Anda di halaman 1dari 15

METODE EKSTRAKSI

MASERASI

KELOMPOK 3
1. RITA OKTAVIANI
2. NENIATI
3. RAFIA
4. HERIANTI
5. ILA CINTIA
6. INDAH YANI
7. ZULNANDAR
PENGERTIAN MASERASI

Maserasi merupakan cara eksrtraksi


yang sederhana.
Istilah maseration berasal dari bahasa latin
macerare, yang artinya merendam.
Maserasi merupakan proses perendaman
sampel menggunakan pelarut pelarut bukan air
(pelarut non polar) atau setengah air misalnya
etanol encer, selama periode waktu tertebtu
sesuai dengan aturan dalam buku resmi
kefarmasian pada temperatur ruangan.
Maserasi bertujuan untuk menarik zat-zat
berkhasiat pada setiap sampel.
TYPE MASEARASI

Maserasi termasuk metode ekstraksi cara


dingin. Metode ini artinya tidak ada
proses pemanasan selama proses ekstraksi berlangsu
ng, tujuannya untuk menghindari rusaknya senyawa
yang dimaksud akibat proses pemanasan.
PRINSIP MASERASI
Prinsip maserasi adalah ekstraksi zat aktif yang
dilakukan dengan cara merendam serbuk dalam
pelarut yang sesuai selama beberapa hari pada
temperatur kamar terlindung dari cahaya, pelarut akan
masuk ke dalam sel dari tanaman melewati dinding
sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan
konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar
sel.Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi
keseimbangan konsentrasi antara larutan diluar sel dan
di dalam sel.
Selama proses maserasi (biasanya berkisar 2 -
14 hari)dilakukan pengadukan atau pengocokkan dan
penggantian pelarut setiap hari.
CARA KERJA MASERASI
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. 7 bagian simplisia dengan deraJat halus yang cocok
dimasukkan kedalam beJana, lalu dituangi 90 bagian
cairan penyari, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari
terlindung dari cahaya, sambil berulang -ulang diaduk
3. Setelah 5 hari, sari diserkai, ampas diperas
4. Ampas ditambah cairan penyari secukupnya, diaduk
dan diserkai, sampaidiperoleh seluruh sari sebanyak
100 bagian
5. Setelah itu, sari dipekatkan dengan cara diuapkan pada
tekanan rendah dan suhu 500C hingga konsentrasi
yang dikehendaki
SUHU DAN WAKTU MASERASI

Maserasi biasanya dilakukan pada suhu


150C-200C dalam waktu selama 3 hari sampai
bahan-bahan yang larut, melarut.
KEUNTUNGAN MASERASI

1. Alat yang dipakai sederhana, hanya dibutuhkan


beJana perendam.
2. Biaya operasionalnya relatif rendah.
3. Prosesnya relatif hemat penyari.
4. Tanpa pemanasan.
KERUGIAN MASERASI
1. Proses penyarian tidak sempurna, karena zat aktifnya
hanya mampu terekstraksi sebesar 50% saJa
2. Prosesnya lama, butuh waktu beberapa hari.
3. Penyaringanya kurang sempurna (dapat
terjadi kejenuhan cairan penyari sehingga
kandungan kimia yang tersari terbatas).
4. membutuhkan pelarut dalam jumlah yang
banyak.
MODIFIKASI MASERASI
Maserasi dapat dilakukan modifikasi, seperti :

1. Digesti
adalah cara maserasi dengan menggunakan
pemanasan lemah, yaitu pada suhu 400C- 500C
maserasi ini hanya dapat dilakukan untuk simplisia
yang Zat aktifnya tahan terhadap pemanasan.
2. Maserasi dengan mesin pengaduk
Dengan penggunaan mesin pengaduk
yang berputar terus-menerus, waktu proses maserasi
dapat dipersingkat menjadi 6 sampai 24 jam.
3. Remaserasi
Cairan penyari dibagi dua, seluruh serbuk
simplisia dimaserasi dengan cairan
penyari pertama, sesudah diendap, dituan
gkan dan diperas, ampas dimaserasi lagi dengan
cairan penyari yang kedua

4. Pada maserasi melingkar


penyarian tidak dapat dilaksanakan secara
sempurna, karena pemindahan massa akan
berhenti bila keseimbangan telah terJadi. Masalah
ini dapat diatas dengan maserasi melingkar
bertingkat.
ALAT MASERASI
PELARUT MASERASI

Pelarut yang digunakan dalam Metode


Maserasi ekstraksi tergantung pada tekstur dan
kandungan bahan dalam tumbuhan. senyawa atau
kandungan dalam tumbuhan memiliki kelarutan yang
berbeda-beda dalam pelarut yang berbeda.
Pelarut-pelarut yang biasa digunakan antara
lain kloroform, eter, alkohol, methanol,etanol, dan
etilasetat
SIMPLISIA (SAMPEL)
1. Daun jambu biji (larut dalam etanol 70%)
2. Daun kumis kucing (larut dalam etanol 70%)
3. Daun sambung nyawa (larut dalam etanol
96%)
4. Jahe merah ( larut dalam etanol 96%)
5. Buah cabe jawa (larut dalam etanol 95%)
6. Daun sirsak (larut dalam etanol 70%)
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI.1986.sediaan galenik.jakarta.
Depkes RI.1995.farmakope indonesia edisi
IV.jakarta.
Dapartemen Kesehatan RI.2000.parameter
standar umum ekstrak tumbuahan obat.jakarta
diktorat jendral-POM.Depkes RI.
Harbone,J.B.metode fitokimia bandung.ITB
https://www.scribd.com/doc/309857950/Bab-II-
Pembahasan-Maserasi-Perkolasi

Anda mungkin juga menyukai