Anda di halaman 1dari 32

Konsep Psikofarma pada Pasien

Skizofrenia
SRI WULAN LINDASARI
PEDOMAN TERAPI GANGGUAN JIWA

Prinsip Terapi :
1. Setiap Masalah gangguan jiwa merupakan masalah
yang komplek, tida berdiri sendiri –
Th / juga mel. Beberapa cara pendekatan
2. Faktor yang mempengaruhi gangguan jiwa :
Organobiologik, psikoedukatif, sosiokultural,
spiritual – religius.
3. Pendekatan th/ menganut paham Eklektik - Holistik
PEDOMAN TERAPI GANGGUAN JIWA
A. TERAPI BIOLOGIS antara lain :
1. Medikamentosa/ Psikofarmaka/ Psikotropik
2. ECT ( Terapi Kejang Listrik)
B. PSIKOLOGIK antara lain :
1. KONSELING
2. PSIKOTERAPI : (MEMPERKUAT MEKANISME PERTAHANAN
DIRI)
C. SOSIOKULTRAL a.l : Terapi keluarga, Okupasi
D. SPIRITUAL – RELIGIUS, sesuai dengan keyakinan
yang dianut
JENIS TERAPI BIOLOGIK
FARMAKOTERAPI
TERAPI KEJANG LISTRIK
TERAPI BEDAH SARAF
TERAPI-2 LAIN
ANTI PSIKOTIKA ANTI DEPRESAN
ANTI ANXIETAS ANTI KONVULSAN
ANTIMANIA DLL
KERJA FARMAKOTERAPI

1. MEMPENGARUHI NEUROKIMIA
2. MEMPENGARUHI FISIOLOGIK
3. MEMPENGARUHI STRUKTUR
PSIKO - NEUROBIOLOGI
Pikiran dan perasaan bahkan
keseluruhan jiwa kita memiliki biological root
(dasar-dasar biologis). Aplikasi klinisnya
antara lain psikoterapi dan pendidikan dapat
mengubah biometabolisme neurotransmitter
dan biostruktur sinapsis; nature dan nurture
mempengaruhi penyusunan sinapsis sel saraf
yang kemudian menyusun pikiran, perasaan
& perilaku.
TERAPIS BICARA PASIEN
KOTAK MATA LANGSUNG MENDENGAR
KONTAK SUARA MELIHAT
MERASA

MESIN SARAF PASIEN


KERJA MESIN SARAF TAK LANGSUNG PERUBAHAN PADA OTAK
OTAK TERAPIS EFEK JANGKA PAJANG

PERUBAHAN
DALAM JIWA
FARMAKO TERAPI + PSIKO TERAPI

INTERAKTIF SINERGIS

KONSILIDASI BIOLOGI
PSIKOFARMAKOLOGI
Cab Ilmu farmakologi yang khusus mempelajari
psikofarmaka atau psikotropika.

Pengobatan dengan psikotropik bersifat simtomatik dan


didasarkan atas pengetahuan empirik

Psikotropika hanya mengubah keadaan jiwa penderita


sehingga lebih kooperatif dan dapat menerima
psikoterapi dengan lebih baik.
Pharmacological Action
Farmakokinetik
Bagaimana tubuh memperlakukan obat
Absorpsi metabolisme
Distribusi ekskresi

Farmakodinamik
Bagaimana efek obat pada tubuh
Reseptor index terapi dependensi
Dosis toleransi withdarwl
PSIKOFARMAKA
Berdasarkan penggunaan klinik digolongan menjadi :
1. Antipsikosis (major tranquilizer, neuroleptik)

2. Antineurosis (minor tranqulizer, antansietas)

3. Antidepresi

4. Psikotogenik (psikotomimetik, psikodisleptik,


halusinogenik)
ANTIPSIKOTIK
Obat-obatan “tranquilizer mayor” yang memberikan
penatalaksanaan yang efekif thd sejumlah kasus penderita
psikotik

Farmakokinetik :

• Diabsorpsi usus, 90% terikat protein

• Kadar tertinggi dalam darah sesudah IM/IV daripada PO

• Waktu paruh 1-2 hari

• Sebagian besar disimpa dalam lemak tubuh


Efek samping
• Sedasi
• Gejala ekstra piramidal
• Antikolinergic side effect
• Hipotensi
• Penurunan libido
• Peningkatan BB
• Tardive dyskinensia
ANTI PSIKOTIK
JENIS – JENIS :
A. GOL POTENSI RENDAH ( dengan dosis > 100 mg/ hari
dan efek sedasi kuat)
1. CHLORPROMAZINE
2. THIORIDAZINE
3. LEVOPROMAZINE
B. GOL. POTENSI TINGGI (dengan dosis < 100 mg/ hari
dan efek sedasi kurang)
1.FLUFENAZINE
2.TRIFLUOPERAZINE
3. PERPHENAZINE
4. HALOPERIDOL
C. GOL. ATIPIKAL
1. RISPERIDONE
2. CLOZAPINE
Panggolongan Obat Antipsikotik
Antipsikotik Tipikal
Antagonis dopamine

Chlorpromazine 150-1000 mg/ hari


Perphenazine 12-24 mg/ hari
Fluphenazine 10-100 mg/ hari
Haloperidol 5-60 mg/ hari
Trufluoperazine 10-40 mg/ hari
Antipsikotik Atipikal
Bekerja secara selektif pada reseptor dopamine
Contoh :
Clozapine 25-450 mg/ hari
Quetiapin 15-750 mg/ hari
Zotepin 75-150 mg/ hari
Risperidon 4-6 mg/ hari
Olanzapine 5-20 mg/ hari
Aripiprazole 10-15 mg/ hari
Selain tablet ANTIPSIKOTIK
tersedia dalam bentuk :

Injeksi haloperidol
chlorpromazine
flufenazine decanoat

Drops haloperidol
riperidone
Indikasi Antipsikotik
1. Episode Psikotik
2. Gangguan Mood
3. Gangguan Waham
4. Gangguan kepribadian ambang
5. Gangguan Psikotik kibat zat
6. Gangguan Mental Organik
7. Retardasi Mental
8. Gangguan Perkembangan Pervasif
9. Ganggguan Perilaku disrutif
10. Ganggguan Pengendalian Impuls
Perhatian Khusus
Efek samping yang sering timbul :
Hipotensi ORTOSTATIK
Sindrom Parkinsonism

Kondisi yang mengancam akibat indikasi terhadap obat


antipsikosis : Sindrom Neroleptik Maligna
(hiperpireksia, disfungsi otonomik, gangguan kesadaran, yang
muncul dengan cepat)
ANTIANSIETAS
Berguna sebagai anticemas dan ketegangan mental

Termasuk minor tranquilizer

Penggunaan dosis tinggi dalam jangka lama dapat menimbulkan


ketergantungan psikik dan fisik.
ANTIANXIETAS
Diazepam Lorazepam

Bromazepam Clobazam

Alprzolam Klordiazepoksida

Buspiron Hidroksizine
Penstabil mood
Farmakokinetik :

Cepat diserap tr.GI (sempurna dalam 8 jam

Tidak terikat protein

Dimetabolisme dan dieksresikn ginjal

Ditumpk oleh tulang dan tiroid


Rekomendasi
• Gangguan bipolar akut (manik)
• Depresi akut (bipolar/unipolar
• Profilaksis jangka panjang manik pada
pasien bipolar

Obat penstabil mood : karbamazepin


(tragetol), asam valproat (depakene)
Efek samping
• Ringan : tremor, gangguan kol,
muntah,ordinasi gerakan , disarthia,
haus, anoreksia, gangguan GI
• Berat : mual, muntah bicara tidak
jelas, diare, tremor kasar ataksia
berat, bingung, delirium,kejang,
koma, kematian
ANTIDEPRESI
Berguna utuk memperbaiki alam perasaan.
Kelompok yang lazim digunakan :
 TCA (Antidepresan trisiklik)
 Antidepresan yang lebih baru

 MAOI (Monoamin oksidase)


Farmakokinetik Antidepresi
• TCA :
– Diabsorpsi cepat dari tr. GI
– Dimetabolisme d hepar dieksresi di
ginjal
– Waktu paruh beberapa jam sampai
dua hri
• MAOI :
 Kemungkinan berhubungan dengan
peningkatan NE dan 5-HT SSP
 Respon klinisnya 1-4 minggu
Rekomendasi
• TCA : depresi berat, gangguan
bipolar, depresi atau campuran
• Maoi : depresi atipikal, depresi
unipolar atau bipolar, gangguan
panik dengan atau tanpa
agorapobia, fobia sosial
Efek samping
• TCA : antikolinergik side
effect, sedasi, hipotensi
orthostatik, insomnia, ruam,
peningkatan BB, tremo
• MAOI : insomnia, pusing
Obat antidepresan
Amitripilin Amoxapine
Maprotilin Sertralin
Tianeptin Fluoxetin
Fluvoxamine
Mirtazapine
Trazodeone Imipramin
Mianserin Hidroksitripofan
Pengumpulan data
sebelum pengobatan
• Diagnosa medis
• Riwayat penyakit
• Riwayat pengobatan
• Hasil pemeriksaan laboratorium (yang berkaitan)
• Jenis obat yang digunakan, dosis, cara dan waktu
pemberian
• Program terapi lain
• Mengkombinasikan obat dengan terapi modalitas
• Pendidikan kesehatan untuk klien dan keluarga,
tentang pentingnya minum obat dan penanganan
efek samping obat
• Monitor efek samping penggunaan obat
Peran Perawat Dalam Psikofarmaka
Melaksanakan prinsip pengobatan
psikofarmaka
1. Persiapan
• Melihat order pemberian obat di lembaran obat (di status)
• Kaji setiap obat yang akan diberikan termasuk tujuan, cara kerja obat, dosis, efek
samping dan cara pemberian
• Kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang obat
• Kaji kondisi klien sebelum pengobatan
2. Lakukan minimal prinsip lima benar dalam pemberian obat
3. Laksanakan program pemberian obat
 Gunakan pendekatan tertentu
 Bantu klien minum obat, jangan ditinggal
 Pastikan bahwa obat telah diminum
 Bubuhkan tanda tangan pada dokumentasi pemberian obat, sebagai aspek legal
4. Laksanakan program pengobatan berkelanjutan, melalui program
rujukan
5. Menyesuaikan dengan terapi non farmakologik
6. Turut serta dalam penelitian tentang obat-obat psikofarmaka
EVALUASI
Reaksi obat efektif jika:
1. Emosional stabil
2. Kemampuan berhubungan interpersonal
meningkat
3. Halusinasi, agresi, delusi, menarik diri
menurun
4. Perilaku mudah diarahkan
5. Proses berpikir ke arah logika
6. Efek samping obat negatif
7. Tanda-tanda vital: tekanan darah,
denyut nadi dalam batas normal

Anda mungkin juga menyukai