Anda di halaman 1dari 36

Yesi Pratama Aprilia Ningrum (22030117120035)

inulin Fruktosa oligosakarida

Galaktosa
Oligosakarida
Xylo
-ribosa
Isomalto
- stakiosa
Soya

Laktulosa
 Inulin merupakan oligosakarida alami yang dihasilkan
oleh banyak tanaman. Inulin dalam tanaman disimpan
pada akar atau umbi. Kebanyakan tanaman yang
mensintesis dan menyimpan inulin tidak menyimpan
bahan dalam bentuk pati.
 Inulin merupakan serbuk berwarna putih, tidak berasa,
tidak berbau, dan tahan panas
Definisi 2
 Inulin didefinisikan sebagai komponen pangan yang tidak dapat
dicerna dan dapat merangsang secara selektif pertumbuhan dan
aktivitas bakteri yang menguntungkan dalam saluran pencernaan.
Inulin dapat bertahan di saluran pencernaan atas dan kemudian
difermentasi di usus besar.
 Selain itu, karakter inulin yang juga memperbaiki dan melindungi
usus, inulin dapat mengurangi risiko penyakit di saluran cerna di
usus.
 Dengan definisi inulin sebagai komponen pangan yang tidak dapat
dicerna oleh tubuh, maka inulin termasuk dalam kelompok serat
pangan
Struktur inulin

Inulin adalah salah satu jenis fruktan atau polimer fruktosa (rantai
gabungan monomer fruktosa) yang sebagian besar mengandung
sekitar 35 unit fruktosa yang dihubungkan satu sama lain dalam rantai
lurus oleh ikatan β-2,1 glikosida
jerussalem artichoke, chirory, dan camas memilki kandungan inulin yang tinggi
dibandingkan yang lainnya.
Contoh pangan lokal yang kandungan inulin yang cukup tinggi adalah umbi gembili
yaitu sebesar 14,629% dan digunakan untuk pembuatan es krim yang rendah lemak.
Selain gembili, pisang juga termasuk pangan yang banyak dikonsumsi masyrakat.
Walaupun kandungan inulinnya sejauh ini diketahui masih 0,3-0,7% .
 Inulin juga berfungsi sebagai dietary fiber
 Sifat inulin yang dapat larut membuatnya
cepat difermentasi oleh Bifidobacteria dan
Lactobacilli. Oleh sebab itu, inulin
dikelompokkan sebagai food ingredient yang
diklasifikasikan sebagai prebiotik.
 Inulin dapat dikonsumsi melalui produk susu
seperti susu formula untuk bayi dan susu
untuk orang dewasa. Selain pada produk
susu, inulin juga diproduksi secara kapsul
dimana kapsul tersebut merupakan ekstrak
kering inulin dari akar chicory.
Produk yang mengandung inulin
Fruktooligosakarida
Fruktooligosakarida (FOS) merupakan jenis oligosakarida yang
tidak dapat dicerna yang tersusun atas glukosil-(fruktosil)n-1-
fruktosa (GFn) dan (fruktosil)m-1-fruktosa (Fm). Huruf n dan m
merepresentasikan derajat polimerisasi (DP) yang menunjukkan
banyaknya unit fruktosa dalam oligomer FOS
FOS dalam sistem pencernaan manusia tidak mengalami perubahan signifikan karena
struktur spesifik (ikatan β(2-1)) yang dimilikinya tidak dapat dihidrolisis oleh enzim
pencernaan manusia. Senyawa ini akan sampai ke dalam usus besar dan difermentasi
oleh mikroba). Sama halnya dengan inulin, FOS sebagai hidrosilat inulin menunjukkan
efek peningkatan proliferasi bifidobakteri pada kolon yang diikuti dengan penurunan
jumlah bakteroid dan klostridia pada feses
 FOS banyak terdapat dalam berbagai jenis tanaman secara alami.
FOS dapat ditemukan pada bawang, asparagus, bawang daun, pisang,
dan gandum serta terdapat dalam akar chicory sebagai sediaan
energi utamanya.

Jerusalem artichokes
(up to 6 g/100 g)
Shallots (up to 5 g/100
g)
Red onions (up to 2,5
g/100 g)
 FOS umumnya digunakan sebagai pemanis
pengganti sukrosa karena memiliki nilai kalori
yang rendah yaitu sekitar 1.5 kkal/g (
 Produk pangan yang memanfaatkan FOS sebagai
pemanis diantaranya adalah kue, roti, permen,
produk susu, dan beberapa minuman
 Umumnya dosis FOS dalam asupan terhadap
percobaan klinis yang pernah dilakukan berkisar
antara 3 – 20 g/hari untuk orang dewasa
 serta 0.4 – 3 g/hari untuk balita. Dosis ini
merupakan dosis aman karena mewakili rata-rata
kandungan FOS yang terdapat secara alami pada
bahan pangan, khususnya sayuran
 FOS difermentasi secara selektif oleh sebagian besar BAL galur
bifidobacteria.
 Perlakuan FOS, sebagai prebiotik, dalam system pencernaan manusia
nampak dalam table dan gambar berikut:

Bagian Perlakuan
Mulut Tidak ada hidrolisis
Lambung Tidak ada hidrolisis maupun absorbsi

Usus halus Tidak ada hidrolisis maupun absorbsi

Kolon/ usus besar Fermentasi oleh bifidobakteri dan atau


laktobasilli

Anus Tidak ada ekskresi prebiotik


Oligosakarida
 Oligosakarida juga merupakan derivatif fruktosa dan
galaktosa yang berperan prebiotik dalam meningkatkan
imunitas.
 Tidak terdegradasi oleh enzim ,Tidak dicerna dan tidak
diserap akan tetapi dengan mudah difermentasi oleh
Bifidobacteria yang ada dalan saluran pencernaan dan
menghasilkan SCFA yang akan menurunkan pH usus sehingga
persentase bakteri menguntungkan meningkat, sedangkan
persentase bakteri pembusuk yang merugikan menurun.
 Hasil fermentasi mikrobial dari oligosakarida ini mempunyai
pengaruh yang menguntungkan terhadap proliferasi sel dari
dinding mukosa usus, menunjukan sifat antiradang dan
aktifitas antitumor serta meningkatkan aktifitas motorik usus.
Sumber
 Sumber oligosakarida yang berupa karbohidrat sederhana yaitu biji-
bijian, kacangkacangan, umbi-umbian dan dari hasil tanaman lainnya.
Oligosakarida dari kelompok
Rafinosa
 Rafinosa adalah trisakarida yang tersebar luas dalam tumbuhan,
meskipun terdapat dalam kadar rendah.
 Rafinosa merupakan senyawa trisakarida nonreduktif yang terdiri
dari 2 molekul galaktosa dan 1 molekul fruktosa.
 Rafinosa terdiri atas masingmasing satu molekul D-galaktosa,
Dglukosa, dan D-fruktosa yang tersusun sedemikian rupa sehingga
galaktosa terikat pada atom karbon nomor enam sukrosa atau
disebut O- ά-Dgalaktopiranosil-(1-6), α-Dglukopiranosil β-D-
fruktofuranosida.
 Rafinosa terdapat pada bit dan tepung biji kapas kira-kira 8%.
Trisakarida ini tidak digunakan oleh manusia sebagai sumber
karbohidrat.
 rafinosa bersifat fungsional karena tidak dapat dicerna oleh enzim-
enzim pada pencernaan manusia, yaitu α–galaktosidase, sehingga
berfungsi bagi kesehatan, diantaranya adalah menghasilkan energi
metabolisme yang lebih rendah daripada sukrosa, tidak memberikan
efek pada sekresi insulin dari pankreas, meningkatkan mikroflora
usus dan mencegah penyakit gigi.
Stakiosa
 Stakiosa adalah tetrasakarida yang bila
dihidrolisis sempurna akan menghasilkan 2
molekul galaktosa, 1 molekul glukosa dan
1 molekul fruktosa. Sedangkan pada
hidrolisis parsial dapat dihasilkan fruktosa
dan manotriosa (trisakarida).
 rumus kimianya C24H42O21
Struktur rafinosa dan stakiosa
Galakto Oligosakarida
 Galaktooligosakarida (GOS) merupakan salah satu oligosakarida
yang mampu menstimulasi proliferasi bifidobakteri.
 GOS banyak ditemukan pada ASI, susu sapi, dan produk yoghurt
komersial.
 Struktur kimianya terdiri dari beberapa molekul
galaktosa yang berikatan dengan gugus glukosa dibagian
ujungnya.
 GOS disintesis dari laktosa melalui transfer glikosil dari
satu atau lebih unit D-galaktosil menjadi unit D-
galaktosa dengan memanfaatkan enzim β-D-
galaktosidase sebagai katalis
 Molekul GOS (sebagai contoh, Gal (β 1-4) Gal (β1-4)
Glc) merupakan hasil sintesis yang memanfaatkan
aktivitas enzim 24 β-galaktosidase dari laktosa yang
dikenal dengan istilah reaksi transgalaktosilasi.
 β–galaktosidase adalah kelompok enzim hidrolitik dan
telah banyak digunakan oleh industri produk olahan susu
untuk menghidrolisis laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa.
 Dosis yang dibutuhkan agar dapat memberikan efek
yang signifikan adalah 10 g/hari
Struktur dan Sumber Xilo-
oligosakarida
 Xilo-oligosakarida (XOS) adalah oligosakarida fungsional yang terdiri dari
2-10 molekul xylosa yang membentuk ikatan β(1-4).
 Struktur molekul dari XOS

XOS secara alami terdapat dalam buah,


sayur, bambu, susu dan madu serta
dapat diproduksi pada skala industri
melalui hidrolisis enzimatik dari xylan,
yang merupakan komponen utama dari
hemiselulosa tanaman yang tersedia di
alam.
Sifat kimia
 XOS bersifat stabil terhadap kisaran pH yang luas dan
suhu sehingga memungkinkan digunakan pada jus yang
asam dan produk turunan susu seperti yoghurt
 XOS memiliki stabilitas yang baik ketika dipanaskan pada
suhu pasteurisasi dengan kisaran pH 2.6-7.0, pada suhu
sterilisasi dengan kisaran pH 5.0-7.0 dan pada sterilisasi
dikombinasi dengan tekanan tinggi dengan kisaran pH
3.8 – 6.8.
Fungsi XOS
 Fungi fisologis XOS sebagai prebiotik berasal dari sifat indigestibilitinya
yang memungkinkan terjadinya proses fermentasi di usus besar, yang
menyebabkan peningkatan Bifidobacteria dan produksi asam lemak rantai
pendek. Hal ini juga menyebakan munculnya banyak fungsi fisiologis lain
seperti peningkatan penyerapan mineral, termasuk peningkatan densitas
tulang dan mencegah anemia.
 XOS juga memiliki efek manfaat seperti :
1. peningkatan volume feses,
2. menurunkan waktu singgah di usus,
3. menurunkan kadar kolesterol dan gula darah,
4. memerangkap substansi yang dapat membahayakan manusia,
5. menstimulasi pertumbuhan flora usus, dan sebagainya.
Dosis XOS
 dosis harian yang efektif dari oligosakarida(bentuk murni) bagi
manusia adalah 3.0 g
 untuk FOS dan 0.7 g untuk XOS, ini menujukkan bahwa XOS
lebih efektif dari FOS dalam meningkatkan kesehatan saluran
pencernaan.
 Berdasakan hasil penelitian tersebut, bila 1 buah permen
seberat 2.5 g mengandung 5% XOS maka konsumsi 6 buah (15
g) permen jelly ini akan memenuhi dosis harian efektif dari
XOS yaitu sebesar 0.7 g.
 Selain itu, menyatakan bahwa konsumsi XOS 1.4 g per hari
selama 10 hari akan meningkatkan jumlah Bifidobacteria dan
Lactobacilli dalam usus sacara signifikan dan konsumsi 1-12 g
XOS per hari dapat membantu mengatsai gangguan
pencernaan.
 IMO terdiri dari residu glukosil yang terangkai dengan ikatan
α-1,6. isomalto oligosakarida merupakan campuran antara unit
glukosa dan molekul sakarida yang lain.
 IMO dapat dihasilkan dari proses enzimatis sehingga
membentuk isomalto oligosakarida dari beberapa molekul gula
meliputi isomaltosa, nigerosa, panosa dan oligosakarida lain
yang bercabang.
 IMO dapat meningkatkan aktivitas dan pertumbuhan
Bifidobacterium dan Lactobacillus di dalam usus besar. Akan
tetapi isomalto oligosakarida ini sangat lambat dimetabolisme
tubuh.
Soy oligosakarida (SOS)

 Soy oligosakarida tersusun dari residu galaktosil dan rantai


sukrosa dengan ikatan α-1,6. Dalam SOS terdapat 2 komponen
utama yaitu trisakarida rafinosa sebesar 20% dan tetrasakarida
stakiosa sebesar 71%.
 SOS utamanya ditemukan dalam kacang kedelai, tapi dapat
juga diperoleh dari kacang-kacangan yang lain dan kacang
polong.
 Derivat sintesis dari laktosa ini adalah suatu
disakarida yang terdiri dari 1 molekul fruktosa
dan 1 molekul galaktosa.
 Di dalam usus halus laktulosa tidak
direabsorpsi karena tidak terdapat enzim yang
tepat untuk menghidrolisisnya. Baru sampai di
usus besar, laktulosa akan diuraikan dengan
cepat oleh bakteri-bakteri tertentu
(Lactobacillus) dan menghasilkan asam laktat
dan asam asetat.
 Laktulosa umumnya ditemukan pada bahan
makanan susu, terutama pada hasil limbah dari
pembuatan keju.
Referensi
1. Wahyuningsih. Analisis Kandungan Inulin Pada Pisang Barangan, Pisang Awak
dan Pisang Kepok. Sumatera: Universitas Sumatera Utara. 2014
2. Mardiana, Nur Rita. Metabolisme Prebiotik oleh Kandidat Probiotik Isolat Asi
Sebagai Dasar Pengembangan Produk Sinbiotik. Bogor: Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor. 2010
3. Halimursyadah. Perubahan Anatomi dan Kandungan Oligosakarida pada Benih
Rekalsitran . Aceh: Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah
Kuala Darussalam Banda Aceh. J. Floratek 5: 11 - 22 11
4. Haryati, T., K. Suorijati dan I.W.R Susana. Senyawa Oligosakarida dari Bngkil
Kedelai dan Ubi Jalar Sebagai Prebiotik Untuk Ternak (Oligosaccharide from
Soybean Meal and Sweet Potato as Prebiotic for Livestock). Bogor : Balai Penelitian
Ternak. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner
5. Azizah, Nurul H. Pembuatan Permen Jelly dari Karagenan dan Konjak dengan
Aplikasi rebiotik Xilo-Oligosakarida. Bogor : Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor. 2012
6. Widyaningsih, Tri Dewanti, dkk. Pangan Fungsional: Aspek Kesehatan, Evaluasi, dan
Regulasi. Universitas Brawijaya Press (UB Press). Cetakan I. 2017

Anda mungkin juga menyukai