Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGINDRAAN

SINUSITIS
1. Devi Ismawati ( 010117A016 )
2. Fifih Alamwiyah ( 010117A030 )
3. Haris Muslim Al-Choir ( 010117A037 )
4. Liyan Andriyani ( 010117A050 )
DEFINISI

 Sinusitis merupakan suatu proses peradangan pada mukosa


atau selaput lendir sinus parsial. Akibat peradangan ini
dapat menyebabkan pembentukan cairan atau kerusakan
tulang dibawahnya. Sinus paranasal adalah rongg rongga
yang terdapat pada tulang – tulang di wajah. Terdiri dari
sinus frontal (di dahi), sinus etmoid (pangkal hidung),
sinus maksila (pipi kanan dan kiri), sinus sphenoid (di
belakang sinus etmoid). (Efiaty, 2007)
ETIOLOGI

 Faktor local adalah smua kelainan pada hidung yang dapat mnegakibatkan
terjadinya sumbatan; antara lain infeksi, alergi, kelainan anatomi, tumor,
benda asing, iritasi polutan, dan gangguan pada mukosilia (rambut halus pada
selaput lendir)
 Faktor sistemik adalah keadaan diluar hidung yang dapat menyebabkan
sinusitis; antara lain gangguan daya tahan tubuh (diabetes, AIDS), penggunaan
obat – obat yang dapat mengakibatkan sumbatan hidung
 Penyebab pada sinusitis akut adalah :
1. Infeksi virus
2. Bakteri
3. Infeksi jamur
4. Peradangan menahun pada saluran hidung
Lanjutan…

 Penyebab pada Sinusitis Kronik adalah


 Sinusitis akut yang sering kambuh atau tidak sembuh
 Alergi
 Karies dentis ( gigi geraham atas )
 Septum nasi yang bengkok sehingga menggagu aliran mucosa.
 Benda asing di hidung dan sinus paranasal
 Tumor di hidung dan sinus paranasal
Tanda dan gejala
Menurut Amin dan Hardhi, 2015
1. Secara umum, tanda dan gejala dari penyakit sinusitis adalah :
 Hidung tersumbat
 Nyeri di daerah sinus
 Sakit Kepala
 Anosmia
 Post nasal drip yang menyebabkan batuk dan sesak pada anak
2. Sinusitis Kronis
 Gejala : Flu yang sering kambuh, ingus kental dan kadang-kadang
berbau,selalu terdapat ingus di tenggorok, terdapat gejala di organ lain
misalnya rematik, nefritis, bronchitis, bronkiektasis, batuk kering, dan sering
demam.
Klasifikasi
1. Sinus akut
2. Sub akut
3. Kronik
Patofisiologi
 Kesehatan sinus dipengaruhi oleh patensi ostium-ostium sinus dan lancarnya
klirens mukosiliar (mucociliary clearance) di dalam KOM. Mukus juga
mengandung substansi antimicrobial dan zat-zat yang berfungsi sebagai
mekanisme pertahanan tubuh terhadap kuman yang masuk bersama udara
pernafasan. Organ-organ yang membentuk KOM letaknya berdekatan dan bila
terjadi edema, mukosa yang berhadapan akan saling bertemu sehingga silia
tidak dapat bergerak dan ostium tersumbat. Akibatnya terjadi tekanan
negative di dalam ronga sinus yang menyebabkan terjadinya transudasi, mula-
mula serous. Kondisi ini biasa dianggap sebagai rinosinusitis non-bacterial dan
biasanya sembuh dalam beberapa hari tanpa pengobatan.
Pemeriksaan Penunjang
Menurut Amin dan Hardhi, 2015
 Rinoskopi anterior
 Rinoskopi posterior
Komplikasi
 Osteomielitis dan abses sub periostal
 Kelainan orbita
 Kelainan intracranial
Penatalaksanaan
 Istirahat yang cukup dan udara disekitarnya harus bersihdengan kelembaban
yang ideal 45-55%
 Antibiotika ayang adekuat palingsedikit selama 2 minggu
 Analgetika untuk mengatasi rasa nyeri
 Dekongestan untuk memperbaiki saluran yang tidak boleh diberikan lebih dari
pada 5harikarena dapat terjadi Rebound congestion dan Rhinitis
redikamentosa. Selain itu pada pemberian dekongestan terlalu lama dapat
timbul rasa nyeri, rasa terbakar,dan kering karena arthofi mukosa dan
kerusakan silia
 Antihistamin jika ada factor alergi
 Kortikosteoid dalam jangka pendek jika ada riwayat alergi yang cukup parah.
Daiagnosa Keperawatan

 Nyeri akut berhubungan dengan peradangan pada hidung.


 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya secret yang
mengental.
 Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan hidung tersumbat.
 Hipertermi berhubungan dengan reaksi infeksi
KANKER KULIT
DEFINISI

 Kanker kulit adalah suatu penyakit


yang di tandai dengan pertumbuhan
sel-sel kulit yang tidak terkendali
dapat merusak jaringan di sekitarnya
dan mampu menyebar ke bagian tubuh
yang lain.
ETIOLOGI

 Factor penyebab dari luar yaitu sinar matahari


yang merupakan factor utama dan sudah di
nyatakan oleh peneliti yang menyebabkan
keganasan kulit. Selain itu, sinar pengion yang di
pakai untuk pengobatan (radiasi/kemoterapi) juga
dapat menyebabkan kanker kulit. Faktor
penyebab dari dalam yaitu materi genetic tubuh
sendiri (gen). Daya tahan tubuh juga merupakan
factor yang dapat menyebabkan kanker.
Klasifikasi Kanker Kulit

 Karsinoma sel basal


Tumbuh dan berkembang dari sel-sel basal dalam epidermis dan dengan pertumbuhan yang
lambat yang sangat jarang menyebar ke bagian lain dari tubuh.
 Karsinoma sukaomosa
Mulai tumbuh dalam sel-sel skuamosa bagian epidermis kulit.kanker jenis ini tumbuh dan
berkembang lebih cepat di bandingkan dengan sel basal dan bermetastase sekitar 2%.
 Melanoma maligna
Jenis ini yang paling ganas, menyebar dengan cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan
kematian melanoma biasanya berwarna coklat kehitaman.
Patofisiologi
Tumor kulit dapat terbentuk dari berbagai jenis sel dalam kulit seperti sel-sel epidermis
dan melanosit. Tumor-tumor ini dapat merupakan tumor jinak atau ganas dan dapat
terlokalisis dalam epidermis atau menembus kedalam dermis dan jaringan subkutan.
Insiden karsinoma sel basal berdasar dengan jumlah pigmen melanin pada epidermis dan
lama total pajanan langsung terhadap matahari, pada pelaut dan petani contohnya, dan
sering terpajan matahari seperti wajah, kepala dan leher.
Spektum sinar matahari yang bersifat karsinogenik adalah sinar yang panjang
gelombangnya berkisar antara 280 – 320 nm dan penyebab lain radiasi dengan sinar - x,
faktor genetic tetapi jarang ditemui seperti albino dan xeroderma pigmentosum. Spektum
matahari inilah yang membakar dan membuat kulit menjadi rusak (perubahan warna kulit
menjadi cokelat).
 Pemeriksaan Diagnostik
 Biopsi insisi/eksisi untuk menentukan diagnosis histopatologis.
 Foto polos di daerah lesi untuk melihat infiltrasi, kalau perlu dilakukan CT-scan
 Penatalaksanaan
 Pembedahan/pengkatan jaringan kulit
 Kemoterapi
 Terapi biologis
Pencegahan
 Karsinoma sel basal
 Melakukan pemeriksaan kulit sendiri setiap bulan,
 Mengamati setiap bagian tubuh dangan cermat, terutama daerah yang tersembunyi seperti
kulit antara jari-jari dan lapisan kulit.
 Menghindari pajanan matahari yang berlebihan, terutama pada waktu antara jam 10 pagi
sampai jam 3 sore.
 Menggunakan losion pelindung matari dan pelembab bibir dengan factor perlindungan
terhadap matahari.
 Karsinoma sel skuamosa
 Menghindari sinar ultraviolet dan menggunakan krim pelindung matahari.
 Memakai pakaian yang melindung bagian tubuh.
 Melanoma Maligna
 Metode pencegahan MM hamper sama dengan KSB dan KSS
Diagnosa Keperawatan

 Nyeri berhubungan dengan perlukaan dermis


 Kerusakan Intergritas kulit berhubungan dengan pengangkatan jaringan
 Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penanganan yang kurang baik
 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kondisi penyakitnya
 Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpapar info.

Anda mungkin juga menyukai