Anda di halaman 1dari 46

SOSIALISASI

PROGRAM DESA SIAGA AKTIF

BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT


DINAS KESEHATAN KABUPATEN NUNUKAN
BALANSIKU, 10 AGUSTUS 2016
TUJUAN
PEMBANGUNAN
KESEHATAN
Terwujud
nya
Kemauan derajat
kesehata
n
Kemampu masyarak
an hidup at yang
sehat bagi setinggi-
setiap tingginya
orang

Meningk
atkan
kesadara
n
DASAR HUKUM

• Pasal 1 : Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,


mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis
UU No 36/2009 • Pasal 11 : Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat
KESEHATAN • Pasal 18 : Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan
dan mendorong peran aktif masyarakat
• Pasal 62: Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin dan
menyediakan fasilitas untuk kelangsungan upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

UU No. 17/2007
Arah pembangunan kes untuk meningkatkan kesadaran,
RPJP tahun 2005-
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
2025
DASAR HUKUM
•pasal 18 : Kewenangan Desa meliputi kewenangan di
bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa,
UU No. 6/2014 pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan
DESA kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat
desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul &
adat istiadat desa
• pasal 34: Kewenangan lokal berskala desa paling sedikit
PP No. 43/2014 terdiri atas pembiayaan kesehatan masyarakat dan
pengelolaan Posyandu
PELAKSANAAN • pasal 100 : paling sedikit 70% dari jumlah anggaran belanja
PERATURAN UU desa digunakan mendanai penyelenggaraan
pemerintah desa, pelaksanaan pembangunan
DESA desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan
pemberdayaan masyarakat desa
PP No. 60 /2014 • pasal 19 ayat (2) Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai
DANA DESA YANG pembangunan pendidikan dan kesehatan
BERSUMBER DARI APBN • pasal 21 : untuk peningkatan pelayanan kesehatan di desa

PMK No. 93/2015 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan,


Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa
DASAR HUKUM
KEPMENKES No.
Pedoman Umum Pengembangan Desa dan
1529/MENKES/SK/X/
Kelurahan Siaga Aktif
2010

SK Menteri Dalam Pembentukan Kelompok Kerja Operasional dan


Negeri No. 140.05/292 Sekretariat Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
tahun 2011 Tingkat Pusat

SK Menteri Dalam Surat Edaran No. 140/1508/SJ Tahun 2011 terkait


Negeri No. 140.05/292 Pembentukan Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
tahun 2011 di Tk. Pusat dan Daerah

PERMENKES No. 2269/MENKES/PER/XI/2011 tentang Pedoman Pembinaan


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
MENJAGA YANG SEHAT TETAP
SEHAT
MEMPERCEPAT
PENYEMBUHAN
MENGEDEPANKAN
UPAYA PROMOTIF DAN
PREVENTIF
DALAM PELAYANAN
KESEHATAN PEMBANGUNAN
PENERAPAN STANDART
MUTU PELAYANAN BERWAWASAN
PARADIGMA KESEHATAN

SEHAT
PATIENTS SAFETY MEMAKSIMALKAN
AKREDITASI FASYANKES PERAN LINTAS SEKTOR
UNTUK PEMB
KESEHATAN
PEMBERDAYAAN DAN
KEMANDIRIAN
MASYARAKAT

PERILAKU HIDUP BERSIH


ANUNGDAN SEHAT SERTA
untuk PRARAKERKESNAS
6
TUMBUHNYA
PROV SUMUTUKBM
PROMOTIF DAN PREVENTIF

Sehat (70%)
X Mengeluh Sakit (30%)

Selfcare (42%) Yankes (58%)


Promkes dan
Pemberdayaan masyarakat
Selfcare Sarana
• Pengembangan dan pengorganisasian rasional kesehatan
masyarakat (Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif, UKBM* (Posyandu, Poskesdes), UKS
dll)
• Penggalangan kemitraan Kualitas
• Peningkatan upaya advokasi yankes
• Peningkatan akses komunikasi, informasi
dan edukasi (KIE)
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

•Segala upaya fasilitasi yang bersifat non instruktif,


guna meningkatkan pengetahuan & kemampuan masyarakat

•agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan &


melakukan pemecahannya

•dengan memanfaatkan potensi setempat & fasilitasi yang


ada baik dari instansi lintas sektoral maupun LSM dan tokoh
masyarakat.
Perkembangan Kebijakan

9
DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF
Penduduknya dapat mengakses dengan mudah
pelayanan kesehatan dasar yang memberikan
pelayanan setiap hari melalui (Poskesdes atau
sarana kesehatan yang ada di wilayah tersebut spt
Pustu, Puskesmas atau sarana kesehatan lainnya).

Penduduknya dapat mengembangkan UKBM dan


melaksanakan surveilans berbasis masyarakat
(meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan
anak, gizi, lingkungan dan perilaku), kedaruratan
kesehatan dan penanggulangan bencana, serta
penyehatan lingkungan shg masyarakat
menerapkan PHBS
TUJUAN Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

Mempercepat terwujudnya
Masyarakat desa dan kelurahan yang
PEDULI, TANGGAP dan MAMPU mengenali serta
mengatasi permasalahan kesehatan yang DIHADAPI
secara MANDIRI, sehingga derajat kesehatannya
meningkat
KRITERIA DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF
1 Forum Desa/ Kelurahan
2 Kader Pemberdayaan Masyarakat
3 Kemudahan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar

4 Posyandu & UKBM


5 Dukungan dana untuk kegiatan kesehatan di Desa/
Kelurahan

6 Peran serta masyarakat dan Organisasi kemasyarakatan


7 Peraturan Kepala Desa/ Bupati/ Walikota
8 Pembinaan PHBS di Rumah Tangga
12
Komponen Desa siaga Aktif

13
Tingkatan/Kategori Desa Siaga Aktif
No Kriteria Pratama Madya Purnama Mandiri
1 Forum Desa/kel Ada blm Jalan blm Jalan Rutin Jalan tiap
jalan rutin tri bln tri bulan bulan
2 KPM/kader Kes Ada min 2 Ada 3-5 org Ada 6-8 org Ada > 9 org
org
3 Mudah Akses Ya Ya Ya Ya
Yankesdas
4 Posyandu dan Posyandu, Posyandu, 2 Posyandu, Posyandu,
UKBM lain UKBM lain UKBM lain 3 UKBM >= 4 UKBM
blm lain lain
5 Dukungan Dana Dana pemdes Dana pemdes Dana Dana
lainnya belum & 1 sumber pemdes & 2 pemdes & >=
lain sumber lain sumber lain
6 PSM dan Ormas Ada PSM, Ada PSM, Ada PSM, 2 Ada PSM
blm ormas blm ormas ormas >2 ormas
7 Per. Kepdes atau Belum ada Ada, blm Ada, sudah Ada, sudah
Bupati/Walikota realisasi realisasi realisasi
8 Pembinaan Pembinaan Pembinaan Pembinaan Pembinaan
PHBS RT < 20% RT min 20 % RT min 40 % min 70 %
Pelayanan Kesehatan Dasar

15
PEMBERDAYAAN MASY MELALUI UKBM

16
JENIS-JENIS UKBM BIDANG KESEHATAN

Posyandu
Poskestren

Poskesdes 17
DANA SEHAT

• Dana yg berasal dari sumbangan sukarela


masyarakat (bisa dlm bentuk natura),
dikelola oleh masyarakat serta dimanfaatkan
untuk membiayai program2 kesehatan
masyarakat di wilayah Posyandu – termasuk
membiayai penyelenggaraan posyandu
• Dana Sehat dibedakan dg iuran pengguna
posyandu – masyarakat pengunjung
posyandu
• Sumber Dana Sehat  seluruh anggota masy
di wilayah posyandu
18
Surveilans Ber-basis Masyarakat
1. Pengamatan dan pemantauan :
1) Penyakit
2) Keadaan KIA
3) Gizi
4) Lingkungan
5) Perilaku
2. Pelaporan cepat < 24 jam kpd petugas kes
u/ respon cepat
3. Pencegahan dan penanggulangan
sederhana penyakit dan masalah kes
4. Pelaporan Kematian
19
Kedaruratan Kesehatan dan Bencana
1. Bimbingan pencarian tempat aman u/
mengungsi
2. Promosi kes dan bimbingan atasi
masalah akibat bencana dan
mencegah faktor penyebab masalah
3. Bantuan / fasilitasi pemenuhan sarana
sanitasi dasar di tpt pengungsian
4. Penyediaan relawan donor darah
5. Yankes pengungsi
20
Penyehatan Lingkungan

1. Promosi pentingnya sanitasi dasar


2. Bantuan / fasilitasi pemenuhan
kebutuhan sarana sanitasi dasar
3. Bantuan / fasilitasi upaya pencegahan
pencemaran lingkungan

21
Peningkatan peran serta Kader Dasa Wisma dalam pembinaan
Rumah Tangga  agar ber-PHBS

PHBS Rumah Tangga

Tidak Sehat
Perilaku Sehat
Sehat
1. Linakes Gaya Hidup
2. ASI Ekslusif
3. Penimbangan 1. Tdk
4. Air Bersih merokok
5. Jamban Sehat dalam
6. Cuci tangan Desa Sehat rumah
dg sabun 2. Aktifitas
Fisik
7. Bebas jentik Ds Sehat I
< 25 % RT Sehat 3. Makan
buah dan
Ds Sehat II sayur
25-50Text
Text
% RT Sehat
Ds Sehat III
Luaran Desa Siaga Aktif: 51-75 % RT Sehat
TERWUJUDNYA PHBS Ds Sehat IV
>75 % RT Sehat 22
TAHAPAN PENGEMBANGAN
A. PENDEKATAN

1. Urusan Wajib Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota


Pengembangan Desa Siaga Aktif harus
tercakup dalam rencana pembangunan
desa, baik dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa (RPJMD) dan
Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP
Desa).
Mekanisme perencanaan dan penganggarannya dibahas melalui
forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
(Musrenbangdes).
PENDEKATAN Lanjut..

2. Dukungan Kebijakan di Tingkat Desa

Pada tingkat pelaksanaan di desa,


pengembangan Desa Siaga Aktif harus
dilandasi minimal oleh Peraturan Kepala Desa
yang tidak boleh bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi.
PENDEKATAN Lanjut..
3. Integrasi Dengan Program Pemberdayaan Masyarakat

Integrasi pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif ke dalam PNPM Mandiri
merupakan sesuatu yang sangat penting, karena tujuan dari PNPM Mandiri sejalan
dengan tujuan dari pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

Pada tingkat pelaksanaan di desa dan kelurahan, program PNPM Mandiri dapat
mengakomodasi kegiatan-kegiatan di bidang kesehatan antara lain: (a) sosialisasi
pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif, (b) penyediaan sarana dan
prasarana kesehatan, (c) peningkatan kapasitas kader, (d) penataaan
administrasi, dan (e) hal-hal lain yang dianggap penting
B. PERSIAPAN
1. Pelatihan Fasilitator

• Fasilitator Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga


Aktif adalah petugas promosi kesehatan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten atau Dinas Kesehatan Kota yang
ditunjuk/ditugasi dan tenaga lain dari program
pemberdayaan masyarakat (seperti PNPM Mandiri),
Ormas, dunia usaha, atau pihak-pihak lain.
• Pelatihan Fasilitator diselenggarakan oleh Pemerintah
Provinsi dengan materi pemberdayaan dan
pengorganisasian masyarakat dalam pengembangan
dan pembinaan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
PERSIAPAN Lanjut...
2. Pelatihan Petugas Kesehatan
• Petugas kesehatan di tingkat kabupaten, kota, dan kecamatan adalah
pembina teknis terhadap kegiatan UKBM di desa dan kelurahan.
• Pelatihan dibedakan ke dalam 2 (dua) kategori berdasarkan kualifikasi
peserta, yaitu: (1) Pelatihan Manajemen, dan (2) Pelatihan Pelaksanaan.
• Pelatihan Manajemen diikuti oleh para Kepala Puskesmas dan pejabat
pengelola program-program kesehatan di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Materi pelatihan lebih ditekankan kepada konsep dan
aspek-aspek manajerial dari pengembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif.
• Pelatihan Pelaksanaan diikuti oleh para petugas yang diserahi tanggung
jawab membina Desa/Kelurahan Siaga Aktif dan para petugas kesehatan
yang membantu pelaksanaan UKBM di desa atau kelurahan.
• Pelatihan bagi petugas kesehatan diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan
Provinsi dengan mengacu kepada petunjuk teknis yang dibuat oleh
Kementerian Kesehatan.
PERSIAPAN Lanjut...
3. Analisis Situasi Perkembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif
• Analisis situasi perkembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif dilaksanakan
oleh Fasilitator dengan dibantu pihak-pihak lain terkait.
• Pelaksanaan mengacu kepada juknis yang dibuat oleh Kementerian
Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan, yang mengarah kepada
evaluasi dan inventarisasi desa-desa dan kelurahan-kelurahan dalam
kaitannya dengan pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
• Hasil evaluasi dan inventarisasi berupa daftar desa dan kelurahan yang
dikelompokkan ke dalam kategori: (1) Desa/Kelurahan yang belum
digarap, (2) Desa/Kelurahan Siaga Aktif Pratama, (3) Desa/Kelurahan
Siaga Aktif Madya, (4) Desa/Kelurahan Siaga Aktif Purnama, dan (5)
Desa/Kelurahan Siaga Aktif Mandiri.
• Daftar desa dan kelurahan hasil evaluasi dan inventarisasi dilaporkan
kepada Bupati atau Walikota dengan tembusan kepada: (1) Kelompok
Kerja Operasional (Pokjanal) Desa/Kelurahan Siaga Tingkat
Kabupaten/Kota, (2) Pokjanal Desa/Kelurahan Siaga Tingkat Provinsi, dan
(3) Pokjanal Desa/ Kelurahan SiagaTingkat Pusat.
PERSIAPAN Lanjut...
4. Penetapan Kader Pemberdayaan
Masyarakat
• Kader Pemberdayaan Masyarakat
(KPM) adalah anggota masyarakat desa
atau kelurahan yang memiliki
pengetahuan, kemauan dan
kemampuan untuk menggerakkan
masyarakat berpartisipasi dalam
pemberdayaan masyarakat dan
pembangunan partisipatif di desa dan
kelurahan.
PERSIAPAN Lanjut...
5. Pelatihan KPM dan Lembaga Kemasyarakatan
• Di kabupaten atau kota yang belum menyelenggarakan Pelatihan
Pemberdayaan Masyarakat atau masih ada Pelatihan Pemberdayaan
Masyarakat yang belum diselenggarakan, ke dalam kurikulum
pelatihan diintegrasikan materi tentang pengembangan
Desa/Kelurahan Siaga Aktif.
• Untuk kabupaten atau kota yang telah menyelenggarakan Pelatihan
Pemberdayaan Masyarakat atau telah memiliki KPM, untuk para KPM
dan lembaga kemasyarakatan perlu diselenggarakan pelatihan khusus
tentang pengembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif.
• Materi dan metode penyelenggaraan pelatihan pengembangan
Desa/Kelurahan Siaga Aktif untuk KPM atau yang diintegrasikan ke
dalam Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat, mengacu kepada
petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan.
• Tugas Fasilitator adalah membantu Panitia Pelatihan untuk menyusun
jadwal pelatihan dan mencarikan nara sumber yang sesuai
PENGORGANISASIAN
1. Pemerintah Kecamatan
• Mengkoordinasikan pelaksanaan
pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif terintegrasi dengan kegiatan
pemberdayaan masyarakat terkait.
• Mengkoordinasikan penerapan
kebijakan/peraturan perundang-
undangan berkaitan dengan
pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif.
PENGORGANISASIAN Lanjut...

2. Forum Desa/Kelurahan Siaga Tingkat


Kecamatan
• Melakukan rapat berkala (minimal 4 kali
setahun) untuk pemantauan
perkembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif lingkup kecamatan.
• Secara berkala melaporkan
perkembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif kepada Camat.
PENGORGANISASIAN Lanjut...
3. Pemerintah Desa dan Pemerintah Kelurahan
• Menerbitkan peraturan tingkat desa dan kelurahan
• Mengintegrasikan Rencana Pengembangan Desa/Kelurahan Siaga
Aktif ke dalam RKP Desa/Kelurahan
• Mengupayakan bantuan dana dan sumber daya lain baik dari
Pemerintah, Pemerintah Daerah, maupun dari pihak-pihak lain.
• Dalam rangka pelaksanaan Alokasi Dana Desa agar dalam
pendistribusian pada kebutuhan lokal desa diharapkan dapat
membantu pengembangan Desa Siaga Aktif terutama yang
menyangkut:
• -Penyuluhan dan motivasi masyarakat.
• -Penggerakan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam
kegiatan-kegiatan Desa Siaga Aktif.
• -Koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk
melaksanakan pengembangan program Desa Siaga Aktif.
PENGORGANISASIAN Lanjut...
• Melaksanakan pengembangan Desa Siaga Aktif di desa dan Kelurahan
Siaga Aktif di kelurahan, melalui pengadaan sarana pendukung bagi
kelancaran penyelenggaraan.
• Membentuk Forum Desa/Kelurahan Siaga tingkat Desa dan
Kelurahan, dengan susunan sebagai berikut.
• Ketua: Kepala Desa/Lurah
• Wakil Ketua/Sekretaris: Sekretaris Desa/Kelurahan
• Anggota: Perangkat Pemerintahan Desa/Kelurahan, Unsur
Lembaga Kemasyarakatan seperti Tim Penggerak PKK, KPM
Desa/Kelurahan dan tokoh masyarakat.
• Melakukan konsultasi dengan BPD dan masyarakat tentang pentingnya
sosialisasi dan motivasi masyarakat Desa dalam melaksanakan
program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
• Melaksanakan pencatatan dan pelaporan Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif terintegrasi dalam laporan pertanggungjawaban Kepala Desa atau
Lurah.
PENGORGANISASIAN Lanjut...

4. Forum Desa/Kelurahan Siaga Tingkat Desa/Kelurahan


• Melakukan rapat berkala (minimal 4 kali setahun) untuk pemantauan
perkembangan Desa Siaga Aktif atau Kelurahan Siaga Aktif.
• Secara berkala melaporkan perkembangan Desa Siaga Aktif atau
Kelurahan Siaga Aktif kepada Kepala Desa/Lurah
5. Lembaga Kemasyarakatan
• Menyusun rencana pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang
terintegrasi dalam pembangunan desa atau kelurahan secara partisipatif.
• Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan
mengembangkan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif secara partisipatif.
• Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong dan
swadaya masyarakat dalam rangka Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
• Menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka
pemberdayaan masyarakat untuk pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif.
PENGORGANISASIAN Lanjut...

6. Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM)


• Menyusun rencana pengembangan
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
bersama Forum Desa dan Kelurahan
Siaga.
• Melaksanakan, mengendalikan,
memanfaatkan, dan memelihara upaya
pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif secara partisipatif.
INDIKATOR KEBERHASILAN
• Keberadaan dan keaktifan Forum Desa dan Kelurahan.
• Adanya Kader Pemberdayaan Masyarakat/kader teknis.
• Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar
yang buka atau memberikan pelayanan setiap hari.
• Keberadaan UKBM yang dapat melaksanakan penanggulangan
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, survailans berbasis
masyarakat serta penyehatan lingkungan.
• Adanya pendanaan untuk pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) atau
Anggaran Kelurahan, masyarakat dan dunia usaha.
• Adanya peran serta aktif masyarakat dan Organisasi Kemasyarakatan
dalam kegiatan kesehatan di Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
• Adanya peraturan di tingkat desa atau kelurahan yang melandasi dan
mengatur tentang pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
• Adanya pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga.
PENGGUNAAN DANA DESA
UNTUK PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN
TUJUAN
• Meningkatkan komitmen antar lintas Kementerian dan Lembaga
dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia dimulai dari
pembangunan desa yang berwawasan kesehatan.
• Mengembangkan kebijakan yang berpihak pada kepentingan dan
kebutuhan masyarakat desa dalam bentuk regulasi baik pusat,
provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa
• Meningkatkan frekuensi dan jenis kegiatan UKBM di Desa sesuai
dengan lokal spesifik dan budaya masyarakat setempat agar mampu
mengenali dan mengatasi masalah kesehatan secara mandiri
• Meningkatkan akses informasi dan edukasi kepada masyarakat
dalam mendapatkan pembelajaran berperilaku hidup sehat serta
masyarakat berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan
• Meningkatkan kemampuan masyarakat menjadi penggerak dalam
mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan
PENGERTIAN
Dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara yang diperuntukkan bagi desa yang
ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja
daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk
mendanai penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan
pemberdayaan masyarakat*

*(Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi


Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penggunaan Prioritas Dana
Desa bersumber APBN)
PRINSIP PENGGUNAAN DANA DESA

Kebutuhan
Keadilan Tipologi Desa
Prioritas
Mendahulukan
kepentingan Mempertimbangkan
Mengutamakan desa yg lebih keadaan dan
hak atau kenyataan :
mendesak, lebih karakteristik geografis,
kepentingan
dibutuhkan dan sosiologis,
seluruh warga
berhubungan antropologis, ekonomi,
desa tanpa dan ekologi desa yang
membeda- langsung dengan
khas serta perubahan
bedakan kepentingan dan atau kemajuan
mayoritas desa
masyarakat desa
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
(Tahun 2016)*

1. Pembangunan desa
• Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur (sarana dan prasarana
fisik) untuk penghidupan  ketahanan pangan dan pemukiman
• Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan
infrastruktur (sarana dan prasarana fisik) kesehatan
masyarakat
• Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur (sarana dan prasarana
fisik) Pendidikan, sosial dan kebudayaan
• Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur (sarana dan prasarana
fisik) Energi terbaru dan kegiatan pelestarian kesehatan
• Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur (sarana dan prasarana
fisik) Produksi dan distribusi

*(Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia
44
Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2016)
Lanjutan
2. Pemberdayaan masyarakat desa
•Peningkatan investasi ekonomi desa
•Dukungan kegiatan ekonomi
•Bantuan peningkatan kapitas program dan kegiatan ketahanan pangan
•Pengorganisasian masyarakat, fasilitasi dan pelatihan paralegal dan bantuan hukum
masyarakat desa (termasuk pembentukan kader pemberdayaan masyarakat desa
dan pengembangan community center)
• Promosi dan edukasi kesehatan masyarakat serta gerakan
hidup bersih bersih dan sehat (termasuk peningkatan
kapasitas pengelolaan posyandu, poskesdes, polindes dan
ketersediaan atau keberfungsian tenaga medis/swamedikasi
di desa)
•Dukungan kegiatan pengelolaan hutan/pantai desa dan hutan/pantai
kemasyarakatan
•Peningkatan kapasitas kelompok masyarakat untuk energi baru dan pelestarian
lingkungan hidup
•Bidang kegiatan pemberdayaan ekonomi lainnya yang sesuai dengan analisa 45
kebutuhan desa ditetapkan dalam musyawarah desa
46

Anda mungkin juga menyukai