Anda di halaman 1dari 46

DEDAH NINGRUM

DIET DISLIPIDEMIA
Apa itu Dislipidemia???
 Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang
di tandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi
lipid dalam plasma.
 Kelainan fraksi lipid yang utama adalah
 kenaikan kadar kolesterol total,
 Kenaikan kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL),
 Kenaikan trigliserida
 serta penurunan kadar kolesterol High Density
Lipoprotein (HDL).
KRITERIA HASIL PEMERIKSAAN LIPID DARAH
KRITERIA KHOLESTEROL LDL-KHOL TRIGLISERIDA
Mg % Mg %
IDAMAN < 200 < 130 < 200
PERBATASAN 200 - 239 130 - 159 200 - 400
TINGGI > 240 > 160 400 - 1000
SANGAT > 1000
TINGGI

• Ratio kholesterol Total : HDL – Khol


Baik bila < 4,5 dan Kurang Baik Bila > 4,5
• Ratio LDL –khol : HDL – Khol
Baik bila < 3,5 dan Kurang Baik Bila > 3,5
Predisposisi PJK
 Peningkatan Kadar Kolesterol total, LDL dan Trigeliserida
merupakan predisposisi terhadap terjadinya ateroklerosis
(pengerasan dinding pembuluh darah).
 Peningkatan HDL menurunkan resiko PJK.
 Rendahnya HDL dihubungkan dengan Hipertrigliseridemia.
 Asam Lemak tak jenuh ganda, asam lemak tak jenuh
tunggal, serat larut air, KH kompleks dan diet vegetarian
berpengaruh baik pada kadar lipid darah.
 Asam Lemak jenuh, kolesterol , dan kegemukan
berpengaruh kurang baik terhadap kadar lipid darah yg
berkaitan dengan resiko PJK
LEMAK MAKANAN

Trigliserida Fosfolipid Sterol

As.lemak & Gliserol Lesitin Kolesterol

As .lemak jenuh Asam Lemak tak jenuh

As. Lemak As. Lemak


tak jenuh tunggal tak jenuh ganda
LEMAK TUBUH
Trigliserida Fospolipid kolesterol

Dalam darah terkemas


(lemak+ protein)=
lipoprotein

Kilomikron VLDL LDL HDL


Asam lemak As lemak tak As lemak tak
jenuh jenuh tunggal jenuh ganda
Contoh: •Oleat(omega 9) •Linoleat(omega 6)
•Ministrat •Linolenat(omega3 rantai
•Palmitat pendek)
•Stearat •Eicosa
•Laurat pentanoat/EPA(omega 3
rantai panjang)
•Decosa hexanoat
DHA(omega 3 rantai
panjang)

Sumber: •Minyak zaitun Linoleat (OMEGA 6)


•Lemak hewan •Almond •Minyak jagung
(sapi,babi,kambing) •Margarine •Minyak kedelai
•Lemak susu •Minyak kacang tanah •Minyak wijen
•Mentega, keju •Alpukat •Minyakk biji bunga
•Kelapa, santan matahari
•Minyak kelapa •Kacang 2ngan
•Coklat Omega 3:
•Ikan, minyak ikan
Lanjutan……….
Penyebab utama peningkatan trigliserida darah adalah
faktor genetik, kegemukan, alkohol, hormon estrogen, DM
tidak terkontrol, penyakit ginjal kronik, penyakit hati,
serta asupan KH sederhana yang berlebihan.
Pengobatan dislipidemia berdasarkan asumsi bahwa
normalisasi nilai lipid darah mengurangi resiko terhadap
penyakit kardiovaskuler.
UPAYA NONFARMAKOLOGIS)
(
Tujuan Diet Dislipidemia

 Menurunkan berat badan bila kegemukan


 Mengubah jenis dan asupan lemak makanan
 Menurunkan asupan kolestrol makanan
 Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks
dan menurunkan asupan karbohidrat
sederhana
Jenis Diet, Indikasi Pemberian, dan Lama
Pemberian

 Ada dua jenis Diet Dislipidemia, yaitu Diet Dislipidemia


Tahap I dan Tahap II.

 Diet Dislipidemia Tahap I mengandung kolesterol dan


lemak jenuh lebih tinggi daripada Dislipidemia Tahap II.

 Bagi yang kegemukan, lebih dahulu dilakukan


pengkajian terhadap riwayat berat badan, usaha
penurunan berat badan, dan sikap yang berhubungan
dengan makanan. Penilaian ini diperlukan untuk
menentukan apakah harus dimulai dengan Diet Tahap I
atau langsung diberikan Diet Tahap II.
Lanjutan
 Apabila diet pasien ternyata sudah sesuai dengan Diet
Tahap I maka dapat langsung diberikan Diet Tahap II. Bila
tidak, diet dimulai dari Diet Tahap I.
 Keberhasilan diet dinilai dengan mengukur kadar
kolesterol darah setelah 4 minggu dan 3 bulan.
 Jika tujuan terapi diet tdk tercapai setelah 3 bulan dengan
diet Tahap 1, perlu dinilai penerimaan dan kepatuhan
pasien terhadap diet ini. Jika tujuan tidak tercapai
meskipun patuh, pasien harus pindah ke Diet Tahap II.
 Energi yang dibutuhkan disesuaikan menurut berat badan
dan aktifitas fisik. Bila kegemukan , penurunan berat badan
dapat dicapai dengan asupan energi rendah dan
meningkatkan aktifitas fisik.
 Lemak sedang, < 30 % dari keb. Energi total.
 Lemak jenuh untuk diet dislipidemia tahap 1 , < 10 % dari
keb. Energi total, diet dislipidemia tahap II, < 7 % dari keb.
Energi Total.
 lemak tak jenuh ganda dan tunggal utk diet dislipidemia
Tahap 1 dan II adalah 10-15 % dari keb. Energi total.
 Kolesterol < 300 mg untuk diet dislipidemia tahap I dan < 200
mg untuk tahap II.
Lanjutan syarat diet…………
 Protein cukup, yaitu 10-20% dari keb. Energi total
 Karbohidrat sedang, yaitu 50-60 % dari keb. Energi
total
 Serat tinggi, terutama serat larut air. Contoh : apel,
beras tumbuk atau beras merah , havermout , dan
kacang-kacangan.
 Vitamin dan mineral cukup, Suplemen
multivitamin dianjurkan untuk pasien yang
mengkonsumsi < 1200 kkal energi sehari.
Bahan Makanan yang dianjurkankan dan tidak dianjurkan

Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan

Sumber Karbohidrat Beras terutama beras tumbuk/beras Produk makanan jadi: pie, cake,
merah,roti tinggi serat, sereal, ubi, krekers berlemak, biskuit, kue
kentang, havermout. berlemak.

Sumber Protein Hewani Ikan, unggas tanpa kulit, daging Daging gemuk, daging kambing,
kurus, putih telur, susu skim, yoghurt babi, jeroan, otak, sosis, sarden,
& keju rendah lemak. kuning telur, susu whole,susu
kental manis, keju, es krim.
Sumber Protein Nabati tempe, tahu & kacang2an. Dimasak dengan santan,
digoreng dgn minyak jenuh
seperti minyak kelapa dan
kelapa sawit

Sayuran Semua sayuran dalam bentuk segar, Sayuran yang dimasak dengan
direbus, dikukus, ditumis mentega dan minyak kelapa &
menggunakan minyak jagung, minyak santan kental.
kedelai, dimasak dgn santan encer.

Buah Semua Buah segar/jus Buah yg diawetkan dgn gula.


Sumber Lemak Minyak Jagung, kedelai, kacang Minyak Kelapa , mentega,
tanah, bunga matahari, wijen . margarin,kelapa, santan kental,
ENERGI (Kkal)
Bahan Makanan 1200 1600 2000 2500
Nasi 2 1/2 3 1/2 5 1/2 6 1/2
Ikan 2 3 3 4
Daging 1/2 1 1 1 1/2
Tempe 3 1/2 4 4 5 1/2
Sayuran 2 3 3 3
Buah 3 3 3 4
Susu penuh - - 1 2
/whole
M. Kelapa sawit 2 1/2 4 5 6
Gula 10 10 10 10
ENERGI (Kkal)
Bahan Makanan 1200 1600 2000 2500
Nasi 2 ½ 4 5 ½ 6 ½
Ikan 2 1/2 2 2 4
Daging 1 1 ½ 1 ½ 1 ½
Tempe 3 3 4 5
Sayuran 3 3 3 3
Buah 3 3 3 4
Susu skim / - - 1 2
non fat
Minyak Jagung/ 3 3 5 6
Minyak kedelai
Gula 10 10 10 10
Diet Dislipidemia
Tahap I : Tahap II :
 Penggunaan telur : 3  Penggunaan telur : 1
butir/minggu butir/minggu
 Penggunaan minyak :  Penggunaan minyak :
boleh menggunakan boleh menggunakan
lemak jenuh (minyak lemak tidak jenuh ganda
kelapa/kelapa sawit) (minyak jagung/ kedelai)
 Penggunaan susu : susu  Penggunaan susu : susu
full cream skim/non fat
Cara memesan Diet :
Diet Dislipidemia tahap I____________kkal
Diet Dislipidemia tahap II____________kkal
KADAR LEMAK & KOMPOSISI ASAM LEMAK DLM 100 g IKAN

JENIS IKAN TOTAL JENUH TDK JENUH TDK KHOLESTE-


LEMAK (g) (g) (g) JENUH ROL (mg)
MAJEMUK
(g)
BAWAL 9,5 3,5 2,6 1,1 50
EKOR 1,2 0,5 0,2 0,3 -
KUNING
KEPITING 1,1 0,1 0,2 0,4 127
KEMBUNG 11,5 3 4,7 3 47
MAS 5,6 1,5 2,3 1,4 67
NILEM 8,2 0,2 3,8 1,5 -
RAJUNGAN 1,3 3,6 0,2 0,5 78
TENGGIRI 13,9 1,3 5,4 3,7 80
TERI 4,8 1,3 1,2 1,6 -
TONGKOL 4,9 0,2 0,2 1,8 77
TIRAM 0,8 0,1 0,2 0,3 47
UDANG 1,5 0,2 0,3 0,6 125
KADAR KHOLESTEROL per 100 g BAHAN MAKANAN
OTAK 2000 mg
KUNING TELUR 1500 mg
TELUR 550 mg
GINJAL 375 mg
HATI 300 mg

KEJU 120 mg
LEMAK BABI 95 mg
DAGING SAPI 70 mg
AYAM 70 mg
IKAN 60 – 70 mg
SUSU SEGAR 11 mg
SUSU BUBUK 85 mg
GAMBARAN UMUM
 Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan.
 Jantung secara berangsur kehilangan kemampuan utk
melakukan fungsi secara normal.
Pada awal penyakit, jantung mampu mengkompensasi
ketidak efisienan fungsi dan mempertahankan
sirkulasi darah normal melalui peningkatan denyut
nadi.
Lanjutan……………..
Dalam keadaan tidak terkompensasi (Decompensatio
Cordis), sikulasi darah yang tidak normal
menyebabkan sesak nafas (dyspnea), rasa lelah dan
rasa sakit di daerah jantung.

Berkurangnya Kelainan
aliran darah fungsi
ginjal,
hati,otak,
tekanan
darah Resorpsi
Na

EDEMA
Lanjutan…………
 Peyakit Jantung mjd AKUT bila disertai
• Infeksi (Endocarditis)
• Gagal jantung / Congestive Heart Failure (CHF)
• Gagal jantung (CHF) adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi
memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk
metabolisme jaringan tubuh.

 Miocard Infarct
• Infrak Miocard Acute (IMA) merupakan suatu keadaan dimana secara tiba-tiba
terjadi pembatasan atau pemutusan aliran darah ke jantung, yang
menyebabkan otot jantung (miokardium) mati karena kekurangan oksigen.

 Setelah operasi jantung


Penatalaksanaan Diet
Tujuan Diet:
 Memberikan makanan secukupnya tanpa
memberatkan kerja jantung.
 Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk.
 Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam
atau air.
Syarat Diet
 Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat
badan normal.
 Protein cukup yaitu 0,8 g/kgBB.
 Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total,
10% berasal dari lemak jenuh dan 10-15% lemak tidak
jenuh.
 Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan
dislipidemia
 Vitamin dan mineral cukup, hindari penggunaan suplemen
kalium, kalsium dan magnesium jika tidak dibutuhkan.
Lanjutan...
 Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau
edema.
 Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
 Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
 Cairan cukup, kurang lebih 2 liter/hari sesuai dengan
kebutuhan.
 Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit.
 Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan
dapat diberikan tambahan berupa makanan enteral,
parenteral atau suplemen gizi.
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
Diet Jantung I Diet Jantung II
 Diberikan kepada pasien Diberikan dalam bentuk
penyakit jantung akut
makanan
seperti Myocard Infartc atau
Dekompensasio saring/lunak.
Kordis berat.  Jika disertai hypertensi
 Diet ini berupa 1-1,5 liter atau edema,
cairan/hari selama 1-2
hari pertama bila pasien dapat diberikan sebagai diet
menerimanya. jantung II garam rendah.
 Sangat rendah energi dan  Rendah
semua zat gizi, sehingga
sebaiknya hanya diberikan energi,protein,kalsiun
selama 1-2 hari. dan tiamin.
Diet Jantung III Diet Jantung IV
 Diberikan dalam bentuk Diberikan dalam bentuk
makanan lunak/biasa. makanan biasa.
 Jika disertai hipertensi  Jika disertai hipertensi
atau edema, diberikan atau edema, diberikan
sebagai diet jantung III sebagai Diet Jantung IV
garam rendah. garam rendah.
 Rendah energi dan  cukup energi dan zat
kalsium, tetapi cukup zat gizi lain, kecuali
gizi lain. kalsium.
Bahan Makanan yang Dianjurkan
dan tidak Dianjurkan
Bahan makanan dianjurkan Tidak dianjukan
Sumber karbohidrat Beras ditim atau disaring; Makanan yang
roti, kentang, makaroni, mengandung gas dan
biskuit,tepung beras/ alkohol, seperti: ubi,
terigu/ sagu, kentang, singkong, tape singkong,
gula pasir , gula merah , dan tape ketan.
madu, dan sirup.
Sumber protein hewani Daging sapi, ayam tanpa Daging sapi dan ayam
kulit, ikan, telur, susu yang berlemak: gajih,
rendah lemak dalam sosis, ham hati, limpa,
jumlah yang telah babat, otak, kepiting dan
ditentukan. kerang-kerangan ; keju
dan susu penuh
Sumber protein nabati Kacang-kacangan kering, Kacang-kacangan kering
seperti: kacang kedelai, dan yang mengandung lemak
hasil olahannya (tahu dan cukup tinggi, seperti:
tempe) kacang tanah, kacang
mete, dan kacang bogor.
Sayuran Sayuran yang tidak Semua sayuran yang
mengandung gas, seperti: mengandung gas, seperti:
bayam, kangkung, buncis, kol, kembang kol, lobak,
kacang panjang, wortel, sawi, dan nangka muda.
tomat, labu siam dan tauge.
Buah-buahan Semua buah-buahan segar: Buah-buahan segar yang
seperti: pisang, pepaya, jeruk, mengandung alkohol atau
apel, melon, semangka, dan gas, seperti: durian, dan
sawo. nangka matang.
Lemak Minyak jagung, minyak Minyak kelapa dan minyak
kedelai, margarin, mentega kelapa sawit; santan kental.
dalam jumlah terbatas, dan
tidak untuk menggoreng,
tetapi untuk menumis; kelapa
atau santan encer dalam
jumlah terbatas.
Minuman Teh encer, coklat, sirup. Teh/ kopi kental, minuman
yang mengandung soda dan
alkohol.
Bumbu Semua bumbu selain bumbu Lombok, cabe rawit, dan
tajam dalam jumlah terbatas. bumbu-bumbu lain yang
tajam.

Cara Memesan Diet :


Diet Jantung I/II/III/IV Garam Rendah I/II/III
HIPERTENSI
 Peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau
lebih dan tekanan darah diastolik 90 mmHg. (TD >
140 / 90 mmHg)
 Klasifikasi
 Ringan , Tekanan Diastole 90 – 105 mmHg
 Moderat, Tekanan Diastole 105 – 120 mmHg
 Berat, Tekanan Diastole > 120 mmHg
HIPERTENSI
ETIOLOGI
 Genetik
 Lingkungan : asupan garam,asupan Ca,Mg, lemak
jenuh, alkohol, stress, obesitas

• Asupan Ca, Mg rendah


• Asupan lemak jenuh tinggi
• Asupan alkohol (30 g / hr ) HIPERTENSI
(etanol)
 TUJUAN DIET
 Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam
jaringan tubuh dan menurunkan TD.
 SYARAT DIET
 Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin.
 Bentuk makanan sesuai dgn keadaan penyakit.
 Jumlah Na disesuaikan dgn berat tidaknya hipertensi
MACAM DIET & INDIKASI PEMBERIAN
 Hipertensi berat : Rendah Garam I (200 – 400 mg Na)
 Hipertensi sedang : Rendah Garam II (600 – 800 mg Na)
 Hipertensi ringan: Rendah Garam III (1000 – 1200 mg Na)
GAMBARAN UMUM
 Stroke merupakan kerusakan pada bagian otak yg tjd
bila pembuluh darah yg membawa oksigen dan zat gizi
ke bagian otak tersumbat / pecah (Almatsier, 2004)
 Stroke merupakan cedera vaskular akut (Cerebro
Vascular Accident) pada otak, yaitu suatu cedera
mendadak dan berat pada pembuluh darah otak
(Valery Feigin, 2006)
Lanjut…………………
 Stroke merupakan perkembangan secara cepat tanda-
tanda klinik adanya gangguan scr global pada fungsi
otak, menetap > 24 jam atau menyebabkan kematian
dimana tdk tampak penyebab lain selain penyumbatan
pembuluh darah (WHO, 1973)
 Jenis stroke
 Stroke iskemik → aliran darah tersumbat, berkurang /
terhenti
 Stroke hemoragik → perdarahan terjadi karena dinding
pembuluh darah robek
FAKTOR RESIKO
MEDIS PERILAKU
HIPERTENSI MEROKOK
HIPERKHOLESTEROLEMIA MAKANAN TDK SEHAT
FIBRILASI ATRIUM KONSUMSI ALKOHOL
BERLEBIH
DM KURANG OLAH RAGA
RIWAYAT STROKE DLM NARKOBA
KELUARGA
MIGRAIN KELEBIHAN BERAT BADAN
(Sumber Valery Feigin, Ph.D,
2006)
GEJALA STROKE Masalah Gizi
 Jaringan lumpuh,  30 % mengalami disfagia
 Beberapa px dalam jangka panjang
perdarahan otak mengalami disfagia yg parah,
 Gangguan kesulitan dideteksi krn adanya
aspirasi cairan ke paru-paru.
keseimbangan daya  Disfagia dapat berupa :
pengecap, bicara,  Bibir terkunci, gangguan
melihat, dan menelan pergerakan lidah dan rahang,
refleks menelan lambat
 Refleks batuk tdk efektif, tdk
mampu memprotek udara yang
masuk.
 Kesulitan dlm fase menelan di
mulut & tenggorokan.
PENATALAKSANAAN DIET
TUJUAN DIET
 Memberikan makanan secukupnya dengan
memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit.
 Memperbaiki keadaan stroke spt difagia, pneumonia,
kelainan ginjal dan dekubitus.
 Mempertahankan keseimbangan cairan & elektrolit.
MACAM DIET & INDIKASI
FASE AKUT FASE PEMULIHAN

Pasien dalam keadaan tidak sadar / Pasie sadar, tidak mengalami


kesadaran menurun gangguan fungsi menelan.

Diberikan makanan parenteral (NPO) Makanan diberikan per oral secara


Dilanjutkan dgn makanan enteral bertahap dlm bentuk makanan cair,
(NGT) saring, lunak, biasa.
Bila ada dispagia, mkn diberikan
bertahap sbg gabungan NPO, peroral
dan NGT
a. NPO
b. ¼ bagian per oral (semi padat) dan
¾ bagian melalui NGT
c. ½ bagian per oral (semi padat) dan
½ bagian melalui NGT
d. Diet per oral (bentuk semi padat
dan semi cair) dan air melalui NGT
e. Diet lengkap per oral
Daftar Pustaka
 Sunita Almatsier (2005), Penuntun Diet Edisi Baru,
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai