Heru Setyawan
Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS
Kuliah 3:
Elektrolisa: Elektrosintesa dan Elektroplating
Elektrolisa
Reaksi redoks dimana perubahan energi Gibbs ∆G adalah
positif dan tidak terjadi secara spontan.
Akan tetapi, mereka dapat digerakkan via aplikasi tegangan
diketahui atau arus diketahui.
Elektrolisa adalah proses menggerakkan reaksi dalam arah
tak spontan menggunakan arus listrik.
Jadi, sel elektrolisa atau yang digerakkan adalah alat
elektrokimia dimana arus listrik dari sunber luar digunakan
untuk menggerakkan reaksi kimia tak spontan.
ELektrolisa menyediakan basis elektrosintesa dan
elektrokimia industri.
Elektroda
SOAL: Seorang insinyur kimia melebur campuran NaBr dan MgCl2 yang terjadi secara
alamiah dan mendekomposisinya dalam sel elektrolisa. Perkirakan zat yang
terbentuk pada masing-masing elektroda, dan tulis neraca setengah-reaksi dan
reaksi sel overall.
RENCANA: Pandang komponen logam dan non-logam masing-masing senyawa dan
kemudian tentukan yang mana yang akan mengambil elektron (direduksi; kekuatan
sebagai agen pengoksidasi) lebih baik. Ini kebalikan daripada unsur yang kehilangan
elektron dengan lebih mudah (energi ionisasi lebih rendah).
Lanjutan. . .
(b) Ag+(aq) + e- Ag(s) E0 = -2,80 V
2H2O(l) + 2e- H2(g) + 2OH-(aq) E0 = -0,42 V
Ag+ adalah kation logam tak aktif dan jadi akan direduksi menjadi Ag pada katoda.
Ag+(aq) + e- Ag(s)
N dalam NO3- telah berada dalam bentuk paling teroksidasi sehingga air harus dioksidasi
menghasilkan O2 pada anoda.
Mg adalah logam aktif dan kationnya tidak dapat direduksi dengan keberadaan air.
Jadi, sebagaimana dalam (a) air direduksi dan H2(g) diproduksi pada katoda.
S dalam SO42- berada dalam keadaan oksidasi tertinggi; jadi air harus dioksidasi dan
O2(g) akan diproduksi pada anoda.
Baterai
e- e-
Anoda Katoda
Oksidasi Reduksi
2H2O(l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e- 2H2O(l) + 4e- 2H2(g) + 2OH-(aq)
Suplai arus
Aliran elektron Stoichiometri