Anda di halaman 1dari 11

PERBEDAAN

BANK KONVENSIONAL DENGAN


BANK SYARIAH

KELOMPOK 6

Salwa Aulia Maria Arlina Faradita


Dian Amalia Tazza Tiara Fikri
PENGERTIAN
Perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak

Bank Konvensional Lembaga keuangan yang menjalankan kegiatan


usahanya dalam menghimpun dan menyalurkan dana
dengan menggunakan cara dan proses yang
Bank Syariah konvensional seperti pemberian dan pengenaan
imbalan berupa bunga

Lembaga keuangan yang menjalankan unit usaha


menghimpun dan menyalurkan dana dengan cara dan
proses yang berdasarkan nilai islam (syariah) dengan kata
lain tidak menggunakan sistem bunga (riba)
Sistem Perbankan di
Indonesia
Sejak tahun 1992 - sekarang
Sistem perbankan di Indonesia sejak tahun 1992 hingga saat ini masih menganut dual
banking system dimana Bank Konvensional atau biasa disebut dengan Bank Umum dan Bank
Syariah atau Bank Islam bisa berdampingan dalam menjalankan operasi usahanya

Sutedi (2009: 41)


“berdasarkan Undang-Undang
No. 21 Tahun 2008, bank
umum diperbolehkan ...
Bank Jabar Bank BNI Bank BTN beroperasi secara
Syariah syariah Syariah konvensional dan syariah
sekaligus, sepanjang penataan
dan pengelolaannya dilakukan
secara terpisah.” Dengan kata
lain Bank Konvensional
diperbolehkan untuk
membuka kantor cabang yang
khusus melakukan kegiatan
Bank Jabar Bank BNI Bank BTN usaha syariah dengan tetap
memperhatikan prinsip-
prinsip syariah.
Landasan hukum bank
syariah
Beberapa landasan atau peraturan yang
dijadikan sebagai sumber hukum yang
telah diatur dalam UU no 10 tahun 2004
pasal 7 ayat 1 tentang pembentukan
peraturan perundang

01
Undang –undang Dasar
Negara Republik Indonesia
tahun 1945
03 QS Al-Maidah ayat 1-2

02
Undang-undang atau
Peraturan Pemerintahan
pengganti Undang-undang 02 QS Al-Baqarah ayat 238

. Peraturan Pemerintah
(Permen) 03 01 QS An-Nisa’ ayat 29

Peraturan Presiden
(Perpres) 04 Dasar hukum utama yang
menjadi landasan berdirinya
Peraturan Daerah (Perda)
05 bank syariah
Produk dan Akad yang
ditawarkan
Perbankan Konvensional maupun Perbankan Syariah memiliki produk yang ditawarkan dalam segi pendanaan,
pembiayaan serta jasa perbankan lainnya. Produk yang ditawarkan oleh Perbankan Syariah lebih mengadopsi kepada
produk yang ditawarkan oleh Perbankan Konvensional hanya saja berbeda dalam pelaksaan serta proses terkait
adanya akad yang digunakan dalan perbankan syariah

Pendanaan Giro

Tabungan

Devosito / Investasi Selain itu, pada Bank Syariah terdapat


pula produk seperti Pasar Modal,
Pembiayaan Pemberian pinjaman Reksadana Syariah, Pasar Uang dan
(kredit).
Produk Perbankan Syariah, Asuransi
dan Dana Pensiun Syariah, serta Gadai
Jasa Perbankan Transfer Syariah (Rahn). Produk semacam itu
Lainnya juga terdapat pada Bank Konvensional
Kriling, dll hanya saja tanpa ada pelekatan kata
syariah dalam penyebutannya
Menurut Ascarya (2011: 41), jenis akad yang diterapkan oleh bank syariah dapat
dibagi ke dalam enam kelompok pola

Pola titipan Berupa giro, karena giro merupakan suatu bentuk titipan dana dari masyarakat

Pola pinjaman Pemberian pinjaman yang lebih bersifat sosial dimana masyarakat yang meminjam
dana/modal kepada bank syariah untuk keperluan usaha

Pola bagi hasil Bentuk produk dari pola bagi hasil hampir sama dengan pola pinjaman, bedanya pola bagi hasil tidak
untuk bertujuan sosial sehingga masyarakat yang melakukan pinjaman dana wajib mengembalikan
dana/modal

Pola jual beli Barang yang akan diperjual belikan harus jelas spesifikasinya dengan pihak bank
bertindak sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli

Pola sewa Ada pemindahan hak guna atas barang ataupun jasa tanpa adanya pemindahan kepemilikan

Pola lainnya
Perbedaan PerBank
Perbankan Syariah Perbankan Konvensional
• Tidak menggunakan sistem bunga (riba), o Menggunakan sistem bunga

melainkan bagi hasil

o Penentuan besarnya persentase bunga di awal


• Penentuan besarnya nisbah (proporsi
karena di asumsikan usaha yang dijalankan
pembagian) di akhir setelah ada usaha
akan selalu untung

• Besarnya persentase didasarkan pada o Besarnya persentase bunga didasarkan pada


keuntungan yang diperoleh dari usaha yang besarnya dana yang akan dipinjam
dijalankan
• Hanya menawarkan produk halal o Tidak ada pemisahan antara yang halal dengan
dengan cara yang halal yang haram, sehingga menimbulkan
ketidakjelasan

Anda mungkin juga menyukai