Anda di halaman 1dari 38

1.PRAKTEK = 60%.

2.LAPORAN = 20%. JUMLAH = 100%

3.UJIAN = 20%.
PENJELASAN :
1. PRAKTEK MENCAKUP :
a. Kehadiran. BOLOS, ALPA DAN
b. Ketekunan Berlatih. SURAT SAKIT PALSU
= LULUS TAHUN DEPAN
c. Kejujuran.
d. Hasil Praktek.
JADWAL KEGIATAN PRAKTEK

NO HARI TANGGAL KEGIATAN

1 SENIN 21 NOVEMBER 2016 TEORI PRAKTEK

2 SELASA 22 NOVEMBER 2016 TEORI PRAKTEK

3 RABU 23 NOVEMBER 2016 Demo dan Praktek Las Listik &


gas
4 KAMIS 24 NOVEMBER 2016 Latihan dan Job

5 JUM’AT 25 NOVEMBER 2016 Demo dan Praktek Las Listik &


gas

6 SENIN 28 NOVEMBER 2016 Job Individu

7 SELASA 29 NOVEMBER 2016 PENYELESAIAN JOB

8 RABU 30 NOVEMBER 2016 PRAKTEK JOB APLIKASI


JENIS PRAKTEK BAJA
NO JENIS
URU PRAKTEK & NAMA JOB SIFAT JOB
T NO. JOB
1 LAS GAS NO.1 MEMBUAT JALUR LAS TANPA BAHAN TAMBAH/ INDIVIDU
MENCAIRKAN PLAT
2 LAS GAS NO.2 MEMBUAT JALUR LAS DENGAN MEMAKAI BAHAN INDIVIDU
TAMBAH
3 LAS GAS NO.3 MEMBUAT SAMBUNGAN PLAT DENGAN PLAT INDIVIDU

4 LAS LISTRIK NO.1 MEMBUAT JALUR LAS INDIVIDU

5 LAS LISTRIK NO.2 MEMBUAT SAMBUNGAN TUMPU INDIVIDU

6 LAS LISTRIK NO.3 MEMBUAT SAMBUNGAN LEWATAN INDIVIDU

7 APLIKASI MEMBUAT APLIKASI KELOMPOK


2. LAPORAN :
Mencakup :
Kata Pengantar.
Format Tabel Pembuat Laporan.
Format Tabel Asistensi.
Daftar Isi
Bab I : PENDAHULUAN.
1.1. Latar Belakang.
1.2. Tujuan.
1.3. Ruang Lingkup.
2. LAPORAN : (lanjutan)
Bab II : DASAR TEORI.
2.1. Pengertian Umum Las.
2.2. Las Gas.
2.3. Las Listrik.
2.4. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

POINT 1 DISIAPKAN
FLASH DISK UNTUK
1. SoftCopy.
DICOPY PADA AKHIR
PRAKTEK.
2.Sumber dari Internet.
2. LAPORAN : (lanjutan)
Bab III : PRAKTEK.
3.1. Las Gas.
3.2. Las Listrik.
3.3. Job Aplikasi.

Dilengkapi dengan :
a)Dilengkapi dengan
Tujuan Tiap :
Job Praktek.
b)a)Syarat.
Tujuan tiap Job Praktek.
c)b)Gambar
Syarat. Kerja.
d)c)Bahan
Bahandan
danPeralatan.
Peralatan.
e)d)Langkah
Langkah Kerja,
Kerja, dan
dan Khusus
Khusus untuk Job
Job Aplikasi
Aplikasi sebelum
Sebelum
LangkahKerja
Langkah KerjaDigambar
digambarFlow
duluChart-nya.
Flow Chart-nya.
e) Gambar Kerja.
2. LAPORAN : (lanjutan)
Bab IV : KESIMPULAN DAN SARAN.
(Berisi Objektifitas pada waktu pelaksanaan
praktek dan tidak bersifat subjektif /diskriminatif)

2. LAPORAN : (lanjutan)
DAFTAR PUSTAKA.
LAMPIRAN.

PENGUMPULAN
PENGUMPULAN LAPORAN PALING
LAPORAN PALING
LAMBAT 2 MINGGUSEBELUM
LAMBAT SEMINGGU SETELAH
AKHIR
UJIAN PRAKTEK
AKHIR SEMESTER
(U A S)
LAPORAN TIDAK MASUK, NILAI DIJAMIN TIDAK MEMUASKAN
3. UJIAN AKHIR SEMESTER (U A S)
a. SIFAT BUKA BUKU UNTUK TEORI LAS LISTRIK.
b. SIFAT TUTUP BUKU UNTUK TEORI LAS GAS.
c. TIDAK BEKERJASAMA PADA WAKTU UJIAN.

BAHAN UJIAN :
1. LEMBAR FOTO COPY.
2. PENGALAMAN PADA WAKTU PRAKTEK.
LAS LISTRIK

MESIN LAS
Berdasarkan arus yang keluar dari mesin las, maka mesin las dapat digolongkan
menjadi 3 golongan :

1. Mesin las arus Bolak balik ( AC )

2. Mesin las arus searah ( DC )

3. Mesin las arus Ganda ( AC/DC )

1. Mesin las AC
Memperoleh busur nyala dari Transformator, dimana arus listrik dirubah menjadi
arus bolak balik oleh Transformator.
• Keuntungan AC • Kerugian AC
a. Sulit mengelas dengan
a.Harga murah elektroda basa murni
b.Efesiensi tinggi b. Busur listrik tidak tenang
c.Tidak bising c. Faktor tenaga kecil
d.Daya tiup busur kurang d.Tidak bisa dipergunakan
untuk semua jenis logam
2. Mesin Las DC
Memperoleh busur nyala dari arus listrik yang diperoleh melalui dinamo yang
dapat merubah arus las menjadi arus searah.
Penyearah arus atau rectifier berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik (AC)
menjadi arus searah (DC).

Keuntungan DC Kerugian DC

a. Semua jenis elektroda dapat a. Harga mahal


digunakaan b. Kurang Efesien (pemakaian
b. semua jenis logam dapat dilas arus tinggi)
c. Mempunyai nyala busur yang baik c. Kebisingan tinggi
d. Bahaya kecelakaan kecil d. Daya tiup busur kuat
• PEMASANGAN/PENGKUTUBAN KABEL KABEL MESIN DC

A. Pengkutuban terbalik ( DC + ) / DCRP


Yaitu kutub negatif ( - ) pada mesin las dihubungkan dengan benda
kerja, dan kutub positif ( + ) dihubungkan dengan Elektroda

Akibat sistem ini, Elektroda lebih panas dari pada meja kerja

B. Pengkutuban Langsung/Lurus ( DC - ) / DCSP


Yaitu kebalikan dari ( DC + ), dimana kutub negatif ( - ) dihubungkan
ke kabel elektroda dan kutub positif ( +) ke meja kerja.

Akibatnya, Benda kerja lebih panas dibandingkan dengan elektrodanya.

catatan:
DCSP = direct current straight polarity
DCRP = direct current revers polarity
• Gambar

o o

+ -
Gambar
Kabel

Elektroda -

Generator
+
+
-
Kabel

Kabel

Elektroda +
Generator
-
+ -
Kabel
• Mesin las AC/DC ( Ganda )

Mesin las ini mempunyai transformator dan Rectifier.


Pengeluaran arus AC dari transformatod dan arus DC dari Rectifier.

Keuntungan AC/DC Kerugian AC/DC

1. Kebisingan rendah 1. Harga mahal


2. Setiap elektroda dapat digunakan 2. Relatif besar dan berat
3. Pemeliharaan mudah 3. Busur lstrik berdya tiup tinggi
4. Busur listrik tenang 4. Lebih berbahaya (hanya untuk
5. Mesin dapt dirubah dari AC ke AC pengelasan khusus)
• ELEKTRODA
Fungsi : Sebagai bahan tambah dalam proses pengelasan dan sebagai
pembuat busur nyala.

Dibuat dari bermacam macam logam seperti : logam baja, besi tuang, Stainles
Steel, allumunium, dll.

Syarat syarat elektroda


1. Mampu mengelas semua posisi
2. Praktis membentuk kampuk las
3. Terak mudah dibuang/dibersihkan
4. Titik lebur tinggi
5. Sifat sifat mekanik tinggi.

Catatan : Sifat mekanik = Kekuatan tarik, kekuatan mulur, kekerasan, tahan


pukul/tarik, dll
• Macam macam Elektroda

1. Elektroda Berbalut
2. Elektroda Tak berbalut

Elektroda Berbalut
Elektroda ini dapat dipakai pada mesin AC dan DC.
Balutan elektroda disebut FLUKSI

Pelapisan dengan : - Destruksi


- Semprot
- Celup
• Ukuran Standar :
Ukuran standar
- Ø Kawat = 1,5 mm s/d 8 mm
- Panjang = 350 mm s/d 450 mm
- Tebal Fluksi = 10 % s/d 50 % Ø Elektroda

Jenis Selaput/Fluksi

- Solulosa
- Kalsium karbonat
- Natrium dioksida
- Kaolin
- Kalium oksida
- Mangan
- Oksida besi
- Serbuk besi
- Besi silicon
- Besi mangan
dll.
• TABEL ELEKTRODA ( Pemakaian)

Tebal bahan (mm) Diameter Elektroda (mm) Kuat arus (Amper)

1 1,5 20 - 35
1 - 1,5 2 35 - 60
1,5 - 2,5 2,6 60 - 100
2,5 - 4 3,25 90 - 150
4 - 6 4 120 - 180
6 - 10 5 150 - 220
10 - 16 6 200 - 300
> 16 8 280 - 400
• Fungsi pembalut (Fluksi) Elektroda

1. Membuat busur nyala lebih stabil


2. Melindungi cairan logam selama pengelasan ( O2 , N), dll
3. Menjaga Karakteristik pengelasan dengan baik
4. Menjamin lapisan (endapan) logam mempunyai susunan kimia fisik dan sifat
mekanik yang baik.

• Klasifikasi Elektroda
Menurut ” AWS ” (American Welding Society) dinyatakan dengan tanda Exxxx
E x x x x
E 6 0 1 3
E = Elektroda
60 = Kekuatan tarikx 1000 lb/in2
1 = Posisi pengelasan
3 = Jenis selaput dan arus

* Kekuatan tarik deposit dalam ribuan lb / in². (Tabel 3)


* Posisi pengelasan : angka 1 = segala posisi
angka 2 = Vertikal dan dibawah tangan
*Jenis selaput dan kuat arus yang cocok (Tabel 4)
Kekuatan Tarik menurut AWS
TABEL 3

Klasifikasi Kekuatan tarik


lb / in². Kg/mm²
E 60 x x 60.000 42
E 70 x x 70.000 49
E 80 x x 80.000 56
E 90 x x 90.000 63
E 100 x x 100.000 70
E 110 x x 110.000 77
E 120 x x 120.000 84
• Jenis selaput dan Pemakaian arus
TABEL 4

Angka ke empat Jenis selaput Pemakaian


arus
0 Selulosa – Natrium DC +
1 Selulosa – kalium AC, DC +
2 Rutil – Natrium AC, DC ±
3 Rutil – Kalium AC, DC ±
4 Kalium – Serbuk besi AC, DC ±
5 Kalium – Hidrogen rendah AC, DC ±
6 Kalium Hidrogen rendah AC, DC ±
7 Serbuk besi – Oksida besi AC, DC ±
8 Serbuk besi – Hidrogen AC, DC ±
rendah
• Jenis Elektroda

Menurut jenisnya Elektroda dapat digolongkan 2 jenis :


1. Asam
2. Basa

Tanda dari elektroda asam/basa dapat dilihat pada warna yang terdapat pada
Penampang kawat elektroda.

Asam : - Hitam – Biru ------- (Ø kawat)


- Hijau – abu abu --- (Fluk/badan)

Basa : - Merah – hijau ------ (Ø kawat)


- Putih – Hijau ------- (Fluk/badan)
• Pemakaian
Asam : Penembusan dalam
dipakai untuk St > 40

Basa : Penembusan dangkal


dipakai untuk St < 40
Kuat Arus
Kawat

Fluksi
Pada kuat arus yang rendah
– Bahan las cepat membeku
– Busur nyala api sukar dipertahankan Cairan
– Penembusan dangkal
– Pencairan bahan las kurang baik
– Rigi – rigi las terletak di atas plat

Pada kuat arus tinggi Kawat


– Bahan las encer Fluksi
– Elektroda cepat meleleh
– Terjadi bnyak percikan
– Penembusan dalam Cairan
– Bahan las menyebar agak luas
Percikan
– Bagian terakhir las memijar
• Pengaruh panjang busur

Panjang busur = L
Diameter kawat =D

Gambar.
D

L
• Bila panjang busur : L = D
Hasilnya : - Rigi rigi halus dan baik
- Tembusan las baik
- Perpaduan dengan bahan dasar baik
- Percikan terak halus

Bila busur terlalu panjang : L > D


Hasilnya : - Rigi rigi las kasar
- Tembusan dangkal
- Percikan terak kasar dan keluar dari jalur

Bila busur terlalu pendek : L < D


Hasilnya : - Rigi rigi las tidak merata
- Tembusan las tidak baik
- Percikan terak kasar dan bentuk bola
• Teknik Mengelas
Hal hal yang perlu diperhatikan waktu mengelas
1. Gerakan elektroda
2. Posisi pengelasan
3. Menyalakan busur nyala api
4. Menyambung rigi rigi las

Gerakan elektroda
Gerakan yang umum:
A. Gerakan zig- zag
Digunakan untuk mengelas plat tipis
Gambar :
B. Gerakan Melingkar
Digunakan untuk menyambung plat plat yang agak tega

Gambar :

C. Gerakan Segi tiga


Digunakan untuk plat plat tebal.

Gambar
Posisi Pengelasan
1. Posisi Di bawah tangan
2. Posisi Horizontal
3. Posisi Vertikal
4. Posisi di atas kepala (Overhead)

Menyalakan busur nyala


Cara : 1. Cara sentakan
2. Cara Goresan
Gambar
1 2
1
2
3

Sentakkan Goresan
Cara penyambungan
Untuk menyambung kembali pengelasan yang terhenti, disebabkan
Oleh kehabisan elektroda, dll, maka harus diperhatikan:
1. Terak bekas pengelasan harus dibersihkan
2. Penyalaan busur nyala ± 25 mm di depan las yang terhenti.

Gambar

3
2
1

+ 25 mm
Prosedur Permulaan Pengelasan
1. Sebelum memulai pengelasan listrik, harus dilakukan :
- Periksa pra pencegah pengamanan dan pra pencegah kebakaran
- Periksa peralatan peralatan pelindung dan pakaian kerja
2. Hubungkan klem ke benda kerja dan timahnya ke sumber daya.
Kabel elektroda ke mesin las/sumber daya
3. Periksa apakah kabel kabel dalam keadaan baik
4. Hubungkan sumber daya ke Suplai utama
5. Atur arus las, sesuai dengan tabel pada bungkus elektroda
6. Periksa alat pelindung
- Kaca mata/topeng las
- Kaus tangan
- Baju las
7. Susun benda kerja pada posisi yang diinginkan, kalu perlu diklem
8. Letakan elektroda pada pemegangnya
9. Coba gerakan elektroda tanpa arus
10. Atur posisi berdiri

11. Arahkan elektroda pada benda kerja :


- Jauh dari kita, dengan sudut 70 – 80 pada benda kerja
- 20 – 30 mm, di atas titik tempat pengelasan

12. Tumbukan elektroda ke benda kerja untuk mendapatkan busur listrik

13. Jika busur menyala, segera angkat elektroda sejauh 2 – 3 mm diatas benda kerja
14. Gerakan elektroda pada tempat dimana permulaan pengelasan

15 Mulai mengelas :
- Jaga agar panjang busur sama dengan diameter elektroda
- Gerakan elektroda dengan kecepatan ± 150 mm tiap menit

Panjang busur yang benar memberikan :


- Kampuh las yang sama
- Penetrasi baik
- Percikan halus
16. Hentikan gerakan selama 1 atau 2 detik, dan matikan busur
- ini berfungsi untuk membentuk genagan las
- Bila genagan las telah cukup, jauhkan elektroda dengan segera.
• PEMBALUT ELEKTRODA DENGAN BAHAN DAN FUNGSINYA

FUNGSI KETERANGAN BAHAN YANG SESUAI

Stabilitas busur Penyalaan mudah dan busur Kapur, marmer, oksida


mantap untuk menghasilkan besi, alumunium,
ionisasi yang efektif dioksid,titan dioksid.

De oksidasi Mencegah masuknya O2 ke Fero paduan (besi


kampuh las, sebab O2 dan N2 dicampur), mangan
merusak mutu kampuh las molybdenum, silikon
vanadium
Pembentukan gas Melindungi metal cair di Dextrin, Tapioka, Serbuk
pelindung daerah sambungan terhadap kayu, Celulosa, grafit,
udara ( O2 dan N2 ) fluorit, bubuk dolomit

Memperkaya Menambah unsur unsur Titandioksid, grafit nikel,


elemen paduan pakaian yang dimaksud tungsten dan ferro
kedalam logam cair pada paduan seperti no. 2
pengelasan
Pembentukan terak Melindungi cairan las dan Kapur, fluorit, mika
kampuh panas dari udara bubuk kwarsa, kaolin,
menghilangkan p dan s dari bubuk dolomit
cairan rasn pendinginan
yang pelan pelan pada
kampuh las
Perbaikan katrol Terak tipis dibutuhkan Mika, kapur, bubuk
pada terak menutup kampuh las asbes, ferro silikon
denganbaik, melekat dengan
bagus dan dibuang dengan
mudah
Mengikat dan Pembalut pada elektroda Potash, dextrin, kaolin,
membentuk harus seragam tebalnya dan sodium silikat, tapioka
pembalut elektroda melekat dengan baik

Isolator Mengisolir elektroda agar Celulosa, bubukkayu,


arus listrik nya tidak bocor tanah liat
hanya pada ujung ujungnya
elektroda arus dapat
mengalir
Selamat bekerja

Anda mungkin juga menyukai