progresif, dan merupakan gangguan degeneratif otak dan diketahui mempengaruhi memori, kognitif dan kemampuan untuk merawat diri. ( Suddart, & Brunner, 2002) Patofisiologi alzeimer
Faktor risiko yang terkait dengan DA termasuk usia,
penurunan kapasitas cadangan otak, cedera kepala, sindrom Down, depresi, gangguan kognitif ringan, dan faktor risiko penyakit pembuluh darah, termasuk hipertensi, peningkatan kolesterol lipoprotein densitas rendah, kepadatan tinggi rendah kolesterol lipoprotein, dan diabetes. Temuan tanda tangan termasuk kusut neurofibrillary intraseluler (NFTs), plak amiloid ekstraseluler di korteks dan lobus temporal medial, dan degenerasi neu-ron dan sinapsis dan atrofi kortikal. epidemiologi
• Menurut National Alzheimer's Association (2003), penyakit
Alzheimer menyerang hingga 10 % dari orang berusia 65 tahun atau lebih, dan secara berangsur proporsi ini berlipat ganda setiap 10 tahun setelah usia 65 tahun. Dan sebanyak separuh dari populasi yang berusia 85 tahun atau lebih dapat dipastikan mengidap Alzheimer. Sementara, pada orang yang memiliki faktor genetik turunan / bawaan dari orang tua, penyakit ini akan menyerang di bawah usia 65 tahun. Namun, kasus seperti ini cukup jarang ditemukan. etiologi
• Alzheimer diduga terjadi karena penumpukan protein
beta-amyloid yang menyebabkan plak pada jaringan otak. Secara normal, beta-amyloid tidak akan membentuk plak yang dapat menyebabkan gangguan sistem kerja saraf pada otak. Namun, karena terjadi misfolding protein, plak dapat menstimulasi kematian sel saraf. (Alzheimer’s Association, 2015) Faktor Resiko • Usia • Riwayat Keluarga • Pendidikan atau Pekerjaan • Traumatic Brain Injury (TBI) Diagnosis Alzheimer • Anamnesis • Pemeriksaan Fisik • Pemeriksaan Kognitif dan neuropsikiatrik • Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Alzheimer
1.Terapi Non Farmakologi
Terapi non farmakologi melibatkan pasien, keluarga,
atau pengasuh untuk mensupport, menghadapi dan memahami kondisi pasien. 2. Terapi farmakologi a. Farmakoterapi Dari Gejala Kognitif • Golongan inhibitor kolinesterase. • Golongan antagonis reseptor NMDA • Golongan obat non konvesional b. Farmakoterapi gejala non-kognitif • Inhibitor kolinesterase dan memantine • Antipsikosis • Antidepresan • Terapi lainnya SEKIAN DAN TERIMAKASH