Anda di halaman 1dari 21

Sejarah Lahirnya Geometri Eliptik

Geometri Non Euclid lahir setelah terpecahkannya permasalahan postulat


kesejajaran Euclid oleh Bolya dan Lobachevsky. Geometri non euclid diantaranya
geometri Lobachevsky dan geometri Riemann. Geometri Lobachevsky disebut
geometri Hiperbolik, mengingat bahwa melalui 1 titik di luar suatu garis dapat dibuat
2 garis yang sejajar garis tersebut. Geometri Riemann disebut geometri Eliptik,
mengingat tidak ada garis yang dapat dibuat sejajar garis tersebut. Sedangkan
geometri Euclid disebut geometri Parabolik, mengingat bahwa hanya ada 1 garis yang
sejajar garis tersebut. Geometri Riemann kontradiksi dengan postulat kesejajaran
Euclid dengan mengasumsikan prinsip-prinsip berikut ini:
Postulat kesejajaran Reimann: Tidak ada garis yang sejajar.
Sedangkan Postulat Kesejajaran Euclid mengatakan bahwa Dua garis yang tegak
lurus dengan garis yang sama akan sejajar.
• Lahir di breselenz, sebuah desa dekat dannenberg di kerajaan hanover, jerman
• Ayahnya friedrich bernhard riemann ialah pastor lutheran di breselenz
• Pada 1840 ia tinggal dengan neneknya dan mengunjungi lyceum.
• 1842 (setelah kematian neneknya) ia pindah ke johanneum di lüneburg
• 1846, pada usia 19, ia mulai belajar filologi dan teologi di universitas
göttingen
• Pada 1847 ia pindah ke berlin, di mana jacobi, dirichlet dan steiner mengajar.
Ia tinggal di berlin selama 2 tahun dan kembali ke göttingen pada 1849.
• Riemann menyelenggarakan ceramah pertamanya pada 1854
• Ia dipromosikan sebagai guru besar istimewa di universitas göttingen pada
1857 dan menjadi guru besar luar biasa pada 1859 menyusul kematian
dirichlet
• Pada 1862 ia menikahi elise koch
• Ia meninggal akibat tuberkulosis pada perjalanan ketiganya ke italia di selasca.
Definisi-definisi dalam Geometri Eliptik
• Titik tidak didefinisikan, tidak berbentuk dan tidak mempunyai ukuran.
• Garis adalah kumpulan titik-titik yang tersusun sedemikian rupa sehingga memiliki
pangkal dan ujung.
• sebagian dari garis yang dibatasi oleh dua titik ujung yang berbeda, dan memuat
semua titik pada garis di antara ujung - ujungnya disebut ruas garis/segmen.
• Persegi adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat
buah rusuk yang sama panjang dan memiliki empat buah sudut yang kesemuanya
adalah sudut siku-siku. Bangun ini dahulu disebut sebagai bujur sangkar.
• segiempat Lambert adalah segiempat yang memiliki tiga sudut siku-siku.
• segiempat Saccheri adalah segiempat yang memiliki dua sisi dengan panjang yang
sama, baik tegak lurus ke samping disebut basis. Dua lainnya dari sudut segiempat
Saccheri disebut sudut puncak dan mereka memiliki ukuran yang sama..
• Segitiga atau segi tiga adalah nama suatu bentuk yang dibuat dari tiga sisi yang
berupa garis lurus dan tiga sudut.
• Bola adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh tak
hingga lingkaran berjari-jari sama panjang dan berpusat pada satu titik yang sama.
Bola hanya memiliki 1 sisi.
• Garis tegak lurus adalah dua garis yang saling berpotongan di satu titik dan
membentuk sudut siku-siku (90 derajat). Page 4
Representasi Geometri Eliptik pada Bola Pejal Euclid
Geometri Eliptik Ganda Representasi Euclid
Titik Titik pada bola pejal
Garis Lingkaran besar
Bidang Bola pejal
Segmen Busur lingkaran
Jarak Antara dua titik Panjang busur terpendek dari lingkaran besar
yang menghubungkan 2 titik
Sudut (yang dibentuk oleh 2 garis) sudut bola pejal (yang dibentuk oleh dua
lingkaran besar.
Ukuran sudut Ukuran sudut bola pejal.

Postulat Kesejajaran Reimann:

“Tidak ada garis yang sejajar”

Page 5
Sifat Kutub
 Misalkan 𝑙 suatu garis
 Maka ada suatu titik K, yang disebut kutub dari 𝑙
sedemikian sehingga :
 Setiap segmen yang menghubungkan K
dengan suatu titik pada 𝑙 tegak lurus pada 𝑙.
 K berjarak sama dari setiap titik pada 𝑙.

 Jarak K sampai sebarang titik pada l disebut jarak polar.


 Jarak polar suatu kutub sampai dengan garisnya adalah
konstan
Teorema 1
Dua garis yang tegak lurus pada suatu garis bertemu pada suatu
titik.
No. Pernyataan Alasan
1 Misalkan 𝑙 suatu garis pada bola euclid dibuat
2 Maka ada suatu titik B, yang disebut kutub dari 𝑙 sedemikian
hingga:
 Setiap segmen yang menghubungkan B dengan suatu Sifat kutub
titik pada 𝑙, tegak lurus pada 𝑙
 B berjarak sama dari setiap titik pada 𝑙
3 Misal A dan C titik pada 𝑙 dengan A ≠ C dibuat
4 Lukis CB dan AB dibuat
Akibat 2 dan 4
5 CB ⊥ 𝑙 dan AB ⊥ 𝑙
(sifat kutub)
6 CB dan AB yang tegak lurus 𝑙 berpotongan (bertemu) pada
titik B
∴ dua garis yang tegak lurus pada suatu garis bertemu pada suatu titik
Teorema 2

Semua garis tegak lurus pada suatu garis, berpotongan pada


titik yang disebut kutub dari garis itu dan sebaliknya setiap
garis melalui kutub suatu garis tegak lurus pada garis itu.

Bukti:
 Diketahui:
Bola euclid seperti pada gambar
disamping.
 Akan dibuktikan:
Semua garis yang tegak lurus pada suatu
garis, berpotongan pada titik yang disebut
kutub dari garis itu
No Pernyataan Alasan
1 Misalkan 𝑙 suatu garis pada bola euclid dibuat
2 Maka ada suatu titik K, yang disebut kutub dari 𝑙 sedemikian Sifat kutub
hingga:
 Setiap segmen yang menghubungkan K dengan suatu titik
pada 𝑙, tegak lurus pada 𝑙
 K berjarak sama dari setiap titik pada 𝑙
3 Misal A, B, C, D, E, … himpunan titik-titik pada 𝑙 dengan A ≠ B ≠ dibuat
C≠D≠E …
4 Lukis AK, BK, CK, DK, EK, … berlaku untuk setiap segmen yang dibuat
menghubungkan K dengan suatu titik pada 𝑙, tegak lurus pada 𝑙
5 AK ⊥ 𝑙, BK ⊥ 𝑙, CK ⊥ 𝑙, DK ⊥ 𝑙, EK ⊥ 𝑙, … berlaku untuk setiap Akibat 4 dan
segmen yang menghubungkan K dengan suatu titik pada 𝑙, tegak sifat kutub
lurus pada 𝑙
6 Karena setiap segmen yang menghubungkan K dengan suatu titik Akibat 5
pada 𝑙, tegak lurus pada 𝑙
∴ semua garis yang tegak lurus pada suatu garis, berpotongan pada titik yang
disebut kutub dari garis itu.
Teorema 3
Dalam sebarang segitiga ABC dengan ∠𝐂 = 𝟗𝟎°, sudut A kurang
dari sama dengan atau lebih besar dari 𝟗𝟎°, tergantung dari
segmen BC kurang dari sama dengan atau lebih besar dari jarak
polar q.
Bukti:
Diketahui segitiga ABC dengan ∠𝐶 = 90°
Akan dibuktikan :
1. ∠𝐴 < 90°, 𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑠𝑒𝑔𝑚𝑒𝑛 𝐵𝐶 < 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑜𝑙𝑎𝑟 𝑞
2. ∠𝐴 = 90°, 𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑠𝑒𝑔𝑚𝑒𝑛 𝐵𝐶 = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑜𝑙𝑎𝑟 𝑞
3. ∠𝐴 > 90°, 𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑠𝑒𝑔𝑚𝑒𝑛 𝐵𝐶 > 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑜𝑙𝑎𝑟 𝑞
Pembuktian 1:
K adalah titik kutub dari garis 𝑚, sehingga ∠ 𝐾𝐴𝐶 = 90° dan
sudut ∠𝐾𝐶𝐴 = 90°.
segmen BC < jarak polar.
∠ 𝐾𝐴𝐶 > ∠𝐵𝐴𝐶 (keseluruhan lebih besar dari sebagian)
Karena ∠ 𝐾𝐴𝐶 = 90° maka 90° > ∠𝐵𝐴𝐶.
Jadi ∠ 𝐴 < 90°(terbukti)

Pembuktian 2:
Segmen BC = jarak polar,
B adalah titik kutub dari garis m, sehingga ∠BCA = 90° dan
∠BAC = 90°. Atau dapat dikatakan ∠A = 90° (terbukti)

Pembuktian 3:
K adalah titik kutub dari m, sehingga ∠KAC = 90° dan ∠KCA =
90°.
Segmen BC > jarak polar.
∠BAC > ∠KAC (keseluruhan lebih besar dari sebagian).
Karena ∠KAC = 90° maka ∠BAC > 90°.
Jadi ∠𝐴 > 90° (terbukti)
. Teorema 4

Jumlah besar sudut-sudut suatu segitiga lebih besar


dari 180°.

Bukti:
 Diketahui:
Bola euclid seperti gambar disamping.
 Akan dibuktikan:
Jumlah besar sudut-sudut suatu segitiga
lebih besar dari 180º
No Pernyataan Alasan
1 Misalkan 𝑙 suatu garis pada bola euclid dibuat
2 Maka ada suatu titik B, yang disebut kutub dari Sifat kutub
𝑙 sedemikian hingga:
 Setiap segmen yang menghubungkan B dengan

suatu titik pada 𝑙, tegak lurus pada 𝑙


 B berjarak sama dari setiap titik pada 𝑙

3 Misal A dan C titik pada 𝑙 dengan A ≠ C dibuat


4 Lukis CB dan AB dibuat
5 ∠BAC = 90° dan ∠BCA = 90° Sifat kutub
dan akibat 4
6 ∠B > 0° (∠B positif) diketahui
7 Pandang ∆ABC, Akibat 5 dan
∠𝐴 + ∠𝐵 + ∠𝐶 = 90° + ∠𝐵 + 90° 6
= 180° + ∠𝐵
> 180°
∴ jumlah besar sudut-sudut suatu segitiga lebih besar dari 180º
Teorema 5
Jumlah besar sudut-sudut suatu segiempat lebih besar dari 360°.

Diketahui ; segiempat ABCD


Akan dibuktikan : ∠ A+∠𝐵 + ∠𝐶 + ∠𝐷 > 360°
Bukti :
Pandang segiempat ABCD
Terdapat ∆ ABC dan ∆ ACD

Pernyataan Alasan
∠ A+∠𝐵 + ∠𝐶1 > 180° Teorema 4
∠𝐴2 +∠𝐷 + ∠𝐶2 > 180° Teorema 4
+
∠𝐴1 +∠𝐴2 +∠𝐵 + ∠𝐶1 + ∠𝐶1 +∠𝐷 > 180° + 180° aditif
∠𝐴 + ∠𝐵 + ∠𝐶 +∠𝐷 > 360°
Teorema 6
Sudut-sudut puncak dari segiempat Sachheri sama dan tumpul.

Bukti :
Konstruksikan garis 𝑝 ⊥ m dan q ⊥ m,
sedemikian hingga K1 dan K 2 merupakan kutub
dari q dan 𝑝1 dan 𝑝2 merupakan kutub dari m,
misal, 𝑝 ⊥ m di E dan serta q ⊥ m di F.

Selanjutnya, konstruksi k dan l sedemikian hingga m


merupakan sumbu simetri k dan l.
Misal, k dan l berpotongan dengan q berturut-turut di A
dan B, dan berpotongan dengan p berturut-turut di D dan
C.
Akan dibuktikan:
1) ABCD merupakan segiempat saccheri
2) ∡𝐶 = ∡𝐷 > 90°
Pembuktian 1:
Perhatikan gambar diatas!
Suatu segiempat merupakan segiempat saccheri jika kedua kaki sudutnya siku-siku
dan kedua kakinya sama panjang. Sehingga, untuk membuktikan bahwa ABCD
merupakan segiempat saccheri maka akan dibuktikan terlebih dahulu bahwa ∡A =
∡B = 90° dan AD = BC.
Karena 𝐾1 dan 𝐾2 merupakan kutub dari 𝑞 , maka menggunakan sifat kutub,
diperoleh bahwa 𝑘 dan 𝑙 masing-masing tegak lurus dengan 𝑞, A, dan B sehingga
akibatnya ∡A = ∡B = 90°.
Perhatikan ∆K1 CD pada gambar diatas!
Diketahui bahwa 𝑚 merupakan sumbu cermin dari 𝑘 dan 𝑙, maka:
DE = EC
∡K1 ED = ∡K1 EC
Sehingga K1 E merupakan garis tinggi ∆K1 CD dan ∆K1 CD merupakan segitiga
sama kaki. Akibatnya K1 C = K1 D.
Perhatikan ∆K1 AB pada gambar diatas!
Berdasarkan sifat kutub maka K1 A = K1 B (jarak polar 𝑞 ), sehingga ∆K1 AB
merupakan segitiga sama kaki.
K1 A = K1 D + DA atau DA = K1 A − K1 D dan
K1 B = K1 C + CB atau CB = K1 B − K1 C.
Karena K1 A = K1 B dan K1 C = K1 D, maka:
DA = K1 A − K1 D
DA = K1 B − K1 C
CB = K1 B − K1 C
Sehingga, terbukti ∡A = ∡B = 90° dan AD = CB, maka terbukti pula bahwa
ABCD merupakan segiempat saccheri.
Pembuktian 2:
Selanjutnya akan dibuktikan bahwa pada segiempat saccheri ABCD, ∡C =
∡D > 90°.
Perhatikan kembali ∆K1 CD pada gambar diatas!
Karena K1 D < K1 A dan K1 C < K1 B maka berdasarkan teorema 3 diperoleh
bahwa ∡K1 DC < 90° dan ∡K1 CD < 90°yang berarti ∡ADC > 90° dan ∡ACD >
90°.
Sehingga, terbukti bahwa ∡C = ∡D > 90°.
Dari pembuktian 1 dan 2 terbukti sudut-sudut puncak segiempat saccheri sama
dan tumpul.
Teorema 7
Dalam sisiempat Lambert ABCD dengan ∠𝑨=∠𝑩 = ∠𝑪=𝟗𝟎°,
maka sudut keempat D tumpul
Bukti :
Perhatikan segiempat ABCD.
Diketahui: ∠A = ∠B = ∠C = 90°.
Akan dibuktikan bahwa ∠D tumpul (∠D > 90°).
Pembuktian:
Pernyataan Alasan
∠ A+∠𝐵 + ∠𝐶 + ∠𝐷 > 360° Teorema 5
90° +90° + 90° + ∠𝐷 > 360° diketahui
270° +∠𝐷 > 360° aditif
∠𝐷 > 360° − 270° Kedua ruas dikurang 270°
∠𝐷 > 90° terbukti

Jadi terbukti ∠D tumpul (∠D>90°).


Tidak ada bujursangkar dalam Geometri Elliptic
Bukti
Andaikan ada bujursangkar dalam geometri eliptik. Berarti ada segiempat
ABCD dengan semua sisinya sama panjang dan semua sudutnya siku-siku.
Jadi jumlah besar sudut segiempat ABCD=∠𝐴 + ∠𝐵 + ∠𝐶 + ∠𝐷 = 90° +
90° + 90° + 90° = 360°
Hal ini bertentangan dengan teorema 5 yaitu jumlah besar sudut-sudut suatu
segiempat lebih besar dari 360°.

Jadi pengandaian salah. Seharusnya tidak ada


bujursangkar dalam geometri eliptik. (terbukti)
Teorema 9
Dua segitiga yang sebangun adalah kongruen.

Bukti:

No. Pernyataan Alasan


Diketahui dua segitiga sebangun yaitu ABC dan AB’C’
1. Diketahui
dengan B, B’, C, C’ pada garis 𝑙
Maka suatu titik A, yang disebut kutub dari 𝑙 sedemikian
hingga:
2. Setiap segmen yang menghubunhkan A dengan suatu titik Sifat Kutub
pada 𝑙 berjarak sama. Maka AB=AB’, dan AC=AC’

Karena sisi-sisi yang sebanding pada 2 segitiga sebangun


Akibat 2 dan sifat
3. adalah sama maka kesebangunan itu adalah kekongruenan kekongruenan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai