Oleh :
Andri Erfianto
Kristiana Agata
Muhammad Adam Malik
Olivia Anafarida
Definisi Replikasi
• Proses perbanyakan bahan genetik dikenal sebagai
proses replikasi.
• Replikasi bahan genetik dapat dikatakan sebagai
proses yang mengawali pertumbuhan sel, meskipun
sebenarnya pertumbuhan merupakan suatu resultan
banyak proses yang saling berkaitan satu sama lain.
Hipotesis Mekanisme Replikasi DNA
Sebelum mekanisme replikasi DNA dapat dibuktikan secara
eksperimental oleh Matthew dan Franklin Sthal pada tahun
1958, ada tiga hipotesis yang berkembang mengenai
mekanisme replikasi DNA, antara lain model replikasi secara:
1. Konservatif sepasang DNA turunan (anak) akan memiliki
untai yang membawa penuh DNA induk, dan sepasang DNA
turunan akan memperoleh sepasang untai baru.
2. Semikonservatif dua pasang untai DNA turunan akan
membawa masing-masing satu untai DNA induk.
3. Dispersif setiap untai DNA turunan memiliki fragmen-
fragmen pendek dari untai DNA induk.
Mekanisme Replikasi DNA
Semi- Konservatif
Tahapan mekanisme replikasi DNA semikonservatif secara garis
besar adalah:
1. pemisahan (denaturation, denaturasi) untaian DNA induk,
2. peng-awalan (initiation, inisiasi) sintesis DNA,
3. pemanjangan (elongation, elongasi) untaian DNA,
4. ligasi (ligation) fragmen-fragmen DNA, dan
5. peng-akhiran (termination, terminasi) sintesis DNA.
Gambar macam-macam bentuk hipotesis
mekanisme replikasi DNA
Tahapan Replikasi DNA Semi Konservatif
Tahapan Replikasi DNA Semi Konservatif
Inisiasi
Garpu replikasi atau cabang replikasi (replication fork) ialah struktur yang terbentuk
ketika DNA bereplikasi. Garpu replikasi ini dibentuk akibat enzim helikase yang memutus
ikatan-ikatan hidrogen yang menyatukan kedua untaian DNA, membuat terbukanya
untaian ganda tersebut menjadi dua cabang yang masing-masing terdiri dari sebuah
untaian tunggal DNA. Masing- masing cabang tersebut menjadi “cetakan” untuk
pembentukan dua untaian DNA baru berdasarkan urutan nukleotida komplementernya.
DNA polimerase membentuk untaian DNA baru dengan memperpanjang oligonukleotida
(RNA) yang dibentuk oleh enzim primase dan disebut primer.
Pembentukan Leading strand
Pada replikasi DNA, untaian pengawal (leading strand) ialah untaian DNA disintesis
dengan arah 5′→3′ secara berkesinambungan. Pada untaian ini, DNA polimerase mampu
membentuk DNA menggunakan ujung 3′-OH bebas dari sebuah primer RNA dan sintesis
DNA berlangsung secara berkesinambungan, searah dengan arah pergerakan garpu
replikasi
Pembentukan Legging Strand
Lagging strand ialah untaian DNA yang terletak pada sisi yang berseberangan
dengan leading strand pada garpu replikasi. Untaian ini disintesis dalam segmen-
segmen yang disebut fragmen Okazaki. Panjang fragmen okazaki mencapai sekitar
2.000 nukleotides panjang dalam sel-sel bakterial dan sekitar 200 panjang
nukelotides dalam sel-sel eukaryotic. Pada untaian ini, primase membentuk primer
RNA. DNA polimerase dengan demikian dapat menggunakan gugus OH 3′ bebas
pada primer RNA tersebut untuk mensintesis DNA dengan arah 5′→3′.
Modifikasi Post-Replikasi DNA
Setelah DNA direplikasikan, dua helaian tersintesis terbaru dipasangkan ke
modifikasi enzimatik. Perubahan-perubahan ini biasanya melibatkan
penambahan molekul-molekul tertentu untuk mengkhususkan titik-titik
sepanjang helix ganda.
Enzim-enzim yang berperan dalam proses replikasi DNA