Anda di halaman 1dari 29

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Pemahaman dan Penerapan Praktis

HSE – Operasional
PT. Bumi Lestari Karya Perkasa
Pemahaman K3

Adalah segala upaya untuk menjaga


kesehatan dan keselamatan orang-orang,
material, mesin dan lingkungan agar
terhindar dari kecelakaan kerja, penyakit
akibat kerja, kerugian property dan
pencemaran lingkungan.
Istilah
Beberapa istilah yang harus kita tahu :
• Insiden, adalah segala kondisi yang dapat menyebabkan kecelakaan
kerja, penyakit, ataupun perusakan lingkungan.
• Aksiden, adalah Insiden yang menyebabkan adanya korban.
• Nearmiss, adalah insiden yang tidak menyebabkan adanya korban.
• Emergency, adalah keadaan tidak terduga yang berpotensi menjadi
bencana.
Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja
Perilaku Tidak Aman Kondisi Tidak Aman

Salah satu Gabungan Salah satu

Kurangnya Kontrol

Insiden Kerja
Perilaku Tidak Aman

Contoh prilaku :
 Jenis motivasi orang :  Tidak memakai helm
 Tidak tahu padahal sudah disediakan
 Tahu tetapi tidak  Tidak memakai sarung
perduli tangan
 Terpaksa  Tidak mencantolkan
bodyharness yang dipakai
Kondisi Tidak Aman
Bagaimana mengurangi resiko Kecelakaan
Kerja ?

Kenali Resiko Kerja

Resiko adalah nilai


potensial bahaya dari suatu Resiko timbul akibat
pekerjaan. Merupakan adanya sumber bahaya.
perkawinan dari Oleh karena itu, kita harus
kemungkinan terjadinya mengetahui apa sumber
kejadian (Probability) dan bahaya dari suatu
keparahannya (Severity) pekerjaan dan skenario apa
jika kemungkinan itu saja yang bisa membuat
terjadi. kecelakaan itu terjadi.
Contoh :
Rini diminta Tantenya untuk memberi makan buaya peliharaan tantenya.
Resiko apa yang rini hadapi ?

• Kemungkinan ?
• Keparahannya?
Jawaban: Bahaya : Buaya
Resiko

Kemungkinan
Kemungkinan :::
Kemungkinan Keparahan
Keparahan :::
Keparahan
••• Digigit
Digigit buaya
Digigit buaya
buaya ••• Fatality
Fatality
Fatality
••• Digombalin
Digombalin
Digombalin ••• Jatuh
Jatuh hati
Jatuh hati
hati
Kesimpulan
Kesimpulan
Kesimpulan :::
Memberi
Memberi
Memberi makan
makan
makan buaya buaya
buaya secara
secara
secara langsung
langsung
langsung beresiko
beresiko
beresiko digigit
digigit
digigit dan
dan
dan dapat
dapat
dapat menyebabkan
menyebabkan
menyebabkan
kematian.
kematian.
kematian.
Kenali Pengendalian

Pengendalian apa yang bisa kita


lakukan untuk dapat mencegah
terjadinya skenario kecelakaan
tersebut ?
Dalam K3 kita mengenal hierarki
pengendalian, yaitu :
Contoh

Rini akhirnya memilih untuk melakukan


pengendalian resiko dengan memasang
kandang buaya. Apakah rini sudah bisa
memberi makan buaya peliharaan Tante ?
Jawaban :
Bahaya : Buaya
Resiko

Kemungkinan : Keparahan :
• Digombalin • Jatuh hati
Kesimpulan :
Resiko dapat diterima dan Rini sudah bisa memberi makan buaya
tantenya.
Akibat dari perilaku tidak aman !
Didalam lingkungan pabrik, kita wajib :
1. Mematuhi peraturan penggunaan APD mandatory
dan khusus Menggunakan APD Khusus :

Menggunakan APD Mandatory :


Full Body Harness
 Helm Safety
Bekerja di Ketinggian
 Kacamata Safety
Pekerjaan debu/panas
 Sepatu Safety  Sarung Tangan
2. Mematuhi panduan keselamatan kerja yang
terpasang.
3. Melakukan Komunikasi K3
4. Saling Menjaga Budaya Selamat
Budayakan saling mengingati antar sesama !
Apa yang dilakukan saat terjadi aksiden ?
Kecelakaan Kerja
Dapat kembali bekerja
Melakukan P3K
Perawatan Medis

Investigasi Insiden

Evaluasi dan Perbaikan


1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(P3K)
Luka berdarah
Hal pertama yang harus diutamakan adalah mengehentikan pendarahan. Lakukan
hal berikut :
1. Tekan tempat pendarahan dengan kain kasa Antara 5 – 15 menit, jika luka
besar, tekan bagian pangkal pendarahannya.
2. Setelah darah mulai berhenti, segera bersihkan luka dengan cara dicuci
menggunakan air bersih atau aquades, dari arah luka ke arah luar/pinggir luka.
Lalu basuhkan alkohol untuk mensterilkan luka.
3. Teteskan povidine iodin (Betadine) pada luka.
4. Tutup dengan perban, dan eratkan dengan plester.
5. Luka harus ditutup rapat, untuk menghindari infeksi akibat paparan eksternal.
(debu dan kotoran)
Pingsan

Tidak Sadar
Pingsan 1. Miringkan korban
Periksa respon korban dengan 2. Cek dan periksa jalan nafas
mengguncangkan lembut/menyapa 3. Dongakan kepala
keras 4. Tarik dagu
5. Mulut hadap kebawah
6. Cek nafas

Baringkan keposisi lateral


Observasi A-B-C
Posisi Lateral / menyamping
2. Investigasi Insiden
• Sterilisasi area
Merupakan proses Identifikasi penyebab dasar dan penyebab
langsung atas terjadinya suatu insiden.
• Pengumpulan evidence
Merupakan pengumpulan bukti dari penilaian awal, untuk
mendukung suatu asumsi awal.
• Analisa dan Kesimpulan
Merupakan proses untuk mencari kebenaran atas data-data yang
didapatkan. Kesimpulan harus bersifat objektif dan disertai dengan bukti –
bukti yang jelas.
3. Evaluasi dan Perbaikan
• Tindakan Perbaikan
Mulailah dengan bertanya :
“ Apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kondisi ini? ”
• Tindakan Pencegahan
“ Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah terulangnya lagi
kejadian ini ? ”
• Tindakan Peningkatan
“ Apa hal lain yang bisa dikembangkan dari kejadian ini? ”
Keadaan Darurat
 Peringatan
Jika terjadi keadaan darurat, maka bel akan
berbunyi panjang di luar jam rutin. Tetaplah
tenang, dan mulailah untuk evakuasi.
 Jalur Evakuasi
Ikuti rambu-rambu yang di pasang di area
perusahaan untuk melakukan evakuasi.
 Muster Point
Berkumpullah di muster point yang telah
ditentukan.
 Tunggu Instruksi
Tunggulah instruksi selanjutnya sampai kondisi
telah aman kembali.
Terimakasih
“ Saya pilih mas Selamat ”

Anda mungkin juga menyukai