Sudiman
HOMEOSTASIS
• Kondisi statis dinamis internal tubuh yang
relatif dipertahankan scr konstan terhadap
berbagai rangsang.
• Mekanisme homeostasis penting bg
kelangsungan hidup dan fungsi normal sel.
• Setiap sel dgn kerjanya yg spesifik selalu
mempertahankan homeostasis
pengantar faal/ikun/2007 2
• Ketika homeostasis terganggu (misalnya
sebagai respon terhadap stressor), tubuh
mencoba untuk mengembalikannya dengan
menyesuaikan satu atau lebih proses fisiologis
dari mulai pelepasan hormon-hormon sampai
reaksi fisik seperti berkeringat atau terengah-
engah.
HOMEOSTASIS
Lingkungan internal tubuh yg harus dipertahankan
homeostasisnya adalah:
1. Konsentrasi molekul nutrisi
2. Konsentrasi O2 & CO2
3. Konsentrasi zat sisa
4. pH
5. Konsentrasi cairan, garam & elektrolit
6. Suhu
7. Volume & tekanan
pengantar faal/ikun/2007 6
Homeostasis
• Skala pH menggambarkan secara tepat
konsentrasi dari ion hidrogen dalam tubuh
• Sehingga dalam membahas homeostasis pH
pada dasarnya kita akan membahas
keseimbangan konsentrasi ion hidrogen dalam
tubuh
• Konsentrasi ion hidrogen sangat
mempengaruhi proses metabolisme yang
berlangsung dalam tubuh karena hampir
semua aktifitas enzim dalam tubuh
dipengaruhi oleh konsentrasi ion hidrogen
dalam tubuh
Asam
A B C D
PCO2 55 55 55 20
HCO3 24 28 30 18
Keseimbangan Cairan dan
Elektrolit
Pendahuluan
• Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (
pelarut) dan zat tertentu
Tek.
Osmotik Air Peningkatan tek.
berkaitan bergerak Tgt tek. Hidrostatik atau
Hidrosta penurunan tek Bisa juga
Tgt tekanan dengan dari
tik dan osmotik plasma sebalikn
osmotik osmolalitas osmolalitas tek akan semakin ya.
cairan intra rendah ke osmotik banyak cairan ke
dan ekstra yg tinggi instertitial.
sel
Pengaturan kompartemen cairan
tubuh
• Osmosis + osmolaritas (cairan dari encer ke
pekat)
• Difusi (zat terlarut tinggi ke zat terlarut rendah)
• Filtrasi (perpindahan dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah)
• Pompa Na dan K (merupakan salah satu bentuk
transport aktif melawan gradient sehingga
membutuhkan energy. Na bergerak dari intrasel
ke ekstrasel, K bergerak dari ekstrasel ke
intraselNa di ekstrasel lebih tinggi
Difusi
Transport aktif
• Molekul zat melewati
membran dengan
menggunakan energi.
• Sumbernya dari energi
metabolik yang
dihasilkan dalam bentuk
ATP.
• Bisa mengangkut
molekul yang besar.
• Menangkut melawan
perbedaan konsentrasi.
• Zat yang diangkut dapat
ditimbun dalam sel.
Membran semipermiabel tubuh
meliputi :
• Membran sel : memisahkan Cairan intra sel dari cairan
insterstitiil dan terdiri dari lipid dan protein.
Stimulasi pusat
Angiotensin II
Haus hypothalamus
Volume darah
GFR Aldosterone
Na+ & Cl- via urine (Natriuresis) Reabsorbsi NaCl oleh ginjal
BLOOD NORMAL
VESSEL CELL
58
HYPERTONIC
BLOOD SHRUNKEN
VESSEL CELL
59
HYPOTONIC
BLOOD
VESSEL SWOLLEN
CELL
60
Gangguan akibat kelebihan/kekurangan
cairan dan elektrolit
Keterangan: Cairan dan Cairan
bahan terlarut
CAIRAN ELEKTROLIT
hipovolemik hipervolemik Na K Ca Mg
hipo hiper
62
• Gangguan volume cairan dalah suatu keadaan
ketika individu beresiko mengalami
penurunan, peningkatan, atau perpindahan
cepat dari satu kelainan cairan intravaskuler,
interstisial dan intraseluler. (Carpenito, 2000).
Hipovolemik dan dehidrasi
• Hipovolemia --> kekurangan cairan
ekstraselular isotonik --> defisiensi air dan
elektrolit
67
cth. Cairan Kristaloid
69
cth. Cairan Koloid
70
Koloid
Keunggulan Kekurangan
1. Ekspansi volume Plasma
tanpa disertai ekspansi 1. Kemungkinan Anafilaksis
volume interstisial
5. Ekonomis
Perubahan konsentrasi
Hiponatremia
• natrium normal 135-145 mEq/L,
• < 120 mg/L timbul gejala disorientasi, gangguan
mental, letargi, iritabilitas, lemah dan henti
pernafasan, < 110 mg/L timbul gejala kejang, koma.
• dapat disebabkan oleh euvolemia (SIADH, polidipsi
psikogenik), hipovolemia (disfungsi tubuli ginjal,
diare, muntah, third space losses, diuretika),
hipervolemia (sirosis, nefrosis).
• Terapi : restriksi cairan (Na+ ≥ 125 mg/L) atau NaCl
3% sebanyak (140-X)xBBx0,6 mg dan untuk pediatrik
1,5-2,5 mg/kg.
• Koreksi hiponatremia kronis dilakukan scara perlahan
lahan, sedangkan untuk hiponatremia akut lebih
agresif.
• Untuk menghitung Na serum yang dibutuhkan dapat
menggunakan rumus :
• Na= Na1 – Na0 x TBW
• Na = Jumlah Na yang diperlukan untuk koreksi (mEq)
Na1 = 125 mEq/L atau Na serum yang diinginkan
Na0 = Na serum yang aktual
TBW = total body water = 0,6 x BB (kg)
Hipernatremia
• > 145 mEq/L .
• > 160 mg/L akan timbul : perubahan mental, letargi,
kejang, koma.
• disebabkan oleh kehilangan cairan (diare, muntah,
diuresis, diabetes insipidus, keringat berlebihan),
asupan air kurang, asupan natrium berlebihan.
• Terapi : penggantian cairan dengan 5% dekstrose
dalam air sebanyak {(X-140) x BB x 0,6}: 140 dalam
liter
• Setelah defisit air diketahui, masukkan cairan
untuk menurunkan kadar natrium dengan laju
0.5 s.d 1 mEq/jam dengan penurunan tidak
lebih dari 12 mEq/L dalam 24 jam pertama
dan sisanya dalam 48 s.d 72 jam.
Hipokalemia
• kalium < 3 mEq/L.
• terjadi akibat redistribusi akut kalium dari cairan CES ke
CIS atau pengurangan kronis kadar total kalium tubuh.
• Tanda dan gejala : disritmik jantung, perubahan QRS
segmen melebar, ST seg depresi, hipotensi postural,
kelemahan otot skeletal, poliuria, intoleransi glukosa.
• Terapi : koreksi faktor presipitasi (alkalosis,
hipomagnesemia, obat-obatan)
• K = K1 – K0 x 0,25 x BB
• K = kalium yang dibutuhkan
K1 = serum kalium yang diinginkan
K0 = serum kalium yang terukur
BB = berat badan (kg)
• Pemberian kalium lebih disenangi dalam bentuk oral
oleh karena lebih mudah.
• Pemberian 40 – 60 meq dapat menaikkan kadar
kalium sebesar 1 – 1,5 meq/L, sedang pemberian 135
– 160 meq dapat menaikkan kadar kalium sebesar
2,5 – 3,5 meq/L.
• Pemberian kalium intravena dalam bentuk larutan KCl
disarankan melalui vena yang besar dengan
kecepatan 10 – 20 meq/jam.
Hiperkalemia
• Kalium > 5 mEq/L, sering terjadi karena insufi
siensi renal atau obat yang membatasi ekskresi
kalium (NSAIDs, ACE-inhibitor, siklosporin).