Anda di halaman 1dari 12

“KESELAMATAN PASIEN DAN

KESELAMATAN KERJA”

EMY MARCHAMA [14220130013]


RISMAWATI SALEH [142201300]
DELLA SAFITRI [142201600]
YESENIA FARADILLAH [14220160030]
FIRNAYANTI MUHLIS [142 2016 0031]
MENERAPKAN BUDAYA PATIENT SAFETY
DI RUMAH SAKIT

Dugaan malpraktek yang dilakukan petugas


pelayanan kesehatan yang mengakibatkan pasien
mengalami kerugian mulai dari materi, cacat fisik
bahkan sampai meninggal dunia memperlihatkan
masih rendahnya mutu pelayanan kesehatan di
rumah sakit. patient safety (keselamatan pasien)
belum menjadi budaya yang harus diperhatikan oleh
rumah sakit di Indonesia.
Menurut Perundang - undangan

Undang-undang Kesehatan no 36 tahun 2009 sudah dengan


jelas bahwa rumah sakit saat ini harus mengutamakan
keselamatan pasien diatas kepentingan yang lain sehingga
sudah seharusnya rumah sakit berkewajiban menerapkan
budaya keselamatan pasien.
Faktor – faktor penyebab budaya keselamatan
pasien yang belum benar-benar diterapkan

Rendahnya tingkat kepedulian


petugas kesehatan terhadap pasien

Beban kerja petugas kesehatan yang masih


terlampaui berat terutama perawat

Orientasi pragmatisme para petugas


kesehatan yang masih melekat disebagian
petugas kesehatan

lemahnya pengawasan yang dilakukan


oleh dinas kesehatan terhadap para
petugas kesehatan
PENYEBAB TERJADINYA ADVERSE EVENTS
TERKAIT PROSEDUR INVASIF

Adverse event adalah kejadian yang tidak diharapkan pada


pasien karena suatu tindakan yang mengakibatkan cedera
jyang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan
bukan karena “underliying disease” atau kondisi pasien.
KESELAHAN TERSEBUT BISA TERJADI PADA
TAHAP
Tidak menerapkan pemeriksaan
DIAGNOSA
yang sesuai

Menggunakan cara pemeriksaan


yang sudah tidak dipakai atau
pemeriksaan bertindak atas hasil pemeriksaan
atau observasi

• Kesalahan pada prosedur


pengobatan
• Pelaksanaan terapi yang salah
PEMBERIAN OBAT • Metode penggunaan obat yang
salah
• Keterlambatan dalam
merespon hasil pemeriksaan
asuhan yang tidak layak
K3 DALAM KEPERAWATAN

DEFINISI

Keselamatan dan kesehatan kerja diartikan


sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmani maupun rohani tenaga kerja pajda
khususnya dan manusia pada umumnya.
PENTINGNYA

Pentingnya K3 bisa dilihat dari beberapa kasus terjadinya


kecelakaan dirumah sakit sudah tidak menjadi umum
lagi. Hal ini demikian bisa muncul karena adanya
keterbatasan fasilitas keamanan kerja dan juga karena
kelemahan pemahaman faktor-faktor prinsip yang perlu
diterapkan.
TUJUAN

Tujuan Umum
Menciptakan tenaga kerja yang sehat
dan produktif.

Tujuan Hyperkes
• agar tenaga kerja dan setiap orang berada di tempat
kerja selalu dalam keadaan sehat dan selamat.
•Agar sumber-sumber produksi dapat berjalan secara
lancar tanpa adanya hambatan.
MANFAAT

 manajemen tahu kekurangan unsur sistem dan manajemen


tahu kekurangan unsur sistem operasi sebelum munculnya
masalah.

 Didapat deskripsi yang pasti dan komplit mengenai status


mutu proses keselamatan dan kesehatan kerja.

 Didapat penambahan pengetahuanm kematangan dan


kesadaran mengenai K3 untuk perawat yang ikut serta
dalam proses audit keselamatan dan kesehatan kerja.

 Peningkatan citra perusahaan.


ETIKA

Banyak profesi memiliki kode etik praktik jyang memang


membantu, menyarankan beberapa pertimbangan sebgai
gerakan menuju kode etik praktik bagi kesehatan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai