Anda di halaman 1dari 23

Journal Reading

A Comprehensive Review of the Treatment of Atopic Eczema

Pembimbing :

Diajukan oleh:
Husna Hapsari Putri
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF
RSUD DR. LOEKMONO HADI KUDUS
FK UNISSULA
2019
Identitas Jurnal
Judul Artikel: A Comprehensive Review of the
Treatment of Atopic Eczema
Tahun terbit: 2016
Penulis : Ji Hyun Lee, Sag Wook Son, Sang
Hyun Cho1
Jenis Jurnal : Review Article
Jurnal : Allergy Asthma Immunol Research
ABSTRAK
Abstrak
- Atopic eczema (AE) adalah kelainan kulit inflamasi kronis yang
biasanya berkembang pada anak usia dini.
- Terlepas dari investigasi intensif, penyebab AE masih belum jelas,
tetapi kemungkinan bersifat multifaktorial.
- Faktor-faktor lingkungan atau interaksi genetik-lingkungan tampaknya
memainkan peran kunci dalam perkembangan penyakit.
- Di antara berbagai langkah penatalaksanaan AE, hidrasi kulit, yang
meningkatkan fungsi sawar dan mengurangi rasa gatal, mungkin
bermanfaat untuk mengurangi kebutuhan penggunaan steroid topikal
dan karenanya harus digunakan sebagai pengobatan dasar.
- Menghindari faktor-faktor yang memberatkan juga merupakan
perawatan dasar AE.
- Perawatan medis standar dengan pendekatan farmakologis
mungkin diperlukan jika pengobatan dasar gagal
mengendalikan gejala secara memuaskan.
- Baru-baru ini, lebih banyak perhatian diberikan pada terapi
proaktif dengan pemberian steroid potensi rendah secara
berkala atau penghambat kalsineurin topikal untuk mencegah
timbulnya flare baru.
- Selain itu, berbagai sasaran biologis sedang diperkenalkan untuk
kontrol AE dan diusulkan sebagai terapi yang menjanjikan.
- Makalah ini memberikan ringkasan literatur terbaru tentang
pengelolaan AE dan pedoman pengobatan.
Pendahuluan
◦ Eksim atopik (AE, atau dermatitis atopik) adalah erupsi eksim inflamasi kronis,
kambuh, pruritus, yang biasanya dimulai pada awal kehidupan.
◦ Penyebab AE masih belum jelas, tetapi cenderung bersifat multifaktorial,
melibatkan genetik, sosial ekonomi, dan faktor lingkungan. Misalnya, mutasi
pada FLG ditemukan terkait dengan pengembangan AE. Baru-baru ini,
prevalensi AE meningkat, dan alasannya masih belum jelas.
◦ Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan mempengaruhi
peningkatan prevalensi AE.
◦ Laporan terbaru menunjukkan bahwa polusi udara dalam ruangan,
paparan luar terhadap alergen, dan asap tembakau lingkungan adalah
dianggap sebagai beberapa faktor lingkungan. Namun, hubungan antara
kadar vitamin D serum atau obesitas dan AE masih kontroversial.
◦ AE adalah masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia dengan
beban keuangan yang signifikan.
◦ Selain itu, AE mempengaruhi kualitas hidup keluarga serta para
korban itu sendiri.
◦ Perawatan untuk AE tergantung pada / bervariasi berdasarkan
keparahan, distribusi, dan luasnya kondisi serta usia pasien.
◦ Oleh karena itu, AE tetap merupakan penyakit yang menantang
bagi dokter dan pasien.
◦ Dalam review ini, penulis mengusulkan rekomendasi untuk
perawatan umum AE berdasarkan literatur terbaru.
Pengobatan AE
◦ AE adalah peradangan kulit kronis dan gejalanya bertambah
dan berkurang dengan berbagai manifestasi.
◦ Terapi individual untuk pasien harus dilaksanakan sesuai dengan
usia, keparahan dan tingkat AE pasien, dan distribusi lesi.
◦ Untuk mengendalikan AE, selain terapi farmakologis utama,
tindakan lain seperti hidrasi kulit, identifikasi dan mengurangi
faktor yang memperberat, pengurangan pruritus, dan edukasi
pasien harus dipertimbangkan.
◦ Flare perlu dicegah dengan beberapa pendekatan sistemik.
◦ Pengobatan AE ini dikategorikan menjadi 3: perawatan dasar,
standar medis, dan adjuvant.
Pengobatan dasar/Basic treatment
◦ Pengurangan kekeringan dengan emolien sering mengurangi
pruritus.  Hidrasi kutan
◦ Faktor-faktor yang memberatkan harus dihindari dengan
evaluasi individual.  Eliminasi faktor yang memberatkan
(alergen, iritan)
Pengobatan Standar Medis
◦ Untuk pasien dengan gejala AE ringan, obat topikal adalah
pilihan utama perawatan.
◦ Namun, jika terapi dasar dan topikal gagal, pendekatan sistemik
mungkin diperlukan.
◦ Siklosporin dan glukokortikoid sistemik jangka pendek sering
digunakan.
◦ Terapi alternatif termasuk fototerapi, antimetabolit, interferon-
gamma, imunoterapi alergen, danbiologi, tergantung pada
kasus.
Pengobatan Standar Medis
◦ Topical glucocorticoids
◦ Topical calcineurin inhibitors (Antihistamines, Anti-infectious
agents)
◦ Systemic therapy (Cyclosporine, Systemic glucorcorticoids,
Azathioprine, Mycophenolate mofetil, and Methothrexate)
◦ Phototherapy
◦ Allergen immunotherapy
Pengobatan Adjuvan
◦ Minyak Primrose : Minyak evening primrose dianggap bermanfaat
bagi pasien AE karena kandungan asam gamma-linoleatnya.
◦ Omega-3 Baru-baru ini, telah disarankan bahwa peningkatan
prevalensi AE dapat dikaitkan dengan perubahan dalam diet :
pengurangan konsumsi asam lemak tak jenuh ganda omega-3 (PUFA)
dan peningkatan asupan omega-6 PUFA
◦ Probiotik : Probiotik dan Prebiotik diketahui bertindak dan memodulasi
aktivasi sitokin sel T-helper sebagai imunomodulator.
◦ Obat-obatan herbal Cina
Kesimpulan
◦ Prevalensi AE terus meningkat, saat ini berkisar 1% -20% dari populasi
umum.
◦ AE dapat disebabkan oleh faktor genetik dan dapat dipengaruhi oleh
faktor lingkungan.
◦ Sebagian besar pasien AE mengalami perjalanan penyakit kronis dan
kambuh yang ditandai dengan remisi dan flare intermiten.
◦ Karena itu, mengendalikan gejala AE kronis masih menantang.
◦ Pilihan pengobatan untuk AE meliputi (1) perawatan medis standar
dengan agen farmasi seperti steroid topikal dan imunomodulator
topikal, (2) terapi tambahan, dan (3) perawatan dasar berikut seperti
menggunakan emolien.
◦ Selain itu, menghindari faktor pemicu dan / atau memperburuk
yang memperburuk gatal, seperti pakaian wol, stres emosional,
dan kondisi iklim yang tidak nyaman, adalah sangat penting.
◦ Lebih lanjut, fototerapi atau imunosupresan sistemik, seperti
siklosporin, azatioprin, dan mikofenolat mofetil, harus
dipertimbangkan jika metode konvensional gagal
mengendalikan gejala AE dengan benar.
◦ Di masa depan, dengan pemahaman yang lebih baik tentang
patogenesis AE, opsi pengobatan revolusioner, termasuk
targeted biologic therapies, sedang diperkenalkan.
◦ Secara khusus, terapi reseptor anti-IL-4 diharapkan menjadi
pilihan yang menjanjikan untuk AE refrakter.
Critical Appraisal
Critical Appraisal (JUDUL)

No Kriteria Ya (+), Tidak (-)

1 Jumlah kata dalam judul, < 12 kata +

2 Deskripsi Judul Menggambarkan isi utama


penelitian dan dengan singkatan
3 Daftar penulis sesuai aturan jurnal +

4 Korespondensi penulis +
5 Tempat & waktu penelitian dalam Tempat (-), Waktu (-)
judul
Abstrak

No Kriteria Ya (+), Tidak (-)

1 Abstrak 1 paragraf +
2 Mencakup IMRC +
3 Secara keseluruhan informatif +
4 Tanpa singkatan selain yang baku +
5 Kurang dari 250 kata -
Pendahuluan
No Kriteria Ya (+), Tidak (-)
1 Terdiri dari 2 bagian atau 2 paragraf
-
2 Paragraf pertama mengemukakan alasan
-
dilakukan penelitian
3 Paragraf ke 2 menyatakan hipotesis atau tujuan
-
penelitian
4 Didukung oleh pustaka yang relevan
+
5 Kurang dari 1 halaman
+
Bahan dan Metode
No Kriteria Ya(+), Tidak (-)
1 Jenis dan rancangan penelitian -
2 Waktu dan tempat penelitian Waktu -/tempat -
3 Populasi Sumber -
4 Teknik sampling -
5 Kriteria inklusi -
6 Kriteria eksklusi -
7 Perkiraan dan perhitungan besar sempel -
8 Perincian cara penelitian -
9 Blind -
10 Uji Statistik -
11 Program komputer -
12 Persetujuan subjektif -
Hasil Penelitian
No. Kriteria Ya (+) Tidak (+)
1 Jumlah Subjek -
2 Tabel Karakteristik -
3 Tabel Hasil Penelitian -
4 Komentar dan Pendapat Penulis ttg -
hasil
5 Tabel Analisis data dengan Uji -
Kesimpulan dan Daftar
Pustaka
No. Kriteria Ya (+) Tidak (+)

1 Pembahasan dan kesimpulan terpisah - (tidak ada pembahasan)

2 Pembahasan dan kesimpulan di paparkan +


dengan jelas
3 Pembahasan mengacu dari penelitian -
sebelumnya
4 Pembahasan sesuai dengan landasan teori -

5 Keterbatasan Penelitian -
6 Simpulan berdasarkan penelitian -
7 Saran Penelitian -
8 Penulisan Daftar Pustaka sesuai aturan +
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai