Kimia Analisis Kel 3
Kimia Analisis Kel 3
ION SENAMA
PEMBENTUKAN
KOMPLEKS
• Harga Ksp dapat digunakan untuk
menentukan apakah suatu zat dapat
larut atau mengendap. Harga Ksp adalah
batas jumlah zat yang ditambahkan agar
tetap larut. Jika zat yang di tambahkan
(konsentrasinya) melebihi Ksp maka tidak
akan larut lagi.
CONTOH :
• MA ↔ 𝑀+ + 𝐴−
• Jika [𝑀+ ] . [𝐴− ] < Ksp, larutan dikatakan
belum jenuh (tidak terjadi endapan)
• Jika [𝑀+ ] . [𝐴− ] = Ksp, larutan dikatakan tepat
jenuh (tidak terjadi endapan)
• Jika [𝑀+ ] . [𝐴− ] > Ksp, larutan dikatakan lewat
jenuh (terjadi endapan)
• Ksp suatu senyawa ionik yang sukar larut
dapat memberikan informasi tentang
kelarutan senyawa tersebut dalam air,
”semakin besar harga Ksp suatu zat maka
semakin mudah larut senyawa tersebut”.
ENDAPAN
• Endapan akan terbentuk atau tidak tergantung
pada kelarutan (solubility) dari zat terlarut, yaitu
jumlah maksimum zat terlarut yang akan larut
dalam sejumlah tertentu zat pelarut. Serta
bergantung pada hasil kali kelarutan ion-ion yang
bergabung dalam larutan tersebut atau yang
disebut dengan Qousien reaksi (Q). Endapan akan
terbentuk ketika hasil kali kelarutan ion-ionnya
(Q) lebih besar daripada harga hasil kali
kelarutannya (Ksp).
• Pada kondisi ini larutan dikatakan lewat jenuh
sehingga terjadi pengendapan. Jika nilai Q-nya sama
dengan Ksp maka larutan tepat jenuh yaitu larutan
tepat akan mengendap.
Kelarutan bergantung pada berbagai jenis kondisi seperti
suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam
larutan itu dan pada komposisi pelarutnya atau jenis
pelarutnya. Jadi suatu larutan akan mengendap atau tidak
, dapat ditentukan dengn memeriksa nilai Q-nya dengan
ketentuan sebagai berikut:
a) Jika Q<Ksp, larutan belum jenuh (tidak terjadi
endapan)
b) Jika Q=Ksp, larutan tepat jenuh (tepat akan
mengendap)
c) Q>Ksp, larutan lewat jenuh (terbentuk endapan).
• Ketika terjadi pengendapan ukuran
partikel endapan ditentukan oleh laju
relative dari 2 proses berikut:
a. Pembentukan inti yang disebut
nukleasi
b. Pertumbuhan inti-inti untuk
membentuk partikel-parikel yang cukup
besar untuk mengendap.
KOMPLEKS LIGAN
• Ligan adalah sebuah ion atau molekul netral
yang mampu mengikat secara koordinasi atom
atau ion logam pusat dalam senyawa
kompleks. Molekul ini berperan sebagai basa
lewis (donor pasangan electron) ligan
mempunyai paling tidak satu atom donor dan
sepasang electron yang digunakan untuk
membawa ikatan kovalen dengan atom atau
ion
ADA BEBERAPA JENIS LIGAN
1. MONODENTAT
2. BIDENTAT
3. POLIDENTAT
– Monodentat
Jenis ini hanya mempunyai satu atom donor yang
digunakan untuk mengikat ion atau atom pusat.
Contohnya : monodentat adalah ion klorida (disebut
klorido), air (disebut aqua), ion hidroksida (disebut
hidroksido), dan ammonia (disebut amina).
– Bidentat
Jenis ini mempunyai dua atom donor dan keduanya cepat
digunakan untuk mengikat ion atau atom pusat.
Contohnya : ligan bidentat adalah etilendiamin (disingkat
en), dan ion oksalat (disingkat ox).
– Polidentat
Ligan polidentat mempunyai lebih dari dua atom donor
yang digunakan untuk mengikat logam atau ion pusat.
Contohnya : EGTA yang merupakan ligan heksadenta.
• Khalesi
Khalesi merupakan proses dimana molekul
polidentat mengikat ion logam membentuk
suatu cincin. Kompleks yang dihasilkan melalui
proses ini disebut khelat, dan ligan polidentat
disebut sebagai agen khelasi. Contoh ligan yang
mampu mebuat khelasi adalah EGTA.
• Perubahan Warna
Perubahan warna terhadap larutan disebabkan
oleh pergantian ligan yang mengikat atom pusat.
Walaupun demikian, bilangan oksidasi ion pusat
tetaplah sama.