Anda di halaman 1dari 15

VALIDITAS DAN

RELIABILITAS TES

Disusun :
I. Dalmi iskandar muda 5151122002
II. Rio carlos manik 5152122006
III. Panggil p. gultom 5153322007
IV. Rizky anwari 5153322009

Pendidika Teknik Otomotif


Fakultas teknik
Universitas Negeri Medan
T.A 2017/2018
A.Latar Belakang

 Sebagai seorang guru atau nantinya akan menjadi


seorang pengawas yang akan melatih guru, ketika kita
mengkonstruksi atau memilih tes atau instrumen
evaluasi, maka pertanyaan yang sering muncul dari
pemikiran seorang guru adalah pada kondisi apakah
interpretasi skor yang dihasilkan dari penggunaan
instrumen tepat, bermanfaat, dan dapat digunakan
pada keadaan sekolah yang ada. Dewasa ini ada banyak
macam tes dan bervariasi pula kegunaannya tergantung
dari tujuan yang hendak dicapai.
Tes dan instrumen evaluasi dalam kategori paper and
pencil dapat digunakan untuk tes pencapaian hasil belajar
yang di dalamnya tercakup fokus-fokus penting tujuan
pilihan (selection), penempatan, diagnosis, dan sertifikasi
profesi. Tes kecakapan, (appatitude test) digunakan untuk
mengestimasi keberhasilan belajar siswa dalam prospek
belajar, atau dalam prospek bekerja. Tes penghargaan
(appraisal test) digunakan untuk mengestimasi
keberhasilan belajar siswa, tes perkembangan sosial, dan
juga unruk mengetahui problem siswa dan pengaruh
evaluasi penerapan program terhadap keadaan anak.
◦ B.Tujuan
 Untuk mengetahui pengertian dan jenis-jenis
validitas instrumen tes.
 Untuk mengetahui pengertian dan jenis-jenis
reliabilitas instrumen tes.
PEMBAHASAN

A.Pengukuran Dan Instrumen


Pengukuran ialah penetapan bilangan kategori respon atau
variabel (Lin, 1975: 166, dalam Izaak Latunussa, 1988: 97).
Bilangan-bilangan itu dinyatakan oleh kategori respon atau
kategori jawaban dalam wujud kualitatif atau kuantitatif.
Variabel kualitatif menunjukkan ada tidaknya suatu sifat
dan variabel kuantitatif menyatakan besarnya suatu
variabel. Menetapkan variabel kuantitatif atau kualitatif
merupakan hal yang penting dalam penelitian. Setiap
variabel hanya mempunyai satu pengukuran, sedangkan
konsep dapat terdiri dari banyak variabel dan karena itu
mempunyai banyak pengukuran.
 Instrumen ialah alat yang dipakai untuk mendeteksi data,
mengukur frekuensi dan besarnya fenomena (Lin,
1975:10, dalam Izaak Latunussa, 1988:97). Instrumen
terdiri dari item-item dan kategori jawaban yang
tersusun untuk mengungkapkan keterangan tentang
variabel. Item dapat berupa pertanyaan/pernyataan. Ada
instrument yang mudah disusun, ada yang sulit disusun
langsung. Mudah sulitnya pembuatan instrumen
bergantung pada keadaan variabel dan cara menganalisis
data. Proses menyusun item-item dan kategori respon
disebut instrumentasi. Fungsi instrumen ialah mengukur
fenomena.
1.Pengertian Validitas

Menurut Azwar (2015) Validitas berasal dari kata validity yang


mempunyai arti sejauhmana akurasi suatu tes atau skala dalam
menjalankan fungsi pengkurannya. Pengukuran dikatakan mempunyai
validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat
memberikan gambaran mengai variabel yang diukrseperti yang
dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut.

Penetapan validnya suatu alat pengukur bergantung pada


pertimbangan untuk apa dan untuk siapa alat itu digunakan. Secara luas
dapat dikatakan bahwa validitas mengajar seorang guru bergantung
pada tujuan tertentu dan subyek (mata pelajaran) tertentu. Misalnya
guru A hanya valid mengajar bidang studi tertentu untuk kelompok
siswa tertentu, misalnya mengajar di sekolah menengah. Guru tersebut
tidak valid jika mengajar bidang studi lain dan mengajar bukan di
sekolah menengah.
Beberapa karakteristik dari validitas:

 Validitas sebenarnya menunjukkan kepada hasil dari


penggunaan instrumen tersebut bukan pada
instrumennya. Suatu instrumen dikatakan valid atau
memiliki validitas bila instrumen tersebut benar-benar
mengukur aspek atau segi yang akan diukur.
 Validitas menunjukkan suatu derajat atau tingkatan
validitasnya, tinggi, sedang atau rendah, bukan valid dan
tidak valid.
 Validitas instrumen juga memiliki spesifikasi tidak
berlaku umum.
2.Jenis-jenis Validitas Instrumen

Menurut American Psycological Association (APA) jenis validitas


yaitu content validity, construct validity, dan criterion-related validity.

a) Content Validity
Menurut Mansyur dkk (2015) Validitas isi adalah
sejauhmana sebuah tes dapat menjangkau seluruh
kawaasan yang ingin di ukur oleh tes tersebut. Terdapat
dua macam tipe content validiy yaitu, face validity dan
logical validity.
 Face Validity
 Logical Validity.
b). Construct Validity
Validitas konstruk menunjukan sejauhmana suatu tes
mengukur kontruk teori yang menjadi acuan atau dasar
penyusunan tes tersebut. Tujuan utamanya adalah berusaha
membuktikan apakah sebuah hasil pengukuran yang diperoleh di
dapatkan melalui item-item tes yang berkorelasi tinggi dengan
konstruk teoritik atau skor yang diperoleh mendukung konsep
teoritik yang diinginkan oleh tujuan pengukuran semula.

Menurut Cronbach dalam Azwar (2015), bahwa untuk


menguji validitas kontruk melibatkan paling tidak tiga langkah yaitu
:
 Mengartikulasikan serangkaian konsep teoritik dan interalasinya
 Mengembangkan cara untuk mengkur hipotetik yang ditetapkan
 Menguji secara empirik hubungan hipotetik diantara konstruk
tersebut dan manisfetasinya yang tampak.
Ada dua macam pendekatan dalam pengujian validitas
konstruk yaitu :
1. Pendekatan Multitraiid-multimethod
2. Validitas faktorial

c). Criterion-Related Validity


Umumnya dikenal dua tipe validitas berdasarkan
kriteria yaitu validitas prediktif dan validitas konkuren.
 Validitas Prediktif
 Validitas Konkuren
2.Pengertian Reliabilitas
Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi
dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan
positifistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliable
apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama
menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam
waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau
sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan
data yang tidak berbeda.

a. Jenis-jenis Reliabilitas Instrumen Pengumpulan Data


 Reliabilitas Tes-Retes
 Reliabilitas Bentuk Ekuivalensi
 Reliabilitas Belah Tengah
 Reliabiltas Ekuivalen Rasional
Kesimpulan
Bila dikaji secara umum, persyaratan minimal
yang lazim dimiliki oleh instrumen yang dibuat
adalah alat ukurnya harus memiliki minimal dua
keunggulan, yakni validitas dan reliabilitas. Validitas
dan reliabilitas lazim diperlukan bila instrumen
yang dibuat merupakan instrumen baru dan belum
pernah digunakan oleh peneliti-peneliti terdahulu.
Karena biasanya instrumen baru secara umum
belum memiliki validitas dan reliabilitas.
Validitas dan reliabilitas lazim diujikan jika
instrumen baru itu masih belum memiliki validitas
dan reliabilitas yang belum terukur. Dengan
demikian, jika alat ukur yang digunakan mampu
memberikan informasi yang sesungguhnya tentang
apa yang kita inginkan untuk diukur dinamakan
valid. Atau dengan kata lain, instrumen yang
dipakai dalam penelitian memiliki validitas yang
baik.
………enjoy your trip always with

Anda mungkin juga menyukai