Anda di halaman 1dari 41

Model Penyelenggaraan

SISTEM KREDIT SEMESTER (SKS) DI SMA


Implementasi Kurikulum 2013

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2014
1. Latar Belakang
2. Pengertian & Konsep
3. Strategi Implementasi
4. Evaluasi dan Pengawasan
STRUKTUR KURIKULUM 2013 SMA

Kelompok Wajib
NO Kelompok A Umum
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B Umum
7 Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk mulok) 3 3 3
9 Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal) 2 2 2
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 24 24 24
Kelompok C Peminatan
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 18 20 20
STRUKTUR KURIKULUM 2013_PEMINATAN SMA
Kelas
MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi & Antropologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Bahasa dan Budaya
III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggeris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu 42 44 44
Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Pasal 12 Ayat (1) mengamanatkan
bahwa “Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan
berhak, antara lain:
b) mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan
bakat, minat, dan kemampuannya; dan
f) menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan
kecepatan belajar masing-masing dan tidak
menyimpang dari ketentuan batas waktu yang
ditetapkan.
Latar Belakang
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 pasal 135:
1) Pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa
dapat diselenggarakan pada satuan pendidikan formal TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK,
atau bentuk lain yang sederajat.
2) Program pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat
istimewa dapat berupa:
a. program percepatan; dan/atau
b. program pengayaan.
3) Program percepatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan persyaratan:
a. peserta didik memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa yang diukur dengan tes
psikologi;
b. peserta didik memiliki prestasi akademik tinggi dan/atau bakat istimewa di bidang seni dan/atau
olahraga; dan
c. satuan pendidikan penyelenggara telah atau hampir memenuhi Standar Nasional Pendidikan
4) Program percepatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dilakukan dengan menerapkan
sistem kredit semester sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Latar Belakang
• Permendikbud Nomor 81A, Bab IV: Sistem Kredit Semester (SKS)
disiapkan untuk memfasilitasi satuan pendidikan dalam merintis
atau melanjutkan pengelolaan kurikulum dengan menerapkan
SKS sebagai perwujudan konsep belajar tuntas, yang
memungkinkan peserta didik dapat belajar sesuai dengan
kecepatan belajarnya.
• Kurikulum 2013 fleksibel: penjurusan  peminatan, lintas minat,
dan pendalaman minat
• Permendikbud Nomor 158 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
SKS di Pendidikan Dasar & Menengah
• SE No 6398/D/KP/2014 tentang Pelaksanaan Program Akselerasi
• SMA Penyelenggara SKS perlu dukungan panduan teknis
pelaksanaan
Pengertian

 Sistem Kredit Semester (SKS) adalah


bentuk penyelenggaraan pendidikan
yang peserta didiknya menentukan
jumlah beban belajar dan mata
pelajaran yang diikuti tiap semester
pada satuan pendidikan sesuai dengan
bakat, minat, dan kemampuan/
kecepatan belajarnya

Model SKS di SMA


Prinsip Penyelenggaraan
• Fleksibilitas dalam memilih mata
pelajaran dan waktu penyelesaian
Fleksibel • Memungkinkan peserta didik
mengatur strategi belajar mandiri

• Memungkinkan kesempatan belajar


Keunggulan lebih
• Pencapaian prestasi belajar lebih tinggi

Maju • Memungkinkan mengikuti muatan


dan program lebih lanjut tanpa
Berkelanjutan kendala peserta didik lainnya

• Memungkinkan kesempatan
Keadilan memperoleh perlakuan sesuai dengan
kapasitas dan prestasi belajar
Model SKS di SMA
Prinsip Penyelenggaraan

a. Peserta didik menentukan sendiri beban


belajar dan mata pelajaran yang diikuti pada
setiap semester sesuai dengan kemampuan,
bakat, dan minatnya.
b. Peserta didik yang berkemampuan dan
berkemauan tinggi dapat mempersingkat waktu
penyelesaian studinya dari periode belajar yang
ditentukan dengan tetap memperhatikan
ketuntasan belajar.
c. Peserta didik didorong untuk memberdayakan
dirinya sendiri dalam belajar secara mandiri.

Model SKS di SMA


Prinsip Penyelenggaraan

d. Peserta didik dapat menentukan dan


mengatur strategi belajar dengan lebih fleksibel.
e. Peserta didik memiliki kesempatan untuk
memilih kelompok peminatan, lintas minat,
dan pendalaman minat, serta mata pelajaran
sesuai dengan potensinya.
f. Mutasi antar penyelenggara SKS dan dari system
paket atau sebaliknya diakui dan dihitung secara
utuh

Model SKS di SMA


Prinsip Penyelenggaraan
g. Sekolah menyediakan sumber daya pendidikan
yang lebih memadai secara teknis dan administratif
h. Penjadwalan kegiatan pembelajaran diupayakan
dapat memenuhi kebutuhan untuk pengembangan
potensi peserta didik yang mencakup pengetahuan,
sikap, dan keterampilan
i. Guru memfasilitasi kebutuhan akademik peserta
didik sesuai dengan kemampuan, bakat, dan
minatnya
j. Mutasi antar penyelenggara SKS dan dari system
paket atau sebaliknya diakui dan dihitung secara
utuh Model SKS di SMA
Penyelenggaraan

 Penyelenggara SKS adalah SMA


dengan akreditasi A dari BAN
 Pelaksanaan awal mulai kelas X
model passing In –passing out
 Perlu menyiapkan guru pembimbing
akademik (PA) yang bertugas dari
semester awal sampai lulus
 PA dapat diganti jika diperlukan
Model SKS di SMA 13
Pelaksanaan SKS
Pola passing in/out

Tahun Ke Kelas X Kelas XI Kelas XII

I SKS Sistem Paket Sistem Paket


Pelaksanaan SKS
Pola passing in/out

Tahun Ke Kelas X Kelas XI Kelas XII

I SKS Sistem Paket Sistem Paket

II SKS SKS Sistem Paket


Pelaksanaan SKS
Pola passing in/out

Tahun Ke Kelas X Kelas XI Kelas XII

I SKS Sistem Paket Sistem Paket

II SKS SKS Sistem Paket

III SKS SKS SKS


Mekanisme Penyelenggaraan

Model SKS di SMA


Persiapan Teknis

 Jadwal disusun on/of agar siswa dapat memilih/ tidak


memilih mata pelajaran tiap semester untuk 6 semester
 Distribusi guru diupayakan merata dan wajib mengajar
24 jam pelajaran
 Pilihan siswa MIPA, IPS, dan BHS untuk 6 semester
(dalam paket-paket yang didesain)
 Kegiatan semester pendek dan jadwal konsultasi PA-BK
disiapkan
 Mekanisme pilihan beban belajar dalam peraturan
akademik
 Dokumen KTSP yang disetujui Dinas Pendidikan
Model SKS di SMA
Contoh Distribusi Materi

Mata Pelajaran Wajib A


Semula Kelas Serial dalam
Mata Pelajaran Keterangan
X, XI, XII (JP) SKS
1. Pend. Agama 3,3 – 3, 3 – 3,3 3-3-6-6
2. PPKn 2,2 – 2,2 – 2,2 2-2-4-4 materi pokok Kelas
dikonversi ke Serial
3. Bahasa Indonesia 4,4 – 4,4 – 4,4 6-6-6-6 materi pokok per seri =
1,5x per semester
4. Matematika 4,4 – 4,4 – 4,4 6-6-6-6 materi pokok per seri =
1,5x per semester
5. Sejarah 2,2 – 2,2 – 2,2 3-3-3-3 materi pokok per seri =
Indonesia 1,5x per semester
6. Bahasa Inggris 2,2 – 2,2 – 2,2 3-3-3-3 materi pokok per seri =
1,5x per semester

Model SKS di SMA


Seri ke … (sks)
NO MATA PELAJARAN JML JP
1 2 3 4
KELOMPOK A
Pendidikan Agama dan Budi
1 18 3 3 6 6
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2 12 2 2 4 4
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 24 6 6 6 6
4 Matematika 24 6 6 6 6

CONTOH
5 Sejarah Indonesia 12 3 3 3 3
6 Bahasa Ingris 12 3 3 3 3

SERIAL MATA KELOMPOK B


7 Seni Budaya 12 3 3 3 3
PELAJARAN 8
Prakarya dan
Kewirausahaan
12 3 3 3 3

TAHUN 9 Penjas Orkes 18 4 4 5 5


Jumlah beban belajar (sks)
PERTAMA wajib A dan B
144

POLA 4 KELOMPOK C
11 Matematika 22 6 6 6 4

SEMESTER 12 Fisika
13 Kimia
22
22
6
6
6
6
6
6
4
4
14 Biologi 22 6 6 6 4
15 Mata Pelajaran Lintas Minat
1. Ekonomi 22 6 6 6 4
2. Sosiologi 6 6
3. Geografi
4. Bahasa Asing
Jumlah beban belajar (JP)
116
Peminatan
Jumlah beban belajar (JP)
Jumlah Total 260 69 63 69 59
Contoh Distribusi On/Of A-B C-D E-F
NO MATA PELAJARAN Beban
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
KELOMPOK A UMUM
Pendidikan Agama dan Budi
1
Pekerti 18 6 6 6

2 Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan 12 4 4 4
3 Bahasa Indonesia 24 6 6 6 6
4 Matematika 24 6 6 6 6
5 Sejarah Indonesia 12 4 4 4
6 Bahasa Ingris 12 4 4 4
KELOMPOK B UMUM 0
Seni Budaya (termasuk
7
Mulok) 12 4 4 4
Prakarya dan Kewirausahaan
8
(termasuk Mulok) 12 4 4 4
Penjas Orkes (termasuk
9
Mulok) 18 4 4 4 6
KELOMPOK C (Peminatan)
10 Matematika Lanjutan 22 6 6 6 4
11 Fisika 22 6 6 6 4
12 Kimia 22 6 6 6 4
13 Biologi 22 6 6 6 4
14 Geografi 6 3 3
15 Sejarah Lanjutan
16 Sosiologi-Antropologi
17 Ekonomi 22 3 3 4 4 4 4
Struktur Kurikulum dan
Beban Belajar

 Struktur kurikulum dan beban belajar memuat


mata pelajaran wajib A, wajib B, dan Peminatan.
Beban belajar seluruh mata pelajaran dinyatakan
dengan jam pelajaran, yaitu minimal 260 jampel

 Sekolah menetapkan serial mata pelajaran


(maksimum 4 seri) agar dapat dilaksanakan secara
fleksibel dengan pola on/off bagi peserta didik
untuk melaksanakan layanan pendidikan yang
mengakomodasi keragaman kecepatan belajar
peserta didik serta variasi pilihan beban belajar dan
mata pelajaran

Model SKS di SMA


Kriteria Pilihan Beban Belajar

 Beban belajar SKS di SMA dinyatakan dengan jam


pelajaran (JP).
 Beban belajar 1 jam pelajaran sama dengan 45
menit tatap muka
 Beban belajar minimal SKS di SMA adalah 260 JP
 Masa studi paling cepat adalah dua tahun (4
semester)
 Masa studi paling lambat empat tahun (delapan
semester)
 Beban belajar bagi peserta didik dengan IP>3,55
minimal 30 menit tiap satu jam pelajaran tatap
muka
Model SKS di SMA
Kriteria Pilihan Beban Belajar

 Pengambilan beban belajar (jumlah jp) pada semester 1 sesuai


dengan prestasi yang dicapai pada satuan pendidikan
sebelumnya (berdasarkan IPK SMP/MTs) atau hasil tes seleksi
masuk dan/atau penempatan peserta didik baru
 Pengambilan beban belajar (jumlah jp) semester berikutnya
ditentukan berdasarkan Indeks Prestasi (IP) yang diperoleh
pada semester sebelumnya
 Peserta didik wajib menyelesaikan mata pelajaran yang
tertuang dalam Struktur Kurikulum.
 Satuan pendidikan dapat mengatur penyajian mata pelajaran
secara tuntas dengan prinsip “on and off”, yaitu suatu mata
pelajaran bisa diberikan hanya pada semester tertentu dengan
mempertimbangkan ketuntasan kompetensi pada setiap semester.

Model SKS di SMA


Kriteria Pilihan Beban Belajar

Jumlah beban belajar yang boleh diambil


berdasarkan IP sebelumnya dan memilki nilai
sikap minimal Baik dengan ketentuan sbb:
 IP < 2.67 dapat mengambil maksimal 46 JP.
 IP 2.67 – 3.32 dapat mengambil maksimal 54 JP.
 IP 3.34 – 3.66 dapat mengambil maksimal 62 JP.
 IP > 3.66 dapat mengambil maksimal 70 JP.

Model SKS di SMA


Peralihan

 Pemerintah dan pemerintah derah


wajib memfasilitasi penyelenggaraan
SKS sesuai dengan kewenangannya
 Penyesuaian bagi SMA penyelenggara
SKS dilakukan paling lambat mulai
tahun pelajaran 2015-2016 mulai dari
kelas X

Model SKS di SMA


ACUAN PENILAIAN
 Penilaian Acuan Kriteria: penilaian kemajuan peserta didik
dibandingkan dengan kriteria capaian kompetensi yang
ditetapkan.
 Acuan Kriteria menggunakan modus untuk sikap,
rerata untuk pengetahuan, dan capaian optimum
untuk keterampilan.
 Modus untuk ketuntasan kompetensi sikap ditetapkan
dengan predikat Baik.
 Skor rerata untuk ketuntasan kompetensi pengetahuan
ditetapkan paling kecil 2,67.
 Capaian optimum untuk ketuntasan kompetensi
keterampilan ditetapkan paling kecil 2,67.
Model SKS di SMA 8
Penilaian Mata Pelajaran

 Penilaian kompetensi mencakup aspek sikap,


pengetahuan, dan keterampilan, serta penyatuan
nilai (pengetahuan dan keterampilan) untuk
indeks prestasi pada tiap materi pokok
 Perhitungan indeks prestasi menggunakan rumus:
( NixBi)
IP 
Bi
IP = Indeks Prestasi
Ni = Nilai Indeks tiap mata pelajaran
Bi = Beban belajar tiap mata pelajaran (jp)

Model SKS di SMA


TEKNIK PENILAIAN

 Observasi  Tes Tulis


 Penilaian diri  Tes Lisan
 Penil. antar PD  Penugasan
 Jurnal

•Tes Praktik
• Proyek
• Portofolio
Model SKS di SMA
SKALA PENILAIAN
 Skala penilaian untuk kompetensi sikap menggunakan
rentang predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C),
dan Kurang (K).
 Skala penilaian untuk kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan menggunakan rentang angka
dan huruf 4,00 (A) - 1,00 (D) dengan rincian sbb:
Rentang Huruf Rentang Huruf
3,85 – 4,00 A 2,18 – 2,50 C+
3,51 – 3,84 A- 1,85 – 2,17 C
3,18 – 3,50 B+ 1,51 – 1,84 C-
2,85 – 3,17 B 1,18 – 1,50 D+
2,51 – 2,84 B- 1,00 – 1,17 D
Model SKS di SMA 11
MATA PELAJARAN PENGETAHUAN BxN KETERAMPILAN SIKAP
Beban BxN
KEL. WAJIB (A) NIL PRED NIL PRED MAPEL
1 Pend. Agama & Budi
Pekerti 1 3 4.00 A 12.00 3.66 A- 10.98 SB
Nama guru: Drs. Fahmi
2 PPKn 1 2 3.21 B+ 6.42 2.66 B- 5.32 C
Nama guru: Dra. Vipty
3 Bahasa Indoneis 1 4 2.66 B- 10.64 2.23 B- 8.92 B
Nama guru: Drs. Asrul
4 Matematika 1 4 3.50 B+ 18.00 3.00 A- 12.00 SB
Nama guru: Drs. Iwan
5 Sejarah 1 2 3.33 B+ 6.66 2.33 C+ 4.66 B
Nama guru: Dra. Septy S
... dst …. …. …. …. …. …. …. ….
Jumlah 20 62,66 63,56
62,66 63,56
IP Semester Pengetahua n   3,13 IP Semester Keterampil an   3,18
20 20
Contoh DESKRIPSI
MATA PELAJARAN KOMPETENSI CATATAN
KELOMPOK B

Penjas Orkes 1 Pengetahuan Cukup Baik dalam memahami, menerapkan,


menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
dan prosedural tentang aktivitas permainan (bola
besar dan kecil), atletik, senam, bela diri, dan
kesehatan diri dan lingkungan
Keterampilan Mampu mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak serta
mempraktikan aktivitas permainan (bola besar
dan kecil), atletik, senam, bela diri, dan kesehatan
diri dan lingkungan
Sikap spiritual Konsisten dalam menunjukkan perilaku jujur,
dan sosial disiplin, tanggungjawab, peduli, dan santun dalam
kegiatan pembelajaran
Remedial dan Semester Pendek

 Siswa belum lulus penilaian sebelum akhir


semester dapat mengikuti kegiatan remedial
 Siswa tidak lulus pada akhir semester, dapat
mengikuti semester pendek:
1. Hanya untuk perbaikan nilai mata pelajaran yang
tidak lulus  mencapai nilai KKM
2. Dijadwalkan oleh satuan pendidikan dengan jumlah
pertemuan separuh kegiatan semester berikut ujian
semester pendek
3. Siswa yang lulus semester pendek, nilainya
mengganti nilai sebelumnya
Model SKS di SMA
Kelulusan dan Kenaikan Kelas

 Tidak ada kenaikan kelas dalam SKS


 Kriteria kelulusan terdiri atas:
1. Lulus mata pelajaran
2. Lulus Satuan Pendidikan

 Kriteria Lulus Mata Pelajaran


1. Menyelesaikan seluruh kegiatan proses pembelajaran
pada semester tertentu dengan kehadiran minimal
sesuai dengan tata tertib sekolah
2. Memperoleh nilai baik pada sikap
3. Hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan minimal
2,67

Model SKS di SMA


Kriteria Lulus Satuan Pendidikan

1. Menyelesaikan seluruh beban belajar dan mata


pelajaran minimal 260 JP
2. IPK minimal 2,67
3. Memperoleh sikap BAIK pada penilaian sikap
4. Lulus Ujian Sekolah untuk seluruh mata
pelajaran yang diujikan
5. Lulus UN pada mata pelajaran tertentu sesuai
dengan ketentuan UN

Model SKS di SMA


Pembimbing Akademik

1. Pembimbing akademik (PA) menjadi pendamping,


pembimbing, dan penasihat siswa tentang masalah
akademik sampai siswa lulus
2. Kegiatan PA, antara lain:
 Pembagian Laporan Capaian Kompetensi (Rapor)
 Rekomendasi pengisian KRS
 Rekomendasi kegiatan non akademik (ekskul,
karier, dll) bekerjasama dengan BK
 Konsultasi kelompok dan individu sesuai jadwal
konsultasi
 Koordinasi dengan guru mata pelajaran, BK, dan
Orangtua
Model SKS di SMA
Strategi Implementasi
Pada tahap awal penyelenggaraan SKS, satuan pendidikan.
1. Menyusun KTSP yang memuat struktur kurikulum dengan
Sistem Paket dan SKS yang telah ditandatangani Dinas
Pendidikan Provinsi.
2. Menyusun perangkat pembelajaran (Silabus dan RPP) SKS
sesuai dengan serial mata pelajaran, minimal untuk tahun
pertama.
3. Merancang jadwal mata pelajaran dan jadwal konsultasi
Pembimbing Akademik (PA) dan Konselor/BK.
4. Mendapat izin tertulis dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
dan Provinsi. Izin tersebut kemudian dilaporkan kepada
Direktorat PSMA.
5. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan orangtua.
Model SKS di SMA
Strategi Implementasi
Deskripsi Kegiatan
Tahapan Tim Pelaksana Out Put
Kepala Sekolah Guru PA/BK
Kurikulum

Persiapan o Sosialisasi o Membuat jadwal o Merevisi o Merancang Dokumen KTSP


internal kegiatan draft program dan Ijin
dokumen layanan Pelaksanaan
o Membentuk o Membuat draft
Tim Pelaksana dokumen o Menyusun KI- o Merancang
KD serial program
o Mengajukan o Merancang sistem mata konsultasi
ijin kepada aplikasi pendukung pelajaran
Dinas
Pendidikan o Merancang o Merancang
struktur kurikulum Silabus dan
dan peta RPP
pembelajaran
untuk 6 semester

Model SKS di SMA


Strategi Implementasi
Deskripsi Kegiatan
Tahapan Out Put
Tim Pelaksana
Kepala Sekolah Guru PA/BK
Kurikulum

Awal o Sosialisasi o Menghimpun o Menyiapkan perangkat o Menyiapkan o Dukungan


Pelaksanaan eksternal dokumen perangkat pembelajaran dan perangkat layanan warga
kepada pembelajaran dan penilaian dan konsultasi sekolah
masyarakat penilaian o Meningkatkan bimbingan dan publik
o Menetapkan o Pembagian tugas pemahaman o Kelengkapa
tugas guru, guru/PA/BK pembelajaran SKS n dokumen
PA, dan BK o Menyusun peta perangkat
kelas X pembelajaran enam pembelajar
semester an dan
penilaian
o Menyusun jadwal
pelajaran

Pelaksanaan o Mengontrol o Menjamin o Melaksanakan o Melaksanakan layanan Efektifitas


dan pelaksanaan pembelajaran dan bimbingan pelaksanaan
mengevaluasi pembelajaran dan o Melakukan penilaian o Menganalisis hasil
pelaksanaan penilaian layanan dan
o Menganalisis hasil
o Memotivasi o Menjamin belajar bimbingan
dan penjadwalan dan o Menindak-lanjuti hasil
mengispirasi pembagian tugas o Melaksanakan tindak
lanjut hasil analisis analisis
warga mengajar
sekolah o Melaporkan penilaian o Melaporkan hasil
kompetensi peserta didik layanan dan
bimbingan
Evaluasi dan Pengawasan

 Dinas Pendidikan membimbing, memonitor, dan


mengevaluasi pelaksanaan SKS di SMA
 Dinas Pendidikan melaporkan pelaksana SKS ke
Dit PSMA dan BSNP
 TPK sekolah melaksanakan evaluasi internal
keterlaksanaan penyelenggaraan
 Tindak lanjut hasil evaluasi menjadi masukan
untuk penyempurnaan KTSP tahun berikutnya

Model SKS di SMA

Anda mungkin juga menyukai