Anda di halaman 1dari 26

ALKOHOL

DAN
ETER
NAMA KELOMPOK

 Lia Anggraini (19)


 Maghda Maulana (20)
 Yuni Sari Refiyani (34)
 Zulfajri Maulana (36)
ALKOHOL
1
• PENGERTIAN

2 • TATA NAMA ALKOHOL

3 • RUMUS UMUM ALKOHOL

4 • JENIS JENIS ALKOHOL

5 • SIFAT SIFAT ALKOHOL

6 • KEGUNAAN ALKOHOL
PEGERTIAN
Alkohol disebut juga alkanol. Alkanol adalah
senyawa turunan alkana yang mengandung
gugus fungsi hidroksil (-OH) pada rantai atom
karbon. Berikut ini merupakan contoh
senyawanya.
TATANAMA ALKOHOL
 IUPAC
1. Pemberian nama alkohol dilakukan dengan mengganti
akhiran –a pada nama alkana dengan –ol.

2. Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom


karbon paling panjang.
3. Tentukan substituen yang terikat rantai utama.

4. Penomoran substituen dimulai dari ujung yang terdapat


gugus hidroksi (-OH) dengan nomor atom C paling
rendah.

5. Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda, dalam penulisan


harus disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama
nama substituen.
6. Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan
dalam penentuan urutan abjad sedangkan awalan yang
tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain :
iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan
abjad.
TRIVIAL (NAMA UMUM)

1. Tentukan gugus alkil yang mengikat gugus


hidroksil.

2. Tambahkan akhiran “alkohol” setelah nama


substituen.
RUMUS UMUM ALKOHOL
 Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang
terikat pada karbon hibridisasi sp3. Ada tiga jenis utama
alkohol - 'primer', 'sekunder, dan 'tersier'. Nama-nama ini
merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-
OH. Alkohol sekunder yang paling sederhana adalah
propan-2-ol, dan alkohol tersier sederhana adalah 2-
metilpropan-2-ol.
Rumus kimia umum alkohol adalah
CnH2n+1OH'
JENIS JENIS ALKOHOL
 Alkohol Primer
Alkohol primer merupakan alkohol yang gugus
OH-nya terikatpada atom C primer (atom C yang
terikat pada satu atom C lainnya).
R-CH2-OH
Contoh:
CH3-CH2-OH
etanol (etil alkohol)
 Alkohol Sekunder
Alkohol sekunder merupakan alkohol yang gugus
–OH- nya terikatpada atom C sekunder (atom C
yang terikat pada 2 atom C lainnya).
R
CH – OH
R’

Contoh:
1 2 3 4 5

CH3 – CH – CH - CH2 - CH3

CH3 OH
2-metil-3-pentano
SIFAT – SIFAT FISIK ALKOHOL
Kelarutan (g 100
Nama Senyawa Jumlah C Titik Didih (°C)
mL air) pada 20°C

Metanol 1 64,5 larut sempurna


Etanol 2 78,3 larut sempurna
1–propanol 3 97,2 larut sempurna
2–propanol 3 82,3 larut sempurna
1–butanol 4 117,0 8,3
2–butanol 4 99,5 12,5
Isobutil alkohol 4 107,9 11,1
ter–butil alkohol 4 82,2 larut sempurna
Sumber: Kimia Organik Dasar (Sabirin, M), 1993
SIFAT SIFAT FISIK ALKOHOL
 mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan
titik didih alkoksi alkana
 bersifat polar karena memiliki gugus –OH

 senyawa nonelektarolit

 alkohol ber Mr kecil berwujud cair pada suhu


biasa. Sedangkan Mr besar berwujud padat
SIFAT SIFAT KIMIA ALKOHOL
 Oksidasi alkohol primer
 Oksidasi alkohol sekunder

 Oksidasi alkohol tersier

 Reaksi dengan natrium


 Reaksi dengan asam halida

 Esterifikasi

 Dehidrasi alkohol
KEGUNAAN ALKOHOL

1) Alkohol banyak dimanfaatkan sebagai pelarut,


2) Bahan antiseptik
3) Bahan bakar, misalnya spiritus yang merupakan
campuran etanol dan metanol.
4) Sebagai bahan baku untuk membuat senyawa kimia
lainnya.
5) Etilen glikol (etanadiol) digunakan sebagai zat antibeku
yang ditambahkan pada air radiator mobil
ETER
1 • PENGERTIAN ETER

2 • STRUKTUR ETER

3 • TATA NAMA ETER

4 • RUMUS UMUM

5 • SIFAT SIFAT ETER

6 • KEGUNAAN ETER
PENGERTIAN ETER (ALKOKSI
ALKANA)
Eter adalah suatu senyawa organik yang
mengandung gugus R—O—R', dengan R dapat
berupa alkilmaupun aril.
Contoh senyawa eter yang paling umum adalah
pelarut dan anestetik dietil eter (etoksietana,
CH3-CH2-O-CH2-CH3).
STRUKTUR
Tersusun dari unsur C,H dan O dengan rumus
umum R-O-R’ atau AR’ atau R-O-AR.
Dimana :
-O- : gugus fungsi eter
R,R’ : ALKIL
AR.AR’ : ARI
TATANAMA ETER
Rumus Struktur
Nama Trivial Nama IUPAC
Eter

CH3 ⎯ O ⎯ CH3 Dimetil eter Metoksi metana

CH3 ⎯ O ⎯ CH2 ⎯ CH3 Etil metil eter Metoksi etana

CH3 ⎯ CH2 ⎯ O ⎯ CH2


Dietil eter Etoksi etena
⎯ CH3
CH3 – CH – CH2 - CH2 – CH3

Isopentil etil eter 2-etoksi pentana


OCH2 – CH3
RUMUS UMUM ETER
 Tabel beberapa senyawa alkoksi alkana

Nana Struktur Rumus Molekul

Metoksimetana (dimetil eter) CH3 – O – CH3 C 2 H6 O

Etoksietana (dietil eter) C2H5 – O – C2H5 C4H10O

Metoksietana (etil metil eter) CH3 – O – CH3 C 3 H8 O

Dari rumus molekul senyawa – senyawa di atas, jika n


adalah jumlah atom C,maka rumus umum alkoksi alkana
dinyatakan sebagai:

CnH2n+2O
SIFAT – SIFAT FISIK ETER
 Berwujud cair, berbau busuk, mudah menguap, dan
uapnya mudah terbakar.
 Sukar larut dalam air karena bersifat nonpolar.
 Untuk jumlah atom C yang sama, titik didih eter lebih
rendah dari alkohol.
 Tidak bereaksi dengan logam Na dan PX3, tetapi
bereaksi dengan HX.
SIFAT – SIFAT KIMIA ETER
 Oksidasi
Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat
dan asam sulfat akan menghasilkan aldehida.

 Reaksi dengan asam sulfat


Eter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan
suatu alcohol dan asam alkana sulfonat.
 Reaksi dengan asam iodida
Eter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan
campuran alkohol dengan alkil halida.

 Hidrolisis
Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan
menghasilkan alkohol.

 Halogenasi
Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen.
Substitusi terjadi pada atom Hα.
KEGUNAAN ETER
1) Eter digunakan sebagai pelarut.

2) Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi.

3) Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan


angka oktan bensin.

4) Eter-eter tak jenuh pada opersi singkat : ilmu kedokteran


gigi dan ilmu kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai