Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 3 :

AYU WULAN DEWI


I GUSTI PUTU SURAMBA JAYA
INRY RUBEN NATHANIEL
ISRA R ANTU
JUMRIANA
NORMA ONGGANG
RACHMI AVILLIANI
SITI ISMAWATI LABANI
YULIANA
Glomerulonefritis kronik merupakan penyakit parenkim ginjal
progresif dan difus yang seringkali berakhir dengan gagal
ginjal kronik. Glomerulonefritis berhubungan dengan
penyakit-penyakit sistemik seperti lupus eritomatosus
sistemik, poliartritis nodosa, granulomatosus Wagener.
Glomerulonefritis (glomerulopati) yang berhubungan
dengan diabetes mellitus (glomerulosklerosis) tidak
jarang dijumpai dan dapat berakhir dengan penyakit ginjal
kronik. Glomerulonefritis yang berhubungan dengan
amilodois sering dijumpai pada pasien-pasien dengan
penyakit menahun seperti tuberkulosis, lepra,
osteomielitis arthritis rheumatoid dan myeloma).
(Sukandar, 2006).
Glomerulonefritis kronik adalah peradangan yang lama dari sel –
sel glomerulus. Kelainan ini dapat terjadi akibat
glomerulonefritis akut yang tidak membaik atau timbul secara
spontan. Glomerulonefritis kronik sering timbul beberapa tahun
setelah cidera dan peradangan glomerulus sub klinis yang
disertai oleh hematuria (darah dalam urin) dan proteinuria
(protein dalam urin) ringan, yang sering menjadi penyebab
adalah diabetes mellitus dan hipertensi kronik
1. Lanjutan GNA, seringkali tanpa riwayat infeksi
(Streptococcus beta hemoliticus group A).
2.Keracunan.
3.Diabetes Melitus
4.Trombosis vena renalis.
5.Hipertensi Kronis
6.Penyakit kolagen
7. Penyebab lain yang tidak diketahui yang ditemukan
pada stadium lanjut.
KLASIFIKASI

Dibagi menjadi 3 bagian,yaitu :


a) Defusi
b) Glomerulonefritis Primer
c) Glomerulonefritis sekunder
PATOFISIOLOGI

a. Suatu reaksi radang pada glomerulus dengan


menyebabkan leukosit dan proliferasi sel,serta
eksudasi eritrosit, leukosit dan protein plasma
dalam ruang bowman.
b. Gangguan pada glomerulus ginjal dipertimbangkan
sebagai suatu respon imunologi yang terjadi
dengan adanya perlawanan antibody dengan
mikroorganisme, yaitu streptococcus.
c. Reaksi antigen dan antibody tersebut membentuk
imun kompleks yang menimbulkan respon
peradangan yang menyebabkan kerusakan dinding
kapiler dan menjadikan lumen pembuluh darah
menjadi mengecil yang mana akan menurunkan
filtrasi
MANIFESTASI KLINIS
Dari segi klinis suatu kelainan glomerulus yang sering dijumpai
adalah hipertensi, sembab, dan penurunan fungsi ginjal.
Meskipun gambaran klinis biasanya telah dapat membedakan
berbagai kelainan glomerulus dan non glomerulus, biopsi ginjal
masih sering dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis pasti.
a) Hematuria
b) Silinder sel darah merah didalam urin
c) Proteinuria lebih dari 3-5 mg/hari
d) Penurunan GFR
e) Penurunan volume urin
f) Retensi cairan
g) Apabila keadaan tersebut disebabkan oleh glomerulonefritis
pasca streptococcus akut, akan dijumpai enzim-enzim
streptococcus, misalnya antistreptolisin-O dan
antistreptokinase.
KOMPLIKASI

1) Oliguria sampai anuria yang dapat berlangsung 2-3 hari.


2) Ensefalopati hipertensi
3) Gangguan sirkulasi berupa dispne, ortopne, terdapatnya
ronki basah, pembesaran
4) Anemia yang timbul karena adanya hipervolemia di
samping sintesis eritropoetik yang menurun.
5) Ketidakseimbangan cairan dan eletrolit pada fase akut.
6) Malnutrisi
7) Hipertensi, congestive heart failure (CHF), endokarditis.
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
A. Istirahat mutlak selama 3-4 minggu. Dulu dianjurkan istirahat
mutlah selama 6-8 minggu untuk memberi kesempatan pada
ginjal untuk menyembuh. Tetapi penyelidikan terakhir
menunjukkan bahwa mobilisasi penderita sesudah 3-4
minggu dari mulai timbulnya penyakit tidak berakibat buruk
terhadap perjalanan penyakitnya.
B. Pada fase akut diberikan makanan rendah protein (1
g/kgbb/hari) dan rendah garam (1 g/hari). Makanan lunak
diberikan pada penderita dengan suhu tinggi dan makanan
biasa bila suhu telah normal kembali.
C. Bila ada anuria atau muntah, maka diberikan IVFD dengan
larutan glukosa 10%. Pada penderita tanpa komplikasi
pemberian cairan disesuaikan dengan kebutuhan
D. Bila ada komplikasi seperti gagal jantung, edema, hipertensi
dan oliguria, maka jumlah cairan yang diberikan harus
dibatasi.
ASUHAN KEPERAWATAN

Riwayat penyakit
a) Sebelumnya :
Adanya riwayat infeksi streptokokus beta hemolitik
dan riwayat lupus eritematosus (penyakit autoimun
lain).
b) Sekarang :
Adanya keluan kencing berwarna seperti cucian
daging, bengkak sekitar mata dan seluruh tubuh,
tidak nafsu makan, mual , muntah dan diare yang
dialami klien.

Anda mungkin juga menyukai