DISCUSSION
URETEROLITHIASIS
Pembimbing :
dr. Bambang Satoto, Sp.Rad
Faktor ekstrinsik
1. Geografi
2. Iklim, temperatur
3. Asupan air : kurangnya asupan air dan tingginya
kadar mineral kalsium
4. Diet : diet banyak purin, oksalat, dan kalsium
5. Pekerjaan : kurang aktivitas, banyak duduk
Patofisiologi
Manifestasi
Nyeri
Gangguan miksi
Hematuria
Mual dan muntah
Pemeriksaan Penunjang
1. Foto Polos Abdomen (FPA)
Praktis dan diperlukan untuk semua awal
pemeriksaan
Dapat melihat :
- Bayangan bentuk ginjal
- Besar ukuran ginjal
- Posisi ginjal
- Kalsifikasi (tumor/kista)
- Batu radioopaq
- Perkapuran pada ginjal
2. IVP
Pengambilan foto setelah pemberian
kontras pada traktus urinarius di menit ke 1 / 5
, 15, 30 dan setelah miksi untuk melihat apakah
terdapat gangguan dari fungsi ginjal (misal
terdapat obstruksi).
Persiapan
Dewasa:
Diberi laksatif untuk membersihkan feses yang dapat menutupi
daerah ginjal pada hasil pemeriksaan
Puasa 2-5 jam , tetapi boleh minum air putih
1. Medikamentosa
Batu kurang dari 5mm diharapkan dapat keluar bersama urin dengan
pemberian diuretikum, dan minum banyak. Terapi
2. ESWL :
Prosesnya tanpa tindakan invasive dan tanpa
pembiusan dengan memecah batu menjadi fragmen
kecil, kemudian keluar bersama urine.
4. Bedah terbuka
Dilakukan pembedahan terbuka seperti pielolitotomi atau nefrolitotomi untuk
mengambil batu pada saluran ginjal, dan ureterolitotomi untuk batu di ureter.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. N
Usia : 39 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Cempokomulyo gemuh,
Kendal
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai swasta
Status : Rawat Inap
Ruang : Rawat Jalan
Tanggal masuk : 25 Juni 2019
No.RM : 1372****
ANAMNESIS
Anamnesis pada pasien dilakukan pada tanggal 25 Juni
2019, pukul 15.00 WIB di Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Kota Semarang dan didukung dengan catatan medis.
Keluhan Utama :
Sakit di pinggang kiri terus-menerus sejak 6 bulan yang
lalu
Riwayat sosioekonomi :
Pasien memiliki 4 orang anak, istirnya bekerja sebagai pedagang
sedangkan pasien bekerja sebagai pegawai swasta, pasien
periksa menggunakan BPJS.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak Lemah
Kesadaran : Compos
mentis
Status Gizi : Overweight
Tanda Vital
N : 120x/menit
RR : 22x/menit
t : 37,10C
BB : 62 kg
TB : 158 cm
STATUS INTERNUS
Kepala : Bentuk normocephale, tidak teraba benjolan.
Rambut : Warna hitam, mudah dicabut, distribusi merata
Mata :
Bola mata : tidak terdapat eksoftalmus
Konjungtiva : anemis +/+, perdarahan -/-,
Sklera : ikterus -/-
Palpebra : oedema -/-
Pupil : bulat, isokor 3 mm/ 3mm, reflek cahaya +/+
Hidung :
Deformitas (-)
Nafas cuping hidung (-/-),
Tidak tampak adanya sekret atau perdarahan
Telinga :
Bentuk : normal
Lubang : normal, discharge (-/-)
Pendengaran : normal
Perdarahan : tidak ada
Mulut :
Bibir : tidak ada kelainan kongenital, sianosis (-), oedem (-)
Lidah : ukuran normal, tidak kotor, tidak tremor
Gigi : perawatan gigi kurang
Mukosa : hiperemi (-), stomatitis (-)
Leher :
Deviasi trakea : - (posisi trakea simetris)
Kaku kuduk : - (negatif)
Tiroid : tidak ada pembesaran
JVP : tidak ada peningkatan JVP
KGB : tidak ada pembesaran
PF Thoraks
Paru
Inspeksi : laju nafas 20x/menit, pola nafas regular, simetris,
ketertinggalan gerak (-/-), retraksi (-/-), pergerakan
otot bantu pernafasan (-/-)
Palpasi : fremitus vokal normal, nyeri tekan (-), gerakan dada
simetris, tidak ada ketertinggalan gerak.
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : suara pernafasan vesikuler, ronkhi (-), wheezing(-)
Jantung
Inspeksi : pulsasi ictus cordis tampak kuat angkat
Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba di ICS V linea mid
clavicularis sinistra
Perkusi : kardiomegali (-)
Auskultasi : bunyi jantung I dan II reguler, murmur(-), gallop (-)
PF Abdomen :
• Inspeksi : permukaan perut datar, pelebaran pembuluh darah(-),
sikatrik (-), massa (-), tanda peradangan (-), caput medusa (-),
sikatrik (-), striae (-), hiperpigmentasi (-)
• Auskultasi : bunyi peristaltik usus normal, tidak ada bising usus, tidak
ada bising pembuluh darah.
• Palpasi :
• Superfisial Nyeri tekan abdomen regio epigastrium (-), Massa (-),
defence muscular (-)
• Dalam, Nyeri tekan dalam (-)
• Organ Hepar tidak teraba membesar, tepi tajam, permukaan
halus, konsistensi kenyal, lien schuffner (0), ginjal dextra et sinistra
tak teraba membesar
• Murphy’s Sign (-)
• Tes undulasi (-)
• Perkusi :
• Perkusi 4 regio : timpani
• Hepar : pekak (+), liver span dextra 12 cm, sinistra 6 cm
• Lien : traube space (+)
Ginjal nyeri ketok ginjal kanan (+)
• Pekak sisi dan pekak ahli (-)
Pemeriksaan Penunjang
Foto Polos Abdomen
Pembacaan hasil FPA
Kesan :
Suspek ureterolithiasis dextra
DIAGNOSIS KERJA :
Cholesistolithiasis dan Gagal ginjal Akut
DIAGNOSIS BANDING :
Polyp vesica fellea
Cholesistisis
Choledocholithiasis
KESIMPULAN
Ureterolithiasis adalah suatu keadaan terjadinya
penumpukan batu atau disebut calculi pada
ureter.
Batu pada ureter ini berasal dari ginjal dan
dapat menyebabkan obstruksi.
Keluhan paling banyak adalah nyeri pinggang.
Diagnosa dapat ditegakkan mulai dari
anamnesis, pemeriksaan fisik hingga
pemeriksaan penunjang.
Keluhan utama terletak pada daerah
abdomen, disertai hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik mengarah ke ginjal, maka
dilakukan pemeriksaan penunjang traktus
urinarius.
Foto polos abdomen dilakukan paling awal
untuk pemeriksaan penunjang selanjutnya
seperti IVP.
Daftar Pustaka
Chen, Michael Y dkk.2011.Basic Radiology
2nd edition. Mc Graw Hill Medical.
Purnomo, b. B. 2011. Dasar- Dasar Urologi.
Sagung Seto
Rasad, Sjahriar.2018. Radiologi Diagnostik
FK UI.
TERIMA
KASIH