Anda di halaman 1dari 63

Pemeriksaan untuk mengetahui

atau mendiagnosis adanya


infeksi
TORCH pada seseorang
Sekelompok penyakit infeksi yang
dapat menyebabkan infeksi kongenital
dan perinatal.

TORCH merupakan singkatan dari


4 penyakit Infeksi (Toxoplasma,
Rubella, CMV dan HSV)
group B Streptococcal, dll)
R : infeksi Rubella
C : infeksi Cytomegalovirus
(Chlamydia Trachomatis)

H : infeksi Herpes Simpleks Virus


(Hepatitis B-C, HIV, HPV, H. Parvovirus B19)
- Infeksi yang terjadi pada ibu hamil biasanya
tidak bergejala (asimptomatik)
- Infeksi pada janin dampaknya bervariasi :
* tidak terjadi infeksi
* terjadi infeksi ringan sampai berat hingga
terjadi kematian janin
* bayi lahir dengan gejala2 :gangguan/kerusakan
pada otak, paru-paru, mata atau telinga
Siapa saja yang bisa
tertular infeksi TORCH ?

Semua orang bisa terkena infeksi


TORCH
 Tinja kucing (mengandung ookista)
 Hewan potong yang terinfeksi
(mengandung kista)
 Ibu yang terinfeksi pada saat hamil
 Organ/darah donor yang terinfeksi
 Makan makanan : sayuran dan buah-buahan
yang tercemar tinja kucing (sumber ookista)
 Makan daging yang masih mentah atau
kurang matang (mengandung kista)
 Melalui kontaminasi mukosa (mulut & mata)
 Secara vertikal dari ibu ke janin
 Melalui transfusi darah
 Melalui transplantasi organ
Bila mengenai orang dewasa dan
anak-anak yang sistem kekebalannya
berfungsi baik/normal
biasanya tidak berbahaya
Tidak selalu.
Semakin tua
usia kehamilan saat ibu
terinfeksi primer,
semakin besar
kemungkinan janin terinfeksi
Semakin muda
usia kehamilan saat
Ibu terinfeksi primer,
semakin parah
akibat yang ditimbulkannya.
 Pada umumnya infeksi ini tidak
bergejala, kalaupun ada gejalanya
tidak khas/spesifik (seperti flu)
sehingga dokter atau pasien ybs.
tidak mengenalinya

 Diagnosis klinik sukar ditegakkan


Apakah ada Cara lain untuk
Mendiagnosis Infeksi ini ?

Ada, diagnosis infeksi ini


sangat bergantung pada
pemeriksaan laboratorium
Identifikasi protozoa parasit
(kultur jaringan, inokulasi pada mencit,
Deteksi DNA-PCR).
Pemeriksaan ini selain rumit, tidak praktis
Juga membutuhkan waktu yang lama
Pemeriksaan antibodi terhadap Toxo-
plasma, yaitu IgM, IgG, IgA dan
IgG Avidity

 IgM, IgG dan IgA adalah
Imunoglobulin yang akan
meningkat bila terjadi infeksi
 IgG Avidity adalah kekuatan
ikatan antara antibodi IgG
dengan antigen
 Muncul beberapa hari kemudian setelah
IgM. Setelah mencapai titer puncak,
menurun perlahan dan menetap pada
titer yg rendah seumur hidup penderita.
Oleh sebab itu IgG digunakan sebagai
petanda infeksi yg sudah lampau
 IgG ibu dapat melewati plasenta, ter-
deteksi dalam darah janin pada usia
kehamilan 20-24 minggu

 IgG pada bayi yang baru lahir berasal


dari ibu, dengan waktu paruh + 28 hari,
Bayi dapat membentuk IgG sendiri pada
usia 2 – 3 bulan
IgG (+) dan IgM (-)
• Pernah terinfeksi sebelumnya (infeksi sudah
lama) dan sekarang telah memiliki kekebalan.
Ibu selanjutnya tidak harus diperiksa lagi
kecuali bila IgG-nya tinggi.
• Kemungkinan Dr akan minta pemeriksaan
tambahan IgG Avidity atau bila ada pertim-
bangan lain, Dr akan minta diperiksa 1 x lagi
(3 mg kemudian) untuk menyingkirkan
adanya infeksi primer.
IgG (+) dan IgM (+)
• Kemungkinan mengalami infeksi primer yang
baru atau infeksinya sudah lampau tapi IgM-
nya masih terdeteksi (lambat hilang) = persisten.
• Perlu dilakukan pemeriksaan tambahan IgG
Avidity langsung pada serum yang sama untuk
memprediksi kapan infeksinya terjadi, sebelum
atau sesudah hamil.
primer yg terjadi pada saat ibu hamil
yg berbahaya, khususnya pada TM I.

 Perlu diketahui
kapan pemeriksaan dilakukan
pada kehamilan
IgG (-) dan IgM (-)

Belum pernah terinfeksi. Bila wanita tsb.


sedang hamil perlu diperiksa pada
trimester berikutnya, sampai dengan
trimester ke-III, bila hasilnya tetap negatif
''Cord Blood'
IgG IgM Interpretasi

+ - * Mungkin IgG dari ibu tidak terjadi infeksi


kongenital
* Mungkin infeksi sedang berlangsung, IgM masih <<
atau sudah menghilang
* Ulangi pemeriksaan IgM dan IgG 1 bulan kemudian
+ + * Mungkin infeksi kongenital
* Mungkin IgM non spesifik
* Ulangi pemeriksaan IgM 1 minggu kemudian dan/
atau periksa IgA
- - * Tidak terinfeksi
IgM dari Serum Ibu vs Neonatus
IgM
Interpretasi
Ibu Neonatus
+ + * Infeksi kongenital
* Mungkin kontaminasi dari darah Ibu (kebocoran
plasenta)
* Ulangi pemeriksaan IgM bayi 1 mgkemudian. Bila
hasil tetap positif / meningkat : infeksi kongenital
- + * Infeksi kongenital
• Pengobatan tidak 100% menyembuhkan
tetapi dapat mencegah kerusakan lebih
lanjut. Perlu diberikan pengobatan sedini
mungkin setelah diketahui terinfeksi
primer.
• Bila bayinya terinfeksi, diberikan
pengobatan sampai usia 1 tahun.
* Masaklah daging sampai matang
* Hindari memegang mulut dan mata pada waktu
mengolah daging mentah,cucilah tangan dgn bersih
* Cucilah permukaan dan peralatan dapur yang
bersentuhan dengan daging mentah
* Cucilah buah2an dan sayuran dengan bersih
sebelum dimakan
* Pakailah sarung tangan bila berkebun/menyentuh
benda yang mungkin terkontaminasi kotoran kucing
* Rendamlah piring makan kucing selama 5 menit
dengan air mendidih
 Sekresi Nasofaring
 Ibu yang terinfeksi pada saat hamil
 Melalui saluran pernafasan

 Melalui plasenta, dari Ibu ke janin


 Kematian janin  abortus
 Bayi lahir mati
 Kelainan jantung, mata dan telinga
dengan/tanpa retardasi mental dan
microcephaly
 Biasanya terjadi demam ringan, sakit
kepala, rasa lelah dan perasaan tidak
karuan, sakit tenggorokan, batuk
 30-50% tidak bergejala
 Ruam akan timbul sekitar 16-18 hari
setelah terpapar
 Pada orang dewasa kadang2 disertai
sakit pada persendian
 Isolasi virus pada kultur jaringan
(urine, sekresi nasofaring)

 Deteksi RNA (PCR)

 Deteksi antibodi (pemeriksaan


Serologi) : IgM, IgG dan IgA
terhadap Rubella serta aviditas IgG
IgM
 Muncul 2 -3 hari setelah ruam
 Kadar puncak dicapai sekitar
1 - 4 minggu
 Dapat dideteksi pada 3 - 8 minggu
 Menetap hingga 6 - 12 bulan
IgG
 Terdeteksi 5 - 10 hari setelah ruam
(bisa lebih awal)

 Kadar puncak dicapai sekitar 15 - 30 hari

 Menurun perlahan sampai beberapa


tahun hingga mencapai titer rendah
dan konstan
Vaksinasi
 Bayi pada usia 1 tahun
 Anak2 remaja usia 11-12 tahun
 Wanita usia subur yang seronegatif
* sebelum hamil (jika mungkin)
* setelah melahirkan
 Para pekerja ‘Healthcare’
 Dewasa : bertahan > 8 thn (bila tier
tinggi)
Ak2
a
n : 25% akan kehilangan
antibodinya 5 th kemudian
Oleh sebab itu perlu diperiksa kembali
IgG Rubella pada saat merencanakan
akan hamil (3-6 bln sebelumnya)
 Wanita sebelum hamil (idealnya)
 Pada kehamilan dini dan pada usia
kehamilan menjelang 20 mgg (bagi
yang seronegatif)
 Neonatus yang ibunya terinfeksi
primer pada saat hamil
 Penderita yang diduga terinfeksi
 Setelah vaksinasi
CMV
 Saliva
 Urin
 Sekresi Serviks/Vagina
 Sperma
 ASI
 Darah/organ donor yang terinfeksi
 Ibu yang terinfeksi pada saat hamil
 Bila ibu terinfeksi primer selama
kehamilan penularan ke janin
adalah 40%

 Bila ibu terinfeksi sekunder (sudah


pernah terinfeksi sebelum hamil),
Maka risiko penularan ke janin 1-2%
90 % infeksi primer pada orang
dewasa dan anak-anak yang

imunokompeten adalah asimptomatik


Langsung • Histopatologi
• Kultur jaringan
• PCR

Tidak langsung • Pemeriksaanserologi


IgM, IgG dan
IgG Avidity
Donor darah/organ
Resipien organ transplantasi
Wanita sebelum hamil (idealnya),
bila negatif, periksa pada kehamilan
dini, selanjutnya pd kehamilan lanjut
Neonatus yang ibunya terinfeksi
* Jangan mencium anak2 usia dibawah 6 thn pada
mulut dan pipi
* Jangan makan/minum pada piring/gelas yg sama
atau menggunakan sikat gigi yg sama dgn anak kecil
* Cucilah tangan dgn sabun dan air setelah mengganti
popok bayi atau setelah kontak dgn air liur anak
* Petugas di pusat perawatan/penitipan bayi
sebaiknya menggunakan sarung tangan saat
mengganti popok
* Cucilah mainan anak dengan sabun dan air
HSV
 Saliva
 Cairan Vesikel
 Ibu yang terinfeksi pada saat
hamil
Infeksi primer
demam, sakit kepala, malaise, neuralgia
lesi yang luas
limfadenopati
asimtomatik (8%)
Infeksi rekuren
gejalanya lebih ringan dan waktu
penyembuhan lebih cepat
 Kultur jaringan
 Pemeriksaan serologi IgG dan IgM
(HSV-1 dan HSV-2)
 Penderita yang diduga terinfeksi
 Wanita sebelum hamil bila (-)
 periksa pada kehamilan dini
 bila (-), periksa pasangannya
 bila (-), pasangan (+) dgn riwayat

Herpes Genital, periksa (istri)


menjelang akhir kehamilan
 Neonatus yang ibunya terinfeksi
* Hindari melakukan hubungan seksual
bila terdapat lesi pada alat genital
* Sebaiknya gunakan kondom
* Proses kelahiran dilakukan dengan
“Caesarean section”, bila terdapat
lesi (mencegah transmisi ibu-bayi)
Terima Kasih
&
Semoga Sukses

Anda mungkin juga menyukai