Anda di halaman 1dari 6

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

MASA PEMERINTAHAN ORDE BARU


 Pada tahun 1930 jumlah penduduk dewasa yang melek
huruf hanyalah 13% untuk pria dan 2,3% untuk wanita.
Pada tahun 1961 angkanya menjadi 59,8% untuk pria
dan 34,1% untuk wanita. Pada tahun 1971 angkanya
72,0% untuk pria dan 50,3% untuk wanita, tahun 1980
angkanya 80,4% untuk pria dan 63,6% untuk wanita.
Begitu juga kemampuan masyarakat menggunakan
bahasa nasional yaitu 40% tahun 1971 menjadi 61,4%
tahun 1980. Tentu ini berpengaruh juga terhadap
perkembangan surat-surat kabar, serta majalah-
majalah, bahkan mungkin radio dan televisi (Ricklefs,
1992:434-435).
Dalam himpunan Tap MPR Tahun 1993 (1993:173) di
bidang pendidikan, fasilitas pendidikan dasar sudah
makin merata. Pada tahun 1968 fasilitas sekolah dasar
yang ada hanya dapat menampung sekitar 41% dari
seluruh anak yang berusia Sekolah Dasar. Fasilitas
Sekolah Dasar yang telah dibangun di pelosok tanah
air praktis mampu menampung anak Indonesia yang
berusia sekolah dasar. Kondisi ini merupakan
landasan kuat menuju pelaksanaan wajib belajar 9
tahun di tahun-tahun yang akan datang. Sementara
itu, jumlah rakyat yang masih buta huruf telah
menurun dari 39% dalam tahun 1971 menjadi sekitar
17% di tahun1990-an.
Pada waktu yang sama juga terjadi suatu gelombang
perubahan yang luar biasa dalam bidang agama di
dalam masyarakat. Agama Hindu dan Budha
berkembang walaupun pemeluknya tetap kecil. Kaum
muslim lebih terperanjat dengan perkembangan
kelompok-kelompok mistik asli (kebatinan) dan
agama Kristen yang cepat. Pada tahun 1933 hanya 2,8%
rakyat Indonesia yang memeluk agama Kristen. Pada
tahun 1971 menjadi 7,4% dan pada tahun 1980 tercatat
8,8%. Perkembangan hubungan antaragama semakin
kondusif.
Kebhinekaan Indonesia dari berbagai hal (suku,
agama, ras, budaya, antargolongan dsb.) yang
mempunyai peluang yang tinggi akan terjadinya
konflik, maka masa Orde Baru memunculkan
kebijakan yang terkait dengan pemahaman dan
pengamalan terhadap dasar negara Pancasila.
Berdasarkan Ketetapan MPR No. II/MPR/1978
ditetapkan tentang P-4 yaitu Pedoman Penghayatan
dan Pengamalan Pancasila (Eka Parasetia Pancakarsa).
Dengan Pancasila akan dapat memberikan kekuatan,
jiwa kepada bangsa Indonesia serta membimbing
dalam mengejar kehidupan lahir dan batin yang
makin baik menuju masyarakat yang adil dan
makmur.
THANKS
FOR WATCHING

Anda mungkin juga menyukai