Anda di halaman 1dari 48

BANGSA dan NEGARA

a. Aristoteles (384 -322 M), mengatakan bahwa


manusia adalah Zoon Politicon yang artinya
mahluk yang hidup berkelompok, selalu ingin
bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia
lainnya.
b. Makna Bangsa

Bangsa adalah suatu komunitas etnik yang memiliki


ciri-ciri : memiliki nama, wilayah tertentu, mitos leluhur
bersama, kenangan bersama, satu atau beberapa
budaya yang sama & solideritas tertentu.

Dalam pengertian sosiologis, bangsa termasuk


”kelompok paguyuban” yang secara kodrati ditakdirkan
untuk hidup bersama dan senasib sepenanggungan di
dalam suatu negara.
Lanjutan …………
Dalam pengertian politis, bangsa merupakan sekelompok
orang dalam suatu negara. Sedangkan masyarakat dalam
arti sosiologis, merupakan sekelompok orang dalam suatu
negara.

 Hans Kohn (Jerman) bangsa adalah hasil tenaga


hidup manusia dalam sejarah. Suatu bangsa mrp
golongan yg beraneka ragam & tidak bisa
dirumuskan secara eksak.
Lanjutan …………

 F. Ratzel (Jerman) bangsa terbentuk karena adanya


hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya
rasa kesatuan antara manusia dan tempat
tinggalnya (paham geo-politik).
 Otto Bauer (Jerman), bangsa adalah kelompok
manusia yg mempunyai kesamaan karakter/perangai
yang timbul karena kesamaan nasib.
 Karakter, sikap dan perilaku yang menjadi jatidiri
bangsa.
 Ciri khas yang membedakan suatu bangsa dengan
bangsa lain.
 Ernes Renan (Perancis) bangsa adalah sekelompok
manusia yang memiliki kehendak bersatu sehingga
merasa dirinya adalah satu.
Lanjutan …………

 Bung Karno, bangsa adalah :


a. Ras, yaitu sekelompok orang yang mempunyai ciri-
ciri jasmaniah sama yang dibawa sejak lahir.
b. Volk, yaitu sekelompok orang yang sudah
mempunyai kesamaan dalam kebudayaan.
c. Natie, yaitu sekelompok orang yang sudah
mempunyai persamaan kesadaran bernegara dan
kesadaran berpolitik tanpa membedakan ras atau
volk, bahkan tidak lagi membedakan suku, agama,
ras dan antar golongan (SARA).
c. Makna Negara

Pengertian Negara
Kata Negara berasal dari : state (Inggris), staat (Belanda dan
Jerman), etat (Perancis), statum (Latin), yang berarti
keadaan yang tegak dan tetap.

Negara adalah organisasi yang di dalamnya ada rakyat,


wilayah yang permanen, dan pemerintah yang
berdaulat (baik ke dalam maupun ke luar). Dalam arti
luas, negara merupakan kesatuan sosial (masyarakat)
yang diatur secara konstitusional untuk mewujudkan
kepentingan bersama.
Pendapat Para ahli :

No Nama Tokoh Pendapat Yang Dikemukakan


1. George Negara adalah organisasi kekuasaan dari seke-
Jellinek lompok manusia yang mendiami wilayah
tertentu.
2. Roger H. Negara adalah alat (agency) atau wewenang
Soltau (authority) yg mengatur atau mengendalikan
persoalan-persoalan bersama, atas nama
masyarakat.
3. Mr. Kranen Negara adalah suatu organisasi yang timbul
-burg karena adanya kehendak dari suatu golongan
atau bangsa.
Lanjutan ………….

4. Karl Marx Negara adalah alat kelas yang berkuasa (kaum


borjuis/ kapitalis) untuk menindas atau meng-
eksploitasi kelas lain (proletariat/buruh).
5. Logemann Negara adalah organisasi kemasyarakatan
(ikatan kerja) yang mempunyai tujuan untuk
mengatur dan memelihara masyarakat tertentu
dengan kekuasaannya. Organisasi itu adalah
ikatan-ikatan fungsi atau lapangan-lapangan
kerja tetap.
6. Max Negara adalah suatu masyarakat yang mempu-
Weber nyai monopoli dalam penggunaan kekerasan
fisik secara sah dalam suatu wilayah.
1. Sifat Memaksa (negara memiliki
Sifat mempunyai kekuatan fisik secara legal.
Hakikat
2. Sifat Monopoli (yaitu dalam menetap-
Negara kan tujuan bersama masyarakat.
3. Sifat Mencakup Semua (All-
Embracing), yaitu semua peraturan
perundang-undangan yg berlaku adalah
untuk semua orang tanpa kecuali.
Terjadinya Negara

Secara Teoritis :
 Teori Ketuhanan (F. J. Stahl, Agustinus, Jean Bodin),
bahwa negara terjadi atas kehendak Tuhan.
 Teori Perjanjian (Thomas Hobbes, John Locke, J.J.
Rouseau, Montesquieu), bahwa negara terbentuk atas
perjanjian antar manusia atau masyarakat (du
Contracts social).
 Teori Kekuasaan (H.J. Laski, Leon Duguit, Karl Marx),
bahwa negara dibentuk oleh kekuasaan yg memaksa,
monopoli dan mencakup semua.
4. Teori Kedaulatan :
a. Kedaulatan Negara (P. Laband, G. Jellinek), bahwa
kekuasaan tertinggi ada pada negara dan negaralah
yg menciptakan hukum.
b. Kedaulatan Hukum (Krabbe), bahwa hkm memegang
peranan penting dalam negara.
5. Teori Hukum Alam (Plato, Aristoteles, Agustinus, T.
Aquinas), bahwa hukum alam berlaku abadi, universal,
tidak berubah, berlaku untuk suatu waktu dan tempat.
Negara terjadi secara alamiah atas dasar manusia sbg
mahluk sosial (Zoon Politicon and social being).
Teori Hukum Murni, bahwa negara merupakan suatu
kesatuan tata hukum yg bersifat memaksa/overmacht
Pertumbuhan Primer dan Sekunder

Terjadinya negara menurut pakar sejarah meliputi


primer dan sekunder. Secara Primer meliputi : Suku –
Kerajaan – Negara (Staat) – Negara Demokrasi (ideal).
Sedangkan secara Sekunder, yaitu meliputi de fakto
dan de jure.

Suku/Persekutuan
Masyarakat (genootschaft)

Kerajaan Negara Negara


(Rijk) Nasional Demokrasi
Pendekatan Faktual

 Pendudukan (Occupatie)
 Peleburan (Fusi)
 Penyerahan (Cessie)
 Penaikan (Accesie)
 Penguasaan/ Pencaplokan (Anexatie)
 Proklamasi (Proclamation)
 Pembentukan baru (Innovation)
 Pemisahan (Separatisme)
b. Unsur-unsur Terbentuknya Negara

KONSTITUTIF MUTLAK

RAKYAT WILAYAH PEMERINTAH


BERDAULAT

UNSUR-UNSUR
TERBENTUKNYA DEKLARATIF TIDAK
NEGARA MUTLAK

DE FACTO DE JURE
Lanjutan ……………….

Menurut Oppenheimer dan Lauterpacht, suatu negara


harus memenuhi syarat: rakyat yg bersatu, wilayah,
pemerintah yg berdaulat & pengakuan dari negara lain.

Menurut Konvensi Montevideo 1933, negara harus


mempunyai empat unsur konstitutif :
1. Harus ada penghuni (rakyat, penduduk, warga
negara) atau bangsa (staatsvolk) ;
2. Harus ada wilayah atau lingkungan kekuasaan;
3. Harus ada kekuasaan tertinggi (penguasa yg
berdaulat) atau pemerintahan yang berdaulat; dan
4. Kesanggupan berhubungan dgn negara-negara lain.
Lanjutan ……………….

Beberapa teori tentang kedaulatan oleh para ahli :


1. Kedaulatan Tuhan (Agustinus, T. Aquinas, Marsillius), bahwa raja
atau penguasa memperoleh kekuasaan tertinggi dari Tuhan.
2. Kedaulatan Raja (N. Machiavelli, Jean Bodin, Thomas Hobbes),
Kedaulatan negara terletak di tangan raja sebagai penjelmaan
kehendak Tuhan.
3. Kedaulatan Negara (George Jellinek, Paul Laband), bahwa
kekuasaan pemerintah bersumber dari kedaulatan negara.
4. Kedaulatan Hukum (Krabbe, Immanuel Kant, Kranenburg), bahwa
kekuasaan hkm merupakan kekuasaan tertinggi di dalam negara.
5. Kedaulatan Rakyat (John Locke, Montesquieu, J.J. Rousseau),
bahwa rakyat merupakan kesatuan yang dibentuk oleh individu-
individu melalui perjanjian masyarakat (social contract).
Fungsi Dan Tujuan Negara 1. Fungsi Negara
2. Tujuan Negara
3. Faham Tentang
Tujuan Negara

Negara &
Bentuk Negara 1. Kesatuan
Bentuk 2. Serikat
Kenegaraan
1. Koloni
2. Protektorat
Bentuk Kenegaraan 3. Mandat
4. Trustee
5. Dominion
6. Uni
3. Hakikat Negara & Bentuk-bentuk Kenegaraan
a. Fungsi Negara

Fungsi negara (minimal)


1. Sebagai Stabilisator (law and order),
2. Mengusahakan kesejahteraan & kemakmuran rakyatnya;
3. Mengusahakan Pertahanan & menjaga serangan dr luar;
4. Menegakkan keadilan.

Menurut Charles E. Merriam,


1. Keamanan ekstern;
2. Ketertiban intern;
3. Keadilan;
4. Kesejehateraan umum;
5. Kebebasan.
Menurut Para Ahli

Montesquieu, fungsi negara


mencakup tiga tugas pokok
“Trias Politica” :
Goodnow, fungsi
1. Fungsi Legislatif.
negara ada dua :
2. Fungsi Eksekutif. 1. Policy Making.
3. Fungsi Yudikatif. 2. Policy Executing.

Mohammad Kusnardi, S.H., fungsi negara ada dua :


1. Menjamin ketertiban (law and order).
2. Mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Lanjutan ……………….

Tugas Negara Secara Umum :


1. Tugas Esensial.
2. Tugas Fakultatif.

Pandangan Lain Tentang Tugas Negara, yaitu :


1. Mengendalikan dan mengatur gejala kekuasaan
sosial yang bertentangan satu dengan lainnya agar
tidak membahayakan.
2. Mengorganisasikan dan mengintegrasikan kegiatan
manusia dan golongan ke arah tercapainya tujuan
dari masyarakat seluruhnya.
b. Tujuan Negara

Tujuan masing-masing negara sangat


dipengaruhi oleh tata nilai sosial budaya,
kondisi geografis, sejarah terbentuknya,
serta politik dari penguasa yang
bersangkutan.

Pada umumnya, suatu negara didirikan dengan


tujuan untuk :
 Menciptakan kesejahteraan
 Mewujudkan ketertiban dan ketenteraman.
Semua rakyat yang menjadi bagiannya.
Lanjutan ……………….

Pandangan Para Ahli Tentang Tujuan Negara

1. Ajaran Plato, negara bertujuan utk memajukan kesusilaan


manusia, sbg perseorangan (individu) & sbg makhluk sosial.
2. Ajaran Negara Kekuasaan (Machiavelli dan Shang Yang),
negara bertujuan utk memperluas kekuasaan semata-mata.
3. Ajaran Theokratis (Kedaulatan Tuhan), tujuan negara untuk
men-capai penghidupan dan kehidupan aman dan tenteram
dengan taat kepada dan di bawah pimpinan Tuhan (T.
Aquinas, Agustinus).
4. Ajaran Negara Hukum, negara bertujuan untuk menyeleng-
garakan ketertiban hukum dengan berdasarkan dan berpe-
doman kepada hukum (Immanuel Kant).
5. Negara kesejahteraan (welfare state), tujuan negara adalah
mewujudkan kesejahteraan umum (Mr. R. Kranenburg).
Teori Fasisme

Kata fasisme berasal dari kata “fascio” = “kelompok


politik”. Muncul istilah Fascio de Combattimento atau
“Barisan Tempur”, yg dipraktikkan di Italia pada zaman B.
Mussolini (1883-1945).

Pandangan Fasisme :
 Negara bukan ciptaan rakyat melainkan ciptaan
orang kuat.
 Negara wajib ”menggembleng” dan mengisi jiwa
rakyat secara totaliter, diktatorial, dan
nasionalisme.
Lanjutan ……………….

Ciri-ciri Negara Fasis :


a. Ditandai oleh kediktatoran satu partai yang kaku;
b. Adanya penindasan terhadap oposisi;
c. Menganut paham nasionalisme yang sempit;
d. Seluruh aspek kehidupan warga negara diatur, dikontrol, dan
dikendlikan secara ketat oleh pemerintah fasis yang
sentralistis;
e. Moralitas sering diabaikan demi mencapai tujuan negara fasis;
f. Pengaturan perekonomian sangat sentralistis;
g. Tujuan negara fasis adalah “Imperium Dunia”. Pemimpin
bercita-cita untuk mempersatukan semua bangsa di dunia
menjadi satu negara atau kekuatan bersama.
Teori Individualisme

Individualisme dalam arti luas adalah


perjuangan menuju kebebasan atau liberalisme.
Negara hanya berfungsi sebagai “Penjaga
Malam”.

Dalam arti ekonomis, bahwa


kebebasan dalam kehidupan
ekonomi tidak boleh dibatasi oleh
pemerintah atau masyarakat.
Dalam arti politis,
Negara ada untuk individu, bukan
individu untuk negara.
Teori Sosialisme

Sosialisme menentang kemutlakan milik pribadi dan


menyokong pemakaian milik pribadi tersebut untuk
kesejahteraan umum.

Sosialisme sebagai tahap transisi


menuju komunisme.
Pada tahap komunisme, hak milik
pribadi, kelas-kelas, dan negara benar-
benar dihapus;
Sarana-sarana produksi dimiliki secara
bersama-sama negara tanpa kelas.
Lanjutan ……………….

Persamaan dan perbedaan antara Sosialisme dan


Komunisme
Persamaan Sosialisme Perbedaan
dan Komunisme Sosialisme Komunisme
Negara mempunyai hak a. Negara masih a. Negara melakukan
campur tangan dalam mengakui hak milik hak milik pribadi
berbagai segi kehidupan pribadi atas alat atas alat produksi.
masyarakat. Hal ini produksi terbatas. b. Untuk menciptakan
dilakukan demi terca- b. Untuk menciptakan kesejahteraan ber-
painya tujuan negara, kesejahteraan sama secara revolu-
yaitu memberi Kebaha- bersama, negara sioner, negara
giaan yang sebesar- menggunakan cara- menghalalkan segala
besarnya dan merata cara damai. cara.
bagi setiap anggota c. Keberadaan negara c. Keberadaan negara
masyarakat. diperlukan untuk hanya sementara
selama-lamanya. waktu diperlukan.
Teori Integralistik

Paham Integralistik, beranggapan bahwa negara didiri-kan


bukan hanya untuk kepentingan perorangan atau golongan
tertentu saja, tetapi juga untuk kepentingan seluruh
masyarakat negara yang bersangkutan.

Paham integralistik Indonesia pertama kali


dikemukakan oleh Prof. Dr. Soepomo.
Merupakan aliran pemikiran yg paling sesuai dengan
karakteristik bangsa Indonesia yg kekeluargaan.
Gagasan ini kemudian menjadi dasar terbentuknya
Tujuan Negara Republik Indonesia, seperti termaktub
dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea IV.
4. Bentuk Negara Dan Bentuk Kenegaraan

Bentuk Negara
Jika ditinjau dari sifat hubungan dan cara
pengelolaan suatu negara baik ke dalam maupun ke
luar, maka dapat dibedakan antara “Bentuk Negara”
dengan “Bentuk Kenegaraan”.

Perihal Pengertian Contoh


Bentuk Apabila hubungan atau ikatan itu  Negara Kesatuan
Negara “merupakan suatu negara”  Negara Serikat
Bentuk Apabila hubungan atau ikatan itu  Perserikatan Negara
Kenegaraan “tidak merupakan suatu negara”  Daerah Mandat, dll.
BENTUK Negara Kesatuan, adlh
NEGARA negara merdeka dan
NEGARA berdaulat yg pemerinta-
KESATUAN
hannya diatur oleh pe-
merintah pusat. Negara
NEGARA
SERIKAT
Kesatuan ada sentra-
lisasi & desentralisasi.

Negara Serikat, mrp bentuk gabungan


beberapa negara bagian (tidak berdau-
lat) yg menyerahkan sebagian urusannya
kepada pemerintah pusat yg menyang-
kut kepentingan bersama dlm beberapa
urusan.
Lanjutan ……………….

Pemerintah Pusat Negara Serikat :


- Pemegang Kedaulatan ke luar Pada negara
- Berperan thd negara bagian serikat, jabatan
Kepala Negara
bagian antara
lain : Gubernur
NEGARA
BAGIAN
(AS, Australia).
A Negara
Indonesia
NEGARA NEGARA Serikat (27 Des
BAGIAN BAGIAN
B C 1949 s.d. 17 Ags
1950).
NEGARA SERIKAT
Bentuk Kenegaraan

Pemerintah Pusat Konfederasi, mrp


Perserikatan Negara :
gabungan beberapa
- Kurang berperan thd negara anggota
- Hanya merupakan lambang negara yg
anggotanya masing-
masing berdaulat
penuh baik ke
NEGARA dalam/ke luar.
ANGGOTA Ikatan tsb dibuat
A
atas dasar
NEGARA NEGARA
perjanjian baik
ANGGOTA ANGGOTA tentang politik LN,
B C pertahanan dsb.
PERSERIKATAN NEGARA
Lanjutan ……………….

1. Koloni
2. Protektorat
Bentuk- 3. Mandat
bentuk 4. Trustee (Perwalian)
Kenegaraan
Pada 5. Dominion
Umumnya : 6. Uni
a. Uni Personil;
b. Uni Riil;
c. Uni Zui Generalis.
Pengertian NKRI

NEGARA Fungsi
KESATUAN Fungsi & Tujuan NKRI
REPUBLIK Tujuan
INDONESIA

Nasionalisme
Semangat Kebangsaan
Patriotisme
5. Pengertian NKRI
NKRI adalah negara kepulauan yang terbentang pada
06.080 Lintang Utara (LU) – 11.150 Lintang Selatan (LS)
dan 94.450 – 141.050 Bujur Timur (BT) yang diapit oleh dua
benua (Asia dan Australia) serta dua samudra (Indonesia
dan Pasifik).

Tonggak sejarah berdirinya NKRI :


• Berdirinya Budi Utomo (1908) sbg tonggak perintis.
• Lahirnya Konggres Pemuda II pada tanggal 28
Oktober 1928 sebagai tonggak penegas.
• Diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia tgl 17
Agustus 1945 sebagai tonggak pendobrak.
6. Fungsi Dan Tujuan NKRI

Fungsi-fungsi negara scr


Berdirinya NKRI,
umum mencakup :
memiliki fungsi
• Sebagai Stabilisator.
yaitu, sebagai
pengatur • Mengusahakan kesejahteraan
kehidupan dan kemakmuran rakyat.
dalam negara • Mengusahakan pertahanan
untuk untuk menangkal kemung-
menciptakan kinan serangan dari luar.
tujuan-tujuan • Menegakkan keadilan.
negara.
Lanjutan ……………….

Tujuan negara, ditujukan utk mengarahkan segala kegiatan dan


sekaligus menjadi pedoman dlm penyusunan & pengen-dalian
alat kelengkapan negara serta kehidupan rakyatnya.

Bagi NKRI, Fungsi dan sekaligus tujuan NKRI


yaitu mencakup :
bahwa fungsi • Melindungi Segenap Bangsa Indonesia
negara sekaligus dan Seluruh Tumpah Darah Indonesia,
mrp tujuan • Memajukan Kesejahteraan Umum,
negara yang • Mencerdaskan Kehidupan Bangsa,
ingin dicapai • Ikut Melaksanakan Ketertiban Dunia
yang Berdasarkan Kemerdekaan,
sesuai Perdamaian Abadi, dan Keadilan
Pembukaan Sosial.
UUD 1945.
7. Semangat Nasionalisme dan Patriotisme

a. Nasionalisme
Nasionalisme adalah faham kebangsaan yg tumbuh
karena ;
 Adanya persamaan nasib dan sejarah serta
kepentingan untuk hidup bersama,
 Sbg suatu bangsa yg merdeka, bersatu, berdaulat,
demokratis, dan maju di dalam suatu kesatuan
bangsa dan negara, serta
 Cita-cita bersama guna mencapai, memelihara,
dan mengabdikan identitas, persatuan,
kemakmuran, dan kekuatan atau kekuasaan
negara bangsa yang bersangkutan.
Lanjutan ……………….

Manifestasi Faham Nasionalisme :

1. Kesadaran Seseorang Bahwa Dirinya Merupakan


Anggota Atau Warga Negara Bangsanya;
2. Kebanggaan Seseorang Akan Negara Bangsanya;
3. Kecintaan Seseorang Akan Negara Bangsanya;
4. Kesetiaan & Ketaatan Seseorang Thd Negara
Bangsanya;
5. Perjuangan Seseorang Bagi Kepentingan Negara
Bangsanya;
6. Kerelaan Berkorban Bagi Nagara Bangsanya
Lanjutan ……………….

Nasionalisme :
Dalam arti sempit, yaitu perasaan kebangsaan atau
cinta terhadap bangsanya yang tinggi atau berlebih-
lebihan, shg memandang bangsa lain lebih rendah
(Chauvinisme).
Dalam arti luas, yaitu perasaan cinta atau bangga
thd tanah air & bangsanya sendiri dgn tetap
menghormati bangsa lain karena merasa sebagai
bagian dari bangsa lain di dunia.
b. Semangat Nasionalisme

Mrp semangat/sikap yang bersumber dari


perasaan cinta kepada tanah air dan
bangsa sehingga menimbulkan sikap
gagah berani, pantang menyerah dan rela
berkorban demi bangsa dan negaranya.

Implementasi Patriotisme Dapat Dilaksanakan :


Pada Masa Darurat (Perang), perjuangan melawan
penjajah dalam mewujudkan kemerdekaan &
kedaulatan.
Pada Masa Damai (Paska Kemerdekaan), mampu
meningkatkan kemampuan diri, memelihara
persatuan, dan lain-lain.
c. Penerapan Semangat Kebangsaan

Mrp kesadaran budi yang mendorong orang rela


menyerahkan kesetiaan tertinggi kepada bangsa dan
atau negara bangsa.

Di Indonesia, awal semangat kebangsaan


dipelopori antara lain Dr. Soetomo, Dr. Wahidin
Sudirohusodo, yang ditandai lahirnya (Boedi
Oetomo) dengan tujuan mencerdaskan bangsa
berdasarkan kesadaran, tekad, dan upaya
untuk maju atas dasar falsafah dan wawasan
yang bersumber pada kepribadian nusantara.
Lanjutan ……………….

Semangat kebangsaan adalah kekuatan yang


terpokok dari setiap ideologi yang ada di dunia

Semangat kebangsaan antara lain dapat diterapkan


dengan cara :
1. Keteladanan, merupakan sikap dan perilaku yang patut
dicontoh karena perkataan & perbuatan.
2. Pewarisan, mrp cara atau proses dalam menu-runkan,
memberikan sesuatu kepada pihak lain.
3. Ketokohan, mrp sosok yg terkenal dan disegani krn
pangaruhnya sangat besar di masyarakat.
Lanjutan ……………….

Cara Menanamkan Semangat Kebangsaan


1. Menyampaikan Sejarah Para Pahlawan Dalam
Mempertahankan Negara Bangsanya Atau Dalam
Memperjuangkan Eksistensi Negara Bangsanya.
2. Menyampaikan Gambaran Tentang Kebolehan &
Kehebatan Negara Bangsa Indonesia.
3. Menyampaikan Berbagai Tantangan Negara
Bangsa Yang Perlu Diwaspadai Dan Diantisipasi
Dengan Tindakan-tindakan Tertentu.

Anda mungkin juga menyukai