Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 8

• Ananda
• Asharyzal
• Fauziah
• Hadyan
• Siti
Bertujuan untuk menjadikan kota dan
pemukiman inklusif, aman, tahan lama,
dan berkelanjutan.

Target :
• Akses perumahan layak bagi semua,
aman dan terjangkau
• Akses layanan infrastruktur dasar
• Penanganan kawasan kumuh yang
berkelanjutan
• Layanan ruang publik yang memadai
• Pengelolaan urbanisasi sebagai bagian
dari perencanaan permukiman perkotaan
Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman, termasuk di dalamnya pembangunan kota,
secara berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk
memperbaiki kondisi sosial, ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai
tempat hidup dan bekerja semua orang. Inti pembangunan permukiman
yang berkelanjutan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas
hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002).
Sosial Kualitas SDM

akses terhadap pembiayaan dan


Indikator Ekonomi pembangunan UMKM

rumah, aksesibilitas, ruang publik, pelayanan


Fisik Lingkungan
dasar dan lingkungan hidup
Pentingnya Pembangunan Permukiman dalam
Mencapai Pembangunan Perkotaan Berkelanjutan
• 70% lahan perkotaan dimamfaatkan untuk perumahan/permukiman
• Perumahan adalah pendekatan utama dalam pembangunan
berkelanjutan
• Kota berkembang, karena adanya perkembangan
perumahan/permukiman
• Sekitar 25% penduduk dunia tinggal di permukiman kumuh
Masalah

Credit : Kompas Credit : Detikcom

Credit : tugas sekolah


Sasaran Pembangunan Kawasan Pemukiman
Pengentasan permukiman kumuh
perkotaan menjadi 0 %

Ditjen Cipta Karya


menyusun target
pembangunan kawasan 100 % pelayanan air minum
permukiman bertajuk 100-
0- 100 yang sejalan dengan
program permukiman
berkelanjutan di Indonesia.
Target ini diharapkan dapat 100 % akses sanitasi layak
dicapai pada tahun 2019
oleh Ditjen Cipta Karya.

Meningkatkan keamanan dan


keselamatan bangunan gedung
Upaya
Poin keterlibatan masyarakat menjadi signifikan karena masyarakatlah
yang akan memelihara dan mengembangkan sehingga perlu dilakukan
pemberdayaan terhadap masyarakat itu sendiri.
Hingga tahun 2016, sudah tercapai 72% akses air bersih, 8%
permukiman kumuh, dan 64% akses sanitasi. Pada akhirnya, semua
program yang disusun pemerintah mustahil berjalan lancar apabila tidak
ada partisipasi dari masyarakat itu sendiri.
Cr : Bastamanography

Anda mungkin juga menyukai