Prinsip Pengajaran Nilai
Prinsip Pengajaran Nilai
“konsepi-konsepi yang hidup dalam alam pikiran masyarakat mengenai hal-hal yang
penting dalam hidup”
D. Hendropuspito
“sesuatu yang mendapatkan penghargaan karena terbukti mempunyai daya guna bagi
perkembangan hidup bersama”
Apakah yang dimaksud dengan nilai sosial?
Kimball Young
“Petunjuk umum (petuah-petuah masa lampau) yang dianut masyarakat, berlangsung
sejak lama, bertujuan mengarahkan tingkah laku dan kepuasan manusia dalam
kehidupan sehari-hari”
AWG. Green
“kesadaran manusia dalam keberlangsungan kehidupannya yang relatif, yang dalam
proses tersebut terjadi emosi terhadap objek yang dituju”
Nilai (value) mengacu pada pertimbangan terhadap suatu tindakan, benda, cara
untuk mengambil keputusan. Nilai sosial merupakan sikap-sikap dan perasaan
yang diterima secara luas oleh masyarakat dan merupakan dasar untuk
merumuskan apa yang benar dan apa yang penting.
Bersumber dari Tuhan (nilai Theonom)
sumber nilai sosial yang paling kuat, yang dimiliki oleh manusia yang percaya kepada
agama, bertahan dalam waktu lama, tidak gampang goyah oleh sesuatu bisa merusak
tatanan nilai yang bersumber dari Tuhan
Apa saja sumber nilai sosial yang dianut
oleh
Bersumber dari Individu (nilai masyarakat?
Otonom)
wujud dari nilai-nilai yang dimiliki oleh orang-orang tertentu, yang selama hidupnya telah
membuktikan bahwa dengan bertindak sesuai dengan pedoman yang berlaku, maka akan
membawa manusia pada tatanan kehidupan yang lebih maju.
3. Nilai rohani,
sesuatu yang berguna bagi kebutuhan rohani (spiritual).
Nilai rohanil dibedakan menjadi:
a. nilai kebenaran dan nilai empiris bersumber dari proses berfikir
b. nilai keindahan bersumber dari unsur rasa (perasaan dan estetika)
c. nilai moral nilai yang berkenaan dengan kebaikan dan keburukan, bersumber dari
kehendak atau kemauan (karsa dan etika)
d. nilai religius berisi keyakinan/kepercayaan manusia terhadap Tuhan.
1. Cara (Usage)
bentuk perbuatan individu tetapi tidak secara terus menerus.
2. Kebiasaan (Folkways)
bentuk pebuatan berulang-ulang, dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan
jelas dan dianggap baik dan benar.
3. Tata Kelakuan (Mores)
sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok
manusia yang dilakukan secara sadar.
4. Adat Istiadat (Custom)
Kumpulan tata kelakuan yang bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap
masyrakat yang memilikinya.
Aspek
1. Norma Agama
sifatnya mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar karena berasal dari Tuhan
2. Norma Kesusilaan
berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak
3. Norma Kesopanan
hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku wajar
dalam kehidupan bermasyarakat
4. Norma Kebiasaan
petunjuk tentang perilaku berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan individu
5. Norma Hukum
dibuat oleh lembaga tertentu misalnya pemerintah,
Mengajarkan nilai (value) lebih memerlukan “skill” dibanding dengan
mengajarkan kepercayaan (belief) dan sikap.
Dalam pengajaran nilai sebaiknya :
(a) pendidikan nilai harus ada kesesuaiannya dengan kehidupan di luar kelas.
(b) dalam pengajaran pendidikan nilai guru harus kreatif.
(c) pengajaran/pendidikan nilai harus bermula dari potensi anak menuju target
pendidikan anak yang diharapkan.
Tugas guru yang utama adalah meningkatkan tingkat kessdaran nilai pada anak, sadar bahwa ad
sistem nialai yang mengatur kehidupan, sadar bahwa sistem nilai itu penting sekali bagi
kehidupan manusia sehingga timbul keinginan untuk memilikinya, bahkan merasa wajib untuk
membina dan meningkatkannya, dan pada akhirnya yang bersangkutan berupaya untuk
melakukannya dalam perbuatan sehari-hari
Menurut Ocha dan Jhonson (dalam Gross 1978:215) belajar nilai itu dapat dilakukan
baik di dalam maupun di luar kelas. Cara yang efektif adalah dengan melalui “action
learning model”, dengan menekankan pengajaran skill agar dapat berpartisipasi di
dalam masyarakat.