Anda di halaman 1dari 39

Case Report

Disusun Oleh:
Dickson ( 406172005 )
Jonathan Jose ( 406172016 )
Irnanto Kinanda ( 406172086 )
Pembimbing:
dr. Derfiani Prinanda, Sp. N

FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S TA R U M A N A G A R A
K E PA N I T E R A A N K L I N I K B A G I A N S A R A F
R U M A H S A K I T S U M B E R WA R A S
P E R I ODE 1 4 O KTOBER 2 0 1 9 – 1 7 N OVEMBER 2 0 1 9
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. KNN
Umur : 69 tahun
Tanggal lahir : 21 September 1957
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Jembatan II no . xxx
Status perkawinan : Menikah
Agama : Kristen
Tanggal Masuk RS : 14 Oktober 2019
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Keluhan utama : Pusing berputar sejak 2 jam SMRS

• Muncul secara tiba tiba, terutama saat pasien bangun dari tempat tidur
• Telinga berdengung dirasakan muncul hilang timbul walaupun ps tidak memiliki
riwayat gangguan pendengaran
• Keluhan dirasakan hilang timbul setiap serangan , hilang sendiri kurang lebih 30 –
60 detik
• Yang dirasakan berputar adalah ruangan sekitar pasien
• Nyeri lutut pada kiri dan kanan (+), bengkak (+)
• Sakit kepala (-) , pingsan (-), mual (+), muntah (-)
• Batuk pilek (-)
RIWAYAT PASIEN

PENYAKIT •

Riwayat Stroke Non Hemoragik tahun 2018
Riwayat Hipertensi (+)
• Riwayat DM (-)
DAHULU • Riwayat sakit pada telinga (-)

PENGOBATAN • Amlodipine 1 x 10 mg
• Betahistine 3 x 6 mg
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum : baik
Tanda Vital Kesadaran : Compos Mentis
Tanggal pemeriksaan: GCS : 15 (E4M6V5)
14 Oktober 2019
TD : 150/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit, reguler, isi cukup
Pernafasan : 18 x/menit
Suhu : 36,6oC
Status Gizi : cukup
STATUS INTERNUS
Arcus Senilis (+/+)
VODS 6/30
Sedikit keruh ODS
Shadow test (+/+)

Kekuatan otot
Deformitas (+/+)
5555/5555
Pembengkakan (+/+)
Range of Motion Krepitasi (+/+)
Fleksi 85o Kekakuan (+/+)
Nyeri (+/+)
Range of Motion
Fleksi 87o
N. I N. II
• Reflek cahaya langsung dan tidak langsung
• Normal
+/+

N. III, IV, VI N. VII


• Ptosis -/- • Sikap mulut saat istirahat normal, deviasi (-)
• Pupil 3mm/3mm, bulat, isokor • Mengangkat alis simetris
• Reflex cahaya langsung +/+ • Sudut bibir tidak simetris
• Reflex cahaya tidak langsung +/+ • Mengerutkan dahi simetris
• Gerak bola mata bebas ke segala arah • Menyeringai tidak simetris
• Nystagmus +/- • Kembung pipi simetris
• Pengecapan 2/3 anterior tidak dilakukan
N. VIII N. IX, X
• Romberg Test (+) • Arkus faring simetris
• Romberg dipertajam (+) • Uvula ditengah
• Disfonia (-)
• Disfagia (-)

N. XI N. XII
• Palatum molle simetris, • Sikap lidah normal, tidak
arcus faring simetris, uvula terdapat fasikulasi, tremor.
di tengah Penjuluran lidah tidak
simetris simetris
Refleks Fisiologi
• Bisep ++/++
• Patella ++/++
• Trisep ++/++
• Achiles ++/++

Refleks Patologis
• Babinski -/-
• Chaddock -/-
• Gordon -/-
• Oppenheim -/-
• Schaffer -/-
• Hoffman Trommer -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RADIOLOGI

Foto rontgen
Kesan :
• KP Lama, Kanan atas belum tenang
• Kardiomegali

MSCT SCAN
Kesan :
• Curiga lesi Infark, Kalsifikasi Vaskular A. Vertebralis kanan, A. Carotis Interna Kanan
• Sinusitis Maksilaris Ethmoidalis Kanan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM

Nama Pemeriksaan 17 Oktober 2019 NIlai rujukan

KIMIA DARAH
Elektrolit
Kalium Darah 1.9 LL 3,5 – 5 mmoL/L
Natrium Darah 129 L 136 – 146 mmoL/L
Chlorida Darah 79 L 2,4-5,7 mmoL/L
Calsium Ion 1.05 L 1.15 – 1.29 mmoL/L
Glukosa
Sewaktu 153 70 – 199 mg/dL
Penatalaksanaan
• Medikamentosa
• Amlodipine 1 x 5 mg
• Betahistin 3 x 6 mg
• Difenhidramin 2 x 10 mg
• Clopidrogel 1 x 75 mg
• Bisoprolol 1 x 5 mg
• KSR 2 x 1 tab
• Non Medikamentosa
- Edukasi mengenai penyakit vertigo
- Edukasi bila baru bangun tidur jangan langsung berdiri
PROGNOSIS

• Ad vitam : Dubia ad bonam


• Ad functionam : Dubia ad bonam
• Ad sanationam : Dubia ad bonam
Vertigo
VERTIGO
adalah persepsi yang salah dari gerakan seseorang atau lingkungan sekitarnya.

Terbagi atas 2

Vertigo Vestibular Vertigo Non Vestibular

rasa goyang, melayang, mengambang


rasa berputar yang timbul pada yang timbul pada gangguan sistem
gangguan vestibular. proprioseptif atau sistem visual
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
• Keadaan lingkungan
• Obat – obatan
• Kelainan telinga
• Infeksi telinga bagian dalam
• Peradangan saraf vestibuler
• Kelainan neurologis
• Kelainan sirkularis
Etiologi Vertigo Perifer dan Sentral

Vertigo Perifer Vertigo Sentral


• Labirin, telinga dalam • Supratentorial
• Saraf kranialis VIII • Infratentorial
• Telinga luar dan tengah • Obat – obatan
• Vertigo Perifer • Vertigo Sentral
• BPPV (Benign Paroxysmal • Migraine
Positional Vertigo) • Vertebrobasilar insufficiency
• Meniere Disease • Tumor intrakranial
• Vestibular Neuritis
Tabel 1. Perbedaan Vertigo Perifer dan Sentral
Ciri - ciri Vertigo Perifer Vertigo Sentral
Lesi Sistem vestibular (telinga dalam, Sistem vertebrobasiler dan
saraf perifer) gangguan vaskular (otak, batang
otak, serebelum)
Penyebab Vertigo posisional iskemik batang otak,
paroksismal jinak (BPPV), vertebrobasiler insufisiensi,
penyakit maniere, neuronitis neoplasma, migren basiler
vestibuler, labirintis, neuroma
akustik, trauma
Gejala gangguan SSP Tidak ada Diantaranya :diplopia, parestesi,
gangguan sensibilitas dan fungsi
motorik, disartria, gangguan
serebelar

Masa laten 3-40 detik Tidak ada


Habituasi Ya Tidak
Intensitas Vertigo Berat Ringan
Telinga berdenging dan atau tuli Kadang - kadang Tidak

Nistagmus spontan + -
Patofisiologi Ketidakseimbangan
1. Teori rangsang berlebihan
2. Teori konflik sensorik
3. Teori neural mismatch
4. Teori otonomik
5. Teori neurohumoral
6. Teori sinap
PATOFISIOLOGI
GANGGUAN
VESTIBULAR
Durasi Episode Kemungkinan Diagnosis
Beberapa detik Peripheral cause: unilateral loss of
vestibular function; late stages of acute
vestibular neuronitis
Detik sampai Menit Benign paroxysmal positional
vertigo; perilymphatic fistula
Beberapa menit sampai 1 jam Posterior transient ischemic
attack; perilymphatic fistula
Beberapa jam Ménière’s disease; perilymphatic fistula
from trauma or surgery; migraine;
acoustic neuroma
Beberapa hari Early acute vestibular neuronitis*;
stroke; migraine; multiple sclerosis
Beberapa minggu Psychogenic

Tabel 2. Perbedaan Durasi Gejala untuk Berbagai Penyebab Vertigo


Perifer Sentral

Bangkitan vertigo Mendadak Lambat


Derajat vertigo Berat Ringan
Pengaruh gerakan kepala + -
Gejala otonom ++ -
Gangguan pendengaran + -

Tabel 3. Klinis Vertigo Perifer dan Sentral


Nistagmus Vertigo Perifer Vertigo Sentral
Arah Berubah - ubah Horizontal / horizontal
rotaroar
Sifat Unilateral / bilateral Bilateral
Tes posisional

•Latensi Singkat Lebih lama


•Durasi Lama Singkat
•Intensitas Sedang Larut / sedang
•Sifat Susah ditimbulkan Mudah ditimbulkan
Tes dengan rangsang Dominasi arah jarang Sering ditemukan
(kursi putar, irigasi telinga) ditemukan

Fiksasi Mata Tidak terpengaruh Terhambat


Tabel 4. Perbedaan Vertigo berdasarkan Nistagmus
Pemeriksaan Fisik
• Neurologis  Romberg sign, Heel-to-toe walking test, Unterberger
stepping test, Uji Tunjuk Barany
• Kepala dan Leher  membran timpani, Hennerbert sign, Valsava
manuveur, Head impulses test
• Kardiovaskular  perubahan orthostatic
Terapi
• Medikasi: golongan antihistamin, antagonis kalsium, fenotiazine,
simpatomimetik, penenang minor, anti kolinergik
• Terapi fisik Brand-Darrof
• Terapi spesifik untuk masing masing penyakit
Treatment

Vestibular Disorder
• Untuk menekan saraf
vestibular, paling efektif Meniere Disease BPPV
menggunakan diazepam (2 • Penatalaksanaan dilakukan • Epley Maneuver (otolith
hingga 5 mg peroral setiap 6 oleh otolaryngologist repositioning)
sampai 8 jam) Atau
• Anjurkan diet rendah garam
• Antihistamin/antikolinergik dan diuretik hemat kalium
(meclizine 25 hingga 50 mg
tiga kali sehari )
Benign Paroxysmal Positional
Vertigo
Symptoms and signs

Tercetus ketika:
•Adanya pergerakan kepala
•Durasi hanya berlangsung beberapa detik hingga menit , puncak
onset terjadi di pagi hari dan mereda setelahnya
•Dapat disertai mual dan muntah
•Tidak disertai gangguan pendengaran dan tinnitus
DIAGNOSIS
o Diagnosis BPPV didasarkan pada karakteristik gejala
o Ditemukan nystagmus pada pemeriksaan Dix-Hallpike maneuver
o Dan tidak adanya kelainan lain pada pemeriksaan neurologisc
• Unlike the positional nystagmus caused by BPPV, the positional nystagmus caused
by a CNS lesion
 Lacks latency, fatigability, and severe subjective sensation
 May continue for as long as the position is maintained
 May be vertical or change direction
 If rotary, is likely to be in the unexpected direction
 Patients with nystagmus suggesting a CNS lesion undergo gadolinium-enhanced
MRI
TREATMENT
• BPPV biasanya merega secara spontan dalam beberapa minggu atau bulan tetapi
dapat berlanjut selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun

• Meneuver epley atau sebagai alternatif Latihan Brandt-Daroff atau Maneuver


Semont

• Setelah melakukan maneuver-maneuver tersebut, pasien harus tetap tegak selama


1 hingga 2 ahri, menghindari posisi fleksi atau ekstensi leher
SEMONT MANEUVER
BRANDT-DAROFF EXERCISES
MENIERE’S DISEASE
• Endolymphatic hydrops • Tanda dan Gejala
• Gangguan idiopatik telinga dalam - serangan episodik selama berjam-jam,
yang ditandai dengan vertigo, unilateral, fluktuasi
fluktuasi gangguan pendengaran, gangguan pendengaran sensorineural,
tinnitus, dan rasa penuh. vertigo (menit-jam), Tinnitus konstan /
• Manifestasi awal → vertigo atau intermiten biasanya meningkat
gangguan pendengaran, tetapi intensitasnya sebelum atau selama
dalam onset 1 tahun, Sindrom serangan pusing dan rasa penuh.
khas → serangan - Serangan akut : mual dan muntah dan
vertigo, tinnitus, fluktuasi setelah serangan akut  kelelahan
gangguan pendengaran, dan rasa selama beberapa hari.
penuh.

Ballenger JJ, Snow JB. Ballenger’s otorhinolaryngology head and neck surgery. 16th ed. Canada: Williams & Wilkins;
2003
Diagnostik
• Audiometri
• Fluorescent treponemal antibody absorption untuk
mengesampingkan sifilis
• Penilaian audiologic → menunjukkan frekuensi rendah atau
frekuensi rendah dan tinggi pada gg. pendengaran sensorineural
• Electrocochleography
• Vestibular testing (electronystagmography with caloric testing)
→ menunjukkan disfungsi vestibular perifer.
• Fluorescent treponemal antibody
• MRI dengan gadolinium kontras

Ballenger JJ, Snow JB. Ballenger’s otorhinolaryngology head and neck surgery. 16th ed. Canada: Williams & Wilkins; 2003
• Medical Treatment
- Diet rendah sodium (1.500 mg /d)
- Diuretik (hidroklorotiazid).
- Diet kafein, nikotin, alkohol, dan cokelat
- Serangan akut: Supresan vestibular (Meclizine,
diazepam) dan obat antiemetik (Proklorperazin
supositoria)

• Surgery
- Endolymphatic sac (mastoidectomy)
- Vestibular nerve section (vestibular neurectomy)
- Labyrinthectomy

Ballenger JJ, Snow JB. Ballenger’s otorhinolaryngology head and neck surgery. 16th ed. Canada: Williams & Wilkins; 2003
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai