Anda di halaman 1dari 67

RESEP DAN

SALINAN RESEP
Dita Meidinata
Terapi Farmakologis

Penegakan Pemilihan Penulisan


diagnosis Obat Resep
Pemilihan obat
Faktor penderita
keadaan, umur,
kondisi sosial
ekonomi penderita

Faktor penyakit 
Pertimbangan
Tujuan pengobatan,
pemilihan bentuk
berat-ringan
sediaan obat (BSO)
penyakit, lokasi.

Faktor obat  Sifat


fisikokimiawi obat,
rasa obat
PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL
DALAM PRAKTEK
1. Tepat diagnosis
2. Tepat indikasi penyakit
3. Tepat pemilihan obat
4. Tepat dosis
5. Tepat Cara Pemberian
6. Tepat Interval Waktu Pemberian
7. Tepat lama pemberian
8. Waspada terhadap efek samping
9. Tepat penilaian kondisi pasien
10. Tepat informasi
11. Tepat tindak lanjut (follow-up)
12. Tepat penyerahan obat (dispensing)
RESEP ?
RESEP
Permintaan TERTULIS dari dokter, dokter gigi,
dokter hewan dan praktisi lain yang berizin,
kepada Apoteker Pengelola Apotek untuk
menyediakan/membuatkan obat dan
menyerahkannya kepada penderita.

Resep yang benar adalah ditulis secara


JELAS, DAPAT DIBACA, LENGKAP dan
memenuhi peraturan perundangan serta
kaidah yang berlaku
Contoh blanko resep
dr. Anjasmara
SIP : DU. 102/1278
Alamat : Jl Mawar No. 23 Yogyakarta
Telp. (0274) 555444
Yogyakarta, ..............................

R/

Pro : ......................................... Umur : ......................


Alamat : .............................................................................
dr. Anjasmara
SIP : DU. 102/1278
Alamat : Jl Mawar No. 23 Yogyakarta
Telp. (0274) 555444
Yogyakarta, 18 Feb 2009

R/ Amoxicillin caps mg 500 No XII


S t d d caps I

R/ Parasetamol syr 200 mg/5 ml Fl I


S p r n Cth I

R/ Aneurin Hcl mg 10
Piridoxin Hcl mg 5
M f pulv dtd No X
S 1 d d pulv I

R/ Unguentum 2-4 10
Sue

Pro : Zakiya
Umur : 5 th
Alamat :Jl Kamboja No.7
TEPAT OBAT

TEPAT CARA
PEMBERIAN

RESEP TEPAT BENTUK SEDIAAN OBAT

RASIONAL
TEPAT DOSIS

TEPAT WAKTU
PEMBERIAN
Tepat Obat

 Pemilihan Obat disesuaikan dengan kondisi


diagnosis pasien

Tepat Cara Pemberian

 Cara pemberian obat yang dipilih


disesuaikan dengan tujuan pengobatan,
kondisi pasien
 Kondisi pasien : sadar, tidak sadar, muntah,
gangguan saluran cerna dll
 Tujuan pengobatan : onset cepat, durasi
panjang, efek lokal dll
TEPAT Bentuk Sedian Obat

Padat : serbuk, tablet, kapsul, suppositoria,


Setengah padat : salep, krim, pasta, jeli
Cair : solutiones/larutan, sirup, elixer, guttae/obat
tetes, injeksi, enema, gargarisma, douche,
suspensi, emulsi, infusa, aerosolum

Pemilihan bentuk sediaan obat


disesuaikan dengan cara pemberian
yang telah ditentukan untuk pasien tsb.
Tepat Dosis

 Dalam literatur tercantum dosis lazim yaitu


rentang dosis yang lazimnya menyembuhkan
(telah dibuktikan dengan uji klinis).
 Dokter harus memutuskan berapa besar dosis
terapi yang akan diberikan pada pasien 
dipengaruhi keparahan penyakit dan kondisi
fisiologis pasien (bayi, orang tua, gangguan
kondisi tubuh yang mempengaruhi
farmakokinetik obat
Tepat Waktu Pemberian

Waktu pemberian obat harus diperhatikan agar


mendapat efek terapi optimal, efek samping
minimal, dan tidak mengganggu kebiasaan pasien.
Obat diberikan dengan frekuensi tetap (cth
antibiotik), jika perlu, sebelum, sesudah, saat
makan, pagi, siang, malam sebelum tidur
• Berbentuk persegi panjang.
• Lebar : 10 - 12 cm
• Panjang : 15 – 20 cm
Jenis Resep
1. Resep standar (Officinalis)
Resep yang tercantum dalam Farmakope dan buku lain.
2. Resep Magistralis
Resep yang ditulis dokter
3. Resep Medicinal
Resep berupa obat paten, obat jadi, dan obat generik. Dalam
melayanani tidak diracik.
4. Resep obat generik
Penulisan obat dengan nama generik dalam sediaan dan
jumlah tertentu. Dalam pelayanannya bisa atau tidak
mengalami peracikan
BAHASA LATIN DALAM RESEP
1. Bahasa universal/ internasional dalam ilmu medis (kedokteran dan
farmasi)
2. Bahasa yang mati  artinya tidak digunakan dalam percakapan sehari-
hari  tidak berkembang dengan pembentukan kosakata baru
3. Dengan menggunakan bahasa latin tidak akan terjadi dualisme
pengertian tentang bahan/zat yang dimaksud dalam resep
4. Menjaga kerahasiaan  Dalam hal tertentu karena faktor psikologis
ada baiknya penderita tidak perlu mengetahui bahan obat apa yang
diberikan kepadanya.
Bahasa latin
• o.8. h = omni 8 hora = tiap 8 jam
 h.s. = hora somni = sebelum tidur
 c = cum = dengan
 S.u.e = signatur usus externus = tandai untuk pemakaian luar
 Loz : isap
 Buccal : taruh dalam pipi
• Vag. : intravagina
• S.u.c = signatur usus cognitus = cara pemakaian sudah tahu
• Supp : lewat anal taruh daerah rektum
 C = Cochlear = sendok makan (15 cc)
 Gutt = guttae = tetes
 Auric : dalam telinga
 ODS = Oculi dextra sinistra = mata kanan dan kiri
 R/ = recipe = ambillah
 Simm = signa in manus medici=serahkan kepada dokter
 Mdspulv = misce da signa pulveres = campur dan buatlah serbuk
 Dtd = da tales dosis = terbagi dalam dosis
 Da in caps. = da in capsullae = masukkan ke dalam kapsul
 Tdd = ter de die = 3 kali sehari
 Bdd = bis de die = 2 kali sehari
 Qdd = quartier/quinque de die = 4/5 kali sehari
 1dd = unum de die = 1 kali sehari
 Ac = ante coenam = sebelum makan
 Dc = durante coenam = selama makan
 Pc = post coenam = sesudah makan
 Hs = hora somni = sebelum tidur
 PP= pro paupere=untuk si miskin
 Suc= signa usus cognitus=pakailah seperlunya
 Gtt = guttae = tetes
 Supp = suppositoria
 Sol = solutio
 Syr = syrup
 Inh =I nhaler = obat semprot hidung
 Neb = nebulizer = obat sedot hidung
 Inj = injectio = injeksi
 Sue = signa usus externus = pakailah bagian luar dari badan
 Cream = cream
 Zalf = salep
 Pot = potio = obat kocok
 PCC = pro copy conform = sesuai dengan aslinya
 Iter = iteretur = diulang
 Dcf = da cum formula = berikan dengan formulanya
 Ad lib = ad libitum = diminum secukupnya
 Det = detur = sudah diberikan
 Nedet = nedetur = nedetur est = belum diberikan
 S 1 – 0 – 0 = aturan pakai 1 kali sehari pada pagi hari
 S 0 – 1 – 0 = aturan pakai 1 kali sehari pada siang hari
 S 0 – 0 – 1 = aturan pakai 1 kali sehari pada malam hari
 S 1 – 1 – 0 = aturan pakai 2 kali sehari pagi dan siang hari
dr. Ade S.
SIP No. 6789112
Jl. Ir. Sutami No.26 Kentingan Surakarta
(0271) 564564

Surakarta, 11-06-2014

R/ Ciprofloxacin 500 mg
Ranitidin 100 mg
Vitazym tab ½

m.f.da in cap dtd No.


XIV S 2 dd 1 cap
R/ Antasida DOEN syr No.I

S 4 dd 1 sdt

R/ Erlamicetin TM No.I

S 3 dd 2gtt OD

Pro : Nn.Dewi
Ratih Alamat :
BAGIAN RESEP dan KELENGKAPAN RESEP
PEMBAGIAN RESEP YANG LENGKAP

1. Bagian yang memuat nama dokter, alamat dokter, nomor


SIK, tempat dan tanggal penulisan resep. (inscription)
2. Tanda buka penulisan resep dengan R/ (invocation)
3. Nama obat, jumlah, cara pembuatan
(praescriptio/ordonatio)
4. Aturan pakai dari obat yant tertulis (signatura)
5. Paraf / tanda tangan dari yang menulis resep
(subscription)
 Untuk resep yang mengandung injeksi
golongan narkotika harus ditandatangani
oleh dokter tidak cukup hanya dengan
paraf dokter.
 Resep – resep yang diterima apotek harus
disusun berdasarkan nomor urut resep,
tanggal penerimaan dan disimpan selama 3
( tiga ) tahun.
3. Praescriptio
• Nama setiap obat dan komposisinya

Menurut fungsinya bahan obat dalam suatu


resep dapat dibagi menjadi :
• Bahan atau obat yang berkhasiat utama (Remidium
Cardinal).
• Bahan yang membantu kerja obat utama (Remidium
Adjuvans)
tidak mutlak perlu ada dalam resep.
• Corrigens, bahan atau obat tambahan guna memperbaiki
warna, rasa, dan bahan obat utama
• Constitetuens/Vehiculum
Corrigens, yaitu bahan tambahan untuk memperbaiki :
• Untuk memperbaiki kerja zat berkhasiat utama (Corrigens Actionis)
 Contoh : Pulvis Doveri terdiri dari beberapa isi :
1. Opii Pulvis 2. Kalii Sulfas 3. Ipeca Radix

Kalii
Sulfas

• Rasa obat yang pahit (Corrigens Saporis)


• Warna (Corrigens Coloris)
• Bau obat (Corrigens Odoris)
• Memperbaiki kelarutan dari obat utama (Corrigens Solubilis), co : I2
tidak larut dalam air, tetapi dengan penambahan KI menjadi mudah larut
Dr. Harry Subagio, MSc
Kelengkapan resep yang
Jakarta 9-09-2015 tidak ada :

R/ Sulfadiazin 50 mg
Na.Bic 15 mg
Equal qs
mf pulv. dtd no. XV
S t dd p1 pc

Pro : Lupita

þ
Alamat : Jalan Jambu No : 20
dr. Subeh Kelengkapan resep
Jl. Kopo Elok Bandung
Telp. 0341 123456 yang tidak ada :

Bandung, 20 April 2018

R/ Paracetamol
S 3ddI

R/ CTM
S 3ddI

R/ Amoksisilin
S 3ddI

Pro: Koni (35 th)


dr. Rosalina Identitas dokter
NSIP: NSIP
Rumah/Praktek : Alamat
Jl. Matahari no.2 Mayang mangurai
Telp. 0741 55555
Tanda R pada Tanggal
bagian kiri setiap Jambi, 20 Maret 2014 penulisan resep
penulisan resep R/ Amoksilin 500 tab no.XV

Nama setiap obat S.o.8.h tab I a.c

R/ Becefort kapl. No. X

Cara Pemakaian S.1.dd.tab I


Paraf dokter

Identitas pasien,usia Pro : Tn.B (60 th)


Dr. Harry Subagio, MSc
JL. Madiun no. 15 Menteng
Jakarta Pusat. Telp. 8515658
DU- 0378/B-40-11/08.89 1
Jakarta 9-09-2015

2
R/ Sulfadiazin 50 mg
Na.Bic
Equal
15 mg
qs 3
4
mf pulv. dtd no. XV
S t dd p1 pc

Pro : Lupita

þ 5
Umur : 4 tahun

Alamat : Jalan Jambu No : 20


Dr. Harry Subagio, MSc
JL. Madiun no. 15 Menteng
Jakarta Pusat. Telp. 8515658
DU- 0378/B-40-11/08.89 Inscriptio

Jakarta 9-09-2015

Invocatio
R/ Sulfadiazin 50 mg
Na.Bic 15 mg Praescriptio /
Equal qs ordonatio
mf pulv. dtd no. XV
S t dd p1 pc Signatura

Pro : Lupita

þ Subscriptio

Umur : 4 tahun

Alamat : Jalan Jambu No : 20


KETENTUAN LAIN
DALAM RESEP
Terdapat beberapa ketentuan mengenai resep,
antara lain :
• Resep-resep yang diterima apotek harus
disusun berdasarkan nomor urut resep,
tanggal penerimaan dan disimpan selama tiga
tahun.
• Resep yang sudah tersimpan lebih dari 3
tahun dapat dimusnahkan dengan cara
dibakar oleh apoteker pengelola apotek
bersama seorang petugas apotek.
• Pada pemusnahan resep dibuat berita acara
yang dibuat rangkap empat, ditandatangani
oleh apoteker pengelola apotek dan seorang
petugas apotek.
• Resep yang mengandung Narkotika dan
Psikotropika disimpan terpisah
• Semua penggantian dari obat paten ke obat
generik harus seizin dokter penulis resep,
demikian pula sebaliknya.
• Resep baru dapat diracik setelah diperiksa
kelengkapan resepnya dan dosis obatnya
dihitung terlebih dahulu. Bila dosis obat
terlalu sedikit maupun terlalu banyak harus
dikonsultasikan kepada doker.
• Resep yang diterima oleh apotek harus
diperiksa keasliannya
• Sebelum obat ditimbang atau diambil sediaan
jadinya, dicek kembali nama obat yang diambil
apakah sudah benar atau belum
Tanda khusus dalam resep
Dr. Harry Subagio, MSc
Kelengkapan resep yang
Jakarta 9-09-2015 tidak ada :

R/ Sulfadiazin 50 mg
Na.Bic 15 mg
Equal qs
mf pulv. dtd no. XV
S t dd p1 pc

Pro : Lupita

þ
Alamat : Jalan Jambu No : 20
Dr. Harry Subagio, MSc
JL. Madiun no. 15 Menteng
Jakarta Pusat. Telp. 8515658
DU- 0378/B-40-11/08.89 1
Jakarta 9-09-2015

2
R/ Sulfadiazin 50 mg
Na.Bic
Equal
15 mg
qs 3
4
mf pulv. dtd no. XV
S t dd p1 pc

Pro : Lupita

þ 5
Umur : 4 tahun

Alamat : Jalan Jambu No : 20


Untuk resep yang
memerlukan penanganan
segera, dokter dapat
memberi tanda di bagian
kanan atas resepnya dengan
kata-kata : CITO

1. cito (segera)
2. statim (penting)
3. urgent (sangat penting),
4. P.I.M (periculum in mora
: berbahaya bila ditunda)
RESEP NON RACIKAN DAN RESEP
RACIKAN
dr. Subeh dr. Subeh
Jl. Kopo Elok Bandung Jl. Kopo Elok Bandung
Telp. 0341 123456 Telp. 0341 123456

Bandung, 20 April 2018 Bandung, 20 April 2018

R/ Paracetamol R/ Ephedrin HCl 25 mg


S 3ddI Ambroxol 1 tab
Elaeosacch. Menthae pip 0,2
R/ CTM
S 3ddI m.f. pulv. dtd. No. X
S. prn pulv 1
R/ Amoksisilin
S 3ddI
Pro: Koni (35 th)

Pro: Koni (35 th)


PULVERES
Dosis

R/ Codein HCL 0,004 mg R/ Codein HCL 0,060


Ephedrin HCL 0,005 mg Ephedrin HCL 0,075
Luminal 0,015 mg Luminal 0,225
Saccharin q.s Saccharin q.s
M.f. Pulv. dtd no. XV M.f. Pulv. no. XV
S.3.dd. Pulv I S.3.dd. Pulv I

Pro : An. T Pro : An. T

 m.f. Pulv. dtd. = misce fac pulveres da tales dosis = campur


dan buat puyer, terbagi dalam dosis/berikan dengan dosis
seperti tersebut di atas.
 S. ...dd. = Signa.. de die = tandailah ...kali sehari
KAPSUL

R/ Aminophyllin 0,100 mg R/ Parasetamol 500 mg


Prednisolon 0,005 mg
Luminal 0,030 mg
DMP 15 mg
M.f.pulv.dtd. No.X da in caps CTM 1 mg
S.3.dd.caps I prn m.f caps dtd. no. X
S. p.r.n. 3 dd cap I
Pro : Tn. B
Pro : Tn. A
COPY RESEP

Dita Meidinata
Copy Resep (Salinan Resep)
 Bila dalam satu resep terdapat obat yang harus
diulang pengambilannya, atau sebagai bukti untuk
biaya penggantian pengobatan maka harus
dibuat kopi resep yang berupa blangko kopi resep
yang dibuat oleh pihak apotek. Copy resep atau
salinan resep dibuat bila :
1.Atas permintaan pasien atau untuk bukti kepada
perusahaan yang menjamin biaya kesehatan
pasien
2.Bila ada obat yang harus diulang penggunaannya
(ada tanda Iter)
3.Bila ada obat yang belum ditebus seluruhnya
Pada copy resep nama obat disalin
sesuai dengan resep aslinya, kecuali ada
jenis obat yang namanya atau jumlahnya
diganti sesuai dengan persetujuan dokter
maka pada copy resepnya ditulis nama
dan jumlah obat yang sudah diganti.
Contoh blanko salinan resep
APOTEK ”MAWAR”
SIA : 123/DKK/2004
Jl. Melati No.1 Yogyakarta
Telp. (0274)

Apoteker Pengelola Apotek : Mawar, S.F, Apt.


SP : Kp. 1.3.1234
Yogyakarta, ...........................................

SALINAN RESEP

Dari dokter : ...................................


Untuk : ...................................
Tanggal : .................................. No. :................

R/

PCC
Selain memuat semua keterangan
yang termuat dalam resep asli, kopi
resep harus pula memuat :
1. Nama dan alamat apotek
2. Nama dan nomor SIK APA
3. Tanda tangan atau paraf APA
4. Tanda det (detur) untuk obat
yang sudah diserahkan, atau
nedet (ne detur) untuk obat
yang belum diserahkan
5. Nomor resep dan tanggal
pembuatan
• Kopi resep atau salinan resep hanya
boleh diperlihatkan kepada :
1. Dokter penulis resep
2. Penderita yang bersangkutan
3. Petugas kesehatan atau petugas lain
yang berwenang menurut peraturan
perundangan yang berlaku.
• Bila ada obat golongan narkotika yang belum
ditebus/diambil seluruhnya, maka sisa obat
dalam copy resep, hanya dapat ditebus pada
apotek yang sama.
• Tanda Iter (Iteratie)
Tanda ini ditulis bila dokter mengghendaki
agar resepnya diulang.

Misalnya Iter 3X, artinya resep tersebut


dapat dilayani 1+3=4X ulang.

Pada resep yang mengandung obat


golongan narkotika tidak boleh tercantum
tulisan atau tanda iter (dapat diulang), m.i
(mihi ipsi : untuk dipakai sendiri), atau u.c
(usus cognitus) untuk pemakaian diketahui).
ITER 3X COPY RESEP I

ITER 3 X
R/ Paracetamol 500 mg
Equal qs R/ Paracetamol 500 mg
mf cap dtd no. X Equal qs
S 1 dd cap I vesp. mf cap dtd no. X
S 1 dd cap I vesp.
det orig
Pro : Tn. Dita
Pro : Tn. Dita

Keterangan : Keterangan :
Pasien dapat menerima obat 4X : Resep baru ditebus pertama
kali,pada copy resep ditulis detur
1 X resep asli dan 3X mengulang original, artinya
dengan menggunakan copy baru diberikan resep aslinya pasien
resep. dapat mengulang menebus obat 3X
lagi.
COPY RESEP II COPY RESEP III
ITER 3X ITER 3 X

R/ Paracetamol 500 mg R/ Paracetamol 500 mg


Equal qs Equal qs
mf cap dtd no. X Mf cap dtd no. X
S 1 dd cap I vesp. S 1 dd cap I vesp.
detur 3 X
detur 2 X
Pro : Tn. Dita Pro : Tn. Dita
PERMASALAHAN DALAM
MENULIS RESEP
1. Kesalahan dalam penulisan resep.
2.Kesalahan untuk resep yang dibawa
pulang tanpa sengaja berbeda
dengan daftar obat yang diresepkan
untuk pasien rawat inap
ETIKET OBAT
Dita Meidinata
KELENGKAPAN ETIKET

1. Nama dan alamat apotek


2. Nama dan Nomor SIK Apoteker Pengelola Apotek
3. Nomor dan tanggal pembuatan
4. Nama pasien
5. Aturan pemakaian
6. Tanda lain yang diperlukan, misalnya : kocok dahulu,
tidak boleh diulang tanpa resep baru dari dokter
APOTEK PEMBINA SEHAT
Jl. Raya Situraja KM 16 Sumedang Telp.0261 - 207625
APA : Hilma Hendrayanti,S.Si., Apt.
SP No. KP.01.01.1.3.03047
No. 1 Tgl. 1/8/2009
Contoh Etiket Obat Dalam
Tn. Bobi
Sehari 3 x 1 tablet

APOTEK PEMBINA SEHAT


Jl. Raya Situraja KM 16 Sumedang Telp.0261 - 207625
APA : Hilma Hendrayanti,S.Si., Apt.
SP No. KP.01.01.1.3.03047
No. 1 Tgl. 1/8/2009
Contoh Etiket Obat Luar
Tn. Bobi
Sehari 3 x 2 tetes mata kanan dan kiri

OBAT LUAR
TUGAS PERINDIVIDU
Tuliskan resep berikut
1. Tn. Anto diberikan amoksilin tablet 500 mg tiap 8 jam
sebelum makan selama 5 hari.
2. Tn Jamal diberikan parasetamol 500 mg tablet 3 kali
sehari untuk 3 hari diminum jika demam.
3. An. Risa, 4 tahun, diberikan amoksilin sirup tiap 8 jam 1
sendok takar sebelum makan selama 5 hari
4. An Bayu, 1 tahun, diberikan parasetamol drops 3 kali
sehari 5 ml untuk 3 hari diberikan jika demam.
5. Tn Vino, diberikan dulkolax suppositoria 1 tablet sebelum
tidur dimasukkan kedalam rektal jika perlu untuk 5 hari
6. An. Yosi, 4 tahun diberikan puyer dosis
sekali minum mengandung parasetamol
100 mg, CTM 0,5 mg. Dosis pemberian 3
kali sehari 1 puyer jika perlu. Diberikan
untuk 3 hari. Dan puyer amoxan tab 125
mg dosis sekali minum. Pemberian tiap 8
jam diberikan untuk 5 hari.
TUGAS PERINDIVIDU
8. Dokter menuliskan resep, yang
ditulis itu resep obat amoxan
cap. Namun ketika pasien
datang ke apotek, ternyata
pasien mengalami hambatan
finansial. Dengan pertimbangan
daripada pasien tidak mendapat
obat, maka bagaimana solusinya
? Dan tuliskan copy resepnya ?
TUGAS
PERKOLOMPOK
1 2
dr. Subeh
Jl. Kopo Elok Bandung
Telp. 0341 123456

Bandung, 20 Februari 2019

R/ Paracetamol
S 3ddI

R/ CTM
S 3ddI

R/ Amoksisilin
S prn 3ddI

Pro: Koni (35 th)


3 4
1. Uraikan analisa resep obat tersebut :
A. Kelengkapan resep dan kelengkapan resep yang tidak ada?
B. Uraian tiap obat tersebut ?
C. Golongan obatnya ?
D. Kesesuaian farmaseutik ?
E. Indikasi obat tersebut ?
F. Penyerahan informasi obat ?

Anda mungkin juga menyukai