Anda di halaman 1dari 17

VIROLOGI

chikungunya

Oleh :
Yuni melianti toding
Yemina tabuni
Pokok pembahasan

Pengertian
Pembagian
Mekanisme
Gejala klinis
Epidemiologi
Vaksin
Jaminan mutu pemeriksaan virus
Apa itu chikungunya?

 Virus Chikungunya pertama kali diisolasi oleh Ross pada


tahun 1953 sejak terjadinya epidemi dengue di wilayah
Newala, Tanzania.
 Virus Chikungunya adalah virus yang dibawah oleh nyamuk
Aedes aegypti dan menimbulkan demam chikungunya.

 Demam chikungunya adalah jenis penyakit menular dengan


gejala utama demam mendadak, nyeri persendian terutama
sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang
belakang yang disertai ruam (bintik-bintik kemerahan) pada
kulit yang disebabkan oleh virus jenis Chikungunya.

 Chikungunya berasal dari bahasa Shawill yang menunjukkan


 Demam chikungunya
dapat menyerang semua
usia, baik anak-anak
maupun dewasa.

 Penyakit ini termasuk “Self


Limiting Disease” atau
penyakit yang sembuh
dengan sendirinya.
Sekitar 200-300 tahun lalu virus
chikungunya merupakan virus pada
hewan primata di tengah hutan atau
savanna di Afrika.

Setelah beberapa lama, virus


chikungunya yang semula bersiklus
dari satwa primata-nyamuk-satwa
primate, dapat pula bersiklus manusia-
nyamuk-manusia.
PEMBAGIAN

 Grup : grup A
 Famili : Togaviridae
 Genus : Alphavirus
 Spesies : chikungunya virus

NB:
Togaviridae terbagi kedalam 2 genus, yaitu Alphavirus
dan Rubivirus
Alphavirus : Chikungunya, Sindbis, Semliki Forest and
Ross River viruses
Rubivirus : Rubella virus
Virus ini berbentuk sferis dengan ukuran diameter sekitar
Mekanisme virus chikungunya
menginveksi sel sehat.
 Virus CHIK adalah sebuah virus RNA
berulir-positif dan mempunyai
selubung (enveloped)

 Siklus hidup Alphavirus dimulai


dengan perlekatannya pada reseptor
pejamu lewat glikoprotein. Virion
kemudian menuju ke dalam vesikel sel
pejamu melalui fusi.

 membran antara virus dan vesikel


pejamu, melepaskan nukleokapsid ke
dalam sitoplasma. Kemudian terjadi
Mekanisme

1. infeksi virus chikungunya


dimulai ketika nyamuk yang
terinfeksi menggigit manusia
dan virus itu dimasukkan ke
dalam kulit dan aliran darah.
2. virus bereplikasi di fibroblas dari
demis dan menyebar melalui
aliran darah ke beberapa
jaringan
3. replikasi virus terjadi di jaringan
target. terutama otot,
persendian, dan kulit, serta hati,
limpa, dan meninges pada
neonatus dan pasien dengan
kondisi yang mendasarinya
Lanjutan MEKANISME
 Virus Chikungunya dapat
menyerang manusia
melalui gigitan nyamuk
Aedes SPP. atau nyamuk
lain namun perlu
penelitian lebih lanjut.
Nyamuk Aedes tersebut
dapat mengandung virus
Chikungunya pada saat
menggigit manusia.
Kemudian virus yang
berada di kelenjar liur
berkembang biak dalam
waktu 8-10 hari (extrinsic
incubation period)
GEJALA KLINIS

Masa inkubasi 3 – 5 hari. Permulaan penyakit biasanya; tiba-


tiba timbul
 panas tinggi,
 sakit kepala,
 nyeri otot,
 nyeri persendian
 dan timbul bercak pendarahan (rash).
 Nyeri sendi pada penderita dewasa umumnya lebih berat
daripada anak-anak.
 Sendi bekas trauma lebih mudah diserang.
 Sendi yang diserang Chikungunya, bengkak dan nyeri
bila ditekan.
Gejala klinis

Demam tinggi Menggigil Bintik-bintik merah pada kulit

Nyeri sendi Sakit kepala Mual dan muntah


Epidemiologi

 Daerah-daerah endemik CHIK di Asia dan Asia


Tenggara meliputi India, Pakistan, Myanmar, Sri
Langka, Philippines Indonesia dan Malaysia.(1)
Bertambahnya rasa keprihatinan mengenai
penyakit ini adalah karena kecepatan dan luas
penyebarannya. Sejumlah kejadian wabah banyak
dilaporkan di beberapa negara.

 Di India, epidemi yang pertama terjadi pada


tahun 1963 di Calcutta, kemudian menyusul
wabah kedua tahun 1973. Tetapi kemunculannya
kembali (re-emergensi) terjadi di India Selatan
Vaksin

Vaksin eksperimental ini berupa rekombinan vaksin


hidup yang dilemahkan, yaitu vaksin yang diciptakan
dengan cara modifikasi genetik virus Chikungunya.
Pembuatannya menggunakan teknik yang
dikembangkan dengan dukungan dari Western
Regional Center of Excellence in Biodefense and
Emerging Infectious Diseases yang berkantor pusat
di UTMB.

Strain vaksin yang dihasilkan berbeda dari jenis liar


virus Chikungunya yakni dalam dua cara tidak
menyebabkan penyakit dan tidak mampu
menginfeksi nyamuk.
Vaksin yang diberikan ketika
terserang virus chikungunya

 Sampai saat ini masih belum ada


pengobatan spesifik untuk penyakit ini dan
vaksin yang berguna sebagai tindakan
preventif juga belum ditemukan.
 Pengobatannya hanya bersifat simptomatis
dan supportif seperti pemberian analgesic,
antipiretik, anti inflamasi (Sudeep, A.B and
Parashar,D. 2008).
 Pemberian aspirin kepada penderita
demam chikungunya ini tidak dianjurkan
karena dikhawatirkan efek dari aspirin
terhadap platelet.
 Pemberian chloroquine phosphate sangat
efektif untuk arthritis chikungunya kronis
(Abraham,2007).
Jaminan mutu pemeriksaan
virus
 Diagnostik untuk dengue dan chikungunya sebanding
 Selama fase akut akut infeksi diagnosis berfokus pada
deteksi RNA virus immunoglobulin M (IgM) dan/atau
antibody titer tinggi immunoglobulin G (IgG)adalah target
diagnostic dalam fase penyembuhan.
 Meskipun biaya awal yang tinggi, keahlian teknis dan fasilitas
di lengkapi dengan baik diperlukan untuk deteksi RNA
menggunakan reverse transcription polymerase chain
reaction (RT-PCR).
 Ada beberapa tes diagnostic komersial untuk mendeteksi
CHIKV oleh RT-PCR atau untuk mendeteksi antibody IgG dan
IgM terhadap virus.
Referensi

 Sam,I.C., MRCpath, Bakar S.A. 2006. Chikungunya virus


infection. Medical Journal of Malaysia, volume 61,
Issue No.2.

 Dian, T.P , dan Prasetya, J. 2007. Alphavirus penyebab


chikungunya.

Anda mungkin juga menyukai