Pembimbing:
dr. Mahendria S, Sp. JP
dr. Donna Dwi Y., MMR
LATAR BELAKANG
• Data World Health Organization (WHO) tahun 2012
menunjukkan 17,5 juta orang di dunia meninggal
dunia akibat penyakit kardiovaskular atau 31% dari
58,5 juta kematian di seluruh dunia.
• Benua Asia angka tertinggi kematian penyakit
jantung penderita 276,9 ribu jiwa.
• Indonesia menduduki tingkat kedua di Asia
Tenggara 371 ribu jiwa
• Prevalensi gagal jantung meningkat seiring
bertambah usia dengan 6-10% pada usia diatas 65
tahun.
LATAR BELAKANG
ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien
• Nama : Ny. S
• Umur : 56 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Jiwan Madiun
• Agama : Islam
Riwayat
penyakit darah Riwayat DM (-)
tinggi (-)
Riwayat
penyakit darah Riwayat DM (-)
tinggi (-)
Lingkungan Makan
Tinggal
kurang teratur 2- Merokok (-)
Penjual bersama Jarang
ventilasi 3x sehari
sembako suami dan Alkohol (-) olahraga
udara serta menu
anaknya
lembab variatif
PEMERIKSAAN FISIK
30 Maret 2019
TANDA VITAL
TD : 98/60 mmHg
STATUS GIZI
N: 101 x/menit TB: 146 cm
R : 28 x/menit BB: 39 kg
S: 36,7 °C BMI: 18,2 kg/m2 underweight
SpO2: 99% 02 nasal canul 4 lpm
30 Maret 2019
Kepala: normocephal (-)
Mata: CA (-/-), SI(-/-), pupil isokor diameter Cor:
(3mm/3mm), reflek cahaya (+/+). I: iktus kordis tampak
Hidung: NCH (-/-), sekret (-) P: iktus kordis kuat angkat
Telinga: sekret (-)
P: SIC II linea parasternalis dekstra.
Mulut: sianosis (-), stomatitis (-), lidah kotor (-),
papil lidah atrofi (-). SIC IV linea parasternalis dekstra
Leher: trakea di tengah, simetris, pembesaran SIC III linea parasternalis sinistra.
kelenjar getah bening (-), JVP (5+3) cmH2O SIC V linea midclavicularis
meningkat (+) sinistra
A: Bunyi jantung S1 S2 regular, intensitas
normal, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
I: sikatrik (-), dinding abdomen datar, dinding Pulmo :
abdomen simetris I: S: Normochest, simetris.
A: Bising usus (+), 20 kali/ menit. D: Pengembangan dada kanan = kiri
P: Timphani seluruh lapang abdomen P: S: Simetris
P: Supel, NT (-), hepar dan lien tidak teraba. D: Fremitus raba kanan = kiri
P: Sonor (+/+)
A: SDV (+/+), wheezing (-/-), RBH (-/-),
RBK (+/+)
Ekstremitas:
Oedem (-), akral hangat (+), CRT < 2”
Genital :
Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan Penunjang 30 Maret 2019
- Neutrofil 86,4 ↑ 42 – 85 %
- Limfosit 8,8 ↓ 11 – 49 %
- Monosit 4,4 0–9%
- Eusinofil 0,0 0–6%
Hematologi
- Basofil 0,4 0–2%
Hematokrit 40,5 36-56 %
Pemeriksaan Penunjang
› Cor : CTR >0.5, pinggang
jantung menghilang
› Pulmo : perselubungan
parahiler kiri
› Kedua sinus costoprenicus
tajam
› Trakea di tengah
› Sisterna tulang baik
› Kesimpulan : cardiomegaly
dan TB
18 Januari 2017
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
30 Maret 2019
Atau edema
Disertai / tidak
pergelangan
kelelahan
kaki
Gejala Dan Tanda Gagal Jantung
Terminologi Perjalanan Waktu
Gagal Jantung
• Sindrom simtomatik yag dinilai menurut NYHA,
HF meskipun pasien dapat diberikan asimptomatik
dengan pengobatan
Positron Positron
Coronary
emission emission
angiography
tomography tomography
Cardiac
computed
tomography
Pemeriksaan Laboratorium
Darah perifer lengkap
• hemoglobin,
leukosit, trombosit Elektrolit Kreatinin
Laju filtrasi
Tes fungsi
glomerulus Glukosa
hati
(GFR)
Urinalisis
Tatalaksana Nonfarmakologi
Ketaatan Pemantauan
Asupan Cairan
pasien berobat BB mandiri
Pengurangan Kehilangan BB
Latihan fisik
BB tanpa rencana
Tatalaksana Farmakologi
ACUTE HEART FAILURE
Serangan cepat
dari gejala dan - Acute de novo
GAGAL tanda gagal
jantung sehingga - Dekompensasi akut dari
JANTUNG AKUT membutuhkan gagal jantung kronik
terapi segera
Faktor Pencetus dan Penyebab ADHF
Profil klinis
pasien dengan
gagal jantung
akut
berdasarkan
ada / tidaknya
kongesti dan /
atau hipoperfusi
Pemeriksaan penunjang gagal
jantung akut
• EKG
• Rontgen dada
• Laboratorium
• Ekokardiografi
DEFINISI TUBERKULOSIS
Penyakit
Manusia
infeksi
TUBERKULOSIS disebakan
Mycobacterium
tuberculosis
Mycobacteria
Klasifikasi
tuberkulosi
s
Diagnosis Tuberkulosis
30-37 2 2 2
38-54 3 3 3
55-70 4 4 4
>71 5 5 5
Penatalaksanaan Tuberkulosis
• 2HRZE/4HR • 2HRZES/HRZE/5HRE
(intensif)
• 2HRZES/HRZE/5HRE
(lanjutan)
Efek samping Penyebab Penatalaksanaan
Tidak ada nafsu makan Rifampisin Semua OAT diminum malam
sebelum tidur
Nyeri sendi Pyrazinamid Beri aspirin
Kesemutan INH Beri vitamin B6 (piridoxin) 100 mg
per hari
Warna kemerahan Rifampisin Tidak perlu diberikan apa-apa, tapi
pada urine berikan penjelasan pada pasien
Gatal dan kemerahan Semua jenis OAT Ikuti petunjuk penatalaksanaan
pada kulit
Efek samping Penyebab Penatalaksanaan
Tuli Streptomisin Streptomisin dihentikan
Gangguan keseimbangan Streptomisin Streptomisin dihentikan ganti
dengan etambutol
Ikterus tanpa penyebab lain Hampir semua OAT Hentikan semua OAT sampai
ikterus menghilang
Mual dan muntah Hampir semua OAT Hentikan semua OAT, segera
lakukan tes fungsi hati
Gejala Sistemik
• Demam +
• Maliase +
• Keringat dingin +
• Anoreksia +
• Berat badan menurun +
Pemeriksaan Fisik
TEORI KASUS
suara nafas bronkial -
amforik -
suara nafas melemah -
ronki basah +
tanda-tanda penarikan paru,diafragma , -
mediastinum
Pemeriksaan Bakteriologi
TEORI KASUS
Dahak 3x (SPS) +
Pemeriksaan Ragiologi
TEORI KASUS
Foto Thorax +
CT Scan -
Pemeriksaan Penunjang
TEORI KASUS
Plasma natriuretic peptides level -
ECG 12 leads +
Chest x ray +
Complete blood count +
RFT +
LFT -
Serum electrolytes +
Glucose +
Cardiac troponin -
Manajemen
TEORI KASUS
ACE inhibitor/ARB -
Beta blocker +
MRA -
Diuretik +
TERIMAKASIH
semoga bermanfaat