FISIOLOGI SISTEM
PERSYARAFAN
OLEH :
Ns. HENDRI BUDI, M.Kep. SP.MB
SISTEM TUBUH MANUSIA :
SEL JARINGAN ORGAN SISTEM
ANATOMI SISTEM SYARAF
11
ANATOMI DAN FISIOLOGI
SISTEM PERSYARAFAN
Jaringan saraf terdiri dari :
Sel-sel syaraf (neuron) dan
Schwann).
Kedua jenis sel tersebut demikian erat
berkaitan dan terintegrasi satu sama lain
sehingga bersama-sama berfungsi
sebagai satu unit.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
SISTEM PERSYARAFAN
Neuron adalah sel-sel system saraf
khusus peka rangsang yang menerima
masukan sensorik atau aferen dari
ujung-ujung saraf perifer khusus atau
dari organ reseptor sensorik dan
menyalurkan masukan motorik atau
masukan eferen ke otot-otot dan
kelenjar-kelenjar yaitu organ-organ
efektor.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
SISTEM PERSYARAFAN
Neuron tertentu disebut interneuron,
hanya mempunyai fungsi menerima dan
mengirim data neural ke neuron-neuron
lain.
Interneuron disebut juga neuron
asosiasi sangat banyak terdapat pada
substansia grisea, tempat antar
hubungan menyebabkan banyak fungsi
integrative medulla spinalis.
SEL SYARAF : NEURON
Neuron adalah suatu sel syaraf dan
merupakan unit anatomis dan fungsional
sistem syaraf.
Neuron serupa dengan sel-sel lain dalam
tubuh dalam beberapa hal :
Memiliki nucleus yang mengandung gen
Mengandung organela seperti mitochondria
Melakukan proses selular mendasar seperti,
menghasilkan energi dan mensintesis protein
Sel Syaraf
Struktur neuron,
terdiri dari :
Badan sel
Inti sel
Dendrite
Axon / neurit
Synaptic terminal
Nucleus
Badan sel
Dendrit
Axon
Schwann sel
Synaptic knobs
Nodus Ranvier 17
SEL SYARAF : NEURON
Perbedaan neuron dengan sel-sel tubuh
yang lain :
Memiliki perpanjangan atau penonjolan yang
disebut akson dan dendrite, yang saling
berhubungan melalui proses kimia dan listrik
Mengandung beberapa struktur khusus yang unik
(misal, vesikel neurotransmitter yang disebut
kuanta dan celah fungsional antara sel penghantar
dan penerima yang disebut sinaps).
SEL SYARAF : NEURON
Neuron unipolar
Mempunyai satu tonjolan yang kemudian
bercabang dua dekat dengan badans sel.
Satu cabang menuju ke perifer dan
cabang yang lain menuju SSP.
Contoh neuron unipolar adalah neuron
sensorik saraf spinal.
SEL SYARAF : NEURON
Neuron bipolar
Mempunyai dua tonjolan, satu akson
dan satu dendrite. Contoh, sel batang
dan sel
Mempunyai dua tonjolan, satu akson
dan satu dendrite. Contoh, sel batang
dan kerucut retina.
SEL SYARAF : NEURON
Neuron multipolar
Mempunyai beberapa dendrite dan satu
akson yang dapat bercabang-cabang
banyak sekali.
Kebanyakan neuron SSP merupakan
neuron multipolar.
Contoh, neuron motorik yang berasal
dari kornu ventral medulla spinalis
dengan aksonnya yang menjulur sampai
ke otot rangka.
SEL SYARAF PENYOKONG
1. NEUROGLIA
Mikroglia
Makroglia
Sel ependim (ependimosit)
Astroglia (astrosit)
Oligodendroglia (oligodendrosit)
2. Sel Schwann
SEL SYARAF PENYOKONG
Neuroglia merupakan penyokong,
pelindung dan sumber nutrisi bagi
neuron-neuron otak dan medulla
spinalis.
Sel Schwann merupakan pelindung dan
penyokong neuron-neuron dan tonjolan
neuronal di luar system saraf pusat.
SISTEM TUBUH MANUSIA :
SEL JARINGAN ORGAN SISTEM
ANATOMI SISTEM SYARAF
Sistem saraf dibagi :
Sistem Saraf Pusat (SSP)
Otak : Otak besar, otak kecil dan
batang otak
Medulla spinalis / Spinal Cord
Sistem Saraf Tepi (PNS)
Neuron aferen dan eferen system saraf
somatis
Neuron system saraf autonom (viseral)
Central Nervous System/Sistem Saraf
Pusat (SSP)
Brain
Spinal
Cord
Brain
Spinal
Cord
ANATOMI SISTEM SYARAF
SSP dilindungi oleh
Tulang tengkorak,
Tulang belakang,
Medulla serebri
Otak Besar / Serebrum
Medulla serebri
Otak Besar / Serebrum
Hemisfere kanan
Mengontrol tangan kiri, pengenalan
terhadap musik artistik, ruang dan pola
persepsi, pandangan dan imajinasi
Hemisfere kiri
Mengontrol tangan kanan, bahasa lisan
dan tulisan, ketrampilan numerik, sains
dan penalaran
Otak memiliki 2 Hemisphere
Corpus Callosum
Right
Kanan dan kiri Hemisphere
Setiap hemisphere
terdiri dari :
Korteks serebri
Medulla serebri
Left
Hemisphere
Otak
Medulla serebri
HEMISFER SEREBRI
Korteks serebri
Area yang mewakili area permukaan
Corpus Callosum
Setiap hemisfere terbagi
atas 4 lobus
Frontal
Parietal
Occipital
Temporal
47
LOBUS-LOBUS OTAK
FUNGSI OTAK
Korteks Serebri : Lobus Frontal
Korteks motorik
Area yang mewakili
bagian tubuh yang
dapat dikontrol, mis:
tangan, ibu jari, otot
wajah
Kerusakan
menyebabkan
paralisis dari gerakan
yang diinginkan
Kelainan lobus frontal
Korteks motorik :
Kelumpuhan motorik paralisis/
hemiparise/hemiplegia
Kelumpuhan otot menelan disfagia
Broca’s area
Tidak bisa bicara = disatria
Prefrontal area
Lupa hal yang akan pekerjaan
57
Lobus Temporal
Auditory
Cortex
Temporal
Lobe
58
Lobus Temporal
Korteks Auditorius
Menerima impuls dari kedua telinga (untuk
mendengar)
Sebagai pusat pendengaran
Kerusakan akan menyebabkan tuli atau
gangguan pendengaran
Berperan dalam pembentukan dan
perkembangan emosi
Lobus Temporal
Korteks Auditorius
Menerima impuls dari kedua
telinga (untuk mendengar)
Kerusakan akan
menyebabkan tuli atau
gangguan pendengaran
Wernicke’s area
Parietal
Lobe
62
Lobus Parietal
permukaan didalam
fisura sentral
Visual
Lobe
66
Lobus Occipital
Saraf penglihatan
Pusat penglihatan dan area asosiasi
penglihatan
Visual korteks pada permukaan
didalam fisura sentral
Merupakan lobus terkecil
67
Korteks visual
Optic
nerves
Basal ganglia
Nukleus kaudatus
Klaustrum
Amigdala
OTAK
b. Diensefalon (interbrain)
Epitalamus
Talamus
Subtalamus
Hipotalamus
OTAK
2) Otak tengah
Mesensefalon (midbrain)
Korpora quadrigemina
Kolikulus superior, Kolikulus
inferior
Tegmentum
Nukleus ruber, Substantia nigra
Pedunkulus serebri
OTAK
3) Robensefalon (otak belakang)
Metensefalon (afterbrain)
Pons
Pons dan
Medula oblongata
MEDULLA SPINALIS
terdiri atas 31 segmen
82
Medulla spinalis mengandung:
- serabut2 sensoris(masuk ke cornu posterius)
- Neuron motoris (Kolektif: cornu )
- Serabut asenden
(kolektif: tractus/fasciculus columna)
- Serabut desenden (Kolektif: tractus/fasciculus
columna)
Medulla spinalis: PUSAT REFLEKS
83
MEDULLA SPINALIS
84
Med. obl.
Med. spin.
MEDULLA
SPINALIS Pembesaran (enlargement):
1. Intumescentium
brachiocervicale
2. Intumescentium
lumbosacrale
1
Ujung kaudal med. spin.:
conus medullaris (3)
Filum terminale (4):
2 nonsaraf, jaringan ikat:
3 menggantungkan conus
medullaris ke os coccygeus
4
86
SUSUNAN SYARAF TEPI
TERDIRI DARI 2 SYARAF / NERVUS:
NERVUS CRANIALIS
12 BUAH
NERVUS SPINALIS
31 PASANG
89
Sistem Syaraf Tepi :
Sistem Syaraf Somatik
Menangani interaksi dan respon terhadap
lingkungan luar.
Terdiri dari saraf campuran.
Saraf aferen membawa informasi sensorik
Skeletal Autonomic
(Somatic)
Sympathetic Parasympathetic
Brain
Spinal
Cord
Nerves
Peripheral
Nervous
System
PERIPHERAL NERVOUS SYSTEM/
SISTEM SYARAF TEPI
Sistem Syaraf Tepi terdiri dari :
1. Sistem Syaraf Somatik
Reflex volunter
Reflex Skeletal Muscle
Sistem Syaraf Autonom
Merupakan system saraf campuran.
Serabut-serabut aferennya membawa
masukan dari organ-organ viseral
(menangani pengaturan denyut jantung,
diameter pembuluh darah, pernapasan,
pencernaan makanan, rasa lapar, mual,
pembuangan dan sebagainya).
97
11
SISTEM SYARAF TEPI
Sistem saraf autonom
Serabut saraf eferen motorik pada
system saraf autonom mempersarafi otot
polos, otot jantung dan kelenjar-kelenjar
viseral.
Sistem saraf autonom terutama
menangani pengaturan fungsi viseral dan
interaksinya dengan lingkungan internal.
Karakteristik Sistem Saraf
Autonom
Sistem Saraf
Autonom
(involunter)
membawa impuls
ke :
Otot polos
Otot jantung
Kelenjar
SISTEM SYARAF TEPI
Sistem saraf autonom terdiri 2 :
Sistem saraf autonom parasimpatis
(parasympathetic autonomic nervous
system, PANS)
Sistem saraf autonom simpatis
(sympathetic autonomic nervous system,
SANS)
Sistem saraf autonom parasimpatis
Bagian parasimpatis keluar dari otak
(melalui komponen-komponen saraf
kranial) dan bagian sacral medulla
spinalis (kraniosakral).
Fungsi PANS (parasimpatis) adalah
Menurunkan kecepatan denyut jantung,
tekanan darah dan pernapasan
Meningkatkan pergerakan saluran cerna
sesuai dengan kebutuhan pencernaan dan
pembuangan.
Sistem saraf autonom parasimpatis
Jadi saraf parasimpatis membantu
konservasi dan homeostatis fungsi-fungsi
tubuh.
Sistem saraf autonom parasimpatis
CENTRAL NERVOUS SYSTEM PARASYMPATHETIC
Brain
Contracts pupil
Stimulates salivation
Constricts bronchi
Spinal
cord
Slows heartbeat
Stimulates activity
Stimulates gallbladder
Gallbladder
Contracts bladder
Stimulates erection
of sex organs
Sistem saraf autonom simpatis
dan pernapasan
penurunan aktivitas saluran cerna.
Sistem saraf autonom simpatis
Dilates pupil
Stimulates salivation
Salivary
Relaxes bronchi glands
Spinal
cord Lungs
Accelerates heartbeat
Heart
Pancreas
Kidney
Relaxes bladder
Sympathetic
Stimulates ejaculation
ganglia in male
Perbedaan Utama Struktur SS
Autonom dan SS Somatik (Volunter)
Mengatur neuron efektor
SSS, 1 neuron menghantarkan impuls dari SSP ke
efektor (mis, otot rangka)
SSO, 2 neuron:
Neuron pre ganglionik yang bersinaps dalam ganglion
Satu atau lebih neuron post ganglion yang membawa
impuls ke efektor (mis: kelenjar, Pembuluh darah
atau otot polos).
Aktifitas SSO dikontrol dan dikoordinasikan oleh
hipotalamus otak.
Perbedaan Utama Struktur SSO dan SS
Somatik (Volunter)
Sympathetic Parasympathetic
division (arousing) division (calming)
NERVUS SPINALIS
31 PASANG
112
NERVUS CRANIALIS /
Saraf-saraf Kranial
Mempersarafi struktur leher dan
kepala
12 buah (nomor angka romawi)
Fungsi :
sensoris,
motorik
I - Olfactory
II - Optic
III - Oculomotor
IV - Trochlear
V - Trigeminal
VI - Abducens
VII - Facial
VIII - Auditory
IX - Glossopharyngeal
X - Vagus
XI - Accessory
XII - Hypoglassal
Otak dilihat dari bawah
Saraf-saraf Kranial
Persarafan kranial
Fungsi Saraf-saraf Kranial
N. I : Olfaktorius
Fungsi : Sensorik khusus (menghidu,
membau)
N. II : Optikus
Fungsi : Sensorik khusus melihat
Fungsi Saraf-saraf Kranial
N. III Okulomotorius
Fungsi : Sematomotorik, visero motorik
Meninervasi m. Rektus internus
(medialis), m. Rektus superior dan m.
Rektus inferior, m levator palpebra,
serabut visero motorik mengurus m.
Sfingter pupil dan m. Siliare (lensa
mata).
Fungsi Saraf-saraf Kranial
N. IV Trokhlearis
Fungsi : Somatomotorik
Menginervasi m. Obliqus superior.
Kerja otot ini menyebabkan mata
dapat dilirikkan ke bawah dan nasal.
Fungsi Saraf-saraf Kranial
N. V Trigeminus
Fungsi : Somatomotorik,
somatosensorik
Bagian motorik : mengurus otot-otot
untuk mengunyah, ayitu menutup
mulut, menggerakkan rahang ke
bahwa dan samping dan membuka
mulut.
Fungsi Saraf-saraf Kranial
N. V Trigeminus
Bagian sensorik :
Cabang Oftalmik mengurus sensibilitas dahi, mata,
hidung, kening, selaput otak, sinus paranasal dan
sebagian mukosa hidung.
Cabang maksilaris mengurus sensibilitas rahang atas,
gigi atas, bibir atas, pipi, palatum durum, sinus
maksilaris dan mukosa hidung.
Cabang mandibularis mengurus sensibilitas rahang
bawah, bibir bawah, mukosa pipi, 2/3 bagian depan
lidah dan sebagian telinga, meatus dan selaput otak.
Fungsi Saraf-saraf Kranial
N. VI Abdusen
Fungsi : Somatomotorik
Meninervasi m. Rektus eksternus
(lateralis).
Kerja mata ini menyebabkan lirik mata
ke arah temporal
Fungsi Saraf-saraf Kranial
N. VI Facialis
Fungsi : Pada wajah dan lidah
Somatomotorik,
Viseromotorik,
Viserosensorik,
Pengecapan,
Somatosensorik
Fungsi Saraf-saraf Kranial
N. VIII Akustikus
Fungsi :
Sensorik khusus pendengaran dan
keseimbangan
Fungsi Saraf-saraf Kranial
N. IX Glossofaringeus
Fungsi :
Somatomotorik,
Viseromotorik,
Viserosensorik,
Pengecapan,
Somatosensorik
Fungsi Saraf-saraf Kranial
N. X Vagus
Fungsi :
Somatomotorik,
Viseromotorik,
Viserosensorik,
Somatosensorik
Fungsi Saraf-saraf Kranial
N. XI aksesorius
Fungsi : Somatomotorik pada otot bahu
dan leher:
Otot sternocleidomastoideus
Otot trapezius
N. XII Hipoglosus
Fungsi : Somatomotorik pada lidah.
SUSUNAN SYARAF TEPI
NERVUS SPINALIS
31 PASANG
KELUAR DARI MEDULLA SPINALIS
11
133
Sel Syaraf
Struktur neuron,
terdiri dari :
Dendrite
Axon / neurit
Synaptic terminal
SEL SYARAF PENYOKONG
1. NEUROGLIA
Mikroglia
Makroglia
Sel ependim (ependimosit)
Astroglia (astrosit)
Oligodendroglia (oligodendrosit)
2. Sel Schwann
SEL SYARAF PENYOKONG
Neuroglia merupakan penyokong,
pelindung dan sumber nutrisi bagi
neuron-neuron otak dan medulla
spinalis.
Sel Schwann merupakan pelindung dan
penyokong neuron-neuron dan tonjolan
neuronal di luar system saraf pusat.
JARINGAN SYARAF
Neuroglia
Sel Schwann
Mielin
JARINGAN SYARAF
Neuroglia adalah sel penyokong untuk
neuron-neuron sistem syaraf pusat.
Sel Schwann menjalankan fungsi
tersebut pada sistem syaraf tepi.
Neuroglia menyusun 40% volume otak
dan medulla spinalis.
Neuroglia jumlahnya lebih banyak
daripada sel-sel neuron dengan
perbandingan sepuluh banding satu.
Jaringan saraf
2. 1.
140
141
SYARAF
Saraf adalah sekelompok atau seberkas
serabut-serabut sel saraf yang dikelilingi
oleh lapisan jaringan penyambung di
luar SSP.
Istilah yang sesuai untuk sekelompok
serabut yang menyalurkan impuls ke
dalam SSP adalah tractus serabut.
SYARAF
Saraf tepi terdiri dari saraf kranialis dan
spinalis dan cabang-cabangnya.
Cabang autonom system saraf tepi
dihubungkan dengan saraf kranialis dan
spinalis. Saraf cranial membawa
informasi secara langsung antara otak
dan bagian lain dalam kepala tanpa
melalui medulla spinalis.
SYARAF
Saraf tepi terdiri dari seberkas serabut
saraf yang diliputi ileh lapisan-lapisan
jaringan penyambung yang diperkirakan
berssambungan dengan lapisan
meningeal SSP.
Endoneurium mengelilingi setiap serabut
sdan melekat pada myelin (bila ada)
dan neurilema, serta bersambungan
dengan piameter.
SYARAF
Berkas-berkas serabut saraf (disebut
fasikulus) terbungkus dalam
perineurium yang bersambungan
dengan arakhnoid.
Epineurium yang mengandung
pembuluh darah dan sel-sel lemak akan
membungkus beberapa fasikuli saraf
tepid an bersambung dengan
durameter.
ANATOMI SISTEM SYARAF
SSP dilindungi oleh
Tulang tengkorak,
Tulang belakang,
Capillary endothel
Astrocyte ( neuroglia )
154
Mekanisme kerja
sistem saraf :
Sistem REFLEX
155
156
Reflex arc = lengkung reflex
Reseptor
Afferent
Central
Efferent
Effector
157
Prinsip biokimia syaraf
NEURON: unit struktural dan fungsional terkecil sist.saraf
Spy neuron berfungsi normal (fisiologis) butuh energi dari proses
metabolisme
Glukosa + O2 co2 + h2O +energi (ATP)
gejala
Prinsipi biokimia syaraf
Jar yg Iskemik
akan mengeluarkan mediator kimia
Spt : bradikinin, leukotrin, histamin, prostaglandin
Mediator kimia tsb akan merusak jaringan respon nyeri
Jar yg Iskemik
menyebabkan metabolisme an anerob
metabolisme yg tidak menggunakan O2 tetapi akan
menghasilkan asam laktat merusak jaringan nyeri
Fisiologis syaraf scr umum
Fungsi sensoris :
Untuk menerima rangsangan sehingga
timbullah rasa / sensasi
Fungsi Motoris
Untuk memberikan respon tubuh / gerakan
tubuh / otot
Patologis
Syaraf sensoris :
Kurang berasa : hipostesia,
Syaraf Motoris
Gangguan di otak
150 ml
20 % COP /mnt= 0,2 x 5 liter = 1 ltr
1. A. carotis interna
2. A. vertebralis 4. CIRCULUS WILLISI
3. A. basilaris ENCEPHALON
2
1
166
PRINSIP FISIOLOGI TIK
Adanya CAIRAN LCS
Diproduksi setiap hari dan diserap
kembali
Disalurkan melalui sistem ventrikel dan
kortikospinal di subarachnoide
Jumlah LCS normal 135 ml + 15 ml