Anda di halaman 1dari 19

’’ Sistem Manajemen

Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
(SMK3)’’
PP No.50 tahun 2012

HSE Dept.-Operasional
KEBIJAKAN K3 NASIONAL

“ INDONESIA BERBUDAYA K3
TAHUN 2015 “

Melanjutkan
Visi K3
Nasional

“ KEMANDIRIAN MASYARAKAT INDONESIA BERBUDAYA K3


TAHUN 2020’’
TUJUAN
• Meningkatkan kesadaran dan ketaatan pemenuhan norma K3;
• Meningkatkan partisipasi semua pihak dalam mencapai
pelaksanaan budaya K3 secara optimal disetiap kegiatan usaha;
• Meningkatkan penerapan K3 menuju masyarakat mandiri
berbudaya K3;

SASARAN
■ Turunnya tingkat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja;
■ Terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk
mendorong produktivitas;
■ Meningkatkan penerapan K3 menuju masyarakat mandiri
berbudaya K3
SMK3

• Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah


bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan
dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan
kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
• Audit SMK3 adalah pemeriksaan secara sistematis dan independen
terhadap pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan untuk
mengukur suatu hasil kegiatan yang telah direncanakan dan
dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di perusahaan.
TUJUAN SMK3
• Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan
kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan
terintegrasi
• Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga
kerja dan lingkungan kerja secara terintegrasi.
• Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan
efisien untuk mendorong produktivitas.
SMK3
TUJUAN

• Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja


yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi
• Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja dan lingkungan kerja
secara terintegrasi.
• Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk
mendorong produktivitas.
MOTIF
• Moral – Bahwa setiap tenaga kerja berhak atas keselamatan
dirinya di tempat ia bekerja.
• Legal – Bahwa Pemerintah melindungi tenaga kerja dan
perusahaan wajib mengikuti peraturan yang ditetapkan
• Reputasi Perusahaan – Semakin baik lingkungan kerja di
suatu tempat, akan meningkatkan reputasi perusahaan
tersebut.
• Keberlanjutan Usaha – Upaya untuk mencegah dan
menjaga perusahaan dari keadaan yang destruktif, seperti
kebakaran, kecelakaan dll.
• Efisiensi – Berjalannya SMK3 akan meningkatkan kinerja
perusahaan melalui informasi yang lebih akurat terkait
kecelakaan kerja maupun kegagalan kerja.
SMK3

• Berdasarkan PP No.50 tahun 2012, Setiap perusahaan wajib menerapkan


SMK3 di perusahaannya.
• Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi perusahaan:
1. Mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus) orang; atau
2. Mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.

Lalu Bagaimana cara menerapkan SMK3 ?


PENDEKATAN
Pendekatan yang digunakan adalah Pendekatan Proses.
Dengan demikian, SMK3 mencakup seluruh proses kegiatan yang
dilakukan perusahaan, yaitu :
1. Perencanaan
2. Pengadaan Bahan Baku dan Tenaga Kerja
3. Proses Produksi
4. Penyimpanan
5. Proses Distribusi
Tidak keluar dari konteks, SMK3 adalah sebuah sistem untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan
kerusakan lingkungan.
SMK3
PENERAPAN SMK3

• SMK3 meliputi :
1. Penetapan kebijakan K3;
2. Perencanaan K3;
3. Pelaksanaan rencana K3;
4. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3; dan
5. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3.
SMK3
1. Penetapan Kebijakan K3

Kebijakan K3 adalah pernyataan dari pimpinan tertinggi


perusahaan, mengenai tujuan K3 perusahaan, komitmen
untuk untuk melaksanakan kebijakan itu sendiri, dan
kerangka kerja dalam penerapan K3 di perusahaan nya.
Perusahaan juga harus menyebarluaskan kebijakan K3
ini, kepada seluruh tenaga kerja dan pihak lain yang
terkait.
SMK3
2. Perencanaan K3

Kebijakan K3

Identifikasi Bahaya dan Resiko (IBPR) kegiatan


perusahaan

Regulasi
Pemerintah

Analisa Kesesuaian dan Sumberdaya

Rencana K3
Rencana K3 ini, harus menyatakan dengan jelas :

• Tujuan dan sasaran;


• Skala prioritas;
• Upaya pengendalian bahaya;
• Penetapan sumber daya;
• Jangka waktu pelaksanaan;
• Indikator pencapaian; dan
• Sistem pertanggungjawaban.
SMK3
3. Pelaksanaan Rencana K3

Perusahaan dalam melaksanakan rencana K3 harus didukung oleh sumber


daya manusia di bidang K3, prasarana, dan sarana yang memadai.
Sarana dan Prasarana yang dimaksud diantaranya :
1. Organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang K3;
2. Anggaran yang memadai;
3. Prosedur operasi/kerja, informasi, dan pelaporan serta
pendokumentasian; dan
4. Instruksi kerja.
Sedangkan Kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah :
• Tindakan pengendalian resiko
• Perancangan (design) dan rekayasa
• Prosedur dan instruksi kerja
• Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan
• Pembelian/pengadaan barang dan jasa
• Produk akhir
• Upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan bencana
industri dan
• Rencana dan pemulihan keadaan darurat.
4. Pemantauan dan SMK3
Evaluasi Kinerja K3

• Dilakukan melalui pemeriksaan, pengujian, pengukuran, dan audit


internal SMK3 dilakukan oleh sumber daya manusia yang
kompeten.
• Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 yang dilakukan kemudian
dilaporkan kepada pengusaha.
• Melakukan tindakan perbaikan.
• Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan atau
standar.
5. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja
K3
1. Peninjauan
Untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas penerapan SMK3,
yang dilakukan terhadap kebijakan, perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi.
2. Peningkatan
Hasil peninjauan yang dilakukan dijadikan acuan dalam
langkah melakukan peningkatan kinerja K3 Perusahaan.
Terimakasih 

“B
ER
U
B
A
H
D A
A yo
N
M Kit
EL a
A
N
G
K
A
H
M
A
JU

Anda mungkin juga menyukai