Prinsip Dasar
Bedah Mulut
PEDRO SI PEMBALAP
Pedro berusia 20 tahun mengalami kecelakaan bersama
temannya terjatuh dari motor. Mereka langsung dibawa ke UGD RS
X. pada pemeriksaan intraoral, Pedro mengalami fraktur dan
mobility pada gigi 21 serta gigi 11 avulsi. Pada gigi 12 dan 13
dibagian labial 1/3 permukaan gingival terjadi vulnus punctum
sehingga gingivanya mengalami luka robek, sedangkan kondisi
temannya hanya luka lecet saja, tapi temannya saat diperiksa
rongga mulutnya terdapat abses periodontal di regio posterior
rahang bawah gigi 36.
Tindakan pada Pedro dilakukan hecting pada daerah
uang robek. Sedangkan untuk mengatasi gigi yang mobility 11 dan
avulsi 21 dilakukan tindakan splinting dan fiksasi gigi
tersebut. Sebelum tindakan operasi, Pedro di anestesi terlebih
dahulu dengan anestesi blok dan infiltrasi oleh drg. Sp.BM.
Pada rekan Pedro,dilakukan insisi abses didaerah bukal gigi 36
nya. Setelah tindakan bedah minor tersebut selesai, dokter
memberikan obat antibiotik, analgesik antiinflamasi serta
roborontia kepada keduanya
Rumusan Masalah
1. Apa tindakan yang dilakukan terhadap gigi yang 1. Apa indikasi dilakukannya anestesi infiltrasi ?
avulsi ?
2. Apa saja nervus yang teranestesi pada anestesi
2. Apa saja penanganan untuk gigi fraktur pedro ? lokal rongga mulut ?
3. Apa saja klasifikasi luka, selain vulnus punctum 3. Apa tujuan insisi dan apa macam- macam insisi ?
4. Apa tujuan dilakukannya hecting ? 4. Apa alat yang digunakan untuk insisi ?
5. Apa prinsip dalam melakukan hecting ? 5. Apa saja tindakan bedah minor dalam kedokteran
6. Apa saja alat-alat dan bahan yang digunakan gigi ?
untuk hecting ? 6. Apa indikasi dilakukan bedah minor ?
7. Apa saja metode fiksasi untuk gigi mobility dan 7. Kenapa pasien tsb diberi antibotik, analgesik
avulsi gigi pedro ? antiinflamasi dan roborontia ?
8. Apa saja jenis-jenis anestesi ? 8. Apa saja yang termasuk antibotik, analgesik
9. Apa saja teknik anestesi yang digunakan dalam antiinflamasi dan roborontia ?
kedokteran gigi ? 9. Apa pertimbangan drg. Sebelum memberikan
10. Apa saja alat dan bahan yang digunakan untuk antibotik, analgesik antiinflamasi dan roborontia ?
anestesi ?
SKEMA
PEDRO (20 th) TEMAN PEDRO
KECELAKAAN MOTOR
KE UGD RS X
PEMERIKSAAN OBJEKTIF
PEMERIKSAAN INTRAORAL
FRAKTUR DAN MOBILITY GIGI 21 1/3 GINGIVAL BAGIAN LABIAL GIGI 12, ABSES PERIODONTAL 36 (TEMAN
AVULSI GIGI 11 13 VULNUS PUNCTUM PEDRO)
Insisi linear
Insisi elip
Insisi sirkuler
Insisi marginal
Insisi angular
Insisi trapesoid
Insisi U shape
Insisi semilunar
Eksisi
Teknik Eksisi
FIKSASI INTERDENTAL
3. “Stout Continuous
1. “Essig Wiring” Loop” “(Continuous Eyelet
◍ Lilitkan kawat Methode Wiring atau
panjang mengelilingi Continuous Ivy Loop)”
gigi-gigi, melalui; ◍ Merupakan pengulangan
misalnya : 13 s/d 23. dari Eyelet atau Ivy
2. “Eyelet methode Loop.
wiring” atau “Ivy Loop” 4. Arch bar
◍ Kawat dililitkan
pada dua gigi saja
FIKSASI INTERMAKSILAR
◍ Fiksasi Intermaksilar“Eyelet methode
wiring” atau “Ivy Loop”
◍ Fiksassi Intermaksilar dengan
menggunakan Arch Bar
3.
anastesi
6. Keringkan daerah yang akan menjadi tempat tusukan jarum dengan kasa
steril lalu ulasi daerah tersebut dengan cairan antiseptik secukupnya
7. Jarum ditusukkan pada mukosa di daerah yang dituju secara
perlahan-lahan, perlu diperhatikan bahwa bevel pada ujung jarum selalu
menghadap ke arah tulang, sebelum cairan anestesi lokal diinjeksikan
mutlak dilakukan aspirasi, apabila terlihat darah masuk ke dalam
barrel maka tariklah jarum keluar dari mukosa.
*Aspirasi adalah tindakan menarik sedikit handle pada syringe sesaat untuk mengetahui
kemungkinan masuknya ujung jarum ke dalam pembuluh darah
TEKNIK-TEKNIK ANESTESI LOKAL DI
RAHANG ATAS
Field Block/
Infiltrasi Lokal pada paraperiosteal injection Nasopalatine Nerve Block
Membran Mukosa Saraf yang teranestesi:
(submucosal injection) saraf yang teranestesi:
cabang saraf terminal nervus nasopalatinus yang
saraf yang teranestesi: dari suatu saraf sensorik keluar dari foramen
ujung cabang saraf incisivus
terminal daerah yang teranestesi:
pulpa gigi rahang atas Daerah yang teranestesi:
daerah yang teranestesi: yang bersangkutan, mukoperiosteum sepertiga
terbatas pada tempat ligamen periodontal, anterior palatum durum
di mana larutan tulang alveolaris dan dan mukosa palatal gigi-
anestesi lokal periosteum, dan mukosa gigi anterior rahang atas
diinjeksikan gingiva sisi labial
atau bukal dari gigi
tersebut
TEKNIK-TEKNIK ANESTESI LOKAL DI
RAHANG BAWAH
Anestesi teknik Gow-Gates Teknik akinosi dan fisher Teknik Modifikasi fisher
Saraf yang dituju : N. Saraf yang dituju adalah :N.
Mandibularis Alveolaris inferior dan N. Saraf yang dituju : N.
Lingualis
Yang teranestesi : gigi Bukalis
mandibula setengah kuadran, yang teranestesi:gigi gigi Pada teknik ini menambahkan
mukoperiosteum bukal, membran mandibula setengah quadran, satu posisi lagi sebelum
mukosa pada daerah badan mandibula dan ramus jarum dicabut sehingga tidak
penyuntikan, dua pertiga bagian bawah, mukoperiosteum diperlukan penusukan ulang
anterior lidah dan dasar bukal dan membrane mukosa yang menambah beban sakit
mulut, jaringan lunak lingual didepan foramen mentalis, pada pasien.
dan p eriosteum, korpus dasar mulut dan dua pertiga
mandibuladan bagian bawah anterior lidah, jaringan
ramus serta kulit diatas lunak dan periosteum bagian
zigoma , bagian posterior lingual mandibula
pipi dan region temporal..
Komplikasi anestesi lokal pada kedokteran gigi
Hecting ( penjahitan luka ) : suatu tindakan untuk mendekatkan tepi luka dengan
benang sampai sembuh dan cukup untuk menahan beban fisiologis.
ALAT DAN BAHAN HECTING
ALAT Bahan
a. Tissue forceps ( pinset ) a. Benang
b. Scalpel handles dan scalpel blades
c. Dissecting scissors ( Metzen baum ) b. Cairan desifektan : Povidon-
d. Suture scissors iodidine 10 % (Bethadine )
e. Needleholders
c. Cairan Na Cl 0,9% dan
f. Suture needles ( jarum )
perhydrol 5 % untuk mencuci
g. Sponge forceps (Cotton-swab
forceps) luka.
h. Hemostatic forceps ujung tak bergigi ( d. Anestesi lokal lidocain 2%.
Pean) dan ujung bergigi (Kocher) e. Sarung tangan.
i. Retractors, double ended
j. Towel clamps
f. Kasa steril.
Jenis- jenis Jahitan
1) Jahitan Terputus/Interrupted
2) Teknik Continous
Macam-macam teknik interrupted yaitu:
Macam-macam teknik continous
1. Simple Interrupted
1. Simple Continous
2. Mattress Interrupted, terbagi 2:
2. Continous Lock Stich
- Teknik Horizontal Mattress
Interrupted
3. Mattress Continous
Analgesik dibagi 2 :
1. Analgesik opioid/narkotika, spt : metadon, fentanyl, kodein
2. Obat analgesik anti-narkotika, spt: ibuprofen, Paracetamol /acetaminophen, Asam
Mefenamat, dll