MUHAMMAD AMIN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. N
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 08 – 08 – 1975
Usia : 44 tahun
Tanggal Masuk RS : 26 Oktober 2019
PRIMARY SURVEY
Pasien datang rujukan dari Puskesmas Meranti dengan keluhan lumpuh pada kedua kaki
dan hilang sensasi rasa dari perut hingga ke bawah. Sebelumnya pasien terjatuh dari
pohon jengkol (± 10 M) 1 hari SMRS dan tidak sadarkan diri ± 4 Jam setelah terjatuh. BAB
(-), BAK terpasang kateter.
Kaki pasien tidak bisa digerakkan, duduk tidak bias, dan tidak bias berjalan.
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Normochepal
Mata : CA (-/-), SI (-/-), Pupil Isokor (3mm/3mm), RCL (+/+), RCTL (+/+)
Inspeksi : Statis, bentuk dada simetris, Gerakan paru simetris saat dynamis dan statis, retraksi (-)
Palpasi : Fremitus taktil paru kanan < paru kiri, nyeri tekan (-)
Cardio :
Perkusi : Batas kanan jantung: SIC IV linea parasternal dextra, Pinggang jantung: SIC III linea
Esktremitas : Akral hangat, Crt < 2 detik , nadi teraba kuat angkat, edema (-)
STATUS NEUROLOGIS
Paraplegia
Hipestesi setinggi T4
Saraf otonom : BAB (-), BAK terpasang kateter
Kekuatan Motorik : 4444 | 4444
1111 | 1111
PEMERIKSAAN EKG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Leukosit 13,9 10 ^ 3/µl 3.6 – 11.0
Eritrosit 5,35 10 ^ 6/µl 3.8 – 5.2
Hemoglobin 10,9 g/dl 11.7 –15.5
Hematokrit 33,4 % 35 – 47
PLT 161.000 /µl 150-440
Ureum 42 mg/dL 10 – 50
Creatinin 15 mg/dL 0,62 – 1,1
Natrium 134,50 mmol/L 135 – 147
Kalium 4,43 mmol/L 3,5 – 5
Klorida 102,45 mmol/L 95 - 105
FOTO CERVICAL
Diagnosa:
Paraplegia ec trauma medulla spinalis
pneumothorax
TATA LAKSANA
O2 2 LPM dengan NK
Pasang infus 2 jalur, RL terbagi 1 liter dan 500 ml
Pasang collar neck
Tempatkan pasien di long spine board
PEMBAHASAN
PARAPLEGIA
Paraplegia merupakan bentuk paralisis yang mana fungsi dari panggul ke bawah
terhambat. Biasanya masalah terjadi di otak maupun tulang belakang.
Berdasarkan NSCISC leading cause of SCI :
Car and motorcycle accidents (38.3%)
Falls (31.6%)
Violence, the most common source of which is gunshot wounds (13.8%)
Sports and recreational activities, with diving accidents leading the way (8.2%)
Medical or surgical injuries (4.6%)
Other/unspecified (3.5%)
KLASIFIKASI
Imaging studies
Imaging techniques in spinal cord injury include the
following:
Plain radiography - Radiographs are only as good as
the first and last vertebrae seen, therefore,
radiographs must adequately depict all vertebrae
Computed tomography (CT) scanning - Reserved for
delineating bony abnormalities or fracture; can be
used when plain radiography is inadequate or fails to
visualize segments of the axial skeleton
Magnetic resonance imaging (MRI) - Used for
suspected spinal cord lesions, ligamentous injuries,
and other soft-tissue injuries or pathology
TATALAKSANA
a. Bagian pneumotoraks akan tampak lusen, rata dan paru yang kolaps akan tampak garis
yang merupakan tepi paru. Kadang-kadang paru yang kolaps tidak membentuk garis, akan
tetapi berbentuk lobuler sesuai dengan lobus paru.
b. Paru yang mengalami kolaps hanya tampak seperti massa radio opaque yang berada di
daerah hilus. Keadaan ini menunjukkan kolaps paru yang luas sekali. Besar kolaps paru tidak
selalu berkaitan dengan berat ringan sesak napas yang dikeluhkan.
c. Jantung dan trakea mungkin terdorong ke sisi yang sehat, spatium intercostals melebar,
diafragma mendatar dan tertekan ke bawah. Apabila ada pendorongan jantung atau trakea ke
arah paru yang sehat, kemungkinan besar telah terjadi pneumotoraks ventil dengan tekanan
intra pleura yang tinggi.
TATALAKSANA
Airway
Assessment :
perhatikan patensi airway , dengar suara napas, perhatikan adanya retraksi otot pernapasan dan gerakan dinding dada
Management :
inspeksi orofaring secara cepat dan menyeluruh, lakukan chin-lift dan jaw thrust, hilangkan benda yang menghalangi jalan napas
Observasi dan Pemberian O2
re-posisi kepala, pasang collar-neck
Breathing
Assesment
Periksa frekwensi napas, Perhatikan gerakan respirasi, Palpasi toraks, Auskultasi dan dengarkan bunyi napas
Management:
Lakukan bantuan ventilasi bila perlu
Lakukan tindakan bedah emergency untuk atasi tension pneumotoraks, open pneumotoraks, hemotoraks, flail chest
CONT
Circulation
Assesment
Periksa frekwensi denyut jantung dan denyut nadi, Periksa tekanan darah, Pemeriksaan pulse
oxymetri, Periksa vena leher dan warna kulit (adanya sianosis)
Management