Anda di halaman 1dari 33

HUTAN MANGROVE

Karakteristik & Manfaatnya


Sungai
Danau

Muara
LAHAN BASAH sungai/estuari/kuala,
(WETLANDS) hutan mangrove

Rawa (hutan rawa,


rawa berumput)
Lahan basah
buatan (sawah, Laut (padang lamun dan
waduk) terumbu karang)
FUNGSI LAHAN BASAH
• Penahan air (mencegah banjir) dan penyedia air Habitat
bagi berbagai jenis biota (a.l. burung-burung air, ikan, dan
hewan-hewan avertebrata yang hidup di air)
• Daerah asuhan (nursery)
karena mengandung banyak unsur hara

•Sarana transportasi dan


rekreasi
•Penyedia energi (PLTA)
•Penyedia sumberdaya
alam
KARAKTERISTIK
EKOSISTEM
MANGROVE
• Dasaran berlumpur,
berlempung atau berpasir
• Digenangi air baik secara
tetap ataupun periodik
(daerah pasang surut)
• Banyak ditumbuhi mangrove
(ada sekitar 47 jenis spesies
mangrove)
• Umum di wilayah pesisir,
dengan air payau (2-38
permil)
ADAPTASI POHON MANGROVES
1. Tumbuhan mangroves memiliki
sistem perakaran yang khas
(pneumatofora, lentisel)
2. Adaptasi khusus thd kadar
garam yg tinggi (daun tebal,
byk kand. air, sel-sel khusus)
3. Struktur akar yang kuat dan ekstensif
Contoh beberapa jenis pohon di ekosistem
mangrove
1. Bakau; dikenal dengan nama ilmiah
Rhizophora spp., dengan ciri-ciri:

 Memiliki akar tunjang, yang berfungsi untuk


menopang berdirinya tumbuhan
 Memiliki buah seperti kacang panjang
2. Tanjang; dikenal dengan nama ilmiah
Bruguiera spp., dengan ciri-ciri:
• Memiliki akar seperti bentuk piramida yang kecil
(akar lutut)
• Memiliki bentuk buah seperti kacang panjang,
namun berukuran lebih besar dan padat
3. Api-api; dikenal dengan nama ilmiah
Avicennia spp., dengan ciri-ciri:
• Memiliki akar yang muncul ke permukaan yang
dinamakan pneumatophore (akar napas), digunakan
untuk mengambil oksigen. Ukuran pneumatophore tipis

• Bunga berukuran kecil dan terdapat di ujung cabang


3. Perepat; dikenal dengan nama ilmiah
Sonneratia spp., dengan ciri-ciri:
• Terdapat pneumatophore dengan ukuran
relatif tebal

• Daun yang berbentuk seperti telur (agak


membulat)
PERKEMBANGBIAkAN
MANGROVES

Mangroves terdiri
atas pepohonan
dan semak, yang
termasuk ke dlm
12 genera
tumbuhan
berbunga.
PENYERBUKAN PADA MANGROVE
• Perpindahan serbuk sari dari benang sari ke
putik

• Dilakukan oleh bantuan :


1. Angin
2. Hewan dilakukan pada:
+siang hari (diurnal) seperti lalat buah,
kupu-kupu, dan burung maupun
+malam hari (nokturnal) seperti
kelelawar.
RANTAI
MAKANAN
PADA
ekosistem
mangroves

Serasah pohon
mangrove (daun,
batang, buah, dll.)
akan terdekomposisi
oleh bakteri dan
fungi menjadi zat
hara.
EKOSISTEM MANGROVE
TERDIRI ATAS:

Faktor biotik (hidup) yaitu:


1. Tumbuhan (berbagai jenis pohon)
2. Fungi (jamur)
3. Hewan seperti burung, ikan, udang,
reptil, monyet dan lainnya.
• Faktor abiotik (tidak hidup) seperti
suhu, salinitas, air, substrat (dalam
hal ini lumpur), dan pasang surut.

• Ekosistem mangrove berada di


wilayah pesisir, yakni mulai dari
tepi pantai, muara sungai, hingga 50
km ke darat.
FAUNA HUTAN MANGROVES

Burung-burung air, plankton, benthic organisms (kerang,


siput, hard coral, soft coral), crustaceae (kepiting,
udang), nekton (ikan-ikan, terutama juvenile),
reptil (buaya muara), mamalia (monyet).
Manfaat ekosistem mangrove
• Pelindung alami daerah pantai dari abrasi (tsunami,
instrusi air laut, peningkatan muka air laut).
• Menyediakan berbagai hasil yang bernilai ekonomi
(kayu, obat-obatan, penyamak kulit, sumberdaya
perikanan pantai seperti kepiting, udang, ikan dll).
• Sebagai penyerap bahan pencemar.
• Sebagai sumber energi bagi lingkungan perairan
sekitarnya (tempat mencari makan bagi biota laut)
• Sebagai penyedia bahan organik bagi lingkungan
perairan.
• Menjadi habitat tempat berkembang biak dan
berlindung dari beberapa jenis biota laut

16
Mangrove – Perubahan Iklim

• Hutan (a.l mangrove) dalam konteks perubahan iklim dapat berperan


sebagai sink (penyerap karbon/penyimpan karbon) maupun source
(pengemisi karbon).

• Deforestrasi dan degradasi meningkatkan source, sedangkan aforestrasi


dan kegiatan penanaman lainnya meningkatkan sink.

• Sekitar 60% emisi gas rumah kaca berasal dari sektor LULUCF (Land
use, Land use change, Forestry (NatCom-1, 1999).(NatCom ke 2
dalam proses)

• Sedangkan untuk kondisi hutan, penurunan penutupan lahan paling


tinggi terjadi pada periode waktu 1997 – 2000 seluas 3,5 juta ha
(terjadi penurunan luasan mangrove ???)
17
Keterkaitan antara Ekosistem Mangrove
dengan Ekosistem Pesisir Lainnya

18
Sumber: Ditriech (2003)
DATA SEBARAN MANGROVE DI PULAU SUMATERA

19
Mengapa perlu melestarikan
hutan mangroves ?
 Hutan mangroves memiliki
banyak manfaat

 Indonesia memiliki area


hutan mangroves terluas
di Asia Tenggara

Penyebaran hutan mangroves di Indonesia terbanyak di


Propinsi Sumatera, Kalimantan dan Papua
MANFAAT HUTAN MANGROVES

• NILAI EKONOMI :
1. Menghemat biaya proteksi pantai
2. Penghasil kayu untuk kayu bakar dan bangunan

3. Penghasil sumberdaya perikanan untuk


makanan dan untuk diperdagangkan
4. Menghasilkan pendapatan tambahan apabila
digunakan sebagai objek wisata
• NILAI EKOLOGI :

1. Sebagai pelindung pantai dari abrasi


ombak laut

2. Sebagai tempat mencari makan, daerah


pemijahan, dan daerah asuhan berbagai
jenis ikan, udang & biota laut lainnya

3. Penghasil zat nutrisi dari pembusukan daun


mangroves, yang menyuburkan perairan
Aktivitas Manusia yang Merusak
Hutan Mangroves
1. Pencemaran / polusi air dari darat
yg mematikan pohon mangroves

2. Pembuangan sampah padat & cair


yg mematikan pohon mangroves

3. Pengubahan lahan mangroves


menjadi tambak, pemukiman &
bangunan lainnya
4. Tumpahan oli dan minyak yang mematikan
pohon mangroves

5. Mengeksploitatif hutan mangroves


(penebangan pohon mangroves, penangkapan ikan &
pengambilan biota laut secara berlebihan)

6. Rusaknya terumbu
karang dan padang
lamun berakibat ombak
kuat dari laut tidak
tertahankan, dan
merusak hutan
mangroves
25
Tekanan terhadap ekosistem
mangrove
• Alih fungsi kawasan mangrove untuk kepentingan aspek ekonomi dalam
jangka pendek tanpa memperhatikan aspek kelestarian lingkungan.

• Kerusakan ekosistem mangrove karena pencemaran lingkungan pesisir dan


laut akibat pembuangan limbah domestik, limbah industri, pencemaran
minyak, dll.

• Tingkat kerusakan mangrove mencapai 57,6 persen, sebagian besar terjadi


di luar kawasan hutan (berdasarkan data tahun 2005)

Lokasi tambak masyarakat yang rusak dan tidak produktif lagi di Sumatera Utara
26
27
28
29
30
31
32
33

Anda mungkin juga menyukai