Anda di halaman 1dari 11

Dr.

Heru Setyawan
Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS

Teknik Reaksi Elektrokimia

Kuliah 3:
Elektrolisa: Elektrosintesa dan Elektroplating
Elektrolisa
 Reaksi redoks dimana perubahan energi Gibbs ∆G adalah
positif dan tidak terjadi secara spontan.
 Akan tetapi, mereka dapat digerakkan via aplikasi tegangan
diketahui atau arus diketahui.
 Elektrolisa adalah proses menggerakkan reaksi dalam arah
tak spontan menggunakan arus listrik.
 Jadi, sel elektrolisa atau yang digerakkan adalah alat
elektrokimia dimana arus listrik dari sunber luar digunakan
untuk menggerakkan reaksi kimia tak spontan.
 ELektrolisa menyediakan basis elektrosintesa dan
elektrokimia industri.

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS


Perbandingan sel Voltaic dan Elektrolisa

Elektroda

Tipe sel △G Esel Nama Proses Tanda

Voltaic <0 >0 Anoda Oksidasi -

Voltaic <0 >0 Katoda Reduksi +

Elektrolisa >0 <0 Anoda Oksidasi +

Elektrolisa >0 <0 Katoda Reduksi -

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS


Elektrolisa

Elektrolisa adalah proses dimana energi listrik digunakan untuk


untuk membuat reaksi kimia tak spontan terjadi.

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS


Memperkirakan hasil elektrolisa campuran leburan garam

SOAL: Seorang insinyur kimia melebur campuran NaBr dan MgCl2 yang terjadi secara
alamiah dan mendekomposisinya dalam sel elektrolisa. Perkirakan zat yang
terbentuk pada masing-masing elektroda, dan tulis neraca setengah-reaksi dan
reaksi sel overall.
RENCANA: Pandang komponen logam dan non-logam masing-masing senyawa dan
kemudian tentukan yang mana yang akan mengambil elektron (direduksi; kekuatan
sebagai agen pengoksidasi) lebih baik. Ini kebalikan daripada unsur yang kehilangan
elektron dengan lebih mudah (energi ionisasi lebih rendah).

PENYELESAIAN: Agen pengoksidasi yang mungkin: Na+, Mg2+


Agen pereduksi yang mungkin: Br-, Cl-
Na, unsur, adalah lebih kiri daripada Mg dalam tabel periodik, jadi IE Mg lebih tinggi
daripada Na. Jadi, Mg2+ akan lebih mudah mendapatkan elektron dan merupakan agen
pengoksidasi yang lebih kuat. Br, sebagai unsur, memiliki IE yang lebih kecil daripada Cl,
jadi akan menyerahkan elektron sebagai Br- dengan lebih mudah daripada Cl-.
Mg2+(l) + 2Br-(l)  Mg(s) + Br2(g)
Katoda Anoda

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS


Memperkirakan hasil elektrolisa larutan ion dalam air
SOAL: Produk apa yang terbentuk selama elektrolisa larutan dalam air berikut: (a)
KBr; (b) AgNO3; (c) MgSO4?
RENCANA: Bandingkan potensial ion yang bereaksi dengan ion air, ingat untuk
memperhitungkan kelebihan tegangan 0,4 sampai 0,6 V.
Setengah-reaksi reduksi dengan potensial yang kurang negatif, dan setengah-reaksi
oksidasi dengan potensial yang kurang positif akan terjadi pada elektroda terkait.

PENYELESAIAN: (a) K+(aq) + e-  K(s) E0 = -2,93 V


2H2O(l) + 2e-  H2(g) + 2OH-(aq) E0 = -0,42 V
Kelebihan tegangan akan menyebabkan reduksi air -0,82 menjadi -1,02 tetapi reduksi
K+ masih potensial yang lebih tinggi sehingga H2(g) dihasilkan pada katoda.
2Br-(aq)  Br2(g) + 2e- E0 = 1,07 V
2H2O(l) O2(g) + 4H+(aq) + 4e- E0 = 0,82V
Kelebihan tegangan akan memberikan setengah-sel air lebih potensial daripada Br-, jadi
Br- akan dioksidasi. Br2(g) terbentuk pada anoda.

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS


Memperkirakan hasil elektrolisa larutan ion dalam air

Lanjutan. . .
(b) Ag+(aq) + e-  Ag(s) E0 = -2,80 V
2H2O(l) + 2e-  H2(g) + 2OH-(aq) E0 = -0,42 V
Ag+ adalah kation logam tak aktif dan jadi akan direduksi menjadi Ag pada katoda.
Ag+(aq) + e-  Ag(s)
N dalam NO3- telah berada dalam bentuk paling teroksidasi sehingga air harus dioksidasi
menghasilkan O2 pada anoda.

(c) Mg2+(aq) + 2e-  Mg(s) E0 = -2,37 V

Mg adalah logam aktif dan kationnya tidak dapat direduksi dengan keberadaan air.
Jadi, sebagaimana dalam (a) air direduksi dan H2(g) diproduksi pada katoda.
S dalam SO42- berada dalam keadaan oksidasi tertinggi; jadi air harus dioksidasi dan
O2(g) akan diproduksi pada anoda.

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS


Hukum Faraday tentang Elektrolisa
 Besar (mol) produk yang
terbentuk oleh lintasan
arus listrik secara
stoichiometri ekivalen
dengan jumlah (mol)
elektron yang dipasok.
 Jumlah produk yang
terbentuk selama proses
elektrolisa dihitung dari
stoichiometri reaksi, besar
arus yang mengalir, dan
waktu selama arus
mengalir.

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS


Elektrolisa air

Reaksi overall (sel)


2H2O(l)  H2(g) + O2(g)

Setengah-reaksi oksidasi Setengah-reaksi reduksi


2H2O(l)  4H+(aq) + O2(g) + 4e- 2H2O(l) + 4e-  2H2(g) + 2OH-(aq)

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS


Elektrolisa air

Baterai

e- e-
Anoda Katoda

Larutan H2SO4 encer

Oksidasi Reduksi
2H2O(l)  4H+(aq) + O2(g) + 4e- 2H2O(l) + 4e-  2H2(g) + 2OH-(aq)

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS


Elektrolisa kuantitatif
Konstanta Massa molar,
Faraday volume molar

Suplai arus
Aliran elektron Stoichiometri

Jumlah Massa atau


listrik Mol Mol volume produk
elektron produk

Pada pelapisan logam atau reaksi elektrodeposisi


Kation logam.
Mn+ + ne-  M
n mol e- = 1 mol M
Reduksi
Oksidasi

Persamaan yang diperlukan.


Muatan = aliran arus  waktu yang diambil

Coulomb C Ampere A Detik s


Anoda Katoda Muatan yang dilewatkan oleh 1 mol elektron = 1 F
Anion = 96.500 C.
Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS

Anda mungkin juga menyukai