Hematit banyak ditemukan sebagai mineral primer
dan sebagai produk alterasi dalam batuan beku,
metamorf, dan batuan sedimen. Mineral ini dapat
mengkristal selama proses diferensiasi magma atau
presipitasi dari cairan hidrotermal yang bergerak
melalui massa batuan. Hematit juga dapat terbentuk
selama proses metamorfosis kontak ketika magma
panas bereaksi dengan batuan yang ada disampingnya.
6. Kegunaan Batuan Hematit
Hematit lebih banyak digunakan untuk menghasilkan
pigmen, bahan pelindung radiasi, ballast, dan masih banyak
produk-produk lainnya. dalam dunia industri, batuan ini
banyak digunakan sebagai meteri awal pada pembentukan
senyawa magnet.
Hematit juga biasa digunakan sebagai perhiasan.
Memperlancar peredaran darah. Sifat magnetik yang
dikandung hematit mampu memecahkan molekul darah
sehingga mempercepat sirkulasi darah melalui arteri.
Hematit memang bukan batu biasa, manfaat yang diberikan
bagi kehidupan manusia amat banyak dan berarti. Dengan
warna yang kilaunya yang elok, membuat hematit menjadi
incaran para pengrajin perhiasan.
Sifat Fisika dan Kimia Emas (Au)
Sifat Fisika

Fase : Solid (Padat)


Titik Leleh : 10640C
Titik Didih : 29700C
Massa Jenis pada suhu kamar : 19,3 gr/ml
Jari-jari Atom : 144 pm
Electrical Resistivity : 22,14 nΩ.m
Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Cepat Rambat Suara : 2030 m/detik
Sifat Kimia

Nomor Atom : 79
Massa Atom : 197
Kategori Unsur : Logam Golongan Transisi
Grup dan Blok : Grup 11, blok d
Periode :6
Konfigurasi Elektron : [Xe] 4F14 5d10 6s1
Elektronegatifitas : 2,54 skala Pauling
Reaksi-Reaksi Kimia Emas / Gold / Aurum
Emas tak bereaksi dengan seluruh larutan asam
anorganik. Emas bereaksi dan larut dalam air raja, gas
halogen, sianida, thiosulfate, formamidine disulfida,
thiosianat.
Reaksi emas antara lain:
1. Reaksi Emas dan Air Raja
2.Reaksi Emas Dengan Gas Halogen
1. Reaksi Emas dengan Air Raja
Air raja adalah campuran antara larutan HCl dan HNO3
dengan perbandingan 3 : 1.
3 HCl (l) + HNO3 (l) → NOCl (g) + Cl2 (g) + 2 H2O
(aq) ………………(i)
Dari persamaan (i) di atas, dapat dilihat bahwa
pencampuran antara asam nitrat dan asam klorida
menyebabkan terjadinya reaksi redoks yang
menghasilkan beberapa jenis gas, dimana salah satunya
adalah gas Cl2. Gas Cl2 inilah yang bereaksi dan
melarutkan emas. Jadi pada dasarnya air raja adalah
sekumpulan gas terlarut, yang salah satu diantaranya
adalah gas klor. Proses pelarutan emas menggunakan air
raja adalah salah satu dari proses klorinasi.
Au(s) + 2NOCl (g) + 2Cl2 (g) + 4H2O (aq) →
HAuCl4 (l) + NOCl (g) + 3 H2O (aq) + NO2 (g) + HCl (l)
…….(ii)
Jika ditulis secara ionis, reaksi di atas menjadi sebagai
berikut :
Au (s) + 2 NOCl (g) + 2 Cl2 (g) + 4 H2O (aq) →
H+ + AuCl4– + NOCl (g) + 3 H2O (aq) + NO2 (g)
+ HCl (l) ……(iii)
Dari persamaan (iii), emas merupakan anion dengan
nama ion kompleks tetrakloroaurat, dan ikatan yang
terbentuk adalah ikatan kompleks
2. Reaksi Emas dengan Gas Halogen
Gas halogen adalah gas dari unsur-unsur kimia
golongan halogen. Golongan ini memiliki 4 unsur
kimia, yaitu Fluorine, Clorine, Bromine, dan Iodine.
Semua gas dari golongan halogen mampu
mengoksidasi dan melarutkan emas. Dari 4 jenis
unsur dalam golongan ini, unsur fluor (F) adalah unsur
dengan gas yang paling berbahaya, sehingga hampir
tak digunakan pada skala produksi. Gas klorin sedikit
lebih moderat dibanding fluorine, sehingga banyak
digunakan pada proses pelarutan emas skala lab, pilot
project, dan skala produksi.
 Klorinasi adalah proses pelarutan emas menggunakan gas klor.
Disamping air raja, gas klor juga dapat dihasilkan melalui
pencampuran antara sodium hypoclorite NaOCl dengan HCl,
kaporit Ca(OCl)2 dan HCl, dan sebagainya.

 Reaksi produksi gas klor sebagai berikut :

NaOCl (l) + 2 HCl (l) → NaCl (l) + H2O (aq) + Cl2 (g)
…………….(iv)

Ca(OCl)2 (l) + 4 HCl (l) → CaCl2 (l) + 2 H2O (aq) + 2 Cl2


(g) ……(v)
 Reaksi emas dengan gas klorin ;

Au (s) + 2 Cl2 (g) → AuCl4–(l)


Kegunaan Emas Dalam Aplikasi Sains dan Teknologi
Karena sifat kimia dan fisikanya yang sangat baik ( logam
yang kebal / inert terhadap berbagai bahan kimia, super
konduktor, mudah dibentuk, titik leleh yang lumayan tinggi,
sangat sulit teroksidasi, maka logam emas banyak digunakan
di dalam berbagai peralatan hasil industri manufaktur.
Industri yang membuat peralatan elektronika, khususnya
elektronika digital, banyak menggunakan emas sebagai
konduktor. Sebagai konduktor, emas memiliki hambat jenis
(tahanan jenis) yang sangat rendah, sehingga mudah
menghantar arus listrik tanpa harus mengalami penurunan
tegangan. Transmisi data yang menggunakan emas sebagai
penghubung akan menjadi lebih cepat, dan jauh lebih cepat
dibanding jika menggunakan tembaga sebagai penghubung
Ketahanan emas terhadap korosi membuatnya unggul
terhadap logam-logam lain. Inilah yang menjadi alasan
industri pembuatan komponen elektronika menggunakan
emas sebagai salah satu bahan baku. Peralatan-peralatan
computer, pesawat komunikasi dan telekomunikasi
(khususnya handphone), peralatan instrument-instrumen
pengukur yang membutuhkan hasil dengan tingkat presisi
tinggi, peralatan-peralatan laboratorium, peralatan-peralatan
navigasi, peralatan-peralatan konduktor pada pesawat
terbang, menggunakan emas sebagai wiring (konduktor).

Emas koloid digunakan dalam bidang kesehatan, khususnya


untuk pendeteksi dan pengobatan penyakit kanker. Emas
koloid juga digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya
sebaran sejumlah kecil senyawa merkuri II di dalam perairan.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai