Kegawataan Urologi
Kegawataan Urologi
UROLOGI
PRESENTAN :
RICKY RAHMAWAN
YUNI NUR AROFAH
PRESEPTOR :
TOMY M. SENO UTOMO, DR., SP.U
Diabetic Urethral
BPH
neuropathy stricture
Multiple Parkinson’s
sclerosis disease
Kelemahan detrusor
• Diabetes melitus
• Detrusor yang mengalami peregangan/dilatasi yang
berlebihan untuk waktu yang lama.
Gangguan koordinasi detrusor-sfingter
• Cedera/gangguan sumsum tulang belakang di
daerah cauda equina.
Hambatan/obstruksi uretra
• Kelainan kelenjar prostat
• Striktura uretra
• Batu uretra
• Trauma
Selain itu tampak
Pasien mengeluh
benjolan pada perut
tertahan kencing atau
sebelah bawah
kencing keluar sedikit-
dengan disertai rasa
sedikit
nyeri yang hebat
catheterization
FOURNIER’S GANGRENE
Necrotizing fasciitis pada pada genitalia pria
dan perineum dapat memburuk dengan cepat serta fatal jika tidak
segera diobati
Faktor Risiko
• Urethral strictures
• Perirectal abscesses
• Poor perineal hygiene diabetes
• Cancer
• Human Immunodeficiency Virus
TANDA DAN GEJALA
Cellulitis Necrosis
PRIAPISM
Ereksi persisten dari penis lebih dari 4 jam yang tidak berkaitan
dengan stimulasi seksual
Primer
• Idiopatik
Sekunder
• Kelainan pembekuan darah
• Trauma perineum/genitalia
• Neurological
• Keganasan
• Drugs
TIPE
• Durasi ereksi lebih dari 4 jam ? • Ereksi, nyeri tekan (in low-flow
• Sakit atau tidak ? priapism)
• Riwayat priapism sebelumnya • Di karakteristikkan dengan corpus
atau pengobatan priapism ? cavernosum yang rigid namun
glans flaccid
• Kemungkinan adanya malignant
disease di sekitar abdomen
Investigations:
• Hematologi rutin
• Hemoglobin electrophoresis untuk test sicle cell
• Blood gase diambil dari sekitar corpora cavernosa,
• low-flow : dark blood, hipoksia, asidosis
• high-flow : bright red blood
TERAPI
Konservatif,
dilakukan pada
Aspirasi dan irigasi
priapismus sekunder
intrakavernosa
sambil mengobati
penyakit primernya.
Jalan pintas
(shunting) dari
kavernosa
PARAPHIMOSIS
Penanganan
Manual reduction
Surgical intervention
EMPHYSEMATOUS
PYELONEPHRITIS
Epidemiologi Etiologi
• Escherichia coli
• >> Wanita • Klebsiella
species
• Pada pasien Diabetes • Candida species
TANDA DAN GEJALA
Subcutaneous
Pneumaturia emphysema and
pneumomediastinum
TRAUMA UROLOGI
PENDAHULUAN
Trauma urogenital terjadi sekitar 10% dari kasus penetrasi trauma abdomen dan dari kasus
trauma tumpul abdomen.
• Pada tahun 2002, World Health Organization and the Sociate International d’ Urologie
melakukan literatur review & analisis pada trauma urogenital dan membagi dalam 5
subkomita pada organ yang terkena, antara lain organ ginjal, ureter, kandung kemih,
uretra, dan genitalia eksterna.
Trauma pada
Traktus
Genitourinarius
Trauma tumpul
Trauma tajam
(langsung/tidak)
Contoh :
Contoh : luka
kecelakaan tembak,
lalu lintas atau luka tusuk
kerja, pisau
olahraga,
perkelahian
dan jatuh dari
ketinggian
MEKANISME TRAUMA GINJAL
Early Pathologic
Findings (Grade)
Berdasarkan
keadaan patologi
ginjal
Late Pathologic
Findings
EARLY PATHOLOGIC FINDINGS
American Association for Surgery of Trauma membagi trauma ginjal menjadi
5 grade :
2. CT scan 3. IVP
B. Surgical Measures
• Trauma tumpul— minor renal injury TIDAK PERLU OPERASI
Perdarahan berhenti spontan Bed rest & hidrasi, analgesik, observasi
status ginjal dengan pemeriksaan kondisi lokal, hb, ht, serta urin.
• Indikasi operasi : persistent retroperitoneal bleeding, urinary
extravasation, dan renal pedicle injuries
• Trauma Tajam—operasi eksplorasi
PROGNOSIS
Extensive carcinoma of the colon may invade areas outside the colon
wall and directly involve the ureter
Endoscopic manipulation of a ureteral calculus with a stone basket or
ureteroscope may result in ureteral perforation or avulsion.
MANIFESTASI KLINIS
Umumnya tanda dan gejala klinis tidak spesifik. Hematuria menunjukkan cedera
pada saluran kemih
Bila terjadi ekstravasasi urin dapat timbul urinoma pada pinggang atau abdomen,
fistel ureterokutan melalui luka atau tanda rangsang peritoneum bila urin masuk
ke rongga intraperitoneal.
Cedera ureter bilateral ditemukan anuria, peningkatan kadar kretini dan ureum.
PENUNJANG
Ultrasonography
IVP
CT scan
Pemeriksaan IVP dapat menunjukkan ekstravasasi kontras serta lokasi cedera
ureter.
KOMPLIKASI
Stricture formation hydronephrosis
Uretero - Uretero –
ureterostomi ureterostomi
Transuretero –
Nefrostomi
ureterostomi
Uretero -
kutaneostomi
autotransplantasi
PROGNOSIS
bladder terisi
Deep pelvic
hampir mencapai
abscess dan
extraperitoneal urine terinfeksi kapasitasnya,
severe pelvic
dorongan ke perut
inflammation
bagian bawah
Bladder bocor ke
Peritonitis/acute
intraperitoneal
Riwayat trauma lower
abdomen (taruma tumpul)
MANIFESTASI KLINIS
Perdarahan ↑↑
(frakturtulang
pelvis)
Anemia atau Syok
hemoragik (robeknya
vena pelvis
Tanda Terdapat jejas dan nyeri tekan di daerah
suprapubik atau lower abdomen
Acute abdomen
PENUNJANG
Plain abdominal film
• pelvic fractures. Berkabut diatas abdomen
bagian bawah (darah dan ekstravasasi urin)
CT cystography : Bladder disruption
• Extraperitoneal bladder rupture. Terlihat
Extravasation diluar bladder dalam pelvis
KOMPLIKASI
Intraperitoneal bladder
Extraperitoneal bladder rupture dengan ekstravasasi
rupture pelvic abscess urin ke abdominal caviti
peritonitis.
A. Atasi Syok & perdarahan
Emergency Drainase dengan urethral
catheter
1. Extraperitoneal bladder
Bekuan darah yang besar
di bladder atau trauma di
neck bladder operasi
B. Surgical
Stabil Rawat jalan
3. Pelvic fracture
Uretra
Hampir selalu disertai
fraktur tulang pelvis
Posterior
Contusion
• Adanya crush injury
Lacerating
• Memungkinkan terjadinya ekstravasasi
dari Urine ke skrotum, sepanjang
batang penis, dan dinding abdomen
Tanda dan Gejala
Ruptur total
langsung dilakukan pemulihan uretra
dengan anastomosis ujung ke ujung melalui
sayatan perineal. Dipasang kateter silikon
selama 3 minggu
INJURIES TO THE POSTERIOR
URETHRA
Tanda Gejala
Bila ruptur uretra posterior tidak disertai cedera organ intraabdomen atau organ
lain, cukup dilakukan sistostomi.
Reparasi uretra dilakukan 2 – 3 hari kemudian dengan melakukan anastomosis
ujung ke ujung dan pemasangan kateter silikon selama tiga minggu.
Bila disertai cedera organ lain sehingga tidak memungkinkan dilakukan reparasi 2
– 3 hari kemudian, sebaiknya dipasang kateter secara rail roading.
KOMPLIKASI
Komplikasi dini setelah rekonstruksi uretra
-Infeksi
-Hematom
-Abses periuretral
-Fistel uretrokutan
Komplikasi lanjut paling sering adalah striktur uretra
TRAUMA PENIS TRAUMA TESTIS
TRAUMA SCROTUM
• Gangguan pada penis (fraktur • Laserasi skrotum superfisial • Ruptur testis jarang terjadi,
penis) dapat terjadi akibat dapat dibersihkan dan ditutup. namun dapat terjadi disebabkan
benda tajam, dan cedera • Gejala : hematoma lokal dan oleh trauma tajam atau tumpul
hubungan seksual ecchymosis, (terjatuh/terbentur)
• Gejala • Avulsi total dari kulit skrotum • Trauma tumpul pada testis
• rasa sakit dan hematoma dapat disebabkan oleh menyebabkan rasa nyeri, mual
penis kecelakaan mesin/luka dan muntah. Sakit perut bagian
• Perdarahan/amputasi penis bakar/gangren skin graft bawah.
TERIMA
KASIH