Anda di halaman 1dari 33

PENGELOLAANKEWASPADAAN

BENCANA RS
( DISASTERPLAN)

Dr. Elly Listyani M.Kes


RSmengembangkan, memelihara, program manajemen
disaster untuk menanggapi keadaan disaster dan bencana
alam atau lainnya yang memiliki potensi terjadi di
masyarakat

Regulasi; MFK6
Simulasi ; MFK6.1
Kewaspadaan Bencana Fire Safety
SNARSMFK 6
System Utility
MFK 7 MFK 9
Diklat, Peran staf
SAFEHOSPITAL
MAKSUD DANTUJUAN
Situasi darurat yang terjadi di masyarakat , akan melibatkan RS, seperti

gempa bumi yang menghancurkan area rawat inap pasien atau


epidemi flu yang akan menghalangi staf masuk kerja.

Penyusunan program harus di mulai dengan :


1. Identifikasi jenis bencana yang mungkin terjadi
2. Di daerah dimana rumah sakit berada dan
3. Dampaknya terhadap rumah sakit ( Contoh, angin topan /hurricane atau
tsunami ) kemungkinan akan terjadi didaerah dekat laut dan tidak terjadi di
daerah yang jauh dari laut.
4. Kerusakan fasilitas atau korban masal sebaliknya dapat terjadi dimanapun.
• Identifikasi dampak bencana sama pentingnya dengan mencatat jenis
bencana yang terjadi. Sebagai contoh, bencana gempa bumi → kemungkinan
dampak yang dapat terjadi pada air dan tenaga listrik
• Rumah sakit juga harus mengetahui peranan staf RS ini di masyarakat. Sebagai
contoh,
- sumber daya apa yang perlu disediakan RS untuk masyarakat
dalam situasi bencana, dan
- metode komunikasi yang harus dipakai di masyarakat.

edit 2 Juli2017 5
Regulasi Disaster Plan ( MFK 6 )
a) menentukan jenis, kemungkinan terjadi dan konsekuensi bahaya, ancaman dan kejadian
b) menentukan integritas struktural di lingkungan pelayanan pasien yang ada dan bila terjadi
bencana
c) menentukan peran rumah sakit dalam peristiwa/kejadian tersebut
d) menentukan strategi komunikasi pada waktu kejadian
e) mengelola sumber daya selama kejadian, termasuk sumber-sumber alternatif
f) mengelola kegiatan klinis selama kejadian, termasuk tempat pelayanan alternatif pada waktu
kejadian
g) mengidentifikasi dan penetapan peran dan tanggung jawab staf selama kejadian (juga lihat
MFK 11.1 EP4)
h) mengelola keadaan darurat ketika terjadi konflik antara tanggung jawab pribadi staf dengan
tanggung jawab rumah sakit untuk tetap menyediakan pelayanan pasien.

edit 2 Juli2017 6
a. Menentukan Kemungkinan Bencana
b. Self Assesment Kemampuan Menghadapi
Bencana
Lokasi RS

Struktur /
HSI Konstruksi
Evaluasi
Hosdip Kekuatan RS
Non
strukutur

Organisasi

edit 2 Juli2017 8
Hospital Safety Index
Safety index Klasifikasi Implementasi

• Instrumen untuk menilai kemungkinan Keselamatan suatu


bahwa rumah sakit akan tetap fasilitas kesehatan dan
beroperasi dalam keadaan darurat dan 0 – 0.35 C isinya berada dalam risiko
saat menghadapisituasi
bencana. bencana

• Unsur penting dari pengembangan Fasilitas kesehatan dinilai


menuju rumah sakit yang aman melalui dapat bertahan pada
0.36 – 0.65 situasi bencana, tetapi
pengembangan dan penerapan indeks B
peralatan dan pelayanan
keselamatan rumah sakit (hospital safety penting lainnya berada
index)- dalam risiko

Fasilitas kesehatan dapat


melindungi hidup manusia
0.66 – 1 A di dalamnya dan dinilai
dapat tetap berfungsi
dalam situasi bencana
c. Peran RSDalam Proses Penanggulangan Bencana
• Dalam keadaan darurat, bencana dan krisis lainnya, masyarakat harus dapat
melindungi kehidupan dan kesejahteraan , penduduk yang terkena dampaknya,
terutama dalam hitungan menit dan jam segera setelah dampak atau keterpaparan
tersebut.
• Kemampuan pelayanan kesehatan untuk berfungsi tanpa gangguan dalam situasi ini
adalah masalah antara hidup dan mati.
• Kelanjutan fungsi layanan kesehatan bergantung pada sejumlah faktor kunci, yaitu:
bahwa layanan ditempatkan di struktur seperti rumah sakit atau fasilitas yang dapat
menahan paparan dan kekuatan dari semua jenis bahaya.
• Peralatan medis dalam keadaan baik dan terlindung dari kerusakan, infrastruktur
masyarakat dan layanan penting seperti air, listrik, dll tersedia bagi layanan kesehatan
serta petugas kesehatan dapat memberikan bantuan medis dalam situasi aman saat
dibutuhkan.
edit 2 Juli 2017 18
KERANGKA KONSEPTUAL PERENCANAAN TANGGAP DARURAT RS
( BAGAIMANA MENGEMBANGKAN INTERAKSI POSITIF MASY –
LING – HAZARD )
MASY RS LINGK
KAPNakes RS K3 • Pedoman Tanggap Darurat
RS
• Design Bangunan RS
interaksi • Alat 2 Emerjensi
• Tanggap Darurat positif
• Pencegahan Gadar • Kebijakan K3 RS
• Mitigasi • Infrastruktur K3 RS

HAZARD

RISIKO K 3 RS :  Hazard
Mapping
* Natural
* Technological
* Social Origin

PEMBERDAYAAN MASYARAKATRSUNTUK P1 , P2 DAN P3


K3 RS
POLAPIKIR

KAJIAN K3 RS P1 , P2 DAN P3
• Beban K K3RS
• Kemampuan K • KAP
• Kapasitas K • LingkK
• WHAT • Hazard
• WHO K3 RS
WHY HOW WHAT NEXT
• WHEN
• WHERE • PERENCANAAN
• Medicine TECHNOLOGY
• HOWMUCH • PELAKSANAAN
• Non Medicine • PENILIAN GADARRS

• Potensi bhy MULTI


DISCIPLINES Interaksi
•Prosedur kerja • MEDIS Positif
•Lingkungan kerja RS • TEKNIK
• GIZI Nakes RS STATUSKESiagaanOPTIMAL
• FARMASIST Lingkung petugas RS
• SANITASI an Dan
• KEAMANAN
• SDM Hazard

IDENTIFIKASI MASALAH K3 RS PROBLEM SOLVING


Peningkatan Ketahanan dan Kemandirian Petugas
Terhadap KEWASPADAANBENCANA -RS

100 %Teratasi
KONDIS TIM K3RS
I instalasi Sebagian
AMAN Teratasi
Pember
dayaa
n Petugas RS TakTeratasi

Manajemen RS • Adm / Mgt


• Human
Resource
•S & E
d. Alur Penanggulangan Bencana
InInformasi Bencana

AKTIVASISISTEM

KOMANDAN BENCANA

MOBILISAS AKTIVASI MOBILISASI


I TIM POSKOBENCANA TIM MANAJEMEN
MEDIK
PROSESPENANGGULANGAN

EVALUASI PROSESPENANGGULANGAN
e. Strategi Komunikasi Saat Kedaruratan
• Alarm sistem
• Ruang kontrol
• Alat komunikasi
• Nomor-nomor penting
1. Area informasi utk media danmasy
• Siapa pelaksana / keluarga
• Kapan ? 2. Sistem CCTV
3. Fax
4. Sistem voice mail
5. Web site
6. E-mail
7. Radio Komunikasi dua arah
8. Walkie Talkie
9. Pager
f. Mengelola Sumber Daya
( MANAJEMENSUUPORT)
SDM
- mobilisasi SDM : medis, non medis
- kualifikasi SDM : medis, non medis
Suporting sistem
Komunikasi ( internal & eksternalRS)
Posko
- Bantuan relawan
- informasi
f. Mengelola Kegiatan Klinis
(Medical support )
Menjalankan fungsi pelayanan pada korban yang dikirim ke emergensi
• Identifikasi korban bencana
• Rekam medis khusus
• Menyiapkan area pelayanan korban
• Melaksanakan evakuasi korban dari emergensi
• Koordinasi dengan rawat inap utk penampungan korban yang
dievakuasi
• Pasien non korban bencana tetap dilayani seperti biasa
g. Mengidentifikasi & Penetapan PeranStaf
• Info ditujukan ke siapa, dgn cara apa
Petugas • Isi Informasi
setempat

Petugas • Respon awal apa


ditempat • Respon lanjut apa ?
• Koordinasi dgn siapa
kejadian
• Penetapan saat evakuasi
• Pembagian tugas evakuator
Tindakan • Urutan prioritas ygdievakuasi,
lanjut • Cara evakuasi
• Jalur eva dan tempat evakuasi
h. Mengelola Konflik
• Mungkin saja bencana alam ( gempa
bumi ) akan menghambat staf RS untuk
merespon bencana, oleh karena jalan
terhalang atau keluarga mereka menjadi
koban gempa bumi.
• Dalam situasi demikian, bisa terjadi
konflik kepentingan dengan keharusan
merespon kejadian bencana di rumah
sakit
Simulasi Bencana ( MFK 6.1 )
• Elemen-elemen kritis programKewaspadaan Bencana Disimulasikan :
a) menentukan peran rumah sakit dalam peristiwa/kejadian tersebut
b) menentukan strategi komunikasi pada waktu kejadian
c) mengelola sumber daya selama kejadian, termasuk sumber-sumber alternatif
d) mengelola kegiatan klinis selama kejadian, termasuk tempat pelayanan alternatif pada
waktu kejadian
e) mengidentifikasi dan penetapan peran dan tanggung jawab staf selama kejadian (juga lihat
MFK 11.1 EP4)
f) mengelola keadaan darurat ketika terjadi konflik antara tanggung jawab pribadi staf
dengan tanggung jawab rumah sakit untuk tetap menyediakan pelayanan pasien.

• Pada akhir setiap simulasi, dilakukan diskusi (debriefing) mengenai simulasi


tersebut dan dibuat laporan dan tindak lanjut (D,W)
• Peserta simulasi adalah semua pegawai/staf rumah sakit, pegawai kontrak dan
pegawai dari tenant/penyewa lahan. (D,W)
edit 2 Juli2017 28
Bencana Eksternal Instalasi Gawat Darurat
RS
sesuai peraturan perundang - undangan sebagai
berikut :
1) ruangan ini ditempatkan di sisi depan/luar ruang
gawat darurat atau terpisah dengan ruang
gawat darurat Ruang
2) pintu masuk menggunakan jenis pintu swing
membuka ke arah dalam dan dilengkapi Dekontaminasi
dengan alat penutup pintu otomatis
3) bahan penutup pintu harus dapat
mengantisipasi benturan-benturan brankar
4) bahan penutup lantai tidak licin dan tahan
terhadap air
5) konstruksi dinding tahan terhadap air sampai
dengan ketinggian 120 cm dari permukaan
lantai
6) ruangan dilengkapi dengan wastafel (sink) dan
pancuran air (shower) edit 2 Juli2017 29
Simulasi Bencana • Alur /SPO
• Skenario
Persiapan
• Siapkan input ( SDM, Sarpras, sistem )

• Briefing sebelum pelaks


• Pastikan semua item sdh siap
Pelaksanaan • Pastikan elemen2 kritis diuji coba
• Dokumentasi proses simulasi

• Evaluasi kelemahan
Evaluasi elemen kritis dari
/Debriefing prog yg
disimulasikan

edit 2 Juli2017 30
Simulasi Manajemen Kedaruratan

 Semua alat yang akan digunakan saat emergensi (seperti


sistem pendukung komunikasi dan generator emergensi)
 Koordinasi dengan komunitas
 Peran RS,peran staf
 Daftar telpon darurat
 Sistem transportasi pendukung untuk membawa stafke
fasilitas
 Prosedur safety & security
 Alur pasien dalam RS
 Proses dekontaminasi
 Set up dan gunakan Pusat komando emergensi
 Evakuasi dan transportasi pasien
 Meminta dan menerima suply emergensi termasuk alat dari
organisasi lain
• Laporan Upaya penanggulangan
- korban
- logistik
- kerugian / kerusakan
• Evaluasi :
- respon penanggulangan ( team work,
sist utility, sarana penanggulangan )
- metode penanggulangan
- koordinasi internal – eksternal
Studi Kasus
Suatu hari RSanda menerima berita , ada korban masal
sekitar 100 orang yang akan dilarikan ke RSsaudara. Korban
dalam kondisi luka ringan sampai berat, diperkirakan dalam
waktu 3-4 jam korban akan sampai di RSanda, selama ini
kunjungan emergensi di RSanda rata-rata 50 orang perhari

Bagaimana pimpinan rs
mengantisipasi keadaan ini

Anda mungkin juga menyukai