Dinas Kesehatan
Kabupaten Tasikmalaya
5 – 6 Oktober 2016
ad/ suatu sistem penyelenggaraan
kesehatan yang melaksanakan
pelimpahan tanggung jawab timbal balik
terhadap satu kasus penyakit dan
masalah kesehatan secara vertikal atau
secara horizontal
Terciptanya pelayanan
kesehatan yang
konprehenship, terpadu
untuk meningkatkan mutu,
cakupan dan efisiensi
pelayanan kesehatan yang
berkualitas
Adalah suatu pelimpahan
tanggung jawab timbal balik
atas kasus atau masalah
kebidanan yang timbul
baik secara vertical
maupun horizontal
Surat Obat
rujukan yg dperlukan
Kendaraan Keluarga
mengantar
mendampingi
Alat Uang
yg diperlukan persiapan
administrasi
PUSKESMAS
KECAMATAN PONED RS SWASTA
SATGAS GSI Dan RS Khusus
PUSKESMAS
NON PONED DPM
BPM
POLINDES
POSKESDES
KADER / DUKUN
MASYARAKAT
/ BUMIL
1. Peran Dinas Kesehatan
Menetapkan level pelayanan dan jenis pelayanan pada setiap level
(PPK I, PPK II, dan PPK III )
Penetapan peran dan tanggungjawab stakeholder kunci terkoordinasi
dalam sebuah tim.
Penetapan pedoman rujukan antar level rujukan
Penetapan kebijakan pedoman administratif rujukan untuk mendukung
sistem rujukan
Menetapkan implementasi, sistem monitoring, supervisi dan evaluasi
kualitas pelayanan, sistem rujukan serta mekanisme pendukungnya
Menyiapkan sarana dan SDM yang mampu dalam implementasi sistem
rujukan
Memfasilitasi pemenuhan standar sarana, prasarana dan alat kesehatan
menetapkan akreditasi serta sertifikasi bagi RS dan PUSKESMAS.
Pembinaan RS dalam rujukan berdasarkan
wilayah administrasi pemerintahan dan
PKM
Mengintegrasi dalam e Medical Record
Pengaturan Rujuk Balik dengan supervisi
Dokter Spesialis ke PKM setempat
Berkoordinasi dengan Provider
pembiayaan kesehatan secara
berkesinambungan
Sebagai Faskes Tingkat Pertama
Sebagai pelayanan kesehatan di
daerah
Promotif dan Prepentif
Rujukan PPK Tingkat pertama.
Ketersediaan tenaga kesehatan
di daerah remote area /kurang peminatan
untuk menjamin portabilitas pelayanan. →
regulasi dan dukungan Pemerintah Daerah
Standarisasi kompetensi tenaga
kesehatan untuk memberikan pelayanan
kesehatan bermutu.
Standarisasi fasilitas kesehatan
belum tersedia
Standar pelayanan medik yang berlaku
di seluruh Indonesia
Standarisasi pembiayaan belum tersedia → tarif
yang rasional
Peningkatan upaya promotif dan preventif di
Dokter pelayanan primer.
Perbaikan pola koordinasi
1. Antara Dokter pelayanan primer dengan Dokter
Spesialis dalam sistem rujukan timbal-balik.
2. Pimpinan RS dengan kepala Dinas Kesehatan
Kab/Kota
3. Antar Wilayah/Regional Rujukan
Penggunaan SIM di Faskes Tingkat Pertama yang
terhubung dengan Faskes Tingkat Lanjutan
Perbaikan sistem pelayanan kesehatan maternal
dan neonatal tidak cukup dengan hanya
melakukan standardisasi pelayanan dan
peningkatan kemampuan sumber daya manusia,